NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst
Popularitas:412.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Belum habis dikejutkan dengan kecelakaan anaknya kini ibu satu anak itu harus menelan pil pahit, bagaimana mungkin dia mendapatkan darah langkah yang dimiliki oleh anaknya itu.

  "Ya Allah harus bagaimana lagi saya melangkah," ucap Amira.

  "Sabar ya dibalik ujian yang Mbak hadapi pasti akan ada hikmahnya," ucap pria itu.

  "Terima kasih banyak ya Pak, sudah menolong anak saya," ucap Amira.

  "Iya Mbak, maaf ya saya harus pergi karena ada kerjaan yang tidak bisa saya tunda, dan ini kartu nama saya, jika ada apa-apa tolong kabari saya, apalagi saya tadi dengar anak ibu membutuhkan donor darah siapa tahu saya bisa membantu mencarikan orang yang sama dengan darah anak Mbak," pamit pria itu sambil menyodorkan kartu namanya.

 Setelah kepergian pria asing tadi, tidak lama kemudian Ana dan Marco datang menemui sahabatnya ini, Amira langsung menangis di pelukan Ana.

   "An, gimana ini Afif butuh donor darah 0 rhesus negatif," adu Amira sambil menangis sesenggukan.

   "Sabar ya kita cari apapun akan kita lakukan demi keselamatan anak kita," ucap Ana yang memang sudah menganggap Afifah seperti anaknya.

  "An, kita cari kemana, kamu tahu kan darah itu begitu langkah," ucap Amira.

  "Mira, kita ada dua tujuan, untuk sekarang aku harap kau menurunkan egomu ya," timpal Marco tiba-tiba.

  "Maksud kamu apa mar?" tanya Amira.

  "Gini Mir ada dua kemungkinan, kita cari ke komunitas donor darah, dan kita datang ke ayah kandungnya, karena untuk saat ini anak kamu butuh darah itu," jelas Marco, dengan hati-hati.

  "Maksudnya aku harus mendatangi rumah pria itu, kejadian kemarin saja cukup menyakitkan hati anakku," bantah Amira.

  "Mir, dengarkan aku dulu, untuk sekarang kita harus buang jauh-jauh ego kita, lihat anakmu, saat ini sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya, apa kamu tega melihatnya seperti ini, yang dia butuhkan saat ini darah bukan keegoisan semata," jelas Marco, sedang Amira hanya terdiam melihat wajah pucat pasih dari anaknya.

   "Iya Mir, apa yang dikatakan Mas Marco ada benarnya juga," imbuh Ana.

  "Baiklah terserah kalian yang terpenting anak saya bisa di tolong," sahut Amira dengan pasrah.

  "Ya sudah kalau begitu aku akan mendatangi beberapa komunitas donor darah, dan kau sama istriku datangilah rumah Arya kita berjuang sama-sama siapa tahu dari salah satunya ada yang menghasilkan," terang Marco yang diangguki keduanya.

 Saat ini Amira dan Ana mulai mendatangi kediaman Marco, sedang di rumah Marco sekarang ini ada acara kumpul-kumpul keluarga, bahkan Mama dan papanya Marco ada di sini dan sedang bercengkrama dengan cucu kesayangannya itu.

  "Ting tong!" Bel berdenting segera asisten rumah tersebut membuka pintunya.

  "Ibu siapa?" tanya ART tersebut.

  "Kami ingin bertemu dengan Bapak Arya apa Bapak Arya nya ada," sahut Amira.

  "Ada Bu, mari masuk," ucap ART itu dengan ramah.

  Saat ini keduanya sedang berada di ruang tamu, ART tersebut tiba-tiba datang ke ruang keluarga untuk memberi tahu pada majikannya kalau saat ini ada yang mencarinya.

  "Tuan Arya di depan ada tamu," ucap ART nya itu.

  "Oh baiklah tunggu sebentar," sahut Arya, yang sedang duduk berdua dengan istrinya.

  "Siapa Mas?" tanya Nadine.

  "Kurang tahu," sahut Arya.

  Arya pun mulai berjalan menuju ruang tamu, bersama dengan istrinya, dan ketika sudah sampai di ruang tamu mata Nadine dan Arya begitu terkejut melihat seorang yang dulu ada di masalalu mereka.

  "Amira," ucap keduanya.

  "Iya saya," sahut Amira dengan tegas.

