Lie seorang pria dari keluarga kelas menengah harus di usir dari sekte karena bakatnya yang buruk, tidak hanya itu, bahkan keluarganya pun dibantai oleh sebuah sekte besar, dia akhirnya hidup sebatang kara di sebuah desa terpencil. Tanpa sengaja Lie menemukan sebuah warisan dari leluhur keluarga, membuatnya tumbuh menjadi kuat dan mulai mencari siapa yang sudah membantai keluarganya,
akankah Lie berhasil membalaskan dendam keluarganya dan melindungi para orang-orang terdekatnya...
Cerita ini adalah fiksi semata, penuh dengan aksi dan peperangan, disertai tingkah konyol Mc
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mdlz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Dengan Harimau Emas
Teknik pukulan, tendangan, latihan pedang semua dilakukan tanpa menggunakan Qi dan murni hanya menggunakan kekuatan tubuh. Di setiap gerakannya, maka angin akan berhembus dengan kencang yang membuat wilayah sekitarnya bagai dilanda angin ribut.
Semakin lama semakin cepat, dan saat kecepatannya mencapai ekstrim. gerakan-gerakannya terlihat sangat lambat, padahal hampir setiap kali bergerak dalam satu tarikan napas, dia telah melakukan lebih dari 100x gerakan yang sama dengan sangat cepat.
Kini tidak ada angin yang berhembus, namun banyak riak di udara bagai ruang di sekitarnya akan terbelah, terkena gerakan dengan kekuatan yang dahsyat yang terjadi sangat cepat.
Setelah di rasa dia sudah melakukan semua gerakannya, Lie berhenti dan berdiri kokoh menghadap matahari terbit. Tetesan keringat terlihat disekujur tubuhnya, membasahi pakaian yang sedang di kenakan olehnya.
Lie kembali bergerak, berbagai gerakan kini di lakukan dengan menggunakan elemen, elemen api berganti menjadi angin, angin menjadi air, air menjadi kayu dan kayu menjadi tanah.
Kelima elemen itu bergantian seiring setiap gerakan yang dilakukan Lie. Dan saat dia mengulang gerakan seperti diawal dengan cepat, tiba-tiba muncul enam bola berbagai warna dengan sebuah bola biru tuan sebagai pusat.
Lima bola berputar di sekitarnya. Saat ini Lie terlibat seperti dewa yang sedang menari, saat semua jurus sudah dilakukan. Lie berdiri tegak mengatur napasnya, dan keenam bola masih berputar dibelakangnya.
Sinar keemasan terlihat di sekitar tubuhnya. Tak berapa lama, keenam bola itu menghilang seiring menghilangnya sinar keemasan dari tubuhnya.
Tiba-tiba persepsinya menangkap pergerakan berbahaya dari dalam hutan, tanah terasa bergetar halus, semakin lama getarannya semakin terasa. Di saat getaran berhenti dijarak 200 meter di depannya, Terlihat sesosok harimau berbulu emas sebesar tiga meter menatap kearahnya.
Seluruh tubuh harimau itu tertutup bulu emas dengan mata merah menyala. Cakar hitam dengan kuku tajam mencengkram bumi, seolah sedang menantang Lie.
"Harimau emas tahap Prajurit Agung menengah." gumam Lie sambil balas menatap.
Tanpa menunggu Lie siap dengan kuda-kudanya. Sang harimau langsung melesat ke arah Lie dan menjulurkan kaki depannya, berusaha meraih tubuh Lie.
Gerakannya sangat cepat hingga meninggalkan sinar emas di udara. Tidak kehilangan refleks, Lie segera mengeluarkan elemen tanah.
Batu-batu di sekitarnya, seketika terbang kearahnya dan saat Lie menggerakkan tangannya bersiap mengeluarkan tinjunya. Batu itu segera bergabung ke arah kepala tangan Lie, sehingga kepalan tangan itu terlihat beberapa kali lebih besar.
Bertepatan dengan sang Harimau tiba di depannya, Lie segera melompat menghindari terkaman harimau itu, dan melesat ke arah kepala sang harimau.
Tanpa jurus apapun dan hanya dengan kekuatan fisiknya. Tinju itu mendarat dengan telak di kepala sang harimau.
"Duaaaar....,!"
Pukulan bertemu tulang kepala terdengar di udara. harimau itu pun terpental jauh ke belakang dengan ekspresi tak percaya, sementara Lie masih melayang dengan posisi yang belum berubah.
Dalam serangannya tadi, Lie menggunakan dua elemen sekaligus.
Tanpa menunggu lama, tiba-tiba dari punggung Lie keluar beberapa baris api hitam kemerahan, berbentuk pedang dengan beberapa ukuran yang bervariasi.
Segera pedang-pedang itupun membentuk layaknya sayap pedang. Dimana saat Lie menggepakan sayapnya, tubuhnya pun terangkat ke udara.
Di ketinggian tertentu dari permukaan tanah Lie berhenti, dia memandang harimau emas lalu berkata. " Kamu datang di waktu yang tepat, sehingga aku bisa mencoba semua elemen yang aku punya sekarang, bersiaplah, dan jangan mengecewakanku."
Sambil menyeringai, tangan kanan yang terbalut baru bergerak kearah harimau dan membuat sebuah simbol aneh, sedangkan yang kiri menunjuk ke tanah dan juga membentuk simbol lainnya.
Sebuah sulur tanaman tiba-tiba keluar dari tanah dan langsung mengikat keempat kaki harimau emas yang masih tertegun menatap Lie sambil memperlihatkan taringnya. Harimau itu mencoba melepaskan diri dari ikatan sulur bahkan menggigit sulur, namun salur itu tak bergeming dan semakin menjadi kuat mengikat kakinya.
