Dewa adalah seroang Tentara Bayaran yang sangat disegani oleh musuh-musuhnya didunia hitam, dia tergabung dalam pasukan ibils neraka bersama empat temannya.
setelah merasa pekerjaannya terlalu berbahaya dia kemudian memilih pensiun setelah terakhir kali mereka menyelamatkan seorang Dokter yang Cantik.
Setelah menajalani masa pensiunnya ternyata Dewa masih terlibat dengan berbagai masalah yang datang dari masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon black urang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
minta bantuan
.....
Setelah memasukan mobil kedalam Garasi rumahnya Dewa kemudian menurunkan barang bawaannya kedalam rumah. Kemudian dia mulai mepersiapkan barang untuk kepentingan perjalanan keesokan harinya.
Sementara Dewa menyiapkan keperluaannya, di rumahnya Vanda kebingungan karena lampu dirumahnya mati hanya tersisa lampu di teras saja yang masih nyala.
Dia mau minta bantuan satpam kompleks diluar hujan turun dengan lebatnya.
Dia kebingunagan mau meminta bantuan kepada siapa saat tengah malam begini.
Sementara perutnya belum terisi dari tadi sudah berbunyi minta diisi. Vanda sangat takut dengan gelap dari semenjak dia kecil dia tidak suka dengan gelap. Ditengah kebingunagan Dia mendengar suara motor dari luar, dia melihat lewat jendela menyingkap kain gorden.
Dia melihat Dewa sedang menyalakan mesin motornya, sambil menaikkan barang ke jok belakang dan dua ransel di sisi kiri dan kanan motor seperti orang yang berpergian jauh.
Dengan ragu-ragu Vanda membuka pintu rumahnya, sampai depan teras rumahnya dia melihat kearah rumah Dewa yang masih sibuk dengan motor dan barang-barangnya.
Dia malu meminta bantuan Dewa karena dia sendiri sadar sikapnya tadi kepada Dewa yang cuek.
Tapi dia takut kalau malam ini dia harus berada dalam rumahnya yang gelap gulita. Dengan masih malu-malu dia masuk kedalam rumah mengambil payung, setelah itu dia menuju kerumah dewa dengan perasaan campur aduk.
Dewa yang tidak sadar dengan kedatangan Vanda masih memasukan perlengkapan kedalam box yang telah dia siapkan untuk perjalanan besok.
....."hey....".....suara Vanda yang lembut tidak didengar oleh dewa yang berdiri dekat dengan knalpot motornya.
Akhirnya Vanda semakin mendekat kearah dewa. "....hey...."....dewa langsung menoleh ketika mendengar suada dari arah belakangnya. "Ya ada apa?" Jawab Dewa. Kenapa kamu keluar rumah malam yang hujan begini. Tanya dewa.
"Em....saya butuh bantuan kamu, apakah boleh? Maaf kalau menganggu privasi kamu lagi, tapi saya sangat butuh bantuan kamu saat ini...."jelas vanda.
"Ada ada?" Jawab dewa sambil mematikan motornya. "Kalau saya bisa pasti saya bantu!" Sambung dewa sambil menutup box yang sudah terisi semua perlengkapan yang telah dia siapkan.
"Itu....lampu dirumah saya mati semua, yang nyala hanya lampu teras saja" jawab dinda sambil menundukan kepalanya.
"Ok....apakah kamu punya bohlam cadangan dirumahmu?"....nanti saya kesana...sahut dewa.
"Kayaknya tidak ada, karena saya baru pindah kesini hari ini"....saya belum sempat memeriksanya...."kata Vanda.
"Baiklah kamu duluan saja saya akan mengambil bohlam, tang dan oben dulu" kata Dewa sambil masuk kedalam rumahnya. Tidak lama dia keluar rumah sambil menenteng sebuah kotak dan dua bohlam ditangannya.
Setengah berlari dia menuju rumah vanda disebelah rumahnya. Vanda masih berdiri diluar rumah karena masih takut untuk masuk kedalam rumahnya.
"Baiklah ayo masuk kita periksa lampunya"...kemudian dewa masuk kedalam sambil menyalakan senter yang dia bawa dari rumahnya. "Kamu pegang senternya saya akan ganti bohlamnya"....dewa menyerahkan senter ketangan Vanda kemudia dia naik ketangga yang ada dipojok ruang tamu rumah Vanda. Dewa menganti bohlam dengan bohlam yang dia bawa dari rumahnya, kemudian dia turun lalu mencari stop kontak memencetnya akhirnya lampu ruangan tamu menyala.
Dewa turun dari tangga lalu menoleh kearah Vanda, dia melihatnya tersenyum kearahnya.
"Em coba kamu periksa mungkin masih ada bohlam yang masih baru dirumah ini biar bisa diganti, karena saya hanya punya dua saja tadi" suara dewa seakan membuyarkan senyuman diwajah vanda yang diganti merah merona karena tersadar dewa melihatnya.
