Di SMA Triguna Jaya, kelas 11 IPS 5 dikenal sebagai "Kelas Terakhir." Diremehkan oleh murid lain, dianggap kelas paling terakhir, dan dibayangi stigma sebagai kelas "kurang pintar," mereka selalu dianggap sepele. Namun, di balik pandangan sinis itu, mereka menyimpan sesuatu yang tak dimiliki kelas lain: talenta tersembunyi, kekompakan, dan keluarga yang mereka bangun sendiri.
Ketika cinta segitiga, persaingan ambisi, dan prasangka mulai menguji persahabatan mereka, batas antara solidaritas dan perpecahan menjadi kabur. Apakah mereka bisa menjaga mimpi bersama, atau akan terpecah oleh tekanan dunia luar?
©deluxi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alona~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07. Di Balik Sifat Pemalas, Tersimpan Bakat Tersembunyi
Malam minggu merupakan malam yang paling dinantikan oleh anak muda, melepaskan penat setelah beberapa hari dipenuhi kesibukan, menikmati kesenangan bersama teman-teman dan menciptakan kenangan tak terlupakan.
Begitu pula dengan anak-anak lelaki IPS 5, malam ini semua anggota laki-laki berkumpul untuk malming bersama di warkop Bang Nono, warkop langganan mereka. Jika kalian bertanya mengapa para anggota perempuan tidak ikutan?
Karena, salah satu anggota perempuan ada yang sulit untuk diajak kumpul seperti ini, alhasil yang pergi malming di luar hanya para anak lelaki saja, ya walaupun mereka juga sering pergi bareng, namun untuk malming sekarang sepertinya tidak.
Sebenarnya, ini adalah rutinitas wajib mereka. Malam nya malmingan bareng, paginya joging bareng. Walaupun tidak setiap minggu melakukan seperti ini, ya minimal mereka harus menyempatkan satu bulan sekali, atau satu bulan dua kali, guna menerapkan motto mereka yakni 'Menjunjung solidaritas tanpa batas'.
"Woy, ini kagak ada yang mulai buka gosip? Diem diem bae kaya yang nahan berak aja," celetuk Haikal memecahkan keheningan. Pasalnya, selama beberapa menit tidak ada percakapan atau apapun itu, hanya terdengar suara musik Kehilangan milik Rhoma Irama dari salon mini milik Bang Nono.
"Tau nih, Jun biasanya lo suka banyak bahan gosip, ada berita hot kagak?" tanya Eric sambil meniup asap rokoknya ke atas.
Juan tampak berfikir sejenak, lalu detik berikutnya Juan menggebrak meja dengan keras, membuat semuanya terkejut.
Brak!
"An*ing!"
"As*!"
"Bab*!"
Dan masih banyak lagi bahasa kebun binatang mereka keluar.
"Lo bisa santai gak sih, An*ing?! Untung kopi gue kagak tumpah!" sewot Sandi melihat kopinya oleng, tapi untungnya ia lebih dulu menahan kopi tersebut.
"Tau, lo! Untung gue kagak punya riwayat jantung!"
"Iye iye maaf, gue baru inget soalnya. Lo pada tau berita SMA sebelah gak? Ini hot bener bener hot, gue baru aja dapet infonya," ucap Juan dengan menggebu-gebu membuat semuanya menatap Juan serius menunggu berita apa yang akan keluar.
"Berita apaan dah? Ko gue kagak tau?" sahut Yuda sambil makan roti. Jujur saja ia kelaparan, makanya lebih milih beli roti sama susu, daripada kopi sama roko.
"Berita biasa, itu lah anak-anak yang lagi birahi, ngelakuin hal kotor di kebun, eh malah di videoin sama orang lain, mana pake baju sekolah lagi," jelas Juan, membuat semuanya syok bukan main.
Hanif yang tengah minum ela-ela tiba-tiba tersedak, "Buset, berani banget tuh orang, kagak modal bet di kebun, minimal hotel lah, gimana kalau tiba-tiba ada tukang ngarit terus mereka ikut kebac*k," ucap Hanif malah kena lemparan kacang dari Felix.
"Ngaco lo, anjir!"
"Tapi masuk akal juga, Lix. Kan kalau tukang ngarit suka bac*k bacokin rumput kan, terus mereka ngelakuinnya di semak semak tertutup, ya kalau tukang arit nya kagak tau, bisa kebac*k dia," sahut Haikal yang malah setuju dengan pendapat Hanif, gak heran mereka sobatan jadi ikatan batin nya kuat banget.
"Bukan bac*kin rumput beg*, tapi ngarit!" ucap Jildan sambil nampol belakang kepala Haikal.
"Santai dong, as*!"
"Btw, lo punya videonya gak?" tanya Raden yang langsung mendapatkan tatapan maut dari teman-temannya.
"Mau ngapain lo? Mau di praktekin?" sewot Jendra.
"Astaghfirullah, Raden. Gak boleh gitu, lo misalnya minta Juan, terus lo tonton itu, Juan kebagian dosa nya karena udah sebarin aib, kalau udah tau udah aja gak usah kepo sama videonya," ucap Shaka dengan lembut, duhh bau bau pangeran syurga.
"Nah bener nih! Emang bener yang paling waras tuh gue sama Shaka!" ucap Hanif yang langsung dapat lemparan kacang dari Squad Jamet.
"Lo juga sama, beg*!"
"Hehe, siap salah," ucap Raden sambil cengengesan.
Jika kalian berfikir mereka akan mengecap Shaka dengan sebutan 'Sok alim, sok suci'. Maka tebakan kalian salah!
Mereka bukannya merasa risih atau kesal sama Shaka, tapi mereka bersyukur punya Shaka, karena disaat mereka belok ke jalan yang sesat, maka ada Shaka yang meluruskan jalan mereka, pokoknya saling melengkapi.
...🌷 🌷 🌷...
Hari ini adalah hari minggu, setelah semalam banyak banget drama gara-gara anak cewe ngambek gak diajak malming. Pagi ini, mereka berencana untuk joging bareng di alun-alun kota Bandung. Walaupun semalam mereka tidak sempat membahas joging, dari jauh-jauh hari mereka sudah merencanakan untuk joging bersama.
Jika sudah begini, kalian pasti tahu 'kan endingnya bakalan kaya gimana?
Kata orang, ada beberapa macam kebohongan dalam hidup. Pertama, "Besok Joging Yuk," aslinya besoknya ketiduran.
Kedua, "Iya, gue otw," aslinya baru bangun tidur.
Ketiga, "Hotspot bentar, buka WA doang kok," aslinya download game 1gb. Dan masih banyak lagi kebohongan lainnya.
Nata sih udah feeling kalau joging kali ini bakalan gagal, toh udah jam 09.00 tapi gak ada informasi kelanjutan dari grup kelasnya.
"Tau gini, mending langsung pergi ke tempat melukis aja," monolog Nata sambil bercermin melihat penampilannya.
Ia sudah siap dari beberapa jam yang lalu, outfitnya udah kece badai, karena bakalan ketemu degem, skskks. Tapi skip, bagian itu kita skip dulu. Nata sebenarnya pengen chat di grup mereka, tapi males banget kalau gak ada yang balas dan berakhir chat nya menjadi last chat.
"Ini anak-anak jadi kagak sih joging nya? Kesel banget udah buang waktu berharga gue! Bodoamat dah dijadiin last chat juga, yang penting gue chat dulu aja!"
[ FAKE CHAT ]
Dapat Nata lihat, pesan dari grup kelas pada pagi ini masih terlihat sepi, hanya ramai dengan chat mereka semalam saja. Ya gak heran sih, orang grup kelasnya aja baru Jendra buka beberapa jam lalu.
Jadi, admin grup kelas itu awalnya cuma Jia saja, namanya juga 'Anak-Anak Mama Jia', tapi karena waktu itu Jendra maksa Jia buat jadiin dia admin, dengan alasan kalau Jia gak mantau mereka lagi berantem dan rusuh di grup, ada Jendra yang siap stop dengan cara menutup grup.
Berakhirlah seperti ini, setiap malam Jendra akan siap menutup jika grup lagi bahas bahas yang bikin mereka debat debat gak jelas, lalu membukanya di pagi hari. Pokoknya Jendra udah kaya satpam grup chat mereka.
Oke, kembali ke topik awal. Setelah beberapa menit menimbang-nimbang, mau tak mau Nata chat duluan, siapa tau mereka lupa kan ya?
[ FAKE CHAT ]
Beberapa menit kemudian, belum ada respon satupun dari mereka, membuat mood Nata semakin buruk. Akan tetapi, setelah Nata tunggu beberapa menit lagi, chat langsung bermunculan dari teman-temannya, grup pun kembali heboh.
[ FAKE CHAT ]
Setelah mendapati pesan dari mereka, Nata melempar handphone nya asal. Ia kesal sekaligus sebal pada mereka yang sama sekali tidak ingat dengan janji hari ini, selain jogingnya gagal, Nata juga harus merelakan waktu untuk melukisnya terbuang sia-sia.
Sebenarnya, ia juga punya kesibukan hari ini, tidak seperti yang ia ketik pada grup jika hanya ia yang nganggur sekarang. Kenyataannya, hari ini Nata akan berkunjung ke studio seni. Iya, Nata si anak Seni.
Walaupun di sekolah kerjaannya tidur, makan, dan ngegosip. Nata diam-diam mempunyai bakat seni, yakni melukis.
Nata juga tau, jika teman-temannya yang sebelas duabelas kaya dia juga mempunyai bakat terpendam. Contohnya saja hari ini, mereka mempunyai kesibukan tersendiri secara bersamaan.
Contohnya Gisella, walaupun ia sering bolak-balik ruang BK karna sering bawa make up. Ia diam-diam bisa menjadi M.U.A dadakan, pokoknya dia jago banget soal make up.
Lalu ada Jildan, walaupun ia sering di cap sebagai buaya kelas kakap, ia diam-diam punya bakat dalam fotografer, hasil potretan nya bagus-bagus, pokoknya udah cocok deh jadi fotografer.
Squad jamet pula, walaupun suka bikin anak kelas kesal dengan tingkahnya yang tengil dan rusuh. Mereka diam-diam mempunyai bakat, contohnya Raden, Haikal, Sandi yang mempunyai bakat dalam bidang musik. Yuda yang jago renang, dan Hanif yang jago badminton.
Pokoknya kalau ditilik lebih dalam, kelas IPS 5 ini terlihat seperti kelas emas, bukan kelas buangan. Anak-anak isinya full talent, soal Visual? Beuhh jangan di ragukan lagi, jelas isinya full Visual semua.
Kelas mereka cuma ketutup sama sifat malesnya aja, jadi keliatan gak punya bakat, padahal mah semuanya juga punya bakat masing-masing.
...🌷 🌷 🌷...
...Aku gak bakalan bosan bosan mengingatkan kalian, jangan lupa tinggalkan jejak ya, seperti vote, komen, dan tambahkan ke favorit kalian ya😉🌷...
...Sampai ketemu di part selanjutnya 🌷...
...ִ ׄ ִ 𑑚╌─ִ─ׄ─╌ ꒰ To be continued꒱ ╌─ׄ─۪─╌𑑚 ۪ ׄ...