Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 8 Menikah Kembali
Acara reuni alumni SMA berlangsung dengan baik dan lancar dan yang lebih bagus lagi Nathan menjadi dekat dengan Tania setelah pertemuan dalam acara reuni tersebut.
“Baik kak, aku tunggu di dalam dulu.” Tania sedang berada di sebuah Cafe bersama Nathan dan mereka sedang berkencan setelah satu bulan sering bertemu.
“klak.” Nathan menutup kembali pintu mobil setelah Tania turun dari mobilnya. Ia pun menuju ke tempat parkir.
“Di mana dia ?” Nathan berdiri di depan Cafe dan mengedarkan pandangan mencari Tania. “Kak di sini.” gadis itu melambaikan tangannya menunjukkan posisinya saat ini dan Nathan kemudian berjalan menuju ke kursi tempat gadis itu duduk.
Mereka berdua pun kemudian berbincang layaknya pasangan kekasih lainnya sambil memakan menu yang mereka pesan.
Dari obrolan mereka terlihat keduanya merasa klik satu sama lain. Tania bisa menerima kondisi Nathan yang seorang duda dan tak mempermasalahkannya sama sekali.
Satu bulan berlalu dan hari ini Nathan kembali melangsungkan pernikahan untuk kedua kalinya di sebuah hotel mewah.
“Terima kasih atas kedatangannya.” ucap Tania pada para tamu undangan yang datang menghadiri acara pesta pernikahannya.
Dahlia yang ikut menghadiri resepsi pernikahan putranya terlihat senang.
“Nathan semoga saja pernikahanmu kali ini berhasil dan berlangsung lama tidak seperti sebelumnya karena gadis itu adalah pilihanmu sendiri.” Dahlia anti-hentinya tersenyum melihat acara resepsi pernikahan putranya yang sedang berlangsung.
Malam hari di rumah Nathan.
Kedua pasangan itu saat ini berada di kamar pengantin yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk mereka berdua.
“Sayang kau terlihat lelah.” Tania menghampiri Nathan yang barusan selesai berganti baju piyama. “Sedikit lelah.” jawabnya singkat. “Aku akan memijat mu terlebih dulu sampai kau merasa rileks.” Tania menarik Nathan ke tempat tidur.
Setelah pria itu berbaring, Tania melepas baju Nathan dan mulai memijat lembut bahunya. Tania selain memijat juga melakukan gerakan menggoda untuk memancing Nathan.
“Sayang apakah kau masih lelah ?” Tania menyentuh dada Nathan dan tangan lainnya bergerilya menyentuh seluruh tubuh pria itu. “Tania...” tak di pungkiri jiwa kelelakian Nathan tiba-tiba bangkit.
Ia pun mencium bibir Tania dan lima menit setelahnya tak ada baju yang menutupi tubuh mereka berdua.
“Sayang.” Tania menarik Nathan ke atas tubuhnya.
Tepat di saat pria itu akan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami tiba-tiba ia berhenti dan tak bisa meneruskannya.
“Qiana...” Nathan tiba-tiba melihat sosok wajah mantan kekasihnya yang tersenyum di depannya.
“Sayang...” Tania membuka lebar kedua kakinya dan menarik kembali Nathan atas tubuhnya. Namun ia pun harus kecewa saat melihat amunisi Nathan yang lemas dan sama sekali tak bereaksi dengan tubuh seksinya.
“Aku ke belakang dulu.” Nathan segera turun dari tempat tidur Kemudian memakai kembali semua pakaiannya dan keluar dari kamar.
“Ooh... astaga apa yang terjadi pada ku ?” Nathan masuk ke dapur dan duduk di sana setelah membuat kopi pahit favoritnya. Ia sama sekali tak menyangka kejadian itu kembali terulang di pernikahannya yang kedua.
“Qiana... kenapa kau muncul kembali dan tersenyum padaku ?Apa kau tidak rela aku menikah dengan gadis lain ?” Nathan meminum habis satu cangkir kopi hangat pahit yang ada di meja.
Dua jam berlalu setelah pikirannya tenang, Nathan kembali masuk ke kamarnya.
Di dalam kamar Tania kembali memintanya untuk menghabiskan malam pertamanya.
“Mungkin aku lelah saja.” Nathan kembali menarik tubuhnya dan segera memakai bajunya setelah mencobanya untuk yang kedua kali dan belum berhasil.
Ia pun mengambil bantal yang ada di tempat tidur dan memilih untuk tidur di luar kamar.
