Cerita terbaru dari Author nih,terus dukung Cerita author yaa..
Leka Ayu Nugraha gadis sederhana dengan kepintaran nya mendapatkan beasiswa bersekolah di sekolah terkenal bagus.
Leka tinggal dengan Ayahnya dan juga ibu tirinya serta saudara tirinya.Keluarganya tergolong berkecukupan namun, dia tidak pernah mendapatkan haknya karena pengaruh ibu tirinya.Hidup dengan kekejaman ibu tiri di tambah lagi dirinya yang terjebak dalam sebuah permainan yang di lakukan lima siswa yang terkenal dengan Black Rider.
Dia di jebak dan kehilangan kesucian nya.Lantas bagaimana dengan nasib Leka yang ternyata dalam dirinya tumbuh benih dari taruhan itu,apakah penebar benih akan mempertanggungjawabkan perbuatannya ?
Ikuti kisahnya di cerita Benih Taruhan
Happy reading...🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Pertemuan
Di Negara nan jauh di sana seorang laki-laki yang terlihat ikuti musik disco namun,hati siapa yang tahu.Dia di tempat ramai penuh dengan wanita wanita dengan pakaian minim namun,dirinya tak tertarik untuk ikut dengan para sahabatnya bersenang-senang dengan para wanita sesuka hati.
Hatinya sudah mati karena seseorang.Dia duduk dengan tangan menggenggam segelas wine.Namun,pikirannya menerawang jauh di masa enam tahun lalu.Setelah acara perpisahan sekolah dia tak menyangka jika Leka benar-benar menghilang bak tertelan bumi.Wulan pun sudah berusaha mengorek informasi dari sang ayah dan juga saudara tiri Leka namun nol hasilnya.
Melacak keberadaan nya pun entah mengapa tidak semudah itu.Entah kemana wanita yang sudah dia sakiti kini berada.Apalagi mengingat kembali jika keadaan Leka saat itu sedang mengandung anaknya.
Di umurnya yang masih muda pastinya jika benar Leka mengandung dia sudah menjadi ibu.Tanpa orang-orang tahu , Keluarga juga tahu kalau dirinya sudah berstatus sebagai seorang ayah.
Nico mulai kepikiran dengan kehidupan Leka dan anaknya.Apakah mereka hidup dengan baik,apa anak itu Leka pertahankan.
Karena terakhir bertemu dengan Leka jelas terlihat kebencian yang di tunjukkan pada Nico dan para sahabatnya.
"Nic, heii...Nico..!!" seru Bima menepuk pundak sahabatnya itu.
"Hahh..ada apa sih,sudah sana..jangan ganggu gue!!" usir Nico pada Bima.
"Lo mikirin apa,masih kepikiran Leka?" tanya Bima dengan suara yang terdengar tak begitu jelas karena memang suara musik club' mendominasi.
"Sampai mati pun kalau gue belom ketemu Leka secara langsung pasti nya gue nggak bakal lupain dia.Dia bawa anak gue,darah daging gue Bim !!" jawab Nico.
"Sorry bro !!" ucap Bima mengingat stresnya Nico setelah kepergian Leka.
"Gimana orang tua Lo,masih ngasih waktu Lo stay disini?" tanya Bima.
"Extended satu tahun." ujar Nico.
Orang tua Nico yang mengingat bahwa putranya harusnya kembali ke Indonesia tapi, Nico beralasan untuk lanjut S2 bersama para sahabatnya.
...****************...
"Bunda,terima kasih sudah ajak kita jalan-jalan," ucap Aurora pada sang bunda setelah mereka pulang dari liburan mereka yang Leka adakan dengan sahabatnya Ranti dan juga Lukman.
"Iya sayang, sama-sama," jawab Leka dengan raut wajah yang terlihat gembira karena melihat dua buah hatinya terlihat bahagia selama liburan.
Mereka saat ini sedang berada di salah satu restaurant seafood yang ada di kota.
Suasana di meja Leka begitu penuh gelak tawa dan canda mengingat ocehan Aurora yang selalu mendominasi.Kalau untuk Elang memang tidak begitu suka bicara dan cenderung cool.
Di jarak yang tak begitu jauh dari meja Leka ada dua orang paruh baya yang terlihat sangat tertarik dengan dua anak kembar itu.
"Anaknya ganteng dan cantik ya pah?" tanya istri dari laki-laki yang penuh kharisma.
"Iya,gemesin.Tapi, lihat wajah anak itu seperti familiar mah," ucap sang suami menatap Elang yang sangat tampan.
