Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Calon Suami Kembali
".Senja..kamu mau kemana buru-buru amat. " ucap Sita saat melihat sang sahabat terlihat buru-buru merapihkan meja kerjanya.
" Satu jam lagi kak Ali sampai di bandara, sedangkan kamu tahu sendiri kalau perjalanan kesana selalu macet." jawab Senja sambil tangannya tak henti merapihkan berkas-berkas di atas mejanya.
" Aku anter deh.. " tawar Sita
" Nggak perlu, aku bawa mobil bang Yudi." tolak Senja.
" Iya deh.. yang nggak mau di ganggu mau ketemu sang kekasih hati ." ledek Sita alhasil sekarang Sita kena lemparan pulpen dari Senja bukannya takut, malah membuat Sita tertawa jika melihat Senja selalu salah tingkah.
" Berisik.. udah, aku duluan yaa.. bye..!!" pamit Senja.
Senja dengan cepat keluar dari gedung tinggi BAHTIAR Group.
Atas rekomendasi Kakek Bahtiar lah Senja kerja di BAHTIAR Group, bukan karena Senja dekat dengan keluarga Bahtiar, atau dia tak berusaha melamat kerjaan di perusahaan lain. Namun, memang BAHTIAR Group yang juga kerja sama dengan salah satu kampus yang selalu merekrut mahasiswa /mahasiswi berprestasi untuk gabung di BAHTIAR Group di berbagai cabang usaha keluarga BAHTIAR.
Senja dengan cepat melajukan mobil sedan milik Yudi yang dia pinjam untuk menjemput sang calon suami yang baru selesai pendidikan di Luar Negeri dengan jalan beasiswa dari BAHTIAR Group.
Ali Rizky Pratama seorang Sarjana Tehnik yang mandapatkan Beasiswa berkuliah menyelesaikan Spesialisnya . Karena setelah ini pun Ali akan bergabung dengan BAHTIAR Group sebagai Dokter yang bertugas di balai kesehatan milik BAHTIAR Group,, sedang sang ayah di tempatkan di Rumah Sakit Sejahtera Hospital milik Bahtiar Group.
Senja membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai bandara, dan setelah sampai dia langsung menuju pintu kedatangan.
Terlihat dari kejauhan laki-laki yang Senja nanti kedatangannya.
"Kak Ali..!! " seru Senja dengan melambaikan tangannya dan mengembangkan senyuman manisnya. Sejurus dengan Senja, Ali melambaikan tangannya merespon apa yang Senja lakukan.
" Akhirnya sampai juga putri cantiknya kakak." ucap Ali dengan mengusap lembut kepala Senja yang terbalut hijab.
" Maaf yaa..aku telat jemput, tau sendiri aku dari kantor langsung kesini." ucap Senja dengan wajah penuh sesal.
" Sudahlah, kakak nggak masalah,yang penting si cantiknya kesayangan ku menepati janjinya." sahut Ali
" Jelas dong,, kan menyambut kedatangan sang calon imam." tukas Senja.
" Bisa aja kamu, sekarang kita langsung pulang yaa? " ucap Ali mendorong sedikit tubuh Senja untuk berjalan ke arah parkiran.
Ali dan Senja mereka di pertemukan di kampus mereka di Jakarta ,Ali adalah kakak senior Senja beda dua tingkatan,Ali seorang anggota BEM di kampus dan Senja dan Sita adalah pribadi yang cukup huble,Senja dan Sita bagai anak kembar tak pernah pisah.
Senja yang pertama tak merespon ketertarikan Ali padanya hingga satu hari Ali tak sengaja melihat Umi Salamah yang hampir tertabrak mobil karena hati-hati saat menyebrang, tanpa pikir panjang Ali dengan beraninya menyeret tubuh Umi Salamah ke pinggir jalan dan alhasih Ali lah yang terkena mobil, dan untung saja lukanya tak parah.
Karena dari situ lah, Senja dan Ali intens komunikasi dan mereka saling merasa nyaman dan Senja pun terasa seperti terlindungi saat dengan Ali.,
Sosok Ali dengan kulit hitam manis dan tak terlihat perut kotak-kotaknya namun bagi Senja tak masalah yang penting dia baik.
