Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Risya Vs Emilia
saat sedang membayar di kasir, seseorang terus memperhatikan Alicia dan saat Alicia hendak berjalan masuk ke dalam ruangan, seseorang itu mengejar dan menarik tangan Alicia hingga dia menoleh pada orang yang telah menariknya
" Emilia ?" ucap Alicia terkejut
bu meli melihat gadis yang menarik tangan Alicia itu dan hanya diam melihat situasi, tangannya yang sudah menarik knop pintu tetap tertahan disana dan pintu ruangan itu sedikit terbuka sehingga orang yang ada di dalam ruangan bisa mendengar pembicaraan mereka
" hay Kak.. " sapa Emilia
" hai, " sahut Alicia
" kau mengenalnya ? " tanya bu meli pada Alicia
belum sempat Alicia menjawab, Emilia segera menjawab pertanyaan bu meli
" dia Kakakku, ah Mantan Kakak Angkat tepatnya " ucap Emilia tersenyum sinis
Alicia hanya tertunduk, sementara bu meli menatap sinis pada Emilia.
fanny yang mendengar suara Emilia pun bergegas berdiri dan berlari keluar, tapi Raka memberi isyarat pada jimmy dan jimmy pun menarik tangan fanny
" tetap disini " ucap jimmy
fanny ingin memberontak, tapi sorot mata jimmy seperti berkata " tetap lah diam ". dan fanny pun tak berani berontak dan hanya berdiri tak jauh dari pintu masuk
...
" sedang apa disini kak? Apa kau bekerja seperti ini ? " tanya Alicia
" iya " jawab Alicia
" kau benar-benar memalukan kak , untung mama dan papa segera melepas hak adopsi mu, melihat mu bekerja seperti ini benar-benar menjijikkan " ucap Emilia Sinis
Alicia menatap heran pada Emilia, apa yang salah dia hanya magang, dan kenapa itu menjijikkan
" apa maksudmu ? aku hanya magang " sahut Alicia bingung
" magang ? hahahaha... Alicia..Alicia, berhenti memasang wajah polosmu itu. sudah berapa om-om yang membeli dirimu ? bukankah kau disini menemani makan malam om-om yang kaya raya bukan ? " sahut Emilia sinis
" cukup emilia, aku hanya magang di perusahaan dan sekarang sedang ada makan malam bersama pimpinan dan karyawan yang lain, tolong kau sopan sedikit " ucap Alicia dengan nada meninggi
hatinya sakit, adiknya menghina nya tepat di hadapan orang ramai dan tanpa melihat kebenaran apapun.
" perusahaan macam apa yang akan mengajak karyawan nya untuk makam malam di restoran semewah ini. kalau mau cari alasan setidak nya carilah yang tepat. "
" Lalu kau sendiri sedang apa di restoran mewag seperti hah !! kau tidak bekerja di perusahaan manapun dan keuangan keluargamu tidak mungkin bisa untuk memberimu uang saku yang cukup membayar makanan di restoran ini !!" ucap seorang wanita yang baru datang dan menatap sinis Emilia
Alicia menoleh dan berusaha mengingat siapa wanita yang menyela pembicaraan mereka.
" Risya ? kau disini juga rupanya ?" tanya Emilia sinis
Raka menoleh saat mendengar nama Risya disebut, dia memberi instruksi pada jimmy lalu jimmy pun mengintip ke luar dan memastikan pada Raka, bahwa diluar memang ada Risya, adik bungsu Raka.
" tentu saja aku berada disini, hampir setiap hari aku berada disini, kenapa ? terkejut ? sudah kubilang aku berada di level yang lebih tinggi darimu !" sahut Risya tak kalah sinis
Alicia pun mengingat gadis itu, dia adalah adik junior nya di kampus, dia pernah menolongnya saat gadis itu hampir tertabrak motor saat mengejar sebuah mobil. saat itu Alicia tidak semoat bertanya apapun pada gadis itu karena gadis itu langsung pergi setelah mengucapkan terima kasih.
" kau !!" ucap Emilia emosi
" Apa ?!!" sahut Risya tak kalah Emosi
" cukup, jangan bertengkar. ada banyak orang disini. Emilia sebaiknya kau pergi saja , " ucap Alicia berusaha menengahi pertengkaran yang bisa saja terjadi
" siapa kau berani menyuruhku pergi hah ? kau bukan siapa-siapa aku lagi paham ? dasar anak angkat tak tahu diri !" hardik Emilia
" setan kecil ini, akan ku habisi dia !" ucap fanny emosi dan hendak berjalan keluar tapi lagi-lagi jimmy menahan nya.
...
" Emilia " ucap Alicia berharap agar ia segera pergi dan tidak terjadi keributan
" minggir " ucap Emilia sembari mendorong Alicia
" hey, bisa tidak jangan kasar !" sahut Risya
" diam kau wanita ****** !" hardik Emilia
plakkkk....
