Zue, seorang gadis muda yang telah kehilangan kedua orang tuanya dalam insiden pembunuhan bandit. Saat itu, dia tanpa sadar mengaktifkan kekuatannya yang misterius, menyebabkan para bandit terbantai habis.
Sherina dan Sheila, dua orang yang kebetulan berada di tempat kejadian, menyaksikan kejadian itu dan menemukan bahwa Zue tidak memiliki Mana, sebuah energi magis yang dimiliki oleh sebagian besar orang di dunia. Mereka memutuskan untuk mengadopsi Zue, karena mereka tidak ingin dia diasingkan atau ditolak oleh masyarakat karena kekurangannya.
Selama beberapa tahun, Zue dilatih oleh Sherina dan Sheila dalam berbagai keterampilan dan teknik pertarungan.
Tepat pada ulang tahunnya yang ke-12, Zue melakukan upacara kedewasaan untuk mendapatkan kemampuan khusus. Namun, apa yang terjadi selanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Beta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Journey without destination
—Delapan tahun kemudian.
"Delapan tahun berlalu, beberapa kali menetapkan didesa dan kerajaan, berpetualang tanpa tujuan dan sampai di sebuah artileri?"
Artileri sebuah peninggalan kuno, penghubung Real World ke Sea Nol (Lautan Nol), hanya dia yang terkuat yang dapat mengakses, untuk menghilangkan sifat Order dan Chaos.
Order, nama lainnya True Goodness. Merepresentasikan kebaikan serta ketertiban dunia, terlahir dari sisi terang Initial Divinity.
Chaos, disebut juga sebagai Mother of Darkness. Suatu yang paling menyimpang dari Order. Sumber dari segala kejahatan dan kekacauan didunia, terlahir dari sisi gelap Initial Divinity.
"Fungsi artileri unt—"
Artileri memindahkan Zue ke Lautan Nol.
"Ruang putih? Hanya lautan? Dimana sebenarnya ini." kebingungan situasi tidak terduga ini.
Suara entah dari mana terdengar, membimbing, "Menyelam lah ke lautan itu." Setelah itu keadaan kembali sunyi, suara tidak terdengar lagi.
"Menyelam? Untuk apa?" Tidak ada jawaban. "Apa tidak masalah menyelam disitu?" Mendekat ke lautan. "Ahk, baiklah."
Sebelum hendak Menyelam, saat kaki kanan menyentuh air, lagi-lagi Zue dipindahkan.
"Kali ini apalagi?"
Dia dipindahkan ditempat lain oleh "Beta", tempat yang kosong, tidak ada sumbu kanan dan kiri, atas dan bawah. Hanya ada kekosongan pasti, informasi tidak mengalir bahkan Initial Divinity tidak eksis disitu.
Suara Beta terdengar di dalam kekosongan, "Aku pemilik sejati dari Phoenix Flame dan Flame."
"Apa maksudmu?"
"Vheyt Phoenix Flame dan Flame sesuatu yang lebih awal dari Initial Divinity, sesuatu yang ku ciptakan."
Phoenix Flame itu versi terkuat dari Flame, ibarat Flame itu segel pertama dan Phoenix Flame segel kedua.
"Kenapa aku bisa memiliki nya?"
"Api itu ku ciptakan dengan kebebasan, hadir di ketidakmungkinan, dan kemungkinan, kamu yang terpilih dari ketidakmungkinan, yang akan memaksimalkan potensi penuhnya. Saat itu aku akan mengambilnya kembali."
"Untuk apa api tersebut? Dan siapa sebenarnya dirimu?"
"Aku? Beta , itu nama sejati ku dan Initial Divinity manifestasi dari energi ku dan membentuk sebuah World Quanta yang berada di luar Quinse, dunia yang kamu tempati. Dunia yang lebih kecil dari atom bagi Ocean of Irregularity yang berada di dalam Quinse tempat kekuasaan ku, meski ada Infinite World Quanta itu hanya tetap menjadi atom yang lebih besar dari sebelumnya. Api tersebut adalah untuk persiapan."
"Persiapan untuk apa? Kehancuran?" tanya Zue, dengan wajah serius.
"Persiapan melampaui 'Menara Lonceng Teryium' Dia sang pencipta segala memberi tahu tentang 'kebenaran', mengenai Quinse adalah segalanya itu salah, dan Perfect Enlightenment adalah tujuan tertinggi itu juga salah...dia memberitahu dengan bahasa yang sangat asing tapi aku mengerti apa yang di sampaikan."
"Menara lonceng Teryium?" tanya Zue.
"Para Treiteryum sebutan untuk mereka yang telah mencapai Perfect Enlightenment, nyatanya Infinite Treiteryum hanya berada di tanga paling bawah Menara Lonceng Teryium, Infinite tanga yang terus bertambah dimana setiap tanga atas akan melampaui tanga di bawahnya"
"Lonceng yang terus berbunyi, setiap lonceng bunyi tanga akan bertambah dan tanga tanga itu hanya diisi dunia kekosongan, tidak memiliki kehidupan selain tanga paling bawah yaitu Quinse"
"Lonceng hanya memiliki tiga Hukum pasti, yaitu Golden Time, lonceng akan berbunyi dalam setiap satu detik. Golden Sound, ada untuk menghasilkan suara untuk setiap detiknya.Golden Create, menciptakan tanga ke atas dengan keadaan sama seperti tanga sebelum setiap lonceng berbunyi."
"Suara dari lonceng tidak sampai ke bawah?" tanya Zue.
"Lonceng hanya akan terdengar di tengah tengah Menara."
