Aluna Givana , seorang gadis cantik yang malang, dia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya, kedua orang tuanya tidak tau dimana karena semenjak kecil dia ada di panti, saat Aluna hendak berjalan pulang setelah bekerja seharian, ia tertabrak mobil yang melaju dengan kencang dari belakang, membuat dirinya tidak terselamatkan. lalu saat bangun dia mendapati dirinya berada di brankar rumah sakit!?,
"kalian ciapa??" "princess" "mine!" "Lachella"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"Enak aja. " Jawab Kala dengan nada sewot nya, bahkan Kala memilih fokus dengan makanannya. Ethan hanya memutar bola matanya dengan malas, Alano menatap sekilas namun memilih memutuskan tatapan nya dan menatap ke sekitar.
" Kok kalian meeting malah di tempat rame kayak gini?" Tanya Bunga membuka suaranya.
"Kita gak meeting. " Jawab Alden diangguki oleh Arkan .
"Loh tadi kata Clara . " Bunga menatap Clara.
" Iya loh tadi kamu bilang mau meeting disini.' " kesal El
"Enggak." Jawab Arka.
"Gak mungkin aku salah denger. " Ucap Clara
" Sebenarnya kita emang mau meeting tapi gak jadi. Celetuk Arkan dan lagi-lagi diangguki oleh Alden.
"Loh kenapa?" Tanya Bunga dengan penasaran, sedangkan para anak kecil hanya menyimak.
"Mau aja." Jawab Arkan.
"Hm bosen. " Timpal Alden membuat Clara dan bunga mendengus. Beginilah jika mempunyai suami kulkas, jarang berbicara, sekalinya berbicara hanya sepatah dua patah kata, jika berbicara panjang lebar pun mungkin tak sampai sepuluh patah kata.
"Gaya nya, bosen bosen kamu mau kasih uang darimana?" Ucap Bunga dengan sewot nya.
"Kita gak mungkin kemiskinan" Ujar Alden. Bunga hanya mendengus kesal, jika berdebat dengan suaminya di luar tidak akan pernah ada habisnya sedangkan di rumah sudah pasti kalian bisa menebak siapa yang menang, jelas istri yang paling ditakuti oleh suami.
"Sabar. " Clara mengelus punggung tangan Bunga sambil terkekeh.
"Oh iya dua hari lagi weekend, gimana kalo kita liburan ke villa?" Tanya Clara menatap semua orang.
"Terserah. " Jawab Arkan dan Alden bersama membuat Bunga lagi-lagi menghela nafasnya
. " Udah, mereka berdua gak usah di ajak, lagian kita bertujuh juga berani. " Ucap Bunga yang mulai kesal dengan suaminya. Alden yang merasa bahwa kini ada sinyal bahaya langsung
Berdehem.
"Atur aja waktunya, aku ikut." Bunga tersenyum penuh kemenangan sambil menatap Alden yang kini mengalihkan pandangannya persis seperti Alano yang sedang salting, tapi kali ini Alden bukan salting melainkan sedang berusaha menghindari tatapan maut dari istri nya.
"Daddy?" Tanya Clara.
"Aku juga ikut. " Ujar Arkan .
"Oke fiks berarti ya, nanti kita ketemu langsung di villa aja. "kata Clara
"Udah gak sabar banget, berapa tahun ya kita gak kumpul-kumpul kayak gini?" Tanya Bunga.
" Pas kalian pindah ke luar negeri aja, setelah itu kita gak kumpul-kumpul lagi dan ini pertemuan perdana kita kumpul gini." Jelas Clara.
" Rachel fokus banget sih. " Goda Bunga melihat El hampir menghabiskan separuh makanan nya.
" Ewnak, El mawu lagwi. " Jawab El dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.
" Kebiasaan, kunyah dulu. " Peringat Ethan membuat El menganggukkan kepala nya dengan patuh kemudian mengunyah nya. Beda lagi jika Kala yang memperingati, dijamin El tak akan mendengar kan nya.
" Hehehe makanannya enak tante, El suka kalo boleh El bolong semuanya. "Ucap Lili dengan penuh semangat nya.
"Bolong apaan. "Gumam Alano namun masih terdengar oleh El .
" Bolllllllrong." Ucap El dengan kesal nya karena merasa diejek.
" Biasa aja ngomong nya hahahah. " Kala bukannya membela adiknya malah mengejek.
***
Setelah berbincang di cafe milik Bunga, keluarga Alexander kini pulang, bukan ke mansion nya melainkan mereka akan ke mansion utama yang artinya mereka akan pulang ke rumah kedua orang tua Arkan.
"Grandma." Pekik Kenan langsung turun dari mobil dan berlari menghampiri Samantha .
"Cucu grandma udah pulang sekolah ya? Kok tumben lama banget?" Tanya Samantha membalas pelukan cucu nya.