  "Mau apa kamu datang kesini?" tanya Nadine dengan angkuhnya.

  "Saya kesini, ingin menyampaikan sesuatu pada Arya," sahut Amira dengan tegas.

  "Mau apa kamu mencari Arya bukankah urusan kalian sudah selesai belasan tahun silam," ucap Nadine dengan nyalang.

 Wanita itu sepertinya begitu tidak suka dengan kedatangan Amira apalagi melihat penampilan Amira yang saat ini terlihat begitu modis melebihi dirinya.

  "Ya memang urusan saya dengan Arya sudah selesai, tetapi perlu kau ketahui di dalam hubungan kita ada seorang anak yang merupakan darah daging suamimu sendiri," tegas Amira yang membuat Nadine melongo seketika.

  "Apa kau bilang! Mas apa benar yang di katakan Amir" tanya Nadine yang begitu tidak percaya.

   "Arya aku tidak meminta apa-apa dari dirimu, sampai anakku besar, hanya satu permintaanku, tolong datanglah ke RS karena anakku saat ini sedang membutuhkan donor darah dari ayah biologisnya, kalau kamu berkenan aku harap kamu datang sekarang juga karena anakku sedang terbaring di rumah sakit," ucap Amira penuh harap agar Arya mau.

  "Tidak, aku tidak akan mengijinkan Mas Arya untuk datang menolong anakmu itu," cetus Nadine.

  "Nadine aku mohon keikhlasan hatimu untuk memberi ijin Arya untuk menolong anakku, karena di sini posisi anakku sangat terancam," pinta Amira.

  "Aku tidak peduli, lagian Mas Arya sudah mempunyai anak dariku, anak yang sah dari hubungan pernikahan kami, bukan anak haram yang kalian hasilkan di luar pernikahan, jadi Mas Arya tidak ada hak apapun untuk anakmu itu," tolak Nadine mentah-mentah.

  "Plaaaaaak ...." Tamparan seketika melayang di pipi Nadine.

  "Kau boleh menghina kelakuan aku, tapi aku tidak mengijinkan mulut kotormu itu menghina anakku, andai saja kau tidak datang di kehidupan aku dan mas Arya pasti anak saya akan mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, kau itu sahabatku Nadine tapi apa, kau tega menikung ku dari belakang, dan sekarang dengan gampangnya kau mengatai anakku dengan mulut kotormu itu, ingat Nadine anakku ada, karena ulah suamimu sendiri camkan itu!" desis Amira tepat di telinga Nadine.

  "Mir, aku akan datang kesana," ucap Arya tiba-tiba.

  "Tidak Mas saya tidak mengijinkan kamu untuk menolong anak Amira."

  "Tapi dia anakku juga darah dagingku!" sarkas Arya yang membuat Nadine kelabakan sendiri.

  "Ayo Mir kita pergi sekarang," ajak Arya tanpa peduli dengan keadaan Nadine yang mencekal tangannya.

"Tunggu ...!" teriak suara dari arah belakang.

"Jangan pernah kau temui anak itu atau posisimu akan terancam," cetus wanita paruh baya itu sambil berkacak pinggang.

"Ma, tolong mengerti posisi Arya saat ini, dia darah daging Arya juga," terang Arya.

"Cuuih ... Tidak sudi Mama mendengar darah daging dari mulutmu, itu anak haram tidak ada sangkut pautnya dengan mu, yang terpenting saat ini bagaimana kau menjaga hati istri dan juga anakmu, awas saja jika kau berani melangkah sedetik saja," ancam Mama Arya.

"Mas, tolong untuk kali ini saja kau lawan permintaan mereka, anakmu di sana tengah bertarung nyawa dia tidak butuh perdebatan seperti ini, yang dia butuhkan hanyalah donor darah dari ayah kandungnya sendiri, aku mohon untuk kali ini tolong anakmu," mohon Amira sambil bersujud, untuk kali ini dia sudah tidak peduli lagi dengan yang namanya harga diri.

Arya hanya terdiam dia tidak bisa berkutik dengan ancaman mamanya.

"Ayo Mas, untuk kali ini saja, kita sama-sama turunkan ego," ucap Amira.

"Heh, perempuan tidak tahu diri seharusnya kau tahu kalau Arya sudah tidak sudi dengan anakmu itu, ingat ya! Sampai kapanpun keluarga kami tidak akan mengakui anakmu sebagai cucu, camkan! Itu!" teriak Mama Arya, yang benar-benar membuat hati Amira teriris.