"Masa sih pah,papa lihat dimana?" tanya sang istri penasaran.
"Entahlah,mungkin perasaan papa saja." jawab sang suaminya.
"Kapan yah,kita punya cucu yang lucu-lucu kayak mereka.Nico saja selama ini nggak pernah tuh kenalin pacarnya sama mama.Pastinya Nico kalau nikah dia akan memberikan cucu sama kita yang banyak,aku pengen banget di mansion kita nggak sepi.Apalagi kita cuma punya Nico, masa-masa perkembangan nya kita tak pernah sama-sama dengan dia.Rasanya nyesel nggak lihat pertumbuhan dia.Tapi, mama janji,kalau Nico punya anak..kita akan merawatnya.Biarin Nico sama istrinya bikin aja kita yang rawat."ocehan Marina ibu Nico membuat suaminya hanya geleng-geleng kepala.
Memang benar adanya bahwa dirinya dan juga istrinya terlalu banyak membuang waktu untuk bisnis dari pada melihat pertumbuhan Nico.
"Maafin papa ya mah,kamu pasti nyesel banget nggak bisa memberikan kasih sayang yang utuh untuk Nico dulu.Walaupun sekarang Nico jadi anak baik dia tetap jauh dari kita karena tuntutan kita untuk membuat dirinya bisa mengendalikan DIPTA Group." ujar papa Gilang pada sang istri.
"Bunda Aura pengen pipis," ucap si bocah menggemaskan itu.
"Ah iya sebentar,Abang disini sendiri nggak papa,bunda mau anter adek ke toilet." ucap Leka pada anak sulungnya
"Ayo bun, aku udah kebelet," rengek Aura
"Abang nggak papa Bun,disini banyak orang kalau ada yang jahat Abang bisa teriak." ungkap sang putra.
"Baiklah , sebentar ya nak.." ucap Leka dan menggandeng tangan Aura.
Sementara dari jauh papa Gilang memperhatikan bocah yang di tinggal sang ibu dan adiknya. Dia paham dengan situasi. saat ini,melihat Leka yang terlihat sangat kerepotan pastinya mengurus dua bocah yang pastinya sedang aktif-aktifnya.Namun,terlihat sosok Elang yang terlibat tenang dan seperti memahami keadaan sang ibu.
Di toilet ternyata sedang mengantri.Leka mengajak Aura untuk antri.
"Aduh pengen pipis banget bunda.." rengek Aura dengan mata yang sudah terlihat berkaca-kaca.
Dalam hatinya dia takut ngompol karena itu bisa membuat bundanya kerepotan.
Pintu toilet samping terbuka dan ada wanita paruh baya yang mengantri di sana.Ibu itu melihat ke arah Aura dan Leka.
"Sayang sudah pengen pipis banget yaa..yuk sama Oma." ujar ibu yang tak lain wanita itu adalah Marina ibu dari Nico.
Aura menoleh pada Leka dan Leka pun mengangguk. ,"Aura nggak papa sama Omanya ,apa nggak ngerepotin ibu?" tanya Leka merasa sungkan.
"Nggak masalah.yuk..!!" ajak Marina membimbing Aura masuk ke toilet.
Akhirnya Leka menunggu melipir kesamping untuk memberikan akses pada pengunjung lain.
Tak lama Aura dan Marina sudah keluar dari bilik toilet dan Marina mengarahkan Aura untuk ke wastafel.Membersihkan kedua tangannya.
"Sudah sayang,bilang apa sama Omanya?"
Ucap Leka mendekati sang putri.
"Terimakasih Oma baik,Aura jadi nggak pipis di celana." ungkap Aura dengan gaya gemasnya
"Iya sayang, sama-sama.Kamu lucu banget sih..namanya siapa ?" tanya Marina
"Aurora biasanya di panggil Aura." jawab Aura dengan menyalami dan mencium tangan Marina.
"Terimakasih Bu,maaf anak saya ngerepotin." ucap Leka tak enak hati.
"Nggak masalah...
"Saya Leka Bu,sekali lagi terima kasih." ucap Leka dengan sedikit membungkukkan badannya
"Sama-sama,ini anak kamu..saya perhatikan tadi ada anak laki-lakinya dia siapa kamu?" tanya Marina pada Leka.
"Mereka berdua anak-anak saya,mereka kembar.Yang laki-laki anak pertama saya."ungkap Leka.
Ketiganya sudah ada di dinning room restaurant itu.Ternyata Gilang papa Nico sudah bergabung dengan Elang yang ada di meja yang sama.
Bersambung
🤭