Risya menampar Emilia , Alicia dan bu meli terkejut melihat kejadian itu. Emilia menatap marah pada Risya dan memegang pipinya yang terasa perih
" kau yang wanita ******, kau yang sudah merebut pacarku dan sekarang kau malah bertunangan dengan orang lain , kau yang ****** bukan aku !" hardik Risya
Alicia terkejut ternyata pacar Emilia sebelum bertunangan dengan wira adalah pacar dari adik junior nya ini.
emilia..emilia
" kau yang ****** .dasar brengsek " murka Emilia dan menarik Rambut Risya, Risya pun tak mau kalah dan dia juga menarik Rambut Emilia sekuat tenaga
Alicia panik dan mencoba melerai kedua gadis itu. namun teriakan nya tak didengar sedikitpun
" Emilia , adik kelas, hentikan, ini keramaian. sudah cukup " teriak Alicia seraya mencoba melepas cengkraman Emilia pada rambut Risya. sedangkan bu meli mencoba melepas cengkraman Risya pada rambut Emilia
" non Risya cukup, ada pak Raka disini " ucap bu meli. tapi keduanya sepertinya sudah dipenuhi dengan emosi dan tidak mendengar apapun.
Raka keluar dari ruangan dan berdiri di pintu dan hanya melihat kedua gadis muda yang sedang tarik-menarik rambut dan teriak-teriak sembari saling memaki satu sama lain, sementara Alicia sibuk melerai keduanya.
Rahang Raka mengeras, belum pernah dia melihat seseorang yang begitu berani mengatai adiknya bahkan sampai berani menarik rambut adiknya seperti itu. selain itu pandangan nya juga tertuju ada Alicia yang sedang menangis sembari terus mencoba melerai kedua gadis yang sedang berkelahi itu.
brukkk... Alicia terpental saat mencoba melepaskan cengkraman Emilia dan emilia mendorong alicia hingga kepalanya menabrak meja dan sikunya menghantam lantai.
" singkirkan tangan kotormu dari adikku !" ultimatum Raka membuat semua orang menoleh pada nya
Risya dan Emilia pun berhenti dan menoleh ke sumber suara
" kak Raka ? " ucap Risya terkejut.
Raka berjalan dan melepaskan paksa tangan Emilia di kepala adiknya.
Alicia segera berdiri dan mendekati emilia,
" kau tidak -tidak apa kan ?" tanya nya panik padahal dia sendiri lah yang terluka disini, dahinya berdarah dan sikunya lecet.
" bukan urusan mu , !" ucap Emilia Sinis lalu berjalan pergi
bu meli, Risya dan Raka menatap Sinis pada keangkuhan Emilia itu.
fanny pun berlari mendekati Alicia,
" setan kecil itu. ! cia lo gak apa-apa ..ya ampun lo berdarah " ucap fanny panik saat melihat dahi alicia yang berdarah.
bu meli dan Risya mendekat
" kakak senior, maaf ya ! jadi terluka gara-gara aku. kalau aja tadi aku gak emosi. kakak pasti gak akan kayak gini " ucap Risya merasa bersalah.
Alicia hanya tersenyum.
" ini bukan salah kamu, maafin Emilia ya, dia memang seperti itu orangnya " ucap Alicia
" lihat rambut cantikmu jadi berantakan gini, maafin adek kakak ya " ucap Alicia sembari merapikan rambut Risya yang berantakan.
bu meli memperhatikan Alicia yang begitu tulus menyayangi adiknya meskipun dia mendapat perlakuan yang sangat kasar dari adiknya sendiri
" gak usah dimaafin ya perempuan tadi. bilangin sama keluarga mu suruh tuntut dia , lihat tuh rambut mu berantakan gitu " sahut fanny, sepertinya dia lupa atau tidak mendengar saat Raka menyebut jika Risya adalah adiknya.
Alicia menoleh pada fanny, lalu melihat ke arah Risya.
" dek.. kamu mau kan maafin adik kakak ? kakak mohon jangan di perpanjang masalah nya ya ? masalah di keluarga sudah cukup banyak, papa bisa sakit jika masalah terus bertambah " ucap Alicia pada Risya sembari menahan tangis
Risya memandang kagum pada kakak senior nya yang ada di hadapan nya ini. jelas-jelas dia tadi mendengar jika dirinya sudah dibuang dari keluarga itu, tapi sekarang masih memikirkan keadaan keluarga itu.
" aku sih bisa ngelupain nya kakaka senior, tapi kak Raka..." ucap Risya Ragu dan menoleh ke arah Raka yang hanya diam dan terlihat menahan amarah.
Alicia menoleh pada Raka dan berjalan perlahan mendekati Raka,
...****************...