Hanya eklusif di noveltoon, jika ada di tempat lain, berarti plagiat, laporkan!!
Namanya Lora. Lora adalah seorang wanita tangguh dan dan jago beladiri, dingin tak tak kenal takut. Nasib buruk menimpanya, ia mati akibat kecelakaan karena menolong seorang adik kecil yang melintas di jalan ramai. Dan akhirnya Lora masuk ke tubuh seorang gadis cupu, bernama Senja. Sebenarnya gadis itu tidak jelek, tapi dia tidak pernah berdandan. Itulah penyebab Senja di bully.
Sedangkan Senja mati akibat jatuh dari lantai 13 karena teman-temannya menyuruh ia membetulkan banner ya terkoyak. Dan akhirnya Lora Time travel ke tubuhnya Senja.
Tak di sangka kehidupan baru Lora, ia bertemu CEO yang sangat menyukainya, ia mencoba lari namun sang CEO terus mengejarnya dan membuatnya jatuh cinta
Bagaimana kelanjutannya ayo baca jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Pak Herman terdiam dan tak bisa berkata-kata.
"Kalian ganti rugi dan saya tidak mau tau," ujar pak Herman marah kepada mereka berdua.
Senja kembali pergi ke kelasnya.
"Senja kamu tidak apa-apakan?" Tanya Momo menghampiri Senja karena khawatir.
"Tidak," jawab Senja singkat.
"Wahhh... kamu benar-benar berubah banget ya sejak kamu mengalami kecelakaan? Aku juga mau seperti kamu, gi mana caranya?" Tanya Momo manja.
"Mati," jawab Senja membuat Momo kaget hingga meloncat.
"Senja, kamu jangan bercanda deh, bikin aku merinding saja," teriak Momo ketakutan.
"Kau ingin berubah jadi apa?" Tanya Senja konyol.
"Berubah jadi hebat sepertimu," jelas Momo memajukan mulutnya.
"Mau ku ajarkan gerakan dasar?" Tanya senja serius.
"Mau banget Senja, kapan? Di mana? Aku pasti akan giat belajar," ujar Momo semangat.
"Baiklah kamu mau di mana?" Tanya Senja lagi.
"Di rumahku saja," ujar Momo tak sabaran.
"Kita mulai besok saja," kata Senja.
"Asyiiiiiiik," jerit Momo loncat-loncat kesenangan dan memeluk Senja. Senja sangat merasa risih, namun ya sudahlah yang penting dia bahagia.
***
Sesampainya di rumah.
"Senja! Apa yang telah kamu lakukan pada adikmu?" Bentak Ayah.
"Aku melakukan apa pada dia?" Tanya Senja mengangkat alis.
"Lihat tangan Mona luka seperti ini, apa yang telah kamu lakukan," Bentak Ayah lagi.
"Aku tidak melakukan apapun padanya, biar lebih jelas tanyakan padanya," ujar Senja langsung masuk kekamarnya.
"Senja! Turun kamu, apa kamu ingin menjadi anak durhaka, kenapa kamu berubah menjadi anak yang nakal!" Teriak Ayahnya histeris.
Senja tidak mempedulikannya sama sekali teriak Ayahnya, karena ia sangat asing bagi Senja, untuk apa dia memperdulikan omongan Ayahnya itu.
Senja berganti pakaian olahraga, kemudian ia keluar lewat jendela, meskipun tinggi, namun bagi senja itu sudah biasa ia lakukan, ia langsung lari meraton melewati jalan raya.
"Itu... ," ucapan pria itu terpotong karena ia tidak melihat jelas kalung yang terayun-ayun di leher Senja. Tapi ia seperti mengenalnya.
"Ada apa Tuan?" Tanya supir pribadinya yang bernama Doni. Dan Tuan itu sendiri bernama Guntur.
"Ah, tidak apa-apa saya mungkin salah lihat," ujar Guntur.
"Tapi ikuti dia," ujar Guntur lagi.
"Baik Tuan," Supir langsung mengikuti Senja. Tapi mereka kehilangan Senja ketika Senja sudah masuk gang sempit dan menghilang.
"Sepertinya kita kehilangan dia Tuan," ujar Doni.
"Ya sudah kita kembali," perintah Guntur.
"Baik Tuan," angguk Doni.
Guntur dan Doni pun kembali pergi. Senja akhirnya keluar dari persembunyian, ia tadi merasa di ikuti ketika ia melihat mobil yang tiba-tiba mengikutinya.
Senja kembali melanjutkan larinya hingga ia berhenti suatu tempat, ia melihat warung yang sepi pembeli, akhirnya ia berhenti di sana untuk membeli minuman.
"Hay manis lagi ngapain?" Tanya dua orang pria yang datang entah dari mana.
Senja hanya diam tanpa respon. ia masih meneguk minuman botol di tangannya. Karena tidak di pedulikan Senja, tiba-tiba pria tersebut mengambil minuman Senja, namun Senja tetap tidak memperdulikannya, karena Senja tanpa respon, kedua Pria itu duduk di samping Senja dan memegang tangannya.
"Emang dengan kalian berdua cukup untuk menahan ku?" Ujar Senja yang langsung mengangkat tinggi-tinggi kakinya dan menendang kepala salah satunya kemudian dan meninju hidung pria yang lainnya, karena kurang puas Senja menghantam perut dan dada pria itu hingga bengek, tak lama mereka berdua pingsan.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih