"Urusan kita belum selesai, saya ada penawaran kalau kamu setuju maka kamu harus mau mengandung anak saya."
"Saya tidak setuju."
"Benarkah kamu tidak setuju? saya ini akan memberikan penawaran yang sangat menarik, bukankah sekarang kamu sedang mencari seorang pria?"
Apa sebenarnya yang akan di tawarkan oleh laki laki itu hingga dia percaya diri sang perempuan tidak akan menolak.
Jangan Lupa Like Dan Komen! Wan Kawan 🤗😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
"Apakah kamu kenal dengan perempuan baju merah yang duduk bersama perempuan berbaju hitam itu?" tunjuk Regos dengan dagunya.
Bartender itu pun melihat arah yang di tunjuk oleh Regos, dia tidak kenal dengan perempuan itu karena selama bekerja di sini dia tidak pernah melihatnya. "Saya tidak kenal tuan, sepertinya perempuan itu baru masuk ke club ini."
"Baik aku akan mengajaknya berkenalan, sungguh dia perempuan yang menarik. Ini bayaranmu" Regos menaruh beberapa lembar uang dolar di meja, bartender yang melihat itu langsung senang dan mengucapkan terima kasih. Regos mulai menghampiri perempuan berbaju merah itu saat temannya yang berbaju hitam pergi.
"Hai nona cantik maukah kau berkenalan denganku?" tanya Regos sambil mencium telapak tangan perempuan itu dan memandangnya dengan sensual.
"Tolong tuan jangan begini saya bisa melaporkan anda atas kelancangan anda!" merasa di perlakukan seperti itu sang perempuan pun tidak nyaman dan terus berusaha menghindar.
"Shut...jangan beringsik ayo kita nikmati malam ini dengan bersenang senang" Regos tetap memaksanya bahkan dia mulai merangkul pundak perempuan itu dengan paksa.
Regos mulai memaksa mencium bibir perempuan itu tetapi tetap ada perlawanan darinya hingga tanpa sadar perempuan itu menampar pipi Regos dengan keras. Merasa marah akhirnya Regos menarik paksa perempuan itu hingga ke dalam kamar yang telah tersedia dari club. Regos membanting perempuan itu di kasur dan mengunci pintu supaya tidak ada yang mengganggunya.
"Lepas! kamu itu siap? kita enggak saling kenal jadi jangan seperti ini!" perempuan itu berusaha berdiri dan keluar dari dalam kamar tetapi Regos terlebih dulu menghalanginya hingga sang perempuan terjatuh kembali ke kasur.
"Aku tidak perduli yang penting kita bisa menghabiskan malam bersama" Regos mulai hilang akal dia mengkung dan berusaha mencium perempuan itu.
"Lancang sekali kamu!" dia berusaha untuk lepas dari kukungan Regos. Karena merasa di lecehkan perempuan itu langsung meludahi dan menampar pipi Regos lagi. Merasa di rendahkan akhirnya Regos bermain kasar, dia mulai memegang ke dua tangan perempuan itu dan menindih kakinya supaya tidak bisa menendang Regos dengan sangat kuat hingga tidak bisa melawan lagi.
"Diam kamu jangan melawan terus dengan kamu melawan terus seperti ini membuatku tambah bernafsu kepadamu" Regos merobek paksa baju yang di kenakan perempuan itu, lalu membungkam bibirnya dengan ciuman yang sensual dan panas.
"Aku mohon tolong jangan apa-apain aku, aku tidak mau. Kamu bisa minta apa saja yang kamu inginkan tapi jangan ke sucianku" perempuan itu memohon dengan air mata yang mengalir deras.
"Aku hanya menginginkan tubuhmu jadi menurut saja denganku jangan memberontak kalau kamu memberontak jangan salahkan aku kalau sampai berbuat kasar kepadamu" perempuan itu masih memberontak dan berusaha melepaskan cekalan Regos pada tangannya. Semakin perempuan itu berusaha bebas semakin kuat juga Regos menahan pergerakannya hingga pergelangan tangannya merah.
Regos terus berusaha mencium paksa perempuan itu, perempuan itu tetap tidak mau membuka mulutnya hingga Regos menggigit bibir bawah sang perempuan. Perempuan itu akhirnya pasrah dengan semua perbuatan Regos kepadanya. Saat tubuhnya di cium dan di raba oleh Regos dia hanya bisa menahan tangis karena dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi tenaganya sudah habis. Hingga hanya terdengar suara lenguhan dan desahan dari dalam kamar.