Kisah seorang murid yang menjadikan gurunya sebagai inspirasi terbesar nya. Terjadi di dunia modern, yang semuanya serba ada namun serba sulit banyak kekurangan.
Murid yang selalu berusaha mencari perhatian sang guru. Dengan kemampuan aneh yang dimilikinya. Dan bagaimanakah kisah kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada 'Ain
Kedua tangan sedang asyik mengaduk kopi, satunya memegang gelas, dan yang satunya mengaduk kopi. Sambil menonton tv yang disediakan di warkop. Yang kadang-kadang Bintang melirik pada tayangan berita yang ada di tv.
"Ini pesanan nya bang!" panggil Bintang pada salah satu pelanggan.
Bintang tampak bahagia, karena rencananya untuk melakukan war takjil sebentar lagi akan di adakan. Karena memang sudah tak lama lagi umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa selama di bulan Ramadhan.
"Berita terkini... ditemukan penyakit aneh di negara tetangga kita saat ini. Banyak manusia tiba-tiba meninggal dunia secara mendadak. Ada yang sedang tidur ditemukan meninggal dunia. Ada yang meninggal satu keluarga. Dan sebanyak tiga kampung di negara tetangga telah terjangkit oleh penyakit ini." suara berita di tv di dengarkan oleh Bintang.
Bukan hanya Bintang, semua yang sedang ngopi di warkop nya juga sedang menonton. Dimana seketika langsung heboh seisi warkop sembari nonton berita di tv juga mengecek di hp nya masing-masing. Bintang yang melihat respon pelanggan setelah nonton tv langsung melihat hp masing-masing pun ikutan mengecek hpnya.
Dan benar ternyata, bahkan di hp nya. "Berita terbaru. Liputan terkini. Tv Idiom, ada kabar terbaru dijagat raya ini yaitu ditemukannya penyakit aneh yang awalnya terjadi di negara tetangga, kini sudah masuk di negara kita sendiri. Dimohon semua masyarakat untuk menjaga kesehatan dan yang paling penting, dihimbau pula untuk tidak membuka pintu rumah dimalam hari ba'da solat isya. Karena sekarang sedang maraknya penyakit aneh."
Berita itu sedang viral saat ini di YouTube nya. Bintang pun dengan para pelanggan terpaku melihat berita di hpnya masing-masing.
Sedangkan Bintang mendengar himbauan jangan membuka pintu di malam hari?, "Ini kita malah sedang ada diluar rumah ! terus kita harus pulang gitu?!" tanya Bintang dengan suara lantang. Saking kagetnya dia melihat berita itu.
Semua pelanggan pun saat itu juga segera menghabiskan kopinya masing-masing. Bintang yang melihatnya pun langsung mengecek grup obrolan alumni SDIMT. "Mungkin aja ada kabar. Tenang Bintang jangan pulang dulu." hibur Bintang pada diri sendiri yang mulai ada rasa takut di hatinya. Setelah melihat para pelanggan nya pergi cepat-cepat, bahkan sampai ada yang tersandung pada meja warkop nya.
Setelah Bintang cek hp nya, dan benar adanya. Banyak pesan masuk di grup obrolan wa itu.
Permata : assalamualaikum teman2 ada berita terbaru di YouTube dan di tv juga
Nur : waalaikumsalam iya betul jaga diri kalian masing-masing ya guys
Roro: hey teman2 jaga diri ya
Fira: iya teman! Kata ibuku itu penyakit 'Ain
Tama : sepertinya aku pernah dengar penyakit itu
Bara : itu penyakit ada di dalam hadits Rasulullah
Hasbi : Hay guys gawat ada 'ain
Spontan Bintang pun dengan segera dia menutup warkop nya dimana bersamaan dengan itu dia wa ke bosnya, si pemilik warkop.
Assalamualaikum bos aku pamit pulang lebih awal karena ada 'ain
Oke Bintang cepat pulang
Bosnya yang ternyata sudah mendengar pula berita yang kini sedang beredar. Bintang bergegas secepat mungkin untuk pulang setelah semuanya perihal warkop telah dia bereskan.
