NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: tamat
Genre:Pelakor jahat / Poligami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:856.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjemput Luna

Dengan panik, Rafi bergegas ke apotek, membawa botol obat yang kosong. Ia menunjukkan botol itu kepada seorang pegawai. "Mbak, obat ini, berapa harganya?" tanyanya tergesa-gesa.

Pegawai apotek itu mengambil botol kosong itu, membaca labelnya, dan kemudian memeriksa di komputer. Matanya melebar sedikit, kemudian ia menatap Rafi. "Obat ini harganya lima ratus ribu per butir, Pak."

Mendengar harga obat itu, Rafi terkejut. Mulutnya sedikit terbuka. Selama ini, ia tidak pernah tahu harga obat ibunya semahal itu. Ia selalu berpikir Luna hanya membelikan obat biasa. Lima ratus ribu per butir? Selama ini, ibunya minum obat itu setiap hari. Pantas saja uang bulanan lima juta yang ia kirim selalu habis. Perasaan bersalah kembali menghampirinya, namun segera dia tepis karena egoisnya yang mendominasi.

"Satu bulan ibu butuh berapa butir, ya?" tanyanya, mencoba terlihat tenang.

"Biasanya satu butir sehari, Pak. Jadi tiga puluh butir sebulan," jawab pegawai apotek.

Otak Rafi berhitung cepat. Tiga puluh butir kali lima ratus ribu? Lima belas juta? Gila! Ia tidak mungkin mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk obat ibunya.

"Saya ambil dua butir saja, Mbak," ucap Rafi, suaranya pelan.

Setelah membayar dengan uang tunai yang ia miliki, Rafi kembali ke rumah. Di sana, Bu Endah sudah terbaring di sofa, wajahnya pucat. Pak Doni mengusap kening istrinya, sementara Saras hanya duduk diam, memandang ke luar jendela, tidak ada inisiatif sama sekali dari wanita itu untuk membantu ibu mertuanya.

Rafi menyerahkan kantong plastik berisi dua butir obat itu kepada ibunya. "Ini, Bu. Diminum dulu."

Bu Endah mengambil kantong itu, membukanya, dan terkejut. "Loh, kok cuma dua butir, Nak? Biasanya Luna belikan banyak, cukup untuk sebulan."

Rafi menghela napas. "Harganya mahal, Bu. Lima ratus ribu per butir. Ini sudah akhir bulan, uang sudah menipis."

Mendengar itu, Bu Endah melongo. Selama ini dia tidak tau kalau harga obat yang selama ini dia minum harganya semahal itu. Dia lalu menatap Saras, seolah berharap istri baru anaknya itu menawarkan diri untuk membelikannya obat sepertu yang dilakukan oleh Luna sebelumnya. Namun, Saras hanya membuang muka, pura-pura tidak mendengar. Rasa sakit di dada Bu Endah terasa semakin parah, bukan hanya karena penyakitnya, tetapi juga karena menyadari bahwa tanpa Luna, tidak ada yang peduli pada kebutuhannya.

Setelah menelan satu obat mahal itu, Bu endah meminta bicara dengan Rafi.

"Rafi," panggil Bu Endah lemah. "Kamu jemput Luna. Ibu tidak bisa begini. Tidak ada pekerjaan yang beres di rumah ini tanpa Luna di rumah ini. Tidak ada yang mau membelikan obat Ibu. Rafi, jemput Luna sekarang juga."

Rafi mengangguk, menyetujui permintaan ibunya. Memang benar tanpa Luna tidak ada yang beres di rumah ini.

"Baik, Bu. Aku akan jemput Luna. Dia pasti pulang ke rumah kakeknya karena hanya rumah itu yang menjadi tempat tujuan Luna selama ini." ujar Rafi penuh keyakinan.

Rafi mengendarai mobilnya menuju rumah kakek Luna yang dia ketahui selama ini. Setibanya di rumah sederhana itu, dia disambut oleh Kakek Darma yang sedang minum teh di teras rumahnya, pria tua yang bijaksana namun sorot matanya selalu tajam.