"Heh, Nenek tua jaga mulut anda! Wanita ini melahirkan anak haram, juga karena ulah anak anda, semoga saja suatu saat nanti kalian semua mendapatkan balasan yang setimpal, dan kau Nadine, jangan belaga sok paling tersakiti. di sini kau dan Arya sama-sama brengsek dan bajingan, baru kali ini saya kenal manusia biadab seperti kalian!" sarkas Ana yang sudah tidak tahan dengan mulut julit keluarga mereka.

"Siapa kau lancang benar mulutmu," sahut Mama Arya dengan nada yang menggebu-gebu.

"Anda tidak usah tahu siapa saya, yang jelas aku bukan wanita tidak punya hati seperti anda dan menantu anda itu," sahut Ana.

Saat ini Ana sudah tidak tahan lagi berlama-lama di tempat ini hingga pada akhirnya memilih untuk pergi.

"Mir, ayo kita tinggalkan rumah ini, percuma kita meminta pertolongan dengan orang berhati iblis macam ini," ucap Ana.

"Mas, apa kau benar-benar tidak bisa datang?" tanya Amira memastikan berharap untuk kali ini pria dihadapannya itu menolong anaknya.

Sedang Arya hanya terdiam tidak ada jawaban sama sekali, hingga pada akhirnya tangan anak menarik tangan Amira untuk keluar.

"Ayo, kita pulang saja, tempat anakmu tidak di sini," tegas Ana.

Kedua wanita ini keluar dari rumah Arya, tanpa hasil apapun, sedang saat ini Nadine merasa puas dengan pembelaan mertuanya itu.

'Bagus sampai kapanpun aku tidak akan membiarkanmu bahagia Amira,' batin Nadine.

Sore semoga kakak-kakak suka ya dengan kelanjutan bab ini.

1
Ds Phone
dasar penipu
Ds Phone
betul betul tak guna
Mamah Enok
lanjut thor
Olha Alamri
Buruk
Nadine Zahra
klu gio kabur nanti jgn2 dilan yg gantiin d Afif patah hati lagi
Ayumarhumah: Dean kak pacar Afif bukan dilan
total 1 replies
Wulan Azka
baru kali ini ada penyebutan "sindikat kepolisian" agak gimana gitu dengarnya..biasanya cukup sebut "petugas kepolisian"
Wulan Azka
padahal di bab berapa itu, si regan dengan percaya diri bilang sebagai pengusaha dia ngga boleh main percaya aja sama orang lain..lah ini nyatanya kejebak juga, trus sudah tau si rose suka dia dari jaman dulu, masih mau aja dideketin dan dianggap teman 🙄
Wulan Azka
suka heran sama tokoh novel yg cewe2 tuh tiap diajak ke undangan pasti baru nyampai sudah kebelet..emang sebelumnya dirumah apa minum air satu galon ? padahal sebelum jalan tuh ya selain mandi, nyiapin baju, ya kuras dulu tuh isi perut, biar ngga BAB atau BAK di tempat acara..saya aja cuma mau jalan ke depan gang, mesti bolak balik dulu ke WC, mastiin ngga pengen pipis, biar ngga ribet nyari WC 🤧
Arin
Usut tuntas tuh si biang kerok Aluna. Cari bukti2 siapa tau di parkiran ada CCTVnya. Jebloskan kepenjara biar kapok
Safni Mardesi
dasar Sarita nenek yg egois.jatuh miskin baru tau rasa
Azlin Hamid
Luar biasa
Haerul Anwar
goblok lolicon
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ARYA
Siti Maryati
bagusss....jangan sampe ada yg nolongin
Teten Suryani
dah pinter banget dah gio, hati hati ya jangan sampai ketahuan kaburnya, kalo bisa di acak biar susah di cariinnya
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ALUNA
Haerul Anwar
AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBUNUH MU ALUNA, AKU AKAN MEMBUNUH MU DAN SELURUH KELUARGA MU TANPA TERKECUALI.. KAU HARUS MATI DITANGANKU KAU HARUS LENYAP DARI DUNIA INI
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda HB
bagus kabur gio,biar kapokkkk klrg Arya. lari yg jauh...🤭👋
Retno Harningsih
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!