Dikhianati tunangan dan kakak kandung, bagaimana rasanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Mereka berdua berdiri di atas pasir putih yang lembut, menatap ke arah laut yang biru dan jernih. Matahari yang cerah memancarkan cahaya yang hangat dan menyenangkan, membuat suasana menjadi lebih romantis dan indah.
David memeluk Ayu dari belakang dan menatap ke arah laut bersamanya. Mereka berdua terlihat sangat bahagia dan puas.
"Gimana, sayang? Sepertinya kita harus mencari kegiatan agar tidak bosan."
Ayu mengangguk setuju. "Kalau gitu kita ganti pakaian dulu saja, Mas."
Keduanya kini telah berganti pakaian. Ayu mengenakan gaun renang yang cantik dan sesuai dengan warna kulitnya, membuatnya terlihat sangat anggun dan menarik. Sementara David mengenakan celana pendek dan kaos yang santai, membuatnya terlihat sangat santai dan nyaman.
"Mas, aku mau naik itu dong." Ayu menunjuk ke suatu tempat yang menyediakan jasa untuk snorkeling dan diving.
"Kamu mau, sayang?"
"Iya, Mas. Mas juga mau kan?"
"Apapun asal membuat istri tercintaku merasa senang."
Ayu melonjak senang.
Mereka berdua memutuskan untuk melakukan kegiatan yang lebih menarik, yaitu snorkeling di laut yang jernih. Mereka berdua sangat menikmati kegiatan ini, karena mereka dapat melihat keindahan laut yang tidak dapat dilihat dari permukaan.
"Pemandangan di dalam tadi sangat indah, Mas. Aku bisa melihat ikan dan sejenisnya dengan begitu dekat. Bahkan aku tadi juga menyentuh beberapa ikan hias yang terlihat begitu lucu." Ayu mengungkapkan isi hatinya mengenai snorkeling tadi.
"Aku tahu. Karena tanpa sepengetahuan kamu, aku mengambil gambarmu bersama ikan-ikan tadi."
Ayy nampak sumringah. "Benarkah?"
David menganggukkan kepalanya. "Kita lihat nanti kalau sudah santai saja. Sekarang ayo kita ganti pakaian dulu. Keburu masuk angin."
"Oke deh, siap. Pas banget, aku juga sudah lapar, Mas."
Keduanya terkekeh.
Setelah melakukan snorkeling, keduanya memutuskan untuk berganti pakaian dan mencari makanan dan berbelanja.
Tak terasa hari semakin sore. Matahari sore yang cerah memancarkan cahaya yang hangat dan menyenangkan di pantai Kelan.
Suasana di pantai sore ini terlihat sangat romantis, dengan angin yang sejuk dan suara ombak yang menenangkan.
Sore ini David dan Ayu berdiri di sebuah tempat yang indah, di mana mereka dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat indah. Tak lupa mereka mengabadikan momen mereka dengan mengambil beberapa gambar. Mereka berdua memeluk dan menci-um, menikmati waktu bersama yang sangat berharga ini.
Pantai Kelan yang indah dan romantis menjadi latar belakang yang sempurna untuk bulan madu mereka.
Hari ini menjadi hari yang sangat spesial bagi David dan Ayu, karena mereka dapat menikmati waktu bersama yang sangat berharga dan melakukan kegiatan yang sangat menarik. Dan tentunya momen seperti ini akan menjadi sebuah kenangan yang tak akan pernah bisa mereka lupakan.
*****
Hari telah berganti, pagi ini David dan Ayu memulai hari dengan berjalan-jalan di sepanjang jalan setapak yang berkelok-kelok di antara pepohonan hijau yang rimbun. Udara pagi yang segar dan suara burung-burung yang berkicau membuat mereka merasa sangat tenang dan damai.
"Mas, kita cari sarapan dulu yuk! Nanti kita lanjut lagi jalan-jalannya."
"Iya, sayang. Kalau begitu kita ke sana saja. Sepertinya restorannya sudah buka."
Setelah berjalan-jalan, mereka berdua memutuskan untuk menikmati sarapan di restoran yang terletak tak jauh dari Hotel. Mereka memesan makanan yang sehat dan lezat, seperti oatmeal dengan buah-buahan segar dan kopi yang hangat. Sambil menikmati pemandangan alam yang indah.
Setelah selesai sarapan, David mengajak Ayy untuk kembali ke Hotel.
"Setelah ini, kita mau apa lagi, Mas?"
"Kita pikirkan nanti ya, sayang. Lebih baik, kita mandi dulu. Rasanya setelah sarapan badan jadi lengket."
"Sama, Mas. Aku juga."
"Kita mandi bareng yuk!" Bisik David.
Bugh!
Ayu memukul bahu David. Pipi Ayu kini sudah berubah memerah karena malu.
"Ih, Mas David. Tapi, boleh deh."
Mendengar jawaