NovelToon NovelToon
Mencintaimu Apa Adanya

Mencintaimu Apa Adanya

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Patahhati / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Ditinggalkan di hari pernikahan membuat Abigail, gadis yang memiliki berat badan berlebih memutuskan untuk berubah. Dibantu seorang teman lama yang sudah menyukainya sejak lama, Abigail mewujudkan keinginannya untuk memiliki tubuh ideal tapi sahabat yang dia anggap sebagai sahabat baik, berusaha menghalangi langkahnya. Disaat keinginan itu sudah terwujud, Abigail berubah menjadi gadis cantik dan pada saat itu sang mantan kembali dan ingin memperbaiki hubungan mereka. Akankah Abigail menerima ajakan sang mantan sedangkan secara diam-diam, ada seorang pria yang begitu tulus mencintai dirinya. Antara cinta lama dan cinta baru, yang mana akan dipilih oleh Abigail?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Pesta semakin ramai, itu karena tamu undangan semakin ramai. Abigail juga semakin tampak tidak nyaman, walau tidak terdengar cibiran pedas lagi tapi setiap yang melihatnya pasti akan berbisik dan membicarakan dirinya di belakang. Semua itu gara-gara Harold, seandainya pria itu tidak mempermainkan dan mempermalukan dirinya maka dia tidak akan mengalami hal itu.

Padahal dia sudah tahu akan jadi seperti ini, tidak seharusnya dia datang dan menjadi bahan gunjingan teman-temannya. Dari pada menjadi trending topik malam ini, lebih baik dia pulang saja. Lagi pula dia sudah lama berada di sana, dia juga sendirian karena Sarah sibuk dengan dirinya sendiri. Dia benar-benar tidak melihat Sarah sedari tadi, entah kemana sahabat baiknya itu. Dia harus mencari Sarah karena dia harus memberitahu Sarah jika dia mau pulang.

Abigail melewati orang-orang yang ada di pesta itu, dia benar-benar tidak peduli dengan orang-orang yang membicarakan dirinya. Lebih baik dia menemukan Sarah dan setelah itu dia pulang.

Saat itu tanpa sepengetahuan Abi, Sarah sedang berbicara dengan seorang pria. Pria itulah yang sudah dia tunggu sedari tadi bahkan dia melupakan Abigail. Abi benar-benar tidak bermaksud mengganggu Sarah, dia hanya ingin mengatakan pada Sarah jika dia mau pulang dan menghampiri Sarah tanpa maksud apa-apa.

"Sarah," Abi memanggilnya dan ketika mendengar suaranya, ekspresi wajah Sarah terlihat aneh tapi tidak dengan pria yang sedang berbicara dengan Sarah.

Pria itu melihat ke arah Abigail, dia bahkan terlihat senang. Sarah berdecak kesal, kenapa Abi datang di saat yang tidak tepat?

"Abi?" pria itu memanggil dan menghampiri Abigail.

"Who?" Abi melihat pria itu dari atas sampai bawah dengan ekspresi heran.

"Hei, it's me Justin!"

"Justin?" Abi tampak tidak percaya sedangkan pria itu mengangguk.

"Yes, ini aku Justin!"

"Justin!" Abi berteriak, dia bahkan berlari menghampiri pria itu. Mereka adalah teman baik dulu, tentu dia sangat senang melihatnya.

"Justin, aku merindukanmu!" Abi meraih tubuh pria itu dan memeluknya dengan kuat. Justin benar-benar berubah, sampai dia tidak mengenalinya.

"Wow... Nona, ka-kau bisa meremukkan tulangku!" ucap Justin karena Abi memeluknya dengan kuat bahkan tubuh Justin terangkat ke atas akibat ulahnya.

"Abi, kau bisa membunuhnya!" ucap Sarah. Wajahnya terlihat tidak senang tapi tidak ada yang tahu akan hal itu.