"Selamat siang, Kek," sapa Rafi dengan nada sopan. "Maaf mengganggu, saya mau mencari Luna. Apa dia ada di sini?"

Kakek Darma menatap Rafi dengan dingin. "Luna? Dia tidak ada di sini. Memangnya ada apa?"

Rafi menjelaskan dengan gugup. "Kami sedikit bertengkar, Kek. Saya ingin minta maaf padanya dan mengajaknya pulang. Saya pikir dia pulang ke sini."

Kakek Darma tersenyum sinis. "Bertengkar? Aku rasa lebih dari itu.Aku kenal cucuku, Luna tidak akan meninggalkan orang-orang yang dia cintai jika kamu tidak melakukan sesuatu yang fatal. "

Wajah Rafi memucat. Ia tidak menyangka pria tua ini bisa menebak dengan benar.

"Kamu telah mengecewakan kesempatan yang kuberikan, Rafi. Dan yang paling penting, kamu telah mengecewakan Luna," ucap Kakek Darma, suaranya dipenuhi kekecewaan.

"Aku sudah tahu sejak awal kamu bukan pria yang baik, tapi Luna memaksa untuk menikahimu. Aku berikan dia kesempatan, dan sekarang, semua ketakutan ku menjadi kenyataan."

Rafi tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya menunduk, merasa malu. Setelah mendengar semua itu, Rafi kembali ke rumah dengan tangan kosong, dan hati yang semakin dipenuhi rasa bersalah dan penyesalan.

Setelah kepergian Rafi, Kakek Darma segera menghubungi Luna. "Luna, di mana kamu sekarang? Kakek ingin bertemu."

"Aku...aku di rumah mertuaku ke."

"Jangan bohong, katakan sejujurnya sekarang kamu dimana. " nada kakek Darma meninggi mendengar kebohongan cucunya itu.

"D... Di apartemenku, Kek," jawab Luna. "Aku baik-baik saja."

"Baiklah jangan kemana-mana. Sekarang kakek akan ke sana. Kita harus bicara."

Kakek Darma langsung mengakhiri panggilan tanpa salam dan langsung menuju ke apartemen Luna.

Luna sendiri merasa kebingungan mendengar suara kakek yang tidak biasa, apakah kakeknya sudah mendengar tentang perpisahan nya dengan Rafi? Luna bertanya-tanya pada dirinya sendiri dan tidak mendapatkan jawaban. Tapi seberapa keras dia berfikir, tapi dia yakin kalau kakeknya pasti tau cepat atau lambat.

Setibanya di apartemen Luna, Kakek Darma memeluk cucunya dengan erat. "Maafkan kakek, Luna. Seharusnya kakek tidak membiarkanmu menikah dengan pria itu."

Luna tersenyum tipis. "Tidak, Kek. Justru aku yang harusnya minta maaf. Kakek sudah benar, insting kakek lebih tajam daripada cintaku yang buta."

"Sudahlah, apa yang sebenarnya terjadi. Katakan pada kakek. "

Atas permintaan kakeknya itu, Luna menceritakan semua yang terjadi. Tentang perselingkuhan Rafi, tamparan, dan sikap keluarga Rafi yang tidak tahu terima kasih.

"Aku sudah mantap, Kek. Aku ingin bercerai," kata Luna.

"Kakek dukung sepenuhnya," jawab Kakek Darma. "Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan. Kakek akan siapkan pengacara terbaik."

"Tidak perlu, Kek. Aku sudah minta Naura untuk mengurus perceraian ku. Tuntutannya hanya agar mereka mengembalikan semua uang yang sudah aku keluarkan selama ini untuk mereka," jelas Luna.

Kakek Darma menghela napas. "Rafi dan keluarganya itu adalah keluarga toxic, Luna. Cukup kamu saja yang menjadi korban. Sekarang, kamu pulang ke rumah kakek. Jangan lagi tinggal sendirian."

