Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14
Ditengah malam Oliv terbangun dikarenakan tenggorokan nya terasa begitu kering. Ia menolehkan kepala melihat gelas yang tergeletak diatas nakas samping ranjangnya. Ternyata kosong membuatnya lekas beranjak ingin mengambil air untuk membasahi kerongkongannya tandus kering korontang.
Sesampainya didapur. Oliv terperenyak kala mendapati Galang juga ada diarea yang sama. Oliv melihat remaja pemuda itu tengah menenggak air didalam botol. melihat jakun Galang naik turun serta rambutnya terlihat berantakan khas orang bangun tidur Oliv beranggapan jika itu sesuatu yang memukau. Galang semakin lebih terlihat tampan dan seksi.
Oliv menggelengkan kepalanya.l lantaran memiliki pemikiran kotor. Sial kenapa Galang begitu terlihat menawan disaat-saat seperti ini Oliv benci dengan pikirannya sendiri.
Wanita itu sebenarnya malas meladeni Galang untuk saat ini. Dirinya masih merasa kecewa kepada pemuda itu acap kali bayangan tentang aksi tak pantasnya di toilet sekolah terlintas dipikirannya. Hal itu membuat Oliv seketika geram sekaligus sakit hati dalam satu waktu.
Wanita itu memutuskan untuk balik lagi kedalam kamarnya Dengan gelas kosong digenggaman. Karena sangat malas hanya untuk bertegur sapa jika dirinya bertemu Galang. Namun, baru saja beberapa langkah.
"Kenapa nggak jadi ambil air?" bariton serak Galang sukses menghentikan langkah Olivia. Mau tidak mau wanita itu memutar tubuh guna menghadap adik sepupunya.
Menghela nafas terlebih dahulu aerta jantung berdentam-dentam pada akhirnya masuk kedalam dapur melewati Galang begitu saja. kemudian segera mengambil air minum untuk siramkan pada tenggorokan nya yang semakin mencekik.
"Apa yang mbak Oliv pikirkan tentang aku dan Mutia nggak seperti yang mbak Oliv bayangkan." langkah Oliv terhenti ketika dirinya hendak keluar dapur. lontaran Galang berhasil menghentikan nya
"Saat disekolah aku adalah guru kamu Lang. Jadi wajar aku bersikap demikian. kamu nggak perlu memikirkan aku yang seolah salah telah membayangkan kamu dan Mutia ke hal negatif. Intinya kalian sudah melakukan." Tukasnya tajam.
Olivia sepenuhnya telah menghadap Galang sebelum ia menarik nafas dalam-dalam. "Udah Lang, mulai sekarang kita harus lupain semua yang pernah kita lakukan. Anggap aja itu mimpi buruk kita masing-masing. Dan asal kamu tahu. Nania udah tau semua yang pernah kita lakukan kalo sampai Nania bilang ke orangtua kamu aku nggak bisa bayangin apa yang akan mereka lakukan. Maka dari itu kita stop berhubungan. lebih baik kamu perlakuin mbak seperti diawal yang selalu menunjukkan sikap datar mu itu!" final Oliv sungguh-sungguh.
Tatapan Galang kian kelam. menatap oliv serupa anak panah siap membidik buruannya. "Aku cinta sama mbak Oliv. apa itu salah? Oke aku minta maaf soal dikamar mandi sekolah dengan Mutia. Tapi aku berani bersumpah nggak sampai melakukannya. Bahkan Mutia sendiri yang meminta agar dia yang membantu aku untuk- "
"Cukup nggak perlu diterusin. Aku nggak peduli tentang pembelaan kamu. Dimata aku, kamu tetap salah mau itu kemauan Mutia sendiri itu tetap salah. Udah deh Lang aku pusing." potong Oliv cepat.
Galang benar-benar menatap Oliv dengan sangat datar dan dingin. pemuda itu seakan menyiratkan sesuatu hal yang hanya dia seorang yang tahu. perlahan Galang berjalan pelan mengikis jarak diantara mereka. membuat Wanita itu reflek memundurkan lkaki. Satu tangan Galang dengan sigap mematikan saklar lampu dan membuat area dapur seketika gelap gulita.
Oliv semakin terpojok seiring punggungnya membentur tembok. Wanita itu panik, ia takut jika Galang akan berbuat macam-macam. pasalnya kali ini kedua paman dan bibinya ada dirumah dan lagi Nania remaja perempuan itu telah mengetahui borok bejad dirinya.
Galang merapatkan tubuh pada tubuh Oliv. sementara dua tangannya ia tekuk dan diletakkan pada tembok sebagai pengunci tepat disamping kepala kakak sepupunya.
