NovelToon NovelToon
Takdir Ke Dua

Takdir Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Duar duar duar

Huhhhhhhhhh

suara party Popper dan teriakan para teman-teman sang pemilik pesta memeriahkan malam ulang tahun itu.

malam di mana Seorang wanita cantik mengetahui fakta menyakitkan di dalam hidupnya.

"Aku bersumpah akan merebutnya darimu, cepat atau lambat!" begitulah isi pesan yang di kirim selingkuhan suaminya malam itu

"Lakukan apa maumu! tapi jangan harap bisa mengalahkan ku." Jawab Arneta tak terpengaruh sedikit pun

jika biasanya istri sah akan meraung bahkan tak segan melabrak selingkuhan dari suaminya, Delisa sangat berbeda. ia brani melawan hingga membuat rivalnya berniat untuk mencelakainya.

akankah Arneta dapat mempertahankan pernikahannya? ataukah, Arneta justru kehilangan nyawanya?

simak kisahnya hanya di Novel "Takdir Ke dua"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siasat Nyonya Caterina

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ayo Turunlah nak! kau pasti lapar karena sejak kemarin, kau belum mau makan. Ibu sudah membuatkan banyak makanan untukmu."

Nyonya Ardiansyah nampak menggiring Vincent menuruni Anak tangga hingga membuat Ardiansyah dan Vivian nampak sedikit terkejut dengan keberadaan Vincent di sana.

Ardiansyah lantas bangkit dari duduknya dengan sorot mata kecewa.

"Kenapa dia ada di rumah ini? sejak kapan dia ada di sini?" Cecarnya setelah sang istri dan sang Putra telah sampai di dekatnya

"Sayang, Apa yang kau katakan? dia putra kita juga. kenapa kau bicara seperti itu?"

"Dia memang puraku, tapi aku tidak menyukai sifatnya! gara-gara dia, Bisnisku hampir saja hancur jika aku tidak segera menanganinya. apa gunanya anak itu jika kehadirannya hanya membuat kita kesal."

Mendengar ayahnya kembali marah, Viviane berupaya untuk menghampirinya. sembari mengelus bahu ayahnya, Viviane menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Ayah, tolong jangan seperti ini! ingat! akan punya penyakit jantung, Vivi tidak mau ayah kenapa-napa."

Ujar gadis itu sembari menatap Ibu dan kakaknya bergantian, lalu membuang mukanya ke arah lain dengan rasa kecewa.

Vincent menyadari itu, Ia merasa bersalah dengan keluarganya atas skandal yang ia buat hingga tak hanya hubungannya dan Arneta saja yang hancur. tapi, hubungannya dengan ayah dan adiknya pun juga.

Hanya ibunya saja yang sampai detik ini masih mendukungnya dan berupaya untuk membantunya bangkit.

"Maafkan aku, Yah, Vivi. aku tau aku bersalah dan aku berjanji akan memperbaiki semuanya!"

Ujar Vincent dengan serius

"Cih, Bahkan untuk merawat dirimu sendiri saja, kau tidak becus. lalu, dengan cara apa kau memperbaiki semuanya?"

"Ayah, bagaimana bisa Ayah bicara seperti itu kepada anak kita? Tegur Nyonya Ardiansyah kepada sang suami

"Halah, terus saja membelanya! anak tidak tau di untung itu. persetan dengan apa yang kalian lakukan, jangan mengangguku!"

Putus Tuan Ardiansyah sebelum pergi meninggalkan tempat itu tanpa melanjutkan acara sarapannya dan langsung memilih untuk berangkat ke kantor.

Sepeninggal sang ayah, Viviane hanya diam menatap sang ibu dan kakaknya bergantian.

Sementara itu, Nyonya Ardiansyah memilih mendekati sang putri agar mau membantunya membujuk sang Ayah. "Vivi, Ibu ingin......... "

"Tidak Bu!" Potong Viviane dengan sengaja hingga sang Ibu tidak kuasa melanjutkan ucapannya.

"Ibu pasti sudah melihat berita pagi ini bukan? selamat, anak kesayangan Ibu itu sudah sukses membuat malu keluarga kita."

"VIVI.... " Bentak Nyonya Ardiansyah hingga hampir melayangkan tamparan pada sang putri namun berhasil di cegah oleh Vincent.

Melihat itu, tatapan Viviane berbuah kecewa hingga memutuskan untuk pergi menyusul ayahnya.

"Ayah..Vivi ikut ke kampus bareng ayah!!" ucapnya sebelum pergi

Sepeninggal sang Putri, wanita bernama Caterina itu terduduk lemas di atas kursi. hatinya sedih kalau tak ada satupun orang yang mau membela putra kesayangannya.

Vincent akhirnya memilih duduk berjongkok sembari menggenggam tangan sang Ibu, lalu meminta maaf atas kesalahannya. "Bu, maafkan aku! ini semua salahku hingga Ayah dan Vivi seolah memusuhi Ibu." Ucapnya dengan raut wajahnya sedih

Caterina langsung menangkup wajah sang Putra penuh sayang, lalu menggelengkan kepalanya dengan tersenyum lembut.

