Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.
Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.
Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.
Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Akrab
"Maaf tuan muda, bocah nakal ini menghalangi saya" ucap Chris.
pandangan mata Charlie tertuju pada seorang gadis kecil yang sangat cantik bermata biru yang sedang menempel di kaki Chris.
Charlie ingin tertawa sekaligus gemas, namun ia memasang senyum karena melihat gadis kecil di Spanyol itu sedang terlihat marah
"Om, apa dia anak buah mu??? tanya gadis kecil itu melepaskan pegangan tangannya lalu bertolak pinggang sambil bertanya pada Charlie.Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan.
Putriku sedang berbicara dengan papanya.
apakah aku harus menghampirinya???
tapi aku belum siap bertemu Charlie.
aku takut ia mengambil si kembar dari ku" gimana Camilla menatap lalu menunduk menyembunyikan wajahnya dari Charlie.
"Benar gadis kecil" ucap Charlie tersenyum, lalu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan gadis itu
"Dia menabrak kakakku hingga jatuh.
kakakku kesakitan namun pria itu tak merasa bersalah
Dia tak bertanggung jawab" adu Alexa sambil menunjuk Chris dengan marah
gadis kecil itu sangat pandai berimprovisasi, Camilla tak habis pikir bagaimana Alexa selalu bisa mengatakan sesuatu yang kadang tak masuk akal.
Alexi tidak kesakitan!!
putrinya mengarang cerita agar terdengar dramatis.
"Gadis nakal, tunggu mama akan menghukum mu" gerutu Camilla dalam hati
Charlie melirik sekilas pada bawahannya dengan sorot mata dinginnya.
lalu kembali menatap Alexa dengan pandangan lembut
"Lalu dimana saudaramu nak???"
"Lihat dia sedang menangis bersama mamaku" tunjuk Alexa ke arah Camilla dan Alexi, Camilla menunduk dalam mencoba menyembunyikan wajahnya yang panik
"Jadi, harus tanggung jawab bagaimana???
apa harus ganti rugi???" tanya Charlie tersenyum lebar.
entah mengapa Charlie sangat menyukai gadis kecil itu, Ada perasaan akrab yang sulit Charlie ilu ungkapkan seolah mereka saling kenal.
"Tidak om, aku tidak butuh itu!!!.
Mengapa orang dewasa selalu menilai sesuatu dari uang??? huh menyebalkan!.
Aku hanya butuh om tua itu minta maaf pada kakakku karena sudah membuatnya jatuh" ucap Alexa membuat Charlie tertawa terkekeh.
Charlie makin menyukai gadis kecil itu.
wajah gadis kecil itu sangat cantik, seperti Camilla.....
Charlie mengutuk dirinya sendiri karena mengingat wanita itu.
dulu ia sangat mencintai Camilla, namun setelah kakeknya memberikan bukti perselingkuhan Camilla ia membenci wanita itu, terlebih Camilla kabur dengan membawa anak mereka.
Anak??? apa benar itu anak Charlie???
atau anak selingkuhannya.
Charlie berusaha dan terus berusaha mencari Camilla ke seluruh penjuru namun hasilnya nihil.
kebenarannya masih belum terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah.
"Anak pintar, pasti mama papamu mendidik mu dengan baik" ucap Charlie mengelus puncak kepala Alexi.
untuk sesaat alexi berbinar senang.
ia tertegun dengan senyum mengembang.
walaupun mereka tumbuh tanpa kekurangan kasih sayang, namun mereka tak pernah merasakan kasih sayang seorang papa sesungguhnya.
Alexa dan Alexi kecil berusaha terlihat bahagia agar mama mereka tak lagi bersedih hati.
mereka tak ingin melihat Camilla yang menangis di tengah malam sambil memegang foto kecil dari dompetnya.
Mereka tahu itu foto papa mereka.
Sejenak Alexa terhanyut, ia bisa merasakan kisah sayang papa yang tidak pernah ia dapatkan
"Aku hanya punya mama, papa payahku itu tak bisa diandalkan, Dia....
sudahlah bukan urusan anda" ucap Alexa
"Alexa ..."
Camilla dengan bergetar memanggil Alexa.
ia kini sangat ketakutan.
