Xiao An wanita karir yang tengah menjalani kehidupannya tanpa hambatan. Tidak sengaja masuk ke dunia novel yang baru saja ia baca. Di novel dia menjadi Nona pertama Han Yu karakter antagonis, putri dari kediaman perdana menteri keuangan Han. Keluarganya sangat kaya dan hidup bergelimang harta. Kedua orangtuanya sangat mencintai putrinya memberikan semua yang di butuhkan. Sebab itu Nona pertama Han Yu sangat manja, pemarah, juga memandang rendah kalangan bawah. Kekejammnya terhadap pelayan membuatnya di takuti semua orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyonya muda Zhen
Setengah jam berlalu begitu saja dan keadaan masih sama. Hingga orang-orang dari Mahkamah Agung berdatangan membuat barisan untuk mengamankan situasi. Zhen Shunxi berjalan dengan tatapan dingin masuk menuju ke arah lantai dua. Dia melirik sebentar saat menyadari Han Yu juga ada di sana.
Wakil ketua Niu Ping memerintahkan untuk segera membawa jasad keluar dari tempat itu. Agar dapat di lakukan autopsi lebih lanjut. Semua pasukan juga di minta untuk berjaga di setiap sudut ruangan. Baru setelahnya dia berjalan mendekat kearah gadis muda yang ada di ujung ruangan. "Nyonya muda," ujarnya membuat semua orang terkejut. Gadis itu bahkan hampir menyemburkan teh yang baru saja ia telan. "Saya akan mengawal anda agar bisa keluar dari tempat ini."
Mungkin karena surat lamaran dan semua mahar masih ada di kediaman Zhen. Membuat Wakil ketua Niu Ping menganggap dirinya sudah resmi masuk ke dalam keluarga Zhen. "Tidak perlu. Aku juga ada di sini saat kejadian tentu patut di curigai," ujar Han Yu.
"Jika memang seperti itu. Saya akan mengabarkan hal ini kepada ketua utama." Wakil ketua Niu Ping berjalan pergi menuju ke lantai dua tempat Ketua utamanya berada. "Ketua, Nyonya muda masih tidak ingin keluar dari tempat ini. Dia bilang, dia juga ada di sini saat kejadian. Dan kecurigaan juga dapat mengarah kepadanya."
Kedua alis Zhen Shunxi menyatu mendegar kata yang tidak seharusnya di ucapkan wakilnya. "Periksakan kembali penglihatan mu. Dari sudut mana kamu bisa menganggap dia sebagai Nyonya muda?"
Wakil ketua mendekat, "Sebelum semua mahar di kembalikan. Nona pertama Han masih akan menjadi Nyonya muda kediaman Zhen," bisiknya pelan.
Tatapan tajam Zhen Shunxi langsung di arahkan ke pria yang ada di sampingnya. Hal itu membuat Wakil ketua Niu Ping mundur.
Beberapa orang yang ada di lantai dua menjelaskan keadaan mereka di saat pemuda itu melompat dari lantai dua. Beberapa orang juga menyatakan jika mereka hanya duduk santai menikmati pertunjukan. Dan hanya melihat pemuda yang tiba-tiba terjatuh. Tidak ada seorang pun yang memperhatikan siapa saja yang masuk ke dalam ruangan pribadi itu. Bahkan semua pengawal tidak di perbolehkan ikut masuk menemani.
Kejadian yang begitu tiba-tiba tentu mengejutkan semua orang. Membuat beberapa orang langsung berlarian berusaha keluar. Kerumunan banyaknya orang tentu dapat di manfaatkan pelaku kabur dari tempat kejadian.
"Minta semua orang pergi," ujar Zhen Shunxi yang sudah berada di ujung ruangan tanpa dinding dengan pembatas setinggi pinggang orang dewasa.
"Baik." Wakil ketua Niu Ping mengabarkan kepada semua pelanggan untuk segera pergi meninggalkan ruangan. Dia juga berjalan menuju kearah Nyonya mudanya untuk menjaga agar tidak ikut terdesak saat keluar dari ruangan.
Semua pelanggan berjalan cepat keluar dari tempat itu. Dan Han Yu juga sudah di kawal menuju ke tempat keretanya berada. "Tuan, terima kasih. Anda bisa kembali."
"Nyonya muda, anda terlalu sungkan. Ini sudah menjadi tugas saya mengawal anda ke tempat yang aman," ujar Wakil ketua Niu Ping. Dia menunggu sampai Nyonya mudanya masuk ke dalam kereta dan pergi dari lokasi.
