Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dasar pria brengsek
Beberapa hari telah berlalu, kabar mengenai selir Lin-rang yang sekarang ini hanya menjadi wanita biasa, Karena kaisar Hei jin sudah membuangnya terdengar oleh ibu suri Xian xu.
*Paviliun Matahari*
"Benarkah apa yang kamu katakan itu?" tanya ibu suri kepada Kasim.
"Benar sekali yang mulia, yang Saya dengar sebelum yang mulia kaisar mencopot gelar selir Lin, mereka berdua nampak bertengkar. selir Lin berusaha untuk membuat yang mulia kaisar mempercayainya, namun yang mulia tidak mau. Setelah yang mulia kaisar mencopot gelar selir Lin, yang Saya dengar selir Lin mencoba bunuh diri untuk yang kesekian kalinya. Sekarang dia tinggal di paviliun terbengkalai yang ada di luar kerajaan." jawab Kasim.
Ibu suri yang mendengar kabar itu dia nampak sangat marah, namun ketika ibu suri hendak memarahi yang mulia kaisar Kasim langsung menghentikannya. Kasim tidak ingin kaisar Hei jin memberontak atas apa yang di lakukan oleh ibu suri.
"Selir Lin adalah putri dari mendiang jenderal terdahulu, jenderal terdahulu adalah orang yang paling berjasa di kerajaan ini. Kaisar tidak boleh melakukan hal itu, dia tidak boleh membuang selir Lin begitu saja." kata ibu suri.
"Yang Saya dengar dari beberapa orang yang saya perintahkan untuk mencari informasi mengenai selir Lin, katanya selir Lin hilang ingatan. Dia tidak mengingat siapa dirinya bahkan salah satu tabib yang dipanggil mengatakan kalau selir Lin sudah gila." jawab Kasim.
"Berani sekali mereka mengatakan hal itu, tidak mungkin selir Lin gila, aku yakin ada sesuatu yang terjadi dan aku yakin ada seseorang yang mencoba untuk menyingkirkannya." ibu siri suri nampak marah. dia tidak terima ketika banyak orang mengatakan kalau selir Lin sekarang gila. "Cepat siapkan kereta kuda, aku mau melihat selir Lin." ujar ibu suri.
"Baik yang mulia." jawab Kasim yang kemudian menyiapkan beberapa pakaian untuk ibu suri.
Wanita tua itu akan keluar istana menggunakan pakaian sederhana. Sedangkan Lin-rang dan Ming-na sendiri mereka sedang berada di pasar, dua minggu berada di dunia masa lalu membuat Lin-rang atau Shan-xui harus bisa menghadapi kejamnya dunia. Anggap saja kesempatan kedua yang diberikan oleh Tuhan kepadanya melalui kehidupan Lin-rang.
"Kakak, hari ini kita masak apa?" tanya Ming-na kepada Lin-rang. dia melihat beberapa sayuran dan beberapa ikan yang ada di pasar.
"Kita beli daging saja, nanti aku akan memasak yang lezat untukmu." jawab Lin-rang.
"Apa kita jadi membeli obat-obatan juga?" tanya Ming-na kembali.
"Tentu saja beli bahan-bahan untuk obat, jangan lupa kamu beli bahan untuk kita buat lulur." jawab Lin-rang.
Ming-na nampak tersenyum begitu lebar, sekarang dia tidak lagi memanggil Lin-rang dengan panggilan nyonya melainkan panggilan kakak. "Oh ya Ming-na, sekarang rumah ayahku ditempati sama siapa setelah aku pergi ke istana?" tanya Lin-rang.
"Rumah itu ditempati oleh nyonya besar, rumah itu sekarang bukan lagi milik kakak." jawab Ming-na.
"Oh ya, apakah hubunganku dulu dengan ibu tiriku itu baik?" tanya Lin-rang.
Ming-na menganggukkan kepalanya, "Dulu nyonya sangat baik, walaupun kakak adalah putri dari selir tapi nyonya sangat baik, karena semenjak ibu kakak meninggal nyonya yang membesarkan kakak." jawab Ming-na.
"Lalu, apa yang terjadi?" tanya Lin-rang kembali.
"Semenjak kedatangan selir Wei xian ke tempat jenderal semuanya sudah berubah, nyonya tidak ingin ada masalah dengan putra-putranya, karena itu nyonya lebih memilih untuk menjauh dari kakak." jawab Ming-na.
Lin-rang menganggukkan kepalanya, setelah itu dia mengambil daging juga beberapa ikan.
