Penyesalan seorang Alex Wijaya yang kehilangan wanita yang selama ini disiksa secara fisik dan mentalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ini senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman Lagi
"Lex, kamu yakin tidak menyelidiki kasus yang lalu aku hanya tidak mau kamu menyesal nantinya." ucap Dio kepada alex.
"Aku jadi curiga kenapa kamu begitu membela perempuan sialan itu, Aku sangat yakin kalau dia itu penyebab kecelakaan itu." jawab alex pada Dio.
"terserah padamu, disini aku berbicara sebagai sahabat bukan sebagai bawahanmu lex, biarpun kamu tidak mau tahu aku akan tetap menyelidiki kasus tersebut, dan kalau Ameera terbukti tidak bersalah jangan menyesal." tegas Dio kepada alex.
"Tidak akan pernah, pegang kata - kata ku" jawab alex dengan santai sambil memeriksa beberapa dokumen di depannya.
"Baiklah, kalau sampai dugaanku benar aku sama sekali tak akan membantumu lagi." setelahnya Dio berlalu dari ruangan alex.
Setelah kepergian Dio dari ruangan Alex menegakkan tubuhnya di kursi sambil memejamkan matanya.
ingatannya kembali pada kejadian setahun yang lalu dimana adik satu - satunya meregang nyawa dengan begitu mengenaskan akibat kecelakaan.
Itulah penyebab Alex begitu membenci istrinya yang tak lain Ameera. karena dari bukti cctv yang ada saat hendak menyebrang tiba - tiba dari arah kanan mobil melaju dengan kencang menabrak adiknya hingga tewas di tempat.
saat di lakukan penyelidikan melalui plat nomor ternyata mobil tersebut milik keluarga Harsana.
Dengan kekuasaan yang dimiliki Alexpun menikahi putri dari keluarga Harsana tujuannya untuk membalaskan dendam atas kematian sang adik. tanpa menyelidiki ataupun mencari tahu kalau keluarga Harsana memiliki 2 orang putri dan seorang putra.
"Hahh.. Dio sialan untuk apa dia membela wanita iblis itu, aku akan tetap pada tujuan awalku menghancurkan wanita itu sampai dia merasakan apa yang menimpa Dira." gumam alex dengan mata terpejam
Karna tidak fokus lagi untuk bekerja akhirnya Alex memutuskan untuk pulang. Alex berjalan keluar perusahaan dengan wajah dingin dan arogannya, para karyawan yang berpapasan dengnnya hanya bisa mengangguk hormat pada boss besar mereka.
Tak sampai 1 jam alex sudah sampai di kediamannya, begitu masuk kedalam rumah matanya menilisik ke penjuru rumah namun dia tak menemukan seseorang yang dia cari.
"mbok.. mbok sumi mbok." teriak alex memanggil asisten rumah tangganya.
dengan terburu - buru mbok sumi berlari ke arah sang tuan " iya tuan, apa tuan membutuhkan sesuatu?" tanya mbok sumi pada alex.
"Dimana wanita itu mbok?" tanya alex dengan wajah dinginnya.
" maaf tuan neng meera belum kembali" jawab mbok sumi sambil menunduk takut.
"ternyata sudah berani melawan dia, aku rasa hukuman semalam belum cukup untuknya" ucap alex dengan wajah garangnya.
" suruh menemui saya jika wanita itu sudah kembali" perintah alex pada mbok sumi sambil berlalu menuju ke kamarnya.
"ba.. baik tuan." jawab mbok Sumi masih menunduk belum berani mengangkat wajahnya.
mbok Sumi baru mengangkat wajahnya begitu memastikan sang tuan sudah berlalu, kemudian mbok Sumi menuju ke depan rumah memastikan Ameera segera kembali.
"haduh neng meera kemana saja ya, kenapa tidak kembali - kembali semoga tidak terjadi apa - apa dengannya." harap mbok sumi sambil mondar mandir di depan rumah.
setelah menunggu sekitar 10 menit, mbok sumi melihat Ameera memasuki gerbang dengan perasaan lega wanita paruh baya tersebut menyambut Ameera dengan pelukan.
"Alhamdulillah neng meera sudah kembali mbok khawatir neng kenapa - kenapa." ucap mbok sumi setelah melepas pelukannya.
" maaf sudah membuat mbok khawatir ya, tapi Alhamdulillah meera dapat pekerjaan mbok" jawab Ameera dengan senyum manisnya.
"syukurlah mbok ikut senang, tapi neng tuan alex tadi mencarimu" kata mbok sumi dengan wajah khawatir.
"tuan alex sudah pulang mbok?" tanya ameera terkejut, dan di balas anggukan oleh mbok sumi.
"tadi tuan memintamu menemuinya dikamar, semoga saja tuan tidak berbuat yang tidak - tidak ya neng" mbok Sumi yang begitu mencemaskan wanita di depannya.
"baiklah mbok meera tidak apa - apa, Ameera menemui tuan alex dulu doakan Ameera ya mbok" Ameera mencoba menenangkan mbo sumi.
.
.
.
tok.. tok..
"tuan ini saya Amera." ucap Ameera dari balik pintu
"MASUK"
Begitu mendengar sahutan dari dalam ameera membuka pintu kamar alex.
Ceklek..
.
."PRANKK...
.
.
.
emang agak agak dodol si alex nih
garidho sumpah😭😭😭😭
ameera berasa sendirian di dunia ini😭
tp pas baca endnya ttep sama alex gatrima garidho thor😭
tp masih penasaran kisahnya
lagian si alex kenapa bego banget si
maen hakim sendiri ga menyelidiki dulu
malah manjain anak tiri
anak kandung bak anak pungut
mikir pakek otak napa
klo elu ntar tua ni yak kagak bisa ngapa²in
emang iya anak tiri lu mau gitu ngerawat elu
bego bego
kzl
banjir air mata😭😭😭