Di dalam kereta yang melaju gadis itu sudah memperhatikan gelagat aneh dari pemuda yang terakhir masuk. "Li An, apa kamu mencium bau aneh di saat pemuda yang terbunuh itu masuk ke dalam ruangan?"
Pelayan Li An mengingat kembali lalu berkata, "Nona pertama, saya mencium bau wangi yang berbeda. Tidak seperti bau dupa wewangian yang ada di saat kita masuk. Namun bau samar itu menghilang di saat pemuda itu terjun ke lantai bawah."
Senyuman Han Yu terlihat. "Bagi orang-orang yang hanya memiliki niat untuk melihat hiburan. Mereka tidak akan terlalu memperdulikan bau samar yang datang sebentar lalu menghilang. Hentikan kereta di dekat toko wewangian."
"Baik," saut kusir kereta yang ada di depan.
Tidak butuh waktu lama kereta di hentikan tepat di depan toko wewangian wanita. Han Yu turun bersama pelayannya lalu masuk ke dalam toko. Bau harum semerbak membuat kesegaran tersendiri di dalam ruangan. Para wanita bangsawan, gadis muda juga berdatangan untuk mencari wewangian yang mereka sukai.
Salah satu penjaga toko datang, "Nona muda, ada yang bisa saya bantu?"
"Bawakan satu botol di setiap jenis wewangian yang ada di sini." Han Yu menatap dengan tenang.
"Baik." Pelayan itu terlihat senang.
Bahkan pemilik toko langsung menghampiri gadis muda yang telah murah hati. "Nona muda tolong tunggu sebentar. Pesanan anda akan segera saya siapkan," ujar pria itu dengan sopan.
Han Yu duduk santai di salah satu bangku kosong khusus pembeli dermawan. Gadis itu di suguhi kue dan beberapa camilan lainnya. Teko berisi teh panas juga tersedia di meja.
Pemilik toko kembali mendekat, "Nona muda. Bagaimana dengan wewangian dengan harga di atas dua puluh tahil? Apa anda juga menginginkannya?"
Han Yu mengambil cangkir berisi teh yang sudah di tuangkan pelayannya. "Harga tidak menjadi masalah. Asal semua jenis wewangian ada di depanku," ujarnya dengan enteng.
"Baik, baik." Pemilik toko langsung mengerahkan semua pelayannya untuk mengambil setiap botol dari berbagai jenis berbeda. Tidak selang lama kotak besar berisi semua jenis wewangian telah selesai di tata rapi. Dua pelayan laki-laki yang ada di sana mengangkat kotak cukup besar mengarahkan kepada pembeli. "Berhenti. Nona muda semua berjumlah 158 jenis dengan harum yang berbeda. Semua ini memiliki harga 4000 tahil."
Han Yu mengeluarkan lembaran uang dengan nilai 4000 tahil lalu memberikannya kepada pemilik toko. "Bisa angkatkan ini ke atas kereta. Aku dan pelayan ku seorang wanita. Tidak bisa mengangkatnya sendiri."
"Tentu. Cepat bawa masuk ke dalam kereta Nona muda." Pemilik toko memberikan perintah.
Han Yu keluar di ikuti pelayannya juga dua pelayan toko yang telah membawa kotak besar. Setelah kotak di letakkan di atas kereta, Han Yu beserta pelayannya ikut masuk. "Ciahhh..." Hentakan kekang kuda membuat kereta melaju kembali menuju kediaman Han. Saat sampai semua kotak langsung di bawa masuk menuju kamar Han Yu di bantu penjaga kediaman.
Selama lebih dari dua jam, Han Yu bersama pelayannya Li An terus berusaha mencium bau wewangian. Mungkin saja di antara semua wewangian yang ia beli. Memiliki kesamaan dengan bau wewangian yang mereka cium di tempat kejadian pembunuhan.
"Nona pertama, kita sudah mencium semuanya tanpa henti berulang kali. Tapi masih belum menemukan bau di waktu itu. Kepala saya sudah sangat pusing juga merasakan mual." Pelayan Li An menjatuhkan dirinya di lantai. Kepalanya seperti berputar sendiri tanpa henti.
Han Yu juga merebahkan tubuhnya di lantai kamar. "Benar. Aku juga merasakan hal yang sama. Bau wewangian yang bercampur menjadi satu benar-benar tidak tertahankan. Huh... kenapa sulit sekali menjadi seorang detektif dadakan."
bau2 bucin sudah tercium sejak malam tadi🤣🤣
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁
sehat selalu untukmu author terbaikkuu