Alexi yang melihat perubahan pada mamanya Menggenggam tangan Camilla.
ia menepuk tangan mamanya lalu menghampiri adiknya
Charlie langsung menoleh.
ia merasa mendengar suara Camilla.
walau sudah enam tahun berlalu, Charlie tak akan pernah keliru dengan pendengarannya.
ia yakin itu suara Camilla!!!
"Om, apa kau dengar aku???
Dasar payah" gerutu Alexa
"Dimana papa kalian??? apa itu mama kalian??" tanya Charlie melihat seorang wanita dalam balutan celana jeans dan kaos dipadu dengan sepatu boot.
gayanya stylis sepeti anak muda, namun terlihat cocok padanya. walau sudah memiliki anak dua. wanita itu masih terlihat segar dan cantik.
sexy namun sopan.
sayangnya wajah wanita itu tidak terlihat karena memakai kacamata masker.,
namun Charlie sangat yakin jika wanita itu sangat cantik.
terbukti ia memiliki putri yang sangat cantik.
Disebelah wanita itu duduk seorang anak laki-laki yang memakai masker dan kacamata.
Charlie menduga anak itu adalah anak yang di tabrak Chris.
Alis Charlie terangkat, ia melihat gadis kecil lalu kembali melihat pria kecil yang bersama mama mereka.
mereka seusia, apakah....
"Apa kau kembar sayang???" tanya Charlie
"Bukan urusan anda tuan, ayo Alexa, mama sudah menunggu kita" ucap Alexi langsung menarik tangan adiknya dan melemparkan pandangan dingin ke arah Charlie. Charlie bingung, mengapa anak lelaki itu terlihat sangat membencinya???
Bukankah yang menabraknya adalah Chris?????
"Tapi kak, om tua itu belum meminta maaf padamu" protes Alexa yng di tarik paksa kakaknya
"Lupakan, karena bos yang payah, anak buahnya pasti payah" ucap Alexi menatap benci ke arah Charlie.
entah mengapa Charlie merasa tak rela kedua anak kecil itu itu membencinya
"Dada om payah, mungkin lain waktu kita ketemu lagi" ucap Alexa masih sempat melambaikan tangan.
Alexi dan Alexa menggandeng tangan Camilla menuju tempat dimana Ryan berada.
Kedua anak kecil itu tersenyum penuh arti di belakang punggung Camilla
entah apa arti senyuman itu.
Alexi masih sempat menoleh ke belakang dimana Charlie dan anak buahnya berada.
Ia melambai sambil tersenyum
"Apa kau sebahagia itu??"cibir Alexi pada asiknya.
"Tidak juga, aku hanya......
luapkan, lihat om David membawa kita es creeeeeeaaaammm.
yeaaaaa" teriak Alexi lupa apa yang mau ia katakan.
ia sudah terhipnotis oleh ice cream coklat dan strawberry yang di bawa oleh David
"Dasar anak kecil" gerutu Alexi melihat adiknya berlari dengan semangat mendekati David.
Asisten pribadi Reymond.
"Sayang, kau juga anak kecil.
berperilaku lah seperti anak kecil.
kau membuat mama takut" ucap Camilla.menoel hidung mancung milik Alexi
"Apa yang salah???
aku merasa nyaman ma" protes Alexi berjalan sambil memasukkan tangannya ke dalam saku. Sikapnya terlihat santai, cool.
seperti ia berjalan diatas catwalk semua mata memandang ke arahnya.
"Terserah kau saja.
lihat om David membawakan mu ice cream vanilla" ucap camilla
"Jagoan, om bawa ice cream untukmu"
"Terima kasih om dav" jawab Alexi singkat
"Nyonya muda, ini untuk anda" ucap David menyerahkan sebuah mangkuk ice cream
"David aku sudah tua, dan satu lagi, susha kukatakan panggil namaku saja, kau selalu saja kaku" protes Camilla
"Setelah perjalanan yang melelahkan. Kita perlu mood boster, dan ice cream ini terasa manis dan lembut.
Cocok menaikan mood kita.
terimalah, saya dan Ryan juga sudah mendapat bagian kami masing-masing" ucap David menyeringai
begitu juga Ryan yang sudah bergabung dengan si kembar.
"Baiklah, ayo kita makan ice cream dulu" ucap Camilla bersemangat.
Ia lalu duduk dan menikmati ice cream nya.
sementara si kembar sudah habis setengah.
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