"Sorry," Abi menurunkan Justin dari pelukannya. Dia terlalu bersemangat dan senang melihat pria itu.

"Its oke, wow... pelukanmu semakin kuat saja seperti lilitan ular piton!" ucap Justin bercanda.

"Sorry," Abi benar-benar tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, bukankah Sarah bilang kau?"

"Abi!" Sarah menyela dengan cepat dan menghampiri mereka.

"Ada apa kau mencari aku?" tanya Sarah.

"Aku mau pulang," jawab Abi. Sungguh dia tidak punya maksud apa pun selain mengatakan pada Sarah jika dia mau pulang.

"Pulang? Kenapa begitu cepat?" tanya Justin seraya memandangi Abi. Mereka sudah lama tidak bertemu, Apa Abi tidak mau berbincang walau sejenak?

"Aku merasa asing di sini," jawab Abi.

"Ayolah, jangan terlalu cepat. Bagaimana jika kita berbincang terlebih dahulu?" ajak Justin.

"Ayolah Abi, tidak apa-apa," ucap Sarah, "Kita pulang setelah ini," ucapnya lagi.

Abi benar-benar terlihat ragu, jujur dia tidak mau mengganggu Sarah. Tapi dia juga tidak bisa menolak permintaan Justin karena mereka memang sudah lama tidak bertemu. Setidaknya mereka perlu berbincang sebentar sebelum mereka berpisah.

"Baiklah, tapi aku tidak mau berbincang di sini," ucap Abi menyetujui.

"Kita ke restoran, aku lihat di seberang hotel ini ada restoran," ajak Justin.

Abi mengangguk setuju, begitu juga dengan Sarah. Dia tampak tersenyum tapi tidak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan. Mereka pergi dari pesta itu, menuju restoran yang ada di depan hotel. Abi benar-benar tidak enak hati, tidak seharusnya dia berada di antara Sarah dan juga Justin.

Seorang pelayan datang menghampiri mereka dan memberikan buku menu, Abi tidak menyentuhnya sama sekali tapi Sarah memesankan banyak makanan untuknya.

"Abi belum makan," ucap Sarah sedangkan Abi tertawa canggung.

"Tidak apa-apa, tapi tidak baik makan terlalu banyak," ucap Justin.

"Aku sedang?"

"Abi memang suka makan sebab itu dia ditinggalkan oleh Harold!" sela Sarah dengan cepat.

"Kau ditinggalkan?" Justin memandangi Abi dengan tatapan tidak percaya. Jujur dia tidak tahu akan hal ini.

"Aku?"

"Ya, calon suaminya benar-benar keterlaluan meninggalkan Abi begitu saja hanya karena bentuk tubuhnya!" lagi-lagi Sarah menyela ucapan Abi.

Abi hanya tersenyum, matanya tidak lepas dari Sarah.

"Wah, pria itu benar-benar baj*ngan!" ucap Justin.

"Benar, aku bahkan ingin memukulnya jika bertemu dengannya!" jawab Sarah.

"Hm, bagaimana jika kita bicarakan yang lain saja?" pinta Abi. Jujur dia tidak suka mereka membahas kegagalannya.

"Benar juga, apa yang kalian lakukan?" Justin memandangi kedua gadis itu secara bergantian.

"Sarah bekerja di butik, sedangkan aku pengacara," jawab Abi sambil tersenyum.

"Serius kau seorang pengacara?" Justin terlihat tidak percaya.

"Ya, pengangguran bayak acara!"

Tawa Justin terdengar, pria itu bahkan masih tertawa saat pramusaji menyajikan makanan yang mereka pesan. Semua yang dipesan oleh Sarah adalah makanan manis, dia tahu Abi paling suka makan kue manis.

"Wow, siapa yang akan menghabiskan ini semua?" tanya Justin. Dia menggeleng melihat banyaknya makanan di atas meja.

"Abi," jawab Sarah.