Nafas Olivia mendadak bertalu-talu. "Lang ka-kamu mau apa. jangan macam-macam!" peringatnya dengan mata awas. mereka saling menatap lekat. Walaupun keadaan gelap gulita. Namun, dari cahaya kornea masih bisa melihat satu sama lain.
"Aku cinta banget sama mbak Oliv. Jangan suruh aku menjauh karena itu hal yang nggak mungkin mau aku lakukan." Galang berucap dengan intonasi lemah tak terbantah.
"Kamu jangan gila Galang!" ada kegugupan kala oliv bertutur demikian.
"Mbak Oliv yang udah bikin aku gila begini. Jadi jangan pernah menyuruh aku menjauh karena itu akan membuat aku jadi semakin gila. Aku benar-benar minta maaf atas kejadian tadi pagi." kata Galang lagi.
Olivia bergeming. hanya bolamata bergerak resah. "Aku nyesel, dan mbak Oliv tenang aja untuk masalah Nania, itu biar aku yang urus aku yakin anak itu nggak akan bocor." jemari Galang menyematkan anak rambut Oliv kebelakang telinga.
"Mbak merasa jauh lebih takut Lang. tolong lepasin mbak nggak pengen kaya gini." Oliv mencoba berontak Detik itu juga. Namun sial. Galang semakin merapatkan tubuhnya seolah menolak Oliv bergerak sedikitpun.
"Lang kamu jangan gil- eemmpph...'' ucapan Oliv terpotong oleh ciuman pemuda itu. Galang kembali memagut bibir kakak sepupunya begitu rakus werta menuntut. Awalnya Oliv tidak mau meladeni permainan binal adik sepupunya. akan tetapi, dengan segala cara dan upaya galang berhasil membuat Oliv tak berdaya. Wanita itu tanpa sadar mengalungkan tangannya pada leher pemuda berkaus kutung tersebut.
Satu tangan Galang berhasil menelusup masuk dalam dres tidur yang wanita itu kenakan. Seketika akal sehat Oliv lumpuh total. tiap sentuhan yang Galang lakukan begitu melenakan sehingga ia lupa daratan.
Galang menjeda sejenak pagutan bibirnya untuk melepas celana. usai menurunkan celana boxernya Dengan cepat Galang menyingkap dres tidur Oliv keatas dan menurunkan pelindung yang Oliv pakai.
"Galang..." suara Oliv parau. apa yang akan Galang lakukan hatinya mengatakan Jangan. Namun tubuhnya berkhianat. seketika Oliv pasrah mengikuti arus permainan liar sepupunya.
pemuda itu meraih pinggang ramping Oliv untuk makin merapatkan jarak antara mereka. Dengan cepat Galang menaikan satu kaki Oliv dan ia pun mengarahkan kebanggaannya menuju sesuatu yang tak bisa lagi ia bendung.
Hentakan pertama yang Galang lakukan membuat Oliv memekik tertahan. "Aahh." lenguhan manja keluar sementara tangannya mencengkram pundak Galang semakin kuat untuk berpegangan.
Oliv benar-benar dibuat kualahan dengan permainan binal Galang. Ia merasakan nikmat tiada Tara yang sudah Galang berikan. meski begitu tersirat perasaan takut dan nikmat datang dalam satu waktu.
Oliv dibuat terbang tinggi sampai langit mayapada atas aksi Galang. turun naik dalam gendongan sementara penyatuan semakin dalam dengan history kelam yangbakan mereka tanam. Sungguh hal itu benar-benar membuat Oliv ingin menjerit sekuat tenaga karena merasakan nikmat yang luar biasa. Jujur wanita itu sangat kagum dengan adik sepupunya ini begitu gagah dan juga kuat. Lagi-lagi Oliv tak habis pikir dengan Galang yang nampak tidak seperti Pemuda berusia 17 tahun.
"Aaahh.. Lang.." Oliv kelepasan mengerang dengan kencang.
"Ssh. jangan berisik nanti ada yang bangun." tegur Galang berbisik.
Oliv Langsung membekap mulutnya sendiri dengan spontan. Ia sangat lepas kendali. Wanita itu merasa sudah kepayahan menahan dahaga hasrat yang akan lepas.
"Olivia.." Suara erangan berat keluar dari mulut Galang setelah nafsunya terpuaskan. mendekap tubuh Oliv erat-erat.
Debas nafas Keduanya menderu. permainan laknat yang baru usai menyisakan keringat bercucuran serta rasa lemas taj terelakan.
"Mau aku gendong ke kamar?" tawar Galang. lantas oliv menggeleng.
"Tolong tinggalkan Mbak sendiri Lang." Wajah Oliv dihinggapi keresahan usai ketika mengatakan itu.
Bersambung. .