Luna menggeleng,

"Kenapa? kita pulang ke rumah utama, kakek juga sudah bosan berpura-pura menjadi orang biasa. Kita tunjukkan kepada mereka siapa kita sebenarnya. "

"Nggak usah kek, Aku masih ingin tinggal di apartemen ini dulu. aku ingin sendiri dan menata hatiku dan menyembuhkan jiwaku yang terluka karena mereka. Aku juga akan mulai masuk kerja besok. "

"Ya sudah, terserah kamu saja. Asalkan kamu menjaga dirimu dengan baik. "

Luna mengangguk, akhirnya dia bisa merasakan kembali kehangatan keluarga yang sesungguhnya.

1
Nisa Nisa
aku akan buktikan bahwa saya
bhs yg tdk konsisten, krn walau aku dan saya sama-sama orang pertama tunggal tp penggunaannya berbeda menunjukan keakraban, stts org yg jd lawan bicara, kebiasaan. jd kalau digabung jd lucu
Lina Suwanti
ga usah banyak pikir lsg tinggalkan rumah n keluarga toxic itu Luna n urus pembatalan pernikahan karena Luna n Rafi blm berhubungan intim jgn lupa tuntut balik semua uang yg sdh di keluarkan
Fenny Agustyawaty
kok rafi??? bknnya arya..ya..kel arya maksudnya krn menginap..msk menginap dirmh mantan..maaf ya thor..krn jd protes..krn jd mikir ulang sambil.baca...
Jetva
MUDAH MUDAHAN SUAMIMU PUX GUNDIK BIAR KAMU JUGA RASA GIMANA KLO PUX MADU RASA RACUN...😁😁😁😁
Jetva
HARUSX HABIS DITAMPAR, KE KANTOR POLISI LAPOR KDRT KEMUDIAN MINTA SURAT PENGANTAR KE RUMAH SAKIT VISUM...ITU BERGUNA UTK MEMPERMUDAH PROSES PERCERAIAN...
Katherina Ajawaila
nmnya juga ibu ya liat ada anak perempuan yg di sia" in. suami pasti hati nya tersentuh, apa lg ibu pernah mengalami rmh tangga anaknya yg gagal 😖
Katherina Ajawaila
bu Endah, pengen cucu ya, Rafi aja jodohin sm yuni. aman kan🤭
Wisnu Mahendra
kapan bapaknya rafi mati?
Wisnu Mahendra
sampe disini gak diceritakan umur masing2, cuma taunya luna menikah setelah tamat sma, apa berarti luna dan rafi saat ini umur 19th? karena ceritanya luna cerai dari rafi gak sampe setahun pernikahannya
Wisnu Mahendra
si reza nggak ikut keluar juga? biar dilihat sama rafi
Katherina Ajawaila
pasti anak nya cowok., suka iseng in mulu dr pertama 🤭
Katherina Ajawaila
lima kgn. bertindak apa" kamu msh kelas pemula yg ada kena jebakan. kamu🤭
Katherina Ajawaila
Luna ngk. mikir dua. x sebab akibat, untung udh ada Arya skrng 😡
Katherina Ajawaila
Luna hrs pakai pengawsl Aryan, serem juga loh liat gaya nya Mario seperti serigala😡
Katherina Ajawaila
Saras itu. kerja sama dgn. Mario cem" an nya 😡
Katherina Ajawaila
gampar bulak balik, usir seret keluar dr rmh dr pd malu nanti nya, Luna lg usut kematian ortunya 😡
Katherina Ajawaila
biar pemakaian prodeo aja terlalu gampangin segala sesuatu, Saras dan Mario biar keciduk juga sekalian🤭
Katherina Ajawaila
Luna di lamar Arya pas ultah ya thour. pasti. Pembunuh ortunya Luna, pasti Ma t io ya thour 😖
Katherina Ajawaila
paling juga ucapan trima ksh, sekalian. di lamar iya ngk thour🥰
Katherina Ajawaila
Saras pede amat seolah olah Rafi. idola semua wanita, sedikit" cemburu, makan situ sampah nya Luna du jamah juga ngk Luna. jijik amat kaya jecakepan😲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!