" Habis dari cafe temannya mommy Grandma." Jawab Kala bergantian memeluk Samantha.
"Makanan disana enak oma, princess aja sampe nambah-nambah. " Jelas Kenan.
"Oh ya? Oma gak dibawain makannya?" tanya Samantha pada cucunya
" Ini oma. "Ethan membawa paperbag berisi makanan yang mereka bungkus dari cafe Bunga.
" Woahhh makasih ya, oh iya El kemana?" Tanya Samantha, biasanya anak itu selalu bersemangat dan saling berlomba dengan Kenab untuk siapa yang pertama mendapatkan pelukan dari grandma nya.
"Tuh. " Tunjuk Kenan mengarah kepada El dengan wajah lesu nya, bahkan tas nya pun di bawa seperti karung beras.
"Kenapa?" Tanya Samantha.
"Galau grandma, tadi temennya gak mau dipeluk sama El, lagian ya masih kecil udah nyosor aja mana cewek lagi hadeuh punya adik aktif banget. " Keluh Kala dengan dramatis nya membuat Ethan memutar bola matanya dengan malas.
"Kenapa cucu grandma yang paling cantik ini hm?" El membalas pelukan Samantha dengan tidak bersemangat.
"El bau ya glandma?bau ketek? Bau acem? Bau apa gitu? "Tanya El dengan beruntun.
" Bau kentut. " Jawab Kala mendapatkan Pelototan dari Samantha
"Hhehehe becanda. "Cengir Kala sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.
" Emang nya kenapa? Cucu grandma wangi kok." ujar Samantha
"Tapi kenapa Alano gak mau dipeluk El ? Kan El wangi juga." Ucap El dengan sedih nya.
"Mungkin gak biasa peluk orang lain jadi kayak gitu. " Samantha berusaha mengembalikan kecerian El.
" Gitu ya?"
"Iya, sekarang ayo masuk, grandma udah bikin cemilan buat kalian, pasti udah lapar lagi kan?" ajak Samantha
"Grandma tahu aja, yuk buruan malah bengong. " Kala masuk lebih dulu karena cemilan buatan grandma nya selalu enak bahkan mereka kadang berebutan. Disusul oleh Kenan, sedangkan Ethan menggandeng lengan El , tas yang tadinya di pundak El kini di bawa oleh Ethan.
"Emang siapa temen nya yang gak mau El peluk?" Tanya Samantha pada Clara jika bertanya kepada Arkan Samantha bisa-bisa emosi terlebih dahulu karena mengingat putra nya irit bicara.
" Anaknya sahabat aku sama sahabat nya mas Arkan mih. "ujar Clara
" Sahabat? Ohhh Bunga sama Alden?"asih mengingat sahabat putranya
"Iya. " Yaampun udah lama banget mami gak ketemu mereka, sekali-sekali ajak mereka kesini mami mau ketemu.
"Gampang mih, oh iya nahhh yang buat El murung tadi karena anaknya Bunga sama Alden. " Samantha menatap Clara seolah meminta lebih jelas.
"Nahhh mami masih ingat kan anaknya mereka cowok, persis kayak Alden irit bicara. Pas pulang tadi El pamitan minta peluk entah deh itu anak minta peluk tiba-tiba tapi Alano nolak, El tanya dong kenapa nolak.
"Terus terus?" Tanya Samantha dengan wajah penasaran nya.
Sedangkan arkan yang berada di belakang mereka hanya mendengus jika istri dan mami nya berbincang selalu tak akan ingat waktu.
" Alano nolak dengan alasan, El bau udah gitu doang.
"Astaga cucu ku kasihan tapi lucu juga ya kalo mereka dijodohkan. " entah dapat pemikiran dari mana dia
"Enak aja, masih kecil gaada jodoh-jodohan. " Ujar Arkan.arkan mendahului nya bisa betjam-jam Arkan jika terus mengikuti keduanya.
" Punya anak satu gitu amat, untuk punya menantu pengertian. "Ucap Samantha membuat Clara ikut tersenyum.
Sedangkan di ruang keluarga sudah tersaji beberapa cemilan, Kala langsung menaruh tas nya kemudian memakan cemilan itu sambil menonton televisi. Bahkan Kala meneguk hampir setengah nya jus segar yang membuat tenggorokan kering nya kembali segar.
"Dimakan ayo. " Ujar Ethan yang melihat El malah rebahan di karpet bulu dengan lesu, bahkan sesekali El menghela nafas nya bak orang dewasa.
"Udah gak usah di pikirin, emang si Alano nya aja cowok cool, mahal, lagian jadi cewek tuh mahal dikit kenapa, main nyosor aja untung gak kena lemparan sepatu kakak juga. " Celoteh Kala.
" El wangi kok. "Gumam El membuat Ethan harus ekstra sabar menghadapi adik perempuan nya yang memang mood nya tak bisa ditebak.