NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 2

Warisan Mutiara Hitam 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:46.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 2)

Setelah mengguncang Sekte Pedang Awan dan memenggal Jian Chen, Chen Kai mendapati bahwa kemenangannya hanyalah awal dari mimpi buruk baru. Sebuah surat berdarah mengungkap kebenaran yang meruntuhkan identitasnya: ia bukan anak Klan Chen, melainkan putra dari buronan legendaris berjuluk "Sang Pengkhianat Naga".

Kini, Klan Jian dari Ibu Kota memburunya bukan demi dendam semata, melainkan demi "Darah Naga" di nadinya—kunci hidup untuk membuka segel terlarang di Utara.

Demi melindungi adiknya dan mencari jati diri, Chen Kai menanggalkan gelar Juara dan mengasingkan diri ke Perbatasan Utara yang buas. Di tanah tanpa hukum yang dikuasai Reruntuhan Kuno, Sekte Iblis, dan Binatang Purba ini, Chen Kai harus bertahan hidup sebagai pemburu bayangan. Di tengah badai salju abadi, ia harus mengungkap misteri ayahnya sebelum darahnya ditumpahkan untuk membangkitkan malapetaka kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mata Merah di Taring Beku

Jarum kompas di tangan pemimpin kelompok Sekte Darah itu bergetar hebat, mengeluarkan bunyi ciit yang menyakitkan telinga. Ujungnya yang runcing dan berkarat menunjuk lurus ke dada Chen Kai, seolah ingin melompat dan menusuk jantungnya.

"Kau..." Pemimpin Sekte Darah itu menyeringai, memperlihatkan gigi yang diasah runcing. Dia melangkah mendekat, sepatu bot kulitnya menghentak lantai kayu yang kotor. "Kau punya bau yang sangat... istimewa."

Suasana di kedai "Taring Beku" yang tadinya ramai seketika hening. Para pemburu harta karun dan buronan lainnya menyingkir ke tepi, memberi ruang. Di Kota Batu Hitam, mencampuri urusan Sekte Darah adalah cara tercepat untuk mati kehabisan darah.

Chen Kai tidak bergerak. Tangan kanannya masih memegang gelas arak, sementara tangan kirinya beristirahat di atas bungkusan kain Pedang Meteor Hitam di sampingnya.

"Aku sedang makan," kata Chen Kai, suaranya rendah dan serak dari balik tudung. "Pergi."

"Pergi?" Pemimpin itu tertawa, diikuti oleh anak buahnya. "Bocah, kau tidak mengerti. Kompas Darah ini tidak pernah salah. Darah di dalam nadimu... itu bukan darah manusia biasa. Itu bahan baku kelas satu untuk 'Pil Darah Suci' kami."

Dia mencabut belati lengkung yang bergerigi dari pinggangnya. Bilahnya berwarna merah tua, jelas beracun atau dikutuk.

"Serahkan dirimu baik-baik, dan aku akan menyedot darahmu dengan cepat," kata pemimpin itu. "Melawan, dan aku akan mengulitimu hidup-hidup untuk memeras setiap tetesnya."

"Yao," panggil Chen Kai dalam hati. "Analisis kekuatan."

"Pemimpin di Puncak Tingkat Delapan. Empat anak buah di Tingkat Tujuh," jawab Kaisar Yao bosan. "Sampah. Tapi hati-hati, teknik darah mereka licik. Jangan biarkan darahmu tersedot, atau mereka bisa melacakmu lebih jauh."

Chen Kai menghela napas panjang. Uap panas keluar dari mulutnya.

"Aku sudah memperingatkanmu," katanya.

"Sombong! Tangkap dia!" teriak pemimpin itu.

Dua anak buah di kiri dan kanan menerjang maju. Tangan mereka bersinar dengan cahaya merah, membentuk cakar energi darah yang berbau amis.

"Teknik Cakar Pengisap Darah!"

Mereka mengincar bahu Chen Kai, berniat melumpuhkannya.

Chen Kai tidak menghindar.

BAM! BAM!

Sebelum cakar mereka menyentuh jubahnya, Chen Kai menghentakkan kedua kakinya ke bawah meja. Meja kayu tebal di depannya terlempar ke atas dengan kekuatan ledakan, menghantam dagu kedua penyerang itu.

Terdengar suara rahang patah yang mengerikan. Kedua kultivator Tingkat Tujuh itu terlempar ke belakang, darah menyembur dari mulut mereka, pingsan seketika.

Meja itu hancur berkeping-keping di udara.

Di balik serpihan kayu yang berterbangan, Chen Kai berdiri.

Dia tidak menarik pedang di punggungnya. Bungkusan kain itu tetap terikat. Sebaliknya, dia menyambar bungkusan pedang besar itu dengan satu tangan dan menggunakannya seperti tongkat pemukul raksasa.

"Mati!" Pemimpin Sekte Darah itu, yang marah melihat anak buahnya tumbang, melesat maju. Belatinya menusuk ke leher Chen Kai dengan kecepatan ular berbisa.

Chen Kai memiringkan kepalanya sedikit. Belati itu meleset satu inci.

Lalu, dia mengayunkan bungkusan Pedang Meteor Hitam secara horizontal.

"Minggir."

BUKK!