"Emm itu boleh pasang yang didapur dulu, mungkin ada dikotak yang ada didapur"...kata vanda sambil mengarahkan senternya kearah dapur. Dewa mengankat tangga menuju dapur lalu naik dan menganti bohlamnya saat Dewa mengambil bohlam ditangan Vanda dia yang tidak menoleh saat mengambil Bohlam dia tangannya malah memegang rambut Vanda. Vanda langsung menegang karena posisi itu, dia langsung menghindar dan memberikan bohlam ketangan Dewa. Dewa yang tidak tahu dan tidak melihat reaksi vanda langsung saja memasang bohlam, setelah selesai dia turun lalu menyalakan lampu. Akhirnya rumah vanda kembali terang.
Vanda kemudian mencari bohlam dalam kotak yang ada disudut ruangan dirumahnya lalu menemukan satu bohlam kemudian dia memberikannya pada Dewa.
"Ini mau dipasang dimana?" Tanya Dewa.
Dengan malu-malu Vanda menjawab....'itu dikamar saya..." Muka vanda langsung memerah setelah mengatakan itu. Dia berjalan menuju kekamarnya lalu membuka pintu kamar menyilahkan Dewa masuk kekamarnya, dewa masuk membawa tangga dengan cepat dia membuka dan memasang bohlam baru. Kamar vanda langsung terang setelahnya.
"Keluar....."seru Vanda mengagetkan Dewa yang baru turun dari tangga. Dewa kaget hampir jatuh dari tangga. Dia lalu berdiri dengan sempurna lalu buru-buru keluar dari kamar tersebut.
Vanda sendiri kaget dengan reaksinya tadi, karena alasan Vanda mengusir Dewa dia tidak mau dewa melihat kamarnya yang berantakan apalagi masih ada pakaian dalamnya masih tergeletak ditempat tidur.
Vanda lalu keluar kamar mengejar Dewa..."itu....maaf tadi saya tidak bermaksud mengusir kamu, saya hanya tidak mau kamu melihat kamar saya yang berantakan maklum saya belum membereskannya sejak tadi siang"....jelas Vanda.
Ya...tidak apa-apa...saya mengerti, kalau begitu saya pulang dulu...balas dewa bersiap pergi.
"Sebentar....kamu pasti belum makankan, ayo kita makan bersama...kebetulan saya belum makan" ....kata vanda menahan Dewa.
"Apa itu tidak merepotkanmu....?" Tanya dewa.
Oh tidak apa-apa hitung-hitung sebagai ucapan terimakasih saya karena malam ini kamu membantu saya meganti bohlamnya. Kamu duduk saja dulu saya akan menyiapkan makan malamnya dulu....atau mungkin ini makan tengah malam ya....''kata Vanda sambil berlalu kedapur. Dewa mengikuti Vanda kedapur. Vanda kaget karena dewa mengikutinya. "Oh...jangan salah paham saya hanya mau mencuci tangan saja...."seru dewa yang paham apa yang dipikirkan Vanda. " Ya tidak apa-apa kamu cuci diwestafel di kamar toilet dekat dapur saja" balas vanda.
Dewa masuk kekamar mandi sementara vanda, memasak makanan siap saji di dapur.
Tidak lama kemudian makanan telah siap dan sudah disajikan, vanda membawa makanan itu keruang tamu karena hanya diruang tamu yang terang.
"Maaf yah kalau makanan ini saja yang ada dirumah ini, saya belum menyetok bahan makanan dikulkas" jelas Vanda.
Tidak apa-apa kok yang penting bisa dimakan saja, saya tidak pilih-pilih makanan...kata Dewa sambil mengambil satu mangkuk mie telur dan sosis yang disiapkan vanda.
Mereka akhirnya makan bersama dalam diam hanya ada suara senduk yang beradu dengan piring saja dalam ruangan itu.
Mungkin karena mereka sangat lapar mie dan sosis yang dimasak vanda ludes semua. Mereka akhirnya sadar kemudian mereka langsung menoleh kerah berlawanan sambil tersipu malu.
"Terimakasih sekali lagi kamu mau membantu saya malam ini...." Suara Vanda seakan memecah kebuntuan mereka. Oh...ya apa istrimu masih dirumah sakit? Tanya vanda.
....."istri???....oh yang itu....itu bukan istri saya waktu itu...itu istri teman saya yang melahirkan."jelas Dewa.
"Dewa.....panggil saja saya dengan nama itu....terimakasih untuk makanannya malam ini, kalau tidak ada lagi, saya pamit dulu..ini sudah malam"....kata dewa sambil bangkit dari duduknya lalu berdiri.
"Sama-sama...." Vanda juga ikut berdiri lalu mengantar Dewa menuju pintu.
Dewa akhirnya pulang kerumahnya, sementara hujan masih belum reda.
Dirumahnya Vanda membersihkan mangkuk makanan mereka tadi, kemudian dia masuk kedalam kamarnya. "Apakah dia mau pergi jauh?, kenapa saya lupa tanya tadi yah?,..."guman vanda sebelum akhirnya dia tertidur.....
(BERSAMBUNG)