Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 5
Di rumah yang sangat sederhana jauh dari kata mewah seorang anak kecil sedang bermain seorang diri sekali-kali dia ter kekeh lucu.
"Kiti, Jimi, ayo kita tidul nanti kita ke ciangan angun nya, jika angun nya ke ciangan anti kita di tinggal unda jualan" sambil merebahkan tubuh mungilnya.
"Unda puk puk " Dinda mengalihkan intensi pada putri mungil nya. Dan beranjak mencuci tangan nya sebelum bergabung bersama putrinya.
"Unda becok ala inin beltemu cama akak yang kenalin kasih ala kiti unda " ucap ara sebelum tidur .
"Iya besok kita akan jualan di sana lagi, tapi ingat Ara jangan main di jalan di saat bunda jualan ok " ucap Dinda sambil menepuk pantat putrinya.
"Iya ala janji tak main di jalan unda" sambil menyodorkan jari kelingking nya dan langsung di terima bunda.
"Baik la sekarang tidur " sambil mencium kening Putri nya dengan sayang.
***
"Selamat datang kembali tuan muda" ucap para maid berjajar menyambut tuan muda nya. Dominic langsung berlalu setelah mengangguk kan kepala pada para maid yang menyambut kedatangannya. Tapi tiba-tiba Dominic berhenti dari jalan nya menuju kamarnya.
"Siapa yang pindah buk" tanya Dominic pada para maid yang masih di belakang.
"Tidak ada yang pindah tuan " jawab kepala maid.
"Lalu ini barang siapa" tanya nya bingung.
"Itu mainan Nona muda tuan" jawab nya lagi.
"Untuk apa sebanyak itu " bayangkan mainan yang putrinya kumpulkan satu kantong besar dan itu semua mainan yang sudah di simpan di gudang.
"Kami kurang tau tuan tadi Nona muda pulang dari sekolah sudah menanyakan mainan nya waktu kecil pada nyonya" jawab nya lagi.
"Baik lah, kalian istirahat lah " ucap Dominic walau tuan muda nya di kenal dingin dan arogan tapi ini lah sisi baik tuan muda yang tak banyak mereka ketahui.
"Baik tuan, selamat malam" sebelum berlalu para maid membungkuk kan badan nya terlebih dahulu.
"Hmmm,,, " Dominic langsung berlalu menaiki anak tangga. Setelah sampai Dominic langsung masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan badan nya dan seperti nya berendam tak masalah, setelah mengisi bak dengan air hangat tak lupa menuangkan parfum wangian.
Tok tok !!!!
"Daddy wake up " teriak sasa.
" Daddy wake up " teriak nya lagi, sukses pintu kamar terbuka.
"Ada apa sayang ini masih pagi " ucap Dominic sambil mengusap mata nya.
"Daddy ini sudah jam setengah tujuh dan Daddy maklum bersiap nanti Sasa telat dad " ucap Sasa lagi.
"Kenapa tidak dengan supir Sasa " ucap dad bingung.
"Sasa ingin dengan dad cepat dad bersiap sana " sambil mendorong dad nya masuk kembali ke kamarnya. Setelah melihat dad nya tidak ada lagi dia akan menunggu di bawah.
"Unda di mana kiti nya Ala " sambil membongkar tempat tidur nya.
"Astaghfirullah,Ara cari apa nak kenapa sampai kayak kapal pecah " liat lah guling bantal sudah tak lagi pada tempatnya.
"Kiti nya ala hilang unda, hiks,,, " Dinda mengernyit dahi.
"Bagaimana bisa nak, di mana Ara main terakhir kali " ucap Dinda. Putri nya diam sekali kali kening nya mengerut pertanda dia sedang mikir.
"Di kasul unda, hiks ,,, kiti hilang nanti dia di tulik unda " Dinda bengong mendengar putrinya.
"Ya sudah kita cari lagi, Ara rapikan lagi guling yang Ara lempar " ucap Dinda menengahi.
"Ini kiti " Dinda menemukan kiti nya terjatuh di kasur dan ketimpa bantal.
"Kiti ketu holeee ,, maacih unda "
Cup
"Sama-sama sayang, sudah siap nak " tanya Dinda.
"Cudah unda , lets go unda " Dinda hanya geleng geleng kepala melihat tingkah putrinya ini.
"Unda itu apa " tunjuk nya pada langit, sekarang lagi di jalan menuju tempat dia jualan.
"Itu pelangi sayang " ucap dinda, ini lah jika Ara kecil melihat yang menurut nya aneh dia akan menanyakan nya. Dinda sangat menikmati peran nya menjadi guru madrasah bagi putri nya sebelum memasuki sekolah dasar orang tua berperan besar untuk mendidik anak-anak nya.
smngt dibenahi thorr