Dari kejauhan beberapa pria menatap Lin-rang yang sedang memilih ikan yang ada di pasar, mereka menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Wanita itu sangat cantik." ucap salah satu pria.
"Kamu benar sekali Dia sangat cantik." jawab pria yang lain.
"Bagaimana kalau kita bawa dia ke suatu tempat? mereka berdua bisa melayani kita sampai puas." kata salah satu pria.
"Kamu benar sekali, bagaimana kalau kita buat mereka menggeliat berdaya." sahut satu pria yang lain.
Ketiga pria itu nampak tertawa terbahak-bahak ketika melihat Lin-rang yang sekarang berparas begitu cantik, anggun menawan dan begitu mempesona.
"Nona cantik, kamu mau beli apa lagi?" tanya pedagang ikan.
"Sudah, itu saja Paman tampan." jawab Lin-rang yang membuat pedagang ikan itu nampak tersenyum malu. dia kemudian memberikan satu bonus ikan kepada Lin-rang Lin-rang yang mulutnya sangat lentur bagai tak bertulang.
Lin-rang selalu membuat orang-orang yang ada di pasar sangat menyukainya, mereka terlihat tidak mengingat siapa sosok Lin-rang yang sekarang.
"Ya dewa, mulut kakak benar-benar sangat lentur, Dia sangat pandai memuji seseorang." gumam Ming-na dalam hati. setelah itu dia pergi ke salah satu tempat bersama dengan Lin-rang.
"Kita mau beli apa lagi kak?" tanya Ming-na.
"Kita beli pakaian, kita akan menjahit sendiri pakaian itu." jawab Lin-rang.
"Apa bisa?" tanya Ming-na yang tak percaya. Karena yang diketahui oleh Ming-na kalau Lin-rang tidak bisa apa-apa selain bermain musik juga bernyanyi.
"Oh ya Ming-na, jangan lupa nanti kita mampir ke toko obat, kita akan membeli beberapa obat-obatan juga ketersediaan beras kita." ucap Lin-rang.
Ming-na menganggukkan kepalanya.
Ming-na yang hendak mengambil buah yang ada di tempat itu, nampak dia sangat terkejut ketika pantatnya disentuh oleh tiga pria yang dari tadi melihat mereka. "Apa yang kamu lakukan!" seru Ming-na yang marah.
Lin-rang yang melihat itu dia langsung meletakkan barang belanjaannya. salah satu tangannya terulur, dia langsung menangkap salah satu pria yang sudah melecehkan Ming-na. "Berhenti pria jelek!" seru Lin-rang.
Salah satu pria nampak menatap Lin-rang. "Apa?! kamu mau apa?!" bentar si pria.
Lin-rang tersenyum. "Berani sekali kamu melakukan hal itu padanya." kata Lin-rang.
tiga pria itu nampak tersenyum. "Kalian mau apa? apa kalian mau menantang kami?" jawab tiga pria.
Orang-orang yang ada di pasar menatap 3 pria yang memang biasanya selalu membuat rusuh itu.
"Pergi sana! jangan membuat onar di sini!" seru salah satu pedagang.
Salah satu pria itu kemudian menendang barang dagangan salah satu pedagang. "Kamu mau apa?! kamu mau menantang kami?!" seru si pria.
Lin-rang sangat kesal saat melihat pria yang sangat menyebalkan. "Di tempatku aku selalu benci melihat makhluk seperti kalian, di sini lebih parah lagi." ucap Lin-rang yang kemudian menata nafasnya.
Tiga pria itu malah tersenyum menatap Lin-rang. "Wanita cantik, bagaimana kalau kamu melayani kami?" kata salah satu pria.
Lin-rang nampak tersenyum, setelah itu tanpa aba-aba dia langsung memberikan tendangan super keras kepada salah satu pria yang sudah menyentuh tubuh Ming-na.
Brakk!!
Brukk!!
Dengan begitu mudahnya Lin-rang langsung menarik tubuh salah satu pria kemudian membantingnya ke tanah, beberapa orang yang ada di pasar nampak tercengang menatap seorang wanita cantik yang menghajar pria dengan begitu mudahnya. menarik tubuhnya seringan kertas dan membanting pria seperti membalik telapak tangan saja.
"Wah.. hebat banget gadis itu." puji salah satu wanita yang ada di pasar.
*Bersambung*
Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Jangan sakiti aku
*Kekasih gelap suamiku
*Delisa
Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.