NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Tersedak

Fey terbangun karna perutnya yang terasa lapar. Ia celingukan ketika sadar kalau ia kini sudah berada di kamarnya.

"Loh, kayaknya Kak Gian gak bangunin aku tadi." Fey mulai bermonolog.

"Gak mungkin aku jalan sendiri ke kamar, kan?" Tanya Fey yang merasa aneh, terlebih saat melihat sepatu yang ia kenakan pun sudah terlepas dari kakinya.

"Apa Kak Gian yang gendong aku ke kamar? Gak mungkin Satpam atau Tukang Kebun yang mindahin aku kan? Apa lagi Bibik." Kata Fey.

"Ah! bodo amat. Siapa pun yang mindahin aku, terima kasih banyak karna udah bikin aku tidur dengan nyenyak dan nyaman." Ujar Fey sambil tersenyum senang.

Ia kemudian beranjak menuju ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Setelah merasa segar, ia segera berjalan menuju ke dapur untuk memasak makanan.

"Gila! Aku tidur atau mati suri? Berasa jadi bangke idup deh." Batin Fey saat melihat jam yang menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit, sore.

"Nyonya mau masak? Perlu Bibik bantu?" Tanya Bibik.

"Iya, aku mau masak, Bik. Biar aku masak sendiri, Bibik istirahat aja." Jawab Fey.

"Oh iya, tadi yang bawa aku ke kamar, siapa ya, Bik?" Tanya Fey penasaran.

"Tuan Gian. Tuan juga tadi yang nyuruh Bibik beresin barang - barang Nyonya di mobil." Jawab Bibik dengan senyuman bahagia.

Ia tentu tau bagaimana hubungan Tuan dan Nyonya nya selama dua tahun ini. Melihat perubahan sikap Gian, tentu membuat Bibik juga turut merasa bahagia.

"Ha, Kak Gian? Selama aku tinggal dinas, dia kenapa sih, Bik? Abis ke bentur kepalanya, atau gimana? Atau Kak Gian ada minum obat apa gitu? Barang kali dia sakit." Tanya Fey yang justru membuat ART nya tertawa.

"Ya enggak lah, Nya. Nyonya ini ada - ada saja. Tuan Gian baik - baik aja kok. Cuma kayak gak nafsu makan aja, soalnya gak ada masakan Nyonya." Jawab Bibik sambil tertawa.

"Abisnya sikap dia tiba - tiba jadi aneh tau, Bik. Ih! Sampe merinding aku." Kata Fey.

"Harusnya Nyonya seneng dong, Tuan jadi perhatian gitu. Ini kok malah Nyonya jadi bingung." Goda Bibik sambil terkekeh.

"Apaan sih Bibik, malah godain aku. Gimana aku gak bingung, kalo berubahnya tiba - tiba kayak power ranger gitu." Ujar Fey sambil mencubit gemas ART yang sudah seperti keluarga baginya.

"Yaudah, Bibik istirahat aja sana. Jangan ganggu aku, aku mau masak." Kekeh Fey yang kemudian memakai apron dan mulai mengeluarkan bahan masakan dari kulkasnya.

Tangan lincah Fey mulai memasak makanan untuk makan malamnya. Tak hanya untuknya, ia juga memasak untuk Gian.

Selalu begitu, walaupun ia sendiri tak yakin kalau Gian akan memakannya. Barang kali ia sudah makan malam di luar karna sepertinya ia belum pulang.

"Masak apa, Fey?" Tanya Gian yang menghampirinya di dapur.

Pria itu tentu baru saja pulang bekerja karna masih menenteng tas, jas dan juga masih memakai sepatu saat menghampiri Fey di dapur.

"Masak sup iga." Jawab Fey tanpa menoleh ke arah Gian yang ada di belakangnya.

"Tunggu aku kalau mau makan malam. Aku mau mandi dulu." Pinta Gian.

"Iya." Jawab Fey yang masih sibuk dengan masakannya.

Gian kembali ke dapur setelah membersihkan diri. Aroma wangi shampo dan sabun Gian yang menguar, menusuk indra penciuman Fey. Aroma segar dan maskulin itu cukup membuat Fey merasa nyaman.