"Yang berarti sampai di atas menara akan melampaui nya?"
"Saat sampai di atas, Lonceng di hentikan berbunyi untuk meng stop penambahan tanga, dan saat itu juga kita diberi akses keluar dari Domain Zero, dan menunju Domain selanjutnya."
"Kenapa api tersebut potensinya tidak dikembangkan oleh mu sendiri?"
"Kamu akan tahu, kita sudahi dulu." Beta mengembalikan ke Lautan Nol.
"Aku kembali ke sini. Ada yang tidak diberitahukan oleh nya."
Lautan memancarkan cahaya, pertanda penghilangan sifat Order dan Chaos berhasil.
"Ehh tidak ada yang berubah jadi sekarang keluar dari sini gimana." Mencari cari cara. "Ouh, Phoenix Flame.. "
Keempat jari diluruskan, tangan di ayunkan perlahan, robekan tercipta menghubungkan ke tempat semula.
"Berhasil." Bergegas kembali ketempat awal.
"Tertutup kembali, baguslah, nah sekarang kemana." Sedari awal dia tidak memiliki tujuan. "Siapa?" Merasakan keberadaan seseorang.
"Seorang Emperor Mage, sepertinya kamu berhasil mengakses Artileri."
Mage dibagi menjadi lima tingkatan, dari yang terkuat: True Mage, Higher Mage, Emperor Mage, Intermediat Mage, dan Common Mage. Dan Emperor Mage ada di tingkat ketiga, untuk Autern ada ditingkat Common Mage.
"True Mage penciptaan dari artileri penghubung Lautan Nol, tidak ada yang pernah mengakses artileri."
"Berarti aku yang pertama?"
"Yeah, itu kupikir Artileri error, kenapa Uninity bisa dan aku tidak, karena itu aku akan menguji mu, Darkness..." Serangan gumpalan Mana gelap pekat.
"Flame..." Serangan berhasil di bengkokkan. "Kenapa tiba tiba menyerang?"
"Sudah ku bilang kan, aku ingin menguji mu." serangan terus dilontarkan tanpa henti.
"Dia kuat," Gumamnya sambil menangkis setiap serangan. "Phoenix Flame..."
Pertarungan dilanjutkan di udara, terbang kesana kemarin, menciptakan jejak pertarungan seperti halnya benang kusut. Pusaran api Zue keluarkan, membakar sekitar tanpa pandang bulu, Mage membalas dengan menelan semua api tersebut. Pertarungan terus berlanjut tanpa ada yang mau mengalah.
"Hebat juga bisa sampai sejauh ini, Arabas."
Arabas itu menghapus Zue, mengabaikan apa yang Zue miliki.
"Pada akhirnya, kekuatan Uninity hanya segini."
Yang tidak dia tahu, Zue bangkit dari ketiadaan Informasi. Ouroboros mengembangkan pertahanan baru untuk itu.
"Hah, waktunya serius, Berserk..." Vheyt ditingkatkan melebihi batasan, mengabaikan batasan menjadikan tidak terbatas.
"Yaa, Ctyer." Mage juga meningkatkan melebihi batas.
Pertarungan antara tidak terbatas melawan tidak terbatas, kecepatan melebihi apa yang bisa di deskripsikan, mereka seakan sedang menyambung kain, kain satu (masa sekarang) dengan kain dua (masa lalu) melalui kecepatannya. Sampai akhirnya mereka merusak kembali kain kain yang tersambung, tidak hanya satu kain tapi terus merusak disetiap serangan dan yang dilewati.
Gumam Mage, "Lebih...lebih...lebih kuat."
Begitu pula Zue, "Lebih, lampaui dia."
Kain terakhir rusak, itu membawa mereka ke The Nothing. The Nothing bisa disebut juga Zero, tidak ada hal dapat "utuh" di sini. Tapi mereka berdua memaksa hal untuk "utuh", seolah yang menentukan "utuh" dan tidak "utuh" itu mereka. Serangan dahsyat terus terjadi tanpa henti, api yang terus berkobar dan Mana yang terus ada.
"Terus, lebih lagi," gumam Zue.
Dan pertarungan mencapai puncak.
"Phoenix Flame..."
"Ivunniation..."
Serangan terkuat sama sama dipakai, namun sayang api milik Zue membakar semua serangan Mage, Mage yang juga terbakar terhapus.
"Menang? Menang untuk apa?" Turun kembali ke Real World.
Kain kain atau lapisan lapisan yang rusak telah diperbaiki oleh Zue, dia memulai kembali perjalanan tanpa tujuan seolah tidak terjadi apa apa.
"Benar benar tidak ada tujuan."
—Beberapa Minggu kemudian.
Saat melakukan perjalanan menemukan para pedagang sedang di jarah bandit.
"Oi, pergilah." Zue dengan tampang serius.
"Siapa ini, hmm boleh juga kamu." Pikir kotor bandit itu.
"Menjijikan, Phoenix Flame..." Api berputar.
Api yang berputar itu menyerap seluruh Mana bandit, para bandit terbunuh dalam keadaan kering.
"Hmm, menggunakan Phoenix Flame terlalu berlebihan, mungkin atau tidak, entahlah." Menghampiri pedagang. "Apa ada yang terluka?"
"Semuanya aman, terimakasih atas bantuan mu. Apa yang bisa kami bantu untuk membalas kebaikanmu?"
"Kalian ingin kemana?"
"Ke Kerajaan Asium."
"Baiklah, aku ingin ikut dengan kalian ke Kerajaan Asium."
Next...
cek profil aku ada cerita terbaru judulnya
THE EVIL TWINS
atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.
terima kasih