NovelToon NovelToon
Antara Aku Dan Maduku

Antara Aku Dan Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.8
Nama Author: winda W.N

Bagaimana perasaanmu jika kamu di madu di saat pernikahanmu baru berumur sepekan? Itu yang aku alami, aku di madu, suamiku menikahi kekasihnya yang teramat di cinta olehnya.

Aku tak pernah dianggap istri olehnya, meski aku istri pertamanya. Namun cintanya hanya untuk istri keduanya

Aku menjalani pernikahan ini dengan begitu berat. mungkin ini cara ku untuk membalas kebaikan pada Ayah Mas Alan, beliau begitu baik membiayai kuliahku selalu menjaga dan melindungiku setelah Ayah dan Ibuku meninggal saat diriku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Aku tak habis pikir jika kisah hidupku akan serumit ini, di tinggal orang tua, menikah pun di madu. Sungguh tragis kisah hidupku.


Hingga akhirnya Ayah sangat membenci Mas Alan setelah tahu kelakuan anaknya, dan Ayah membawaku pergi jauh dari kehidupan Mas Alan dan Maduku setelah aku dan Mas Alan bercerai.


Cerita ini karena terinspirasi tapi bukan plagiat! Bacalah, dan temukan perbedaannya🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7. Ayah sakit

Aku terbangun saat ada ketukan dari pintu kamarku, ku melangkah gontai untuk membukanya. Aku terkejut saat melihat sosok di depanku.

"Mas Alan, ada apa?" tanyaku berusaha biasa saja agar tak terlihat takut.

"kita pulang ke Bandung sekarang, Ayah sakit," mendengar Ayah sakit hatiku serasa tercabik cabik.

"A..ayah..sakit," ucapku di iringi tetesan air mata.

"jantungnya lemah lagi, cepat berkemas. Kita berangkat sekarang," ucap Mas Alan, aku pun langsung berkemas.

Pikiranku kini kemana mana, aku takut jika sampai terjadi yang tidak tidak pada Ayah. Aku terus memikirkan keadaan beliau.

"cepat Nia," teriak Mas Alan dari bawah.

"iya," ku berjalan menuruni tangga dengan pikiran yang campur aduk.

"Lala gak ikut?" tanyaku memastikan.

"tentu saja tidak, dia di surabaya. Kalaupun dia di rumah juga gak bakal ikut ke Bandung," jawab Mas Alan.

Aku paham maksut Mas Alan, jika Lala ikut otomatis Ayah akan tahu semuanya. Itu akan membuat kondisi Ayah semakin memburuk.

Di perjalanan tidak ada yang berbicara, aku masih memikirkan keadaan Ayah. Karna dokter pribadi Ayah pernah berkata, kalau lemah jantungnya terus terusan kambuh bisa bisa akan berakibat fatal.

Ku hela napasku pelan, mencoba untuk berpikir positif dan baik baik saja.

"di depan Ayah nanti, jaga sikap mu. Bersikaplah layaknya seorang istri," ucapnya membuatku semakin tersiksa.

"maksutmu apa harus bersikap layaknya seorang istri?" tanyaku sinis.

"bersikap seolah kita baik baik saja, agar Ayah percaya kita bahagia," ucap Mas Alan.

"kita bahagia? kamu dan Lala kali yang bahagia Mas," ucapku getir.

"cukup Nia," bentaknya.

"Mas apa selama ini kamu menganggapku sebagai istrimu, apa selama kita menikah kamu memperlakukanku dengan baik? tidak kan Mas. Apa selama ini kau membuatku bahagia Mas, gak kan Mas. Kau memperlakukanku tidak adil, kau lebih mengutamakan Lala dari pada aku istri pertama. Istri pajangan di depan Ayah," imbuhku.

Air mata itu pun semakin tak terbendung, memikirkan kondisi Ayah di tambah ucapan Mas Alan yang lagi lagi membuatku terluka.

"itu kita bahas nanti, sekarang kita fokus pada kondisi Ayah,"

"kamu itu egois Mas, bisakah kamu sedikit saja untuk mengerti perasaanku," ucapku kembali tak bisa menahan ucapanku.

"cukup Nia, aku dari tadi menahan emosiku tapi kau malah melanjutkan itu untuk membuatku tidak bisa menahan emosiku," bentaknya.

"kau benar benar laki laki egois Mas,"

"berhenti menangis Nia, apa kau akan menampakan wajah sembabmu pada Ayah," bentaknya kembali.

"kenapa tidak, aku akan mengatakan kebenaran pada Ayah," ancamku pada Mas Alan.

"jangan macam macam kamu," kini mas Alan menatapku tajam dan meremas jari jariku.

"lepaskan Mas, aku sudah tidak bisa mempertahankan pernikahan ini. Pernikahan yang di penuhi rasa sakit pada salah satunya," ku beranikan untuk membalas tatapan tajamnya.

"jangan macam macam Nia, Ayah sedang sakit. Kau tega membuatnya semakin sakit,"

"dan kau tega melihatku terus terusan tersiksa batinnya. Apa kamu gak sadar jika kamu menikahi Lala itu sama saja melukai hati Ayah, cepat atau lambat Ayah akan tahu dengan sendirinya!" teriakku dengan derasnya air mata.

"apa ini wujud rasa kecemburuanmu yang mana aku lebih mencintai Lala dari pada kamu," ucapnya dengan senyuman mengejek.

"cemburu? sungguh mahal rasa cemburuku untuk lelaki egois sepertimu. Aku hanya tak terima terus terusan di perlakukan berbeda dan sangat tidak adil,"

"jelas beda, aku mencintainya kau tau itu. Dan aku tidak mencintaimu jelas saja aku tidak bisa bersikap manis terhadapmu," sungguh kata kata yang sangat menyayat hati bukan.

"ini semakin membuatku yakin untuk berpisah darimu," ku seka kasar air mataku.

"awas saja kalau kau berani, akan aku buat kau menderita,"

"jika Ayah sudah benar benar sehat dan tidak sakit sakitan lagi, itu pasti akan segera ku lakukan dan aku tidak takut pada ancamanmu," ucapku lalu mengalihkan pandanganku keluar jendela mobil.

"aku tunggu tindakanmu," dengan nada mengejeknya. seolah olah tak yakin aku akan melakukannya.

Memang benar, aku juga kurang yakin dengan keputusanku sendiri. Mengingat satu yang membuatku tidak yakin yaitu Ayah. Apa aku tega melukai pria yang sudah baik padaku, pria yang selalu ada saat ku kesusahan. Pria yang sudah banyak membantu ku, pria yang membiayai kuliahku hingga mendapat gelar Sarjana.

Sesampainya di rumah Ayah, aku berlari meninggalkan Mas Alan di dalam mobil. Sesudah mencuci tanganku, lalu aku masuk ke kamar Ayah.

"A..yah..," ucapku dengan suara gemetar saat melihat Ayah terbaring lemah di ranjangnya, dengan tangan terpasang selang infus.

"Nia, kamu sudah sampai nak," lirih Ayah. ku peluk tubuh yang terbaring lemah itu. Air mata itu kembali keluar.

"Ayah baik baik saja Nia," ucap Ayah.

"maafin Nia ya Yah, Nia baru bisa jengung Ayah sekarang,"

"gak apa apa, Ayah mengerti kalian sedang sibuk,"

"Ayah harus cepat sehat ya, Nia gak tega lihat Ayah sakit seperti ini,"

1
Tri Andy
bagus, tksh
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Anita Nita
buat nia menikah sama elo thor
74 Jameela
Luar biasa
Dewi Dama
bingung baca nya cerita di ulang..jadi baca nya di loncatin2aja...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
semangat thorrr
Aulyaz.
Luar biasa
Maryati Yati
pelakor sok baik 😑
Maryati Yati
lom apa " udah sakit hati... emang cinta harus y memiliki
Julia Juliawati
Luar biasa
Fatima
Lumayan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Maria Mebanua
baca lagi yg ke 2x
Sakinah Amalia
Luar biasa
Endang Supriati
lala itu tdk akan masuk surga! jgnkan masuk surga baunya aja tdk dapat. lala itu nanti masuk neraka abadi bersama raja iblis.
krn lala wujud iblis berbentuk manusia.
lala sudah menghancurkan pernikahan nia dan alan.
Endang Supriati
nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!
Npy
yaa gimana yaak.. pikir aja sendirilah., situkan yg paling "cinta" sama Alan/Proud/
Adinda
pnya laki kayak gini tendang aja dari sakit tak berdarah
Murdia Tsc
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!