"Lengan kamu kenapa memar gini, Fey? Kamu jatuh? Atau di pukul orang?" Tanya Gian saat melihat memar di lengan belakang Fey yang hanya memakai daster tanpa lengan.

"Mungkin kebentur kemarin, Kak." Jawab Fey sedikit gugup. Ia bahkan tak sadar jika lengannya ada luka memar.

Tak berkata apapun lagi, Gian meninggalkan Fey yang masih sibuk memasak.

"Aduh mampus! Bisa kacau kalo Kak Gian sampe curiga dan tanya macam - macam." Batin Fey sedikit resah.

Tak lama, Gian kembali dengan membawa salep di tangannya.

"Eeits! Mau apa, Kak?" Tanya Fey yang secara refleks menghindar saat Gian hendak memegang lengannya.

"Refleks kamu bagus banget, emang waktu jadi atlet bela diri dulu, kamu di ajarin gerak kayak gini? Kamu munggungin aku aja, bisa tau kalo aku mau megang lengan kamu." Cicit Gian.

"I-iya dong. Buat pertahanan diri." Jawab Fey sedikit gugup. Tentu semua gerak refleks menghindar itu ia dapat dari pelatihan Agen Rahasia.

"Jangan gerak. Aku cuma mau obatin memarmu." Kata Gian sambil menahan pinggang Fey dan mulai mengoleskan salep di luka memar Istrinya.

Fey sendiri hanya bisa membeku dengan jantung yang berdegub kencang saat Gian mengobati memarnya. Terlebih, saat ini Gian sedang menahan tubuhnya dengan tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Apa menurutmu, aku ini ancaman? Sampe kamu selalu menghindar setiap mau aku sentuh?" Tanya Gian.

"Eng- Gak tau. Tubuhku gerak sendiri." Kilah Fey dengan gugup.

"Jangan anggap aku ancaman, Fey. Aku gak akan minta hakku selama kamu belum mengizinkan. Tapi biasain diri sama sentuhanku, jangan kaget kalo aku tiba - tiba mau peluk gini, atau cium kayak gini." Goda Gian yang membuat wajah Fey langsung memerah ketika Gian mengecup pipinya.

"Lain kali hati - hati, ya. Jangan sampai terluka." Lirih Gian yang kemudian mengusap kepala belakang Fey sebelum meninggalkan wanita itu untuk meletakkan kembali salepnya.

Fey sendiri masih mematung di tempatnya. Jantungnya hampir meledak terlebih saat tangan Gian mengusap lembut kepalanya barusan. Ia juga memikirkan kata - kata Gian yang masih saja berputar di telinganya.

"Astaga supku!" Seru Fey saat tersadar dari lamunannya.

Wanita cantik itu segera menuangkan sup yang sudah masak dan membawanya ke meja makan. Setelahnya, ia menyiapkan piring dan mangkuk kecil untuknya dan Gian yang sudah duduk di kursi meja makan. Fey kemudian mengambilkan nasi untuk Gian dan menuangkan sup panas ke mangkuk pria itu.

Setelah selesai dengan tugasnya melayani Suami, Fey mulai menikmati sup buatannya. Ia cuek saja saat melirik ke arah Gian yang tak kunjung menyantap makan malamnya.

"Thank's, Sayang." Ujar Gian yang membuat Fey tersedak kuah sup saat mendengarnya.

Uhuuk... Uhuuk...

Gian tersenyum geli sambil menuangkan segelas air dan memberikannya pada Fey.

"Pelan - pelan aja." Katanya kemudian, masih dengan memasang senyuman manis yang jarang ia perlihatkan.

Fey langsung meraih gelas berisi air itu dan meminumnya sampai tandas sambil melirik sinis ke arah Gian yang justru sedang menikmati sup buatannya.

"Astaga laki - laki satu ini. Bisa banget masih santai setelah bikin orang hampir mati keselek! Untung suami, kalo bukan, udah aku banting kamu, Kak." Gerutu Fey dalam hati.

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!