"Lepaskan aku??Kenapa kalian mengurung ku disini??Apa mau kalian??" teriak seorang gadis yang baru menyadari jika dirinya tengah dikurung di suatu tempat yang asing.
Gadis malang itu tidak menyadari jika dirinya telah diculik dan akan segera dijual oleh seorang wanita yang tidak ia kenal sama sekali.
Namun,siapa sangka disaat dirinya hampir dieksekusi oleh pria tua hidung belang itu.Secara tidak sengaja gadis itu bertemu dengan pria asing yang tiba-tiba datang menolongnya.Dan justru memaksa Velyn untuk menjadi wanitanya
Bagaimanakah kisahnya??Siapakah sosok pria itu sebenarnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovelia.shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Pada akhirnya, Tamara pun menuruti permintaan bos John yang ingin dikembalikan semua uangnya, bahkan dua kali lipat. Setelah mengembalikan uangnya, Tamara diusir begitu saja layaknya seperti sampah yang sudah tidak terpakai. Tamara hanya bisa mengepalkan kedua tangannya atas apa yang sudah terjadi padanya.
"Tua babi sialan! Aku bersumpah kau akan mati mengenaskan! Ini semua gara-gara jangkrik brengsek itu. Aku pasti akan mencari mu sampai dapat!" umpat Tamara yang merasa kesal dan marah. Namun, ia hanya bisa menahannya sampai ia bisa menemukan keberadaan Velyn.
Keesokan harinya...
Velyn akhirnya terbangun dengan keadaan kepala yang cukup pusing. Sesaat ia mengernyitkan pandangannya dan memperhatikan situasi ruangan yang sangat asing baginya.
"Dimana ini? Apakah mereka berhasil membawaku pada babi tua itu?" celotehnya yang seketika menyadarkan dirinya sembari membulatkan mata. Dan beberapa saat ia memperhatikan kondisi penampilannya yang sudah memakai piyama putih, berbeda dengan semalam yang ia pakai yaitu lingerie merah.
"Kenapa pakaianku bisa berbeda? Apakah mereka yang sudah mengganti pakaianku?" tanya Velyn yang sesaat merasa bingung, sambil terus memperhatikan pakaiannya.
Velyn pun beranjak bangkit dari kasur dan bergegas keluar dari kamar tersebut. Ia perlahan membuka pintu dan berjalan secara mengendap-endap sambil mengawasi situasi yang dianggapnya akan membahayakan.
Saat keluar kamar, ia begitu terkejut melihat situasi tempat yang ternyata adalah sebuah rumah yang begitu megah. Velyn pun kini berada di lantai 2 saat ia melihat keadaan lantai bawah.
"Apakah ini rumah si pak tua gemuk itu? Kenapa dia jadi membawaku kesini?" tanya Velyn yang bicara sendiri dengan nada pelan. Ia berjalan dengan sangat pelan-pelan sembari menuju tangga untuk turun.
Namun, Velyn tak menyadari jika Arsen ternyata sudah memperhatikan gerak-geriknya saat akan berjalan menuju tangga.
"Kau sedang apa?" tegur Arsen dengan nada dingin dan tatapan tajam.
Velyn pun langsung menoleh ke belakang dengan perasaan kaget. Yang tanpa diduga, ia justru salah melangkah dan hampir terjatuh.
"Arghh!" teriak Velyn yang hampir terjatuh.
Namun, Arsen dengan cepat menarik tangan Velyn yang hampir terjatuh dan justru membuat Velyn seketika jatuh tepat di atas tubuhnya.
Buk!
Mendengar kegaduhan, Zora bergegas menuju lantai atas dan mencari tahu asal suara yang belum ia ketahui. Dan sebuah pemandangan tak terduga harus dilihat Zora secara langsung saat Velyn berada di atas tubuh Arsen setelah menarik tubuhnya yang akan jatuh.
Saling pandang pun tak bisa terhindarkan. Arsen justru sesaat memperhatikan wajah asing Velyn dan hal itu membuatnya juga justru merasakan hal yang berbeda saat merasakan tubuh Velyn di atas tubuhnya.
"Cepat bangkit dari atas tubuhku!" sentak Arsen yang langsung tersadar dan merasa kesakitan karena menahan beban tubuh Velyn untuk kedua kalinya.
Velyn langsung bangkit seketika salah tingkah saat ia harus ditegur oleh Arsen.
"Ma... Maaf tuan," ucap Velyn mengaku bersalah sambil menundukkan kepalanya.
Zora pun bergegas menghampiri Arsen. "Tuan muda, apakah tuan baik-baik saja?" tanya Zora yang lebih dulu ingin tahu keadaan Arsen.
"Aku baik-baik saja. Kau urus gadis merepotkan ini," jawab Arsen dengan nada datar dan meninggalkan Velyn dan Zora.
Zora pun mengangguk paham. Melihat sikap Arsen yang cuek, Velyn hanya memandang bingung.
"Cih... sombong sekali nadanya!" batin Velyn sesaat kesal. Dan beberapa saat ia memperhatikan sosok Arsen saat sudah meninggalkannya.
"Bukankah pria itu?" serunya yang seketika mengingat Arsen.
"Nona, apakah kondisimu sudah baik-baik saja?" tanya Zora pada Velyn.
Velyn langsung tersadar dan menoleh ke arah Zora. "Ah... iya, aku baik-baik saja. Lalu, aku sekarang berada dimana? Kenapa aku bisa disini?" tanya Velyn penasaran.
ke laut aja sono...nyemplung ..smpi gk nongol lg...🤭😄😄..gregetan liat nya..😄
dn utk si lumpuh mdh2 cpt tobat...
sombong siihh..jijai gw nengok lo...😝
dh ikut mario aja aletha...
arsen atiit yaaa...😄
dn k veli bilang aja sm arsen siapa pelaku nya...
arsen pun cek cctv dong...gmn sikap zora yg sebenar nya..biar tau km