"Tidak nak, ini bukan salahmu. yang patut di salahkan di sini adalah wanita murahan itu! andai saja dia tidak masuk dalam kehidupanmu, maka hidupmu tidak akan seperti ini." Jawab sang Ibu dengan sorot mata penuh kemarahan

"Lalu, bagaimana Bu? ayah marah pada kita, semalam berita bukan semakin surut. namun, justru semakin melebar ke mana-mana." Ucap Vincent sembari meletakkan kepalanya di pangkuan sang ibu

Caterina mengusap kepala sang Putra dengan lembut penuh kasih sayang, sembari berkata.

"kau tenang saja, Biar ibu yang urus semuanya!" jawabnya dengan mata menajam penuh amarah.

*******

Di lain tempat, Bulan dan Susan tengah merayakan pesta kemenangan mereka setelah berita perceraian Vincent dan Arneta terbit.

Bukan hal yang sulit bagi Susan untuk menyebarkan berita itu, sebab banyaknya kolega yang berkecimpung di dunia Entertainment.

"Cirs...." Ucap Susan dan Bulan bersamaan sebelum meminum Wine yang baru saja mereka beli saat pulang dari rumah sakit.

"Setelah ini pasti Nyonya Catarina Ardiansyah akan datang ke rumah ini untuk memberikan uang kepada kita, sama seperti kemarin saat dia datang ke rumah sakit untuk mengunjungi mu!" Ucap Susan penuh percaya dari

Sementara Bulan hanya tersenyum sembari manggut-manggut. keduanya nampak begitu bangga dengan hasil kerja kerasa mereka kini membuahkan hasil. sebentar lagi, Vincent akan berpisah dari Arneta dan gilirannya akan menjadi menantu utama keluarga Ardiansyah.

"Ibu yakin jika tidak apa-apa menyebarkan berita perpisahan mereka? ibu tau kan seperti apa karakter keluarga Ardiansyah. " Tanya Bulan memastikan, sebab ia tau seperti apa karakter keluarga Ardiansyah sebelumnya.

Mereka pun memiliki Stasiun televisi terbesar di negara K, hingga banyak Artis yang enggan memiliki masalah dengan keturunan Ardiansyah sebelum-sebelumnya.

"Hei, kau meragukan Ibu? sekarang lihatlah! apakah mereka bisa menghentikan berita itu? nyatanya, sejak semalam berita tentang skandal Vincent dan perceraiannya masih terpampang nyata di layar kaca. sudahlah, jangan terlalu di pusing kan!"

Jawab Susan dengan angkuh.

"Oh iya bu, Aku penasaran dari mana Ibu tau tentang berita perceraian itu?"

"Jangan Bodoh Bulan, apa yang ibu tidak ketahui di dunia ini? jangankan berita perceraian ini, menjadikanmu Artis pendatang baru populer saja Ibu bisa." Jawab Susan dengan angkuh

Sembari menerawang detik-detik ia mendapatkan informasi perceraian Vincent dengan Arneta

Flashback On

Dret dret

Ponsel Susan berbunyi tapi ia belum bisa mengangkatnya karena sibuk mempersiapkan kepulangan Putrinya dari rumah sakit.

"Bulan, kau sudah siap?"

"Sebentar Bu, aku masih ganti baju." Jawab Bulan dari balik pintu kamar mandi

Susah berdecih kesal karena Bulan begitu lama di kamar mandi, hingga memutuskan untuk duduk di atas sofa.

Ketika itu, ponselnya kembali berbunyi hingga membuatnya terpaksa untuk mengangkatnya.

"Ya halo,"

"Halo sayang,.. " Sapa Pria dari seberang telepon itu dengan mesra

Deg

Susan sampai bangkit dari duduknya akibat terkejut.

"Heh, kau.... bukankah kau gigolo itu?"

"Ck. aku ini bukan gigolo ya. aku ini punya pekerjaan, aku seorang penga**ra yang bekerja di RA law Office. kau saja yang nekat ingin membayar ku saat itu ketika kita habis berkencan."

"Benarkah? lalu, untuk apa kau menghubungiku? apa kau merindukan goyangan ku, hum?" Jawab Susan dengan suara yang di buat nakal mendayu-dayu

Seketika itu suanasa berubah panas sebab Susan teringat akan pertempurannya dengan pria muda di balik telepon.

"Tentu saja, ayo kita agendakan kapan kita bisa bertemu, cantik!"

"Oke baiklah. tapi kali ini, kau harus membayar jasaku! bagaimana?" Tawar Susan setelah tau jika pria yang ia mencari merupakan seorang pengacara.

Apalagi pria muda itu bekerja di sebuah firma hukum yang cukup terkenal di negaranya sehingga ia menduga jika pria itu cukup mapan.

" Baiklah. tapi sebelumnya, aku ingin memberi informasi penting untukmu. aku tau, kau pasti akan sangat senang setelah mendengar berita ini."

'' Benarkah? apa??"

"............."

"kau serius?" Tanya Susan memastikan dengan expresi tak percaya.

Ceclek

Tiba-tiba Pintu kamar mandi terbuka dan Bulan keluar dari sana sembari memanggil sang Ibu. "Bu... ayo kita pulang."

Deg

1
Diyah Pamungkas Sari
bru mau positif thking sm mak e bajigur, wealah tibane malah mkin bajing an!!! kabeh kabeh bajing an!!
Innara Maulida
rasakan kau cabutan uban,,,emng enak berani main api harus mau' terbakar...
Innara Maulida
kmu salah lawan,,kamu salah lawan,,wahay bulan setengah 🤣
Erchapram
Lanjut Thor, ceritanya bagus. 1 kopi untuk kamu
Erchapram
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!