Bungkusan berat itu—yang di dalamnya berisi pedang seberat 500 jin—menghantam rusuk pemimpin itu.

Tidak ada teknik Qi yang rumit. Hanya berat mutlak dan kecepatan ayunan yang didukung oleh 'Tulang Api'.

Tulang rusuk pemimpin itu remuk ke dalam. Dia terlempar menyamping seperti boneka kain, menabrak tiang penyangga kedai hingga retak, lalu jatuh ke lantai dengan suara gedebuk basah.

Dua anak buah sisanya membeku. Mata mereka terbelalak ngeri. Bos mereka, seorang Puncak Tingkat Delapan, dipukul jatuh seperti lalat oleh "pengembara" ini hanya dengan satu ayunan bungkusan kain?

Chen Kai melangkah maju, menyeret bungkusan pedangnya di lantai. Suara gesekannya membuat bulu kuduk berdiri.

Dia berhenti di depan pemimpin yang terkapar, yang kini batuk darah dan mencoba merangkak mundur dengan ngeri. Kompas Darah tergeletak pecah di sampingnya.

"Darah siapa yang kau inginkan tadi?" tanya Chen Kai dingin.

"K-Kau..." Pemimpin itu gemetar. "Kau bukan Tingkat Delapan biasa... Kekuatan fisik itu... Siapa kau?!"

Chen Kai tidak menjawab. Dia menginjak dada pemimpin itu, menekannya ke lantai.

"Aku butuh informasi," bisik Chen Kai. "Sekte Darah... apa yang kalian cari di Reruntuhan Utara? Kenapa kalian mengumpulkan darah khusus?"

Pemimpin itu menyeringai lebar, meski darah mengalir dari giginya. "Hehe... kau terlambat... 'Leluhur Darah' sudah bangun... Dia lapar... Klan Jian... mereka menjanjikan 'Darah Naga'..."

Mata Chen Kai menyipit. Klan Jian bekerja sama dengan Sekte Darah?

"Di mana markas kalian?"

"Di neraka!" teriak pemimpin itu.

Tiba-tiba, tubuhnya membengkak dan memerah.

"Mundur! Dia meledakkan diri!" teriak Yao.

Chen Kai melompat mundur dengan 'Langkah Kilat Hantu'.

SPLAT!

Tubuh pemimpin itu meledak menjadi kabut darah yang korosif. Lantai kayu di tempatnya berbaring mendesis dan meleleh. Jika Chen Kai terlambat sedetik saja, dia akan mandi racun.

Suasana kedai hening total. Tidak ada yang berani bernapas.

Chen Kai berdiri di sana, jubahnya sedikit terkena percikan darah yang langsung mendesis dan menguap karena panas tubuhnya. Dia menatap sisa-sisa mayat itu.

"Klan Jian dan Sekte Darah..." gumamnya. "Mereka benar-benar serius."

Dia berbalik menatap pemilik kedai—seorang pria tua botak dengan satu mata yang sedang mengelap gelas dengan tenang, seolah pembunuhan barusan adalah hal biasa.

Chen Kai berjalan ke meja bar, meletakkan kantong berisi 50 Batu Roh.

"Ganti rugi meja," kata Chen Kai. "Dan satu informasi."

Pemilik kedai itu mengambil kantong itu tanpa berkedip. "Informasi apa, Tuan Pengembara?"

"Di mana aku bisa menemukan peta Reruntuhan Kuno yang paling akurat? Bukan peta sampah yang dijual di pasar."

Pemilik kedai menatap Chen Kai dengan mata satu-satunya. Dia menunjuk ke arah pintu belakang yang gelap.

"Pasar Gelap Bawah Tanah. Cari toko bernama 'Mata Seribu'. Bilang 'Si Tua Botak' yang mengirimmu. Tapi hati-hati... harga di sana bukan cuma Batu Roh. Kadang nyawa."

Chen Kai mengangguk.

Dia berbalik dan berjalan keluar dari kedai, meninggalkan ruangan yang penuh dengan mayat dan penjahat yang ketakutan.

Begitu dia keluar ke jalanan bersalju yang dingin, Chen Kai menarik napas dalam-dalam.

Perburuannya baru saja dimulai. Dan target pertamanya adalah 'Mata Seribu'.

1
Jeffie Firmansyah
seruu ..seruu.... seruuu.... 💪 Thor
Jeffie Firmansyah
luar biasa kerenn GG abis cerita nya
Jeffie Firmansyah
kerennn abis seruuu semangat Thor 💪
Choky Ritonga
😍😍😍😍😍👌👌👌
Eka Haslinda
pokoknya ini MC yg paling keren sedunia 😍😍
kute
mantab thor makin seru, dan enak alur ceritanya
Muhamad Al Wilan Ramadhan
lanjut thor👍👍👍
andri susilo
mantap thoorrr... lanjut, jangan bikin kendor😄😄😄
Eyang Kakung
Tarian pembantaian dimulagi 🤣🤭
Eyang Kakung
lanjut
Hendra Yana
bagussss
Eyang Kakung
musuh2 nya pada sadis semua
Hendra Yana
mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sikat habis
Eyang Kakung
tingkatkan terus level kultivasi mcnya thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Njoooooost
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
saniscara patriawuha.
walahhhhhhh pragatttttzzzzz....
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
saniscara patriawuha.
wadidawwwww....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!