Harimau itu terus berusaha melepaskan diri sementara di sekeliling Lie, nampak banyak bulir air berkumpul membentuk lingkaran disekitar tangannya. Tak berapa lama terbentuk 7 tombak air sepanjang setengah meter yang juga mengelilingi tanganya.
Saat Lie melepaskan tinju tangan kanannya, tombak air itu langsung melesat ke 7 titik di Tubun harimau emas, dan dengan sukses menusuk kepala, punggung, ekor, dan juga keempat kaki harimau.
Namun karena kultivasi Lie yang tinggi dan pertahanan dari bulu harimau emas, serangan itu hanya menyebabkan luka ringan di tubuh Harimau emas, yang mana itu membuatnya semakin marah.
Saat mata harimau emas itu bersinar semakin terang dia berhasil melepaskan diri dari sulur-sulur itu. Kemudian dia menundukkan tubuhnya dan saat dia mengangkat kepala dia membuka mulutnya, sebuah tombak emas sebesar pohon durian melesat dari mulut harimau, mengarah langsung kearah Lie berada.
Melihat serangan itu, Lie cepat mengangkat kedua tangannya, dia antara kedua tanganya muncul bilah terbuat dari angin berbentuk bulan sabit sepanjang 2 meter.
Lie langsung menggerakkan kedua tangannya kearah serangan Harimau emas, bilah bulan sabit itu pun melesat kearah Tombak emas itu, menimbulkan bunyi besi terbelah yang sangat menggertakan bumi.
Tombak emas itu masih melesat kearah Lie meski sudah terbelah, sementara bilah bulan sabit mengecil menjadi kurang dari satu meter pun masih melesat kearah harimau emas.
Kedua tangan Lie yang masih diselimuti baru, segera mencengkram kedua tombak yang mengarah kepadanya, dan dia berputar di udara beberapa kali sebelum melesatkan belahan tombak emas itu kembali kearah harimau emas.
Gerakan berputar Lie selain mengurangi terjangan tombak yang mengarah padanya, juga menambah daya lesatan saat mengembalikan dua tombak yang ada di tangannya kearah Harimau emas.
Bilah bulan sabit berhasil di hindari oleh harimau emas yang melompat mundur dan lubang besar pun tercipta di tempat harimau emas tadi berada. Akibatnya banyak debu berterbangan, menutupi jarak pandang sangat Harimau emas.
Saat lesatan belahan tombak yang Lie kirimkan datang, harimau itu tak sempat menghindar lagi karena kecepatan lesatan tombak menjadi 3 kali lipat akibat putaran yang Lie lakukan.
Tombak emas dengan tepat menghujam kedua cakar kaki depan harimau dan memakunya ke bumi, membuatnya meraung keras kesakitan. Lie yang melihat harimau itu sudah tidak dapat bergerak karena luka dan tertahan tombak emasnya sendiri, menggerakkan tangannya lagi ke udara.
Kini batu yang ada di tangannya, ikut melayang ke udara di ikuti beberapa batu yang lainnya. Membentuk bola sebesar bola mirip dengan meteor.
Saat bola mirip meteor itu terbentuk sempurna, sebuah api tiba-tiba membakar bola meteor itu dan Lie segera menggerakkan kedua tangannya kearah Harimau emas dengan gerakan melempar.
"Kamehameha......!"
Bola meteor api segera melesat dengan kecepatan tinggi, mengarah pada harimau emas yang berjarak 200 meter dari tempat Lie saat ini.
"Booooom....!"
Dentuman keras terdengar saat meteor itu menghantam telak tubuh Harimau emas dan bumi bergetar secara langsung. Area seluas 50 meter pun langsung menjadi cekungan danau, dimana tubuh Harimau emas tergeletak bersimbah darah dengan api yang masih membakar tubuhnya.
Beberapa bagian tubuh harimau emas itu hancur tak bersisa, bau daging bakar memenuhi udara sekitar, beserta asap hitam mengepul keluar dari dalam cekungan, dimana harimau emas terlibat menggeliat sebelum akhirnya mati.
Lie perlahan turun dan langsung bersila dengan sikap Lotus, menyerap Qi di sekitarnya. Sementara di depan gua, dua orang saat ini sedang memandang kearah Lie.
Mereka adalah kedua orang tua Lie, dimana Ayahnya baru saja tiba saat Lie melayang ke udara dengan sayap pedangnya, sontak hal membuat sang ayah sangat terkejut bukan main.
Bagaimana tidak, dia melihat anaknya menggunakan tiga elemen secara bersamaan. Dan saat melihat Lie menggunakan lima elemen, matanya membelalak, mulutnya terbuka di sertai kepalanya yang pusing.
Beruntung saat itu Miya tiba disampingnya dan langsung merengkuh tanganya, sehingga Darto tersadar dari keterkejutannya.
"Anak itu selalu membawa kejutan, entah berapa banyak kejutan lain yang masih disembunyikan olehnya." kata Darto pada Miya Istrinya.
"Kau belum tahu saja kalau Lie juga memiliki elemen petir, elemen langka dialam ini!" jawab Miya, yang mana membuat Darto kembali pusing dan ingin muntah darah.
Darto merasa kedua kakinya langsung lemas saat mendengar jika Lie memiliki 6 elemen. Dia yang di dunia atas di juluki jenius penguasa 2 elemen cahaya dan angin, harus terpuruk melihat putra angkatnya yang ternyata lebih jenius dengan 6 elemen dan mengerti konsep ruang.
"Kita harus memberitahunya agar menyembunyikan elemennya, kalau tidak hidupnya benar-benar tidak akan tenang dan akan diburu oleh banyak sekte di daratan manapun." kata Darto tanpa mengalihkan pandangannya pada Lie.