Abi tersenyum terpaksa, dietnya benar-benar gagal. Sarah memberikan semua kue itu untuk Abi, gadis itu tentu tidak menolak karena dia tidak mau mengecewakan dan mempermalukan Sarah di depan Justin. Dia sudah banyak makan makanan manis saat di pesta dan sekarang dia kembali makan banyak kue. Jika ayah dan ibunya tahu, mereka pasti akan marah.

"Abi, apa kau tidak mau diet?" tanya Justin.

"Abi tidak bisa diet!" sela Sarah dengan cepat.

"Siapa bilang tidak bisa, jika ada niat dan usaha pasti bisa!"

"Justin, dari pada kita membahas Abi terus bagaimana denganmu? Aku dengar kau sudah menjadi pengusaha sukses?" Sarah mengalihkan perhatian. Sudah cukup membahas masalah Abi, biarkan gadis itu menghabiskan makanan manis yang dia pesan untuknya.

"Siapa yang berkata seperti itu?" Justin menyeruput kopinya, matanya tidak lepas dari Abi yang sedang menikmati kuenya dalam diam.

"Aku dengar dari teman-teman, mereka bilang kau sudah sukses bahkan kau sudah punya perusahaan sendiri. Apa benar?" Sarah terlihat tidak sabar ingin tahu masalah ini.

"Jangan mendengarkan mereka, mereka hanya membesar-besarkan saja!"

"Tidak perlu merendah Justin, mereka bilang kau membawa mobil sport datang ke sini."

"Ya, kau lihat itu?" Justin menunjukkan jarinya keluar restoran.

Mata Sarah melihat ke arah jari Justin, dia kira yang ditunjuk oleh Justin adalah mobil sport berwarna merah yang terparkir di depan hotel. Dia bahkan tersenyum, sudah dia duga.

"Lihat yang benar Nona, di samping mobil itu, itu baru mobil sport milikku!" ucap Justin.

"What?" Sarah terkejut saat melihat sepeda jelek yang dimaksud oleh Justin.

"Serius?" tanyanya tidak percaya.

"Yes," Justin tersenyum, sedangkan Sarah terlihat shock.

"Apa ada yang mau aku antar?" tanya Justin.

"Tidak!" tolak Sarah.

"Bagaimana denganmu, Abi?"

"Sebaiknya jangan jika tidak mau sepedamu patah dua!" jawab Abigail.

Justin tertawa, sedangkan Sarah cemberut. Dia bahkan terlihat kesal dan menyambar kue milik Abi. Ternyata dia salah dengar.

1
Serena ketchum/ family ketchum
Abi polos bgt
klara
klara
suka ceritanya singkat jelas padat😁
Nur Hidayanto
Luar biasa
Nur Hidayanto
Lumayan
Dewi Sri
salut sama ortu justin
Dewi Sri
Aku suka
Dewi Sri
Hadir saya suka ceritanya
Nurlaila Hasan
kereeen,, aku suka yg partnya ga trlalu panjang,, jga alur critanya ga bertele tele,,
Nurlaila Hasan
suka
Hamliah Lia
keren pke bngt
Hamliah Lia
keren kak cerita ya bagus/Heart//Heart//Heart/
Hamliah Lia
senjata Ema" centong nasi ya kak
Katherina Ajawaila
keren thour, ceritanya. sukses selalu thour🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Katherina Ajawaila
akhir Abigael bahagia , 🥰
Katherina Ajawaila
Sarah PD amat, mana mau Justin sm tukang teh celup. 😒
Katherina Ajawaila
kel, pecundang udh meludah di jilat lagi 😡
Katherina Ajawaila
telan situ muntah mu sendiri. 😜
Katherina Ajawaila
muntah2 lo sarah sm harold
Katherina Ajawaila
telat Harold kemana aja selama ini, balik aja sm pecundang jalang mu😖
Katherina Ajawaila
Sultan mah jauh pola pikirnya dr pada OKB, sabar Abi pasti indah pd waktu nya 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!