Senja dan Ali pun sampai di sebuah perumahan yang cukup mewah.
Mobil yang di kemudikan Ali pun melalui sebuah gerbang rumah dengan halaman yang cukup luas,dan mobil di parkirkan di halaman itu.
"Yuk turun.." ucap Ali.
" Oke, aku kangen sama bunda." seru Senja.
Mereka pun keluar dari dalam mobil dan menuju rumah besar itu.
" Assalamualaikum.. " salam terlontar dari bibir mereka.
Terlihat seorang ART menyambut kedatangan keduanya
" Wa'alaikum salam, Masyaallah aden.. neng, ayo masuk, biar bibi bawain kopernya. " ucap wanita paru baya itu.
" Terima kasih bi, bibi apa kabar? " tanya dengan menyalami sang ART begitu pun dengan Senja melakukan hal yang sama.
" Alhamdulillah den, bi Wati baik kabar nya.." jawab Bi Wati.
Terlihat seorang wanita paru baya dan suaminya keluar dari kamar dan terlihat bahagia melihat Ali yang baru datang.
" Masyaallah.. putra bunda udah pulang,gimana kabar kamu nak? " tanya wanita itu tak lain adalah sang bunda.
" Alhamdulillah, bunda sama ayah gimana kabarnya? " tanya Ali balik dan mencium punggung tangan kedua orangtuanya dan hal sama pun di buat oleh Senja.
" Senja, kamu nggak capek.. jangan langsung pulang kita makan malam sama-sama ,bunda sama ayah juga ingin membahas soal pernikahan kalian." ucap bunda Ali.
" I_iya bun." jawab Senja sedikit gugup.
" Sudahlah,kalian istirahat,, Senja kalau mau mandi bisa nanto gantinya pake gamis punya bunda." ucap bunda Ali.
" Iya bun.. makasih yaa,, Senja jadi ngrepotin." ucap Senja tak enak hati.
" Kamu ini, nggak enak kenapa.. kamu kan,calon mantu kami,sudah sana istirahat bersih-bersih dulu." kata ayah dari Ali.
.
.
Setelah sholat magrib, Senja membatu sang calon mertua dan bi Wati menyiapkan menu makan malam mereka.
" Senja,, tolong panggil Ali yaa.. kayaknya tadi di dekat kolam ikan." ucap bunda Ali.
" Iya bun.. " jawab Senja
Senja pun akhirnya melangkah menuju tempat di mana Ali berada namun, samar-samar terdengar suara Ali yang sedang menerima panggilan, nada bicaranya pun terdengar meninggi.
" Dengar yaa.. aku tetap akan melakukan rencana ku dari awal, dan kamu tolong ingat kesepakatan kita sebelum semua terjadi."
"................"
" Kamu jangan mimpi untuk merusak pernikahan ku dengan Senja, tidak akan aku biarkan kamu mengahcurkannya."
...............
" Dari awal kamu juga tahu kalau aku akan menikahi kekasihku, aku mencintanya dan begitupun keluarga ku menyayangi dia,jangan pernah berharap lebih.".
.............
" Terserah kamu, jangan pernah ganggu aku, dan aku akan tetap memberikan apa yang menjadi hak mu tapi, bukan aku."
Kira-kira begitulah yang Senja dengar dan, Senja pun masih betah di persembunyiannya.
" Apa yang kamu sembunyikan dari aku kak." batin Senja.
Pertarungan batin Senja pun bermain, terlihat jelas wajah gusar yang Ali tampakkan setelah menerima panggilan.
Senja mulai melangkah mendekati Ali." Kak, kamu kenapa? "tanya Senja pura-pura tak tau.
" Hahh.. nggak papa, cuma kurang enak badab aja,eeh..kamu ngapain kesini mau ngobrolin pernikahan kita? " tanya Ali mengubah topik pembicaraan.
" Nggak, aku cuma mau panggil kakak buat makan malam, kita sudah di tunggu sama buda juga ayah." jawab Senja
" Ohh.. oke kita makan malam yuk.. " ajak Ali.
Senja yang sedari tadi melihat Ali yang selalu sibuk melihat ponselnya saat makan pun, terlihat sedikit kesal, Bunda dan Ayah Ali pun sudah mengingatkan.
Bersambung.