"Hei bung!" tiba-tiba satu tepukan di pundaknya, membuat bulu kuduknya berdiri.
Bintang tersentak kaget, dan menoleh ke belakang pelan-pelan, ketakutan mengerubungi dirinya. Hendak menoleh saja takut siapa yang menepuk pundak nya yang ada sapaan hey bung saja tak ada suara deru nafasnya itu.
Saat Bintang menoleh, "Huh ngagetin aja bapak ini!" pekik Bintang.
Itu ternyata tetangga yang berjualan bersampingan dengan warkop yang dia jaga, "Kenapa kamu terburu-buru bung?! udah kayak di cerita horor saja kamu ini!" ucap Bapak itu.
"Hehe biasa pak.... agak takut soalnya lagi menyebar berita tentang penyakit 'ain." ucap Bintang.
Bapak itu hanya mengangguk. Dan Bintang pun segera melenggang pergi dari hadapan tetangga jualannya itu.
Di tempat lain,
Kini masyarakat sedang mengurung diri dalam rumah masing-masing, tak terkecuali teman-temannya Bintang. Kini teman-teman Bintang total ada 24 orang saja setelah dua tahun lalu terjadi kematian di hutan kawah.
Tampak Fira dan keluarganya sedang melihat berita juga di tv rumahnya. Mereka membuka siaran langsung di tv berita terkini.
"Berita terbaru. Liputan terkini. Tv Idiom, ada kabar terbaru di jagat raya ini yaitu ditemukannya penyakit aneh yang awalnya terjadi di negara tetangga, kini sudah masuk di negara kita sendiri. Dimohon semua masyarakat untuk menjaga kesehatan dan yang paling penting, dihimbau pula untuk tidak membuka pintu rumah dimalam hari ba'da solat isya. Karena sekarang sedang maraknya penyakit aneh. Kini menurut informasi terbaru telah diketahui nama penyakit itu adalah penyakit 'ain."
Fira, kalian masih ingat Fira kan? Fira disini yang dulu semasa SD bertubuh gemoy dan berkulit sawo matang, dimana dia bertransformasi menjadi perempuan cantik dan langsing. Berkat bantuan skincare pula dia kini berkulit cerah tidak gelap lagi.
Fira kalau di rumah dia masih memperlihatkan bekas-bekas kulitnya yang dulu gemoy, karena bekas gemoy di tubuh sulit untuk dihilangkan. Dia tak berjilbab jika ada di rumah. Setelah mendengar berita siaran langsung di tv. Tiba-tiba ada suara,
Tok!tok!
Ketukan pintu dirumahnya. Seluruh keluarganya menatap ke arah pintu semua secara bersamaan. Dia dan seluruh keluarganya yang beranggotakan Fira, ibunya, ayahnya dan adiknya itu tak ada yang berani mendekati pintu.
Di tempat lain lagi,
Ada El, Salma dan Sari. Masih ingat dengan El? El si perempuan cantik dari semasa SD hingga kini dewasa, karena dari dulu dia sudah berkulit putih. Ketiga teman ini sedang asyik berbincang-bincang kini dirumahnya Salma. Sudah menjadi kebiasaan bagi tiga sahabat itu, mereka bersahabat sejak lama. Bukan hanya sejak grup Alumni SDIMT didirikan. Tapi sudah sejak sebelum itu.
Mereka ditengah-tengah asyiknya lagi ngerumpi malah tak sengaja menggeser salah satu story wa di kontak El, dia dapati video berita terkini yang sedang viral itu. Sontak saja El langsung berkata,
"Hey guys! Gawat ! Sekarang kita harus bubar ini!" ucap El.
Salma dan Sari yang kaget juga langsung bertanya bersamaan, "Emangnya ada apa?!"
"Sekarang lagi marak penyakit 'ain, dan penyakit ini sudah menyebar ke negara kita!" ucap El dengan penuh ketakutan.
"Aduh... Gimana dong... diberita juga katanya gak boleh keluar rumah kalau udah malam hari! Sedangkan kita ini sedang main ke rumah Salma malah!" ucap Sari. Yang walaupun rumah Sari dekat dengan Salma beda tiga langkah saja sudah rumahnya Salma tapi dia tetap tak berani keluar dari rumah. Apalagi saat dia mendapatkan satu pesan masuk dari sang ibu.
Mbak... Jangan pulang dulu tunggu matahari keluar, besok. Soalnya sekarang lagi musim penyakit 'ain. Mbak ada di rumah Salma kan?
Sari hanya bisa menghela nafas, perlahan dia membalas wa sang ibu.
Iya Bu... Oke. Aku berarti nginep dulu di rumah Salma ya Bu.... Ini ada El juga... Tolong sampaikan ke ibunya El. Soalnya El lupa gak bawa hp katanya.
Sari membantu El untuk mengabari ke ibunya El agar tidak perlu risau bahwa putrinya baik-baik saja di rumah Salma. Namun tiba-tiba mereka sontak menoleh ke arah pintu rumah Salma secara bersamaan, jam dinding telah menunjukkan tepat ke pukul sepuluh malam. Seolah jam dinding rumah Salma berdenting padahal tidak berbunyi, mereka membelalakkan lebar kedua mata mereka saat ada suara...
Tok!Tok! Tok!
...****************...
Matahari kini telah keluar, subuh telah lewat. Para masyarakat kampung Idiom yang tadi malam merasa ketakutan akan adanya teror penyakit 'ain, kini merasa lega. Saat mereka telah membuka mata dari tidur panjangnya tadi malam.
Masing-masing masyarakat dengan kompak pagi itu membuka siaran TV semua. Padahal waktu masih menunjukkan pukul enam pagi. Dan seolah seisi kota itu kompak nonton TV di berita siaran utama semua.
"Berita terkini..." dimana dalam berita terlihat video menunjukkan banyaknya ambulans yang mengangkut korban penyakit 'ain.
"Telah terjadi kematian dibeberapa titik, salah satunya adalah di kampung Idiom. Kampung yang mayoritas penduduknya adalah berasal dari suku Madras, kini sedang berduka. Karena menjadi catatan kematian terbesar dalam sejarah kampung Idiom. Kematian mendadak secara bersamaan. Kejadian nya secara bersamaan pula, yaitu tepat mulai pukul sepuluh malam hingga pukul dua dini hari tercatat telah ada lima puluh orang yang meninggal dunia.
Menurut sumber berita mereka tadi malam mendapatkan suara ketukan pintu di pintu utama rumah korban, dan saat membukakan pintu. Semua telah tak diketahui kelanjutan berita nya. Pihak kepolisian dibantu dengan pihak forensik akan menyelidiki lebih dalam lagi tentang kematian yang disebabkan penyakit 'ain ini. Berita terkini. Sampai jumpa."
Semua masyarakat tercengang, termasuk Bintang, yang kini sedang menonton siaran langsung di tv. Dia melihat sendiri dari video yang ditayangkan itu, beberapa ada teman-temannya. Dan setelah siaran langsung di tv itu, ditayangkan pula nama-nama dari kelima puluh korban penyakit 'ain.
Ternyata disana ada nama-nama teman-temannya. Bintang pun seketika langsung meraih hp nya yang diletakkan nya di meja ruang tamu nya. Dan benar adanya! ketika Bintang membuka hp.
khoir : innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un diantara teman-teman kita yang masuk datanya dalam kepolisian meninggal tadi malam pukul sekitar sebelas malam. Yaitu : El, Salma, Sari, Fira, Shofia, Habib, Anggrek, Jefri, Tama dan Fandi. Dengan ini pihak kepolisian menyampaikan rasa belasungkawa kepada korban yang terjangkit penyakit 'ain. Semoga kita semua bukanlah korban berikutnya. Jaga kesehatan masing-masing. Wassalamu'alaikum wr wb
Zulfa: ya Allah innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Hasbi : Fandi 😭 ya Allah
Bara : Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT
Ramai grup obrolan alumni SDIMT saat dia buka hp. Bintang tersandar lemas di atas kursi ruang tamunya. Tangannya seketika kaku tak tahu harus membalas apa di grup obrolan itu.
.
.
.
Lanjutannya secepatnya 😘