NovelToon NovelToon
Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Latar Waktu

Tahun 1998 lebih dari 1,2 juta kasus pandemi demam berdarah dilaporkan ke WHO. Setiap tahunnya terjadi 72.133 kasus dan 1.414 kematian. Angka rata-rata kematian 2 persen.

              Demam berdarah (DBD) banyak ditemukan di Asia Tenggara. Termasuk di Indonesia.

*

              Di sebuah kampung di salah satu wilayah padat penduduk di pulau Jawa. Demam berdarah dengan ganas memakan korban.

Di kampung itu sebanyak 27 orang meninggal dunia. Terdiri dari 9 orang lansia, 14 orang dewasa, satu anak-anak, dan tiga masih balita.

              Angka kematian perempuan jauh lebih tinggi. Delapan belas wanita menjadi korban dan tujuh sisanya adalah laki-laki.

              Di kampung yang diberi julukan dusun Jengklong itu tidak ada duka yang lebih menyedihkan dari pada apa yang terjadi di rumah keluarga Kisman. Tiga orang sekaligus yang tinggal di dalam satu atap yang sama meninggal akibat sakit demam berdarah.

              Dua orang lansia yakni bapak dan ibu dari Kisman yang sudah berusia lanjut meninggal di hari yang sama.

Beberapa hari kemudian anak semata wayang Kisman yang baru berusia tujuh tahun juga meninggal ketika sedang dirawat di rumah sakit.

              Peristiwa ini begitu memukul Kisman dan juga istrinya yang bernama Mawar. Bagaimana tidak? Anak satu-satunya itu begitu istimewa bagi kedua orang tuanya.

              Anak Kisman dan Mawar diberi nama Seroja. Kehadiran putri mereka bisa disebut sebagai sebuah keajaiban.

              Kisman dan Mawar menikah pada tahun 1980 ketika mereka sama-sama masih berusia 17 tahun. Menikah di usia dini di kala itu merupakan suatu hal yang lumrah dan banyak terjadi dimana-mana. Terutama di daerah pedesaan.

Sepuluh tahun berselang vonis menyedihkan diucapkan kepada mereka. Pasangan suami istri yang telah berusaha kesana-kemari untuk mendapatkan momongan itu dinyatakan tidak bisa mempunyai keturunan karena faktor gangguan kesehatan pada organ reproduksi mereka.

Kisman dan Mawar sama-sama mandul. Keduanya dinyatakan tidak bisa memiliki anak setelah menjalani serangkaian upaya dan pemeriksaan medis.

              Harapan mereka hilang dan hidup mereka menjadi sunyi. Hanya cinta yang tulus yang mereka punya untuk tetap bertahan dan saling menguatkan.

              Gunjingan datang dari segala penjuru arah. Bahkan dari orang-orang terdekat mereka sendiri.

              Tapi sebuah keajaiban yang tidak disangka-sangka datang. Ketika Kisman dan Mawar sudah menyerah dan pasrah kepada keadaan.

              Pada tahun 1992 Mawar hamil. Dan di tahun yang sama pula tepatnya di hari jumat tanggal 6 November pada waktu subuh Seroja lahir.

*

              Satu tahun telah berlalu. Seharusnya Seroja sekarang sudah berusia delapan tahun.

              Di kediaman pasangan Kisman dan Mawar.

              “Hidup ini tidak adil untuk kita berdua”,

              “Kenapa yang harus diambil anak kita?”,

              Keluh Kisman kepada istrinya.

              “Anak-anak yang seumuran Seroja pada sembuh semua”,

              Mawar membalas keluhan suaminya.

              “Setiap hari aku masih merasakan kalau anak kita masih ada di rumah ini”,

              “Setiap kali aku pergi aku merasa dia selalu mengikuti ku”,

              “Ketika melihat anak-anak kampung sedang bermain, ada Seroja bersama mereka sedang ikut bermain”,

              Kisman dan Mawar begitu rindu kepada anaknya. Mereka belum sepenuhnya rela jika Seroja sudah tiada.

              Dari lubuk hati yang paling dalam Kisman ingin anaknya kembali.

              Penantian selama dua belas tahun lamanya untuk punya keturunan kenapa harus berujung kepada kegetiran.

              “Oh anakku sayang jangan menangis”,

              “Tidurlah tidur”,

              “Ibu akan menjagamu dalam pelukan”,

              Senandung itu adalah lagu kesukaan Seroja sebelum tidur.

              Dari bayi Mawar selalu menyanyikan untuk putrinya ketika Seroja susah tidur.

1
Vermeer
luar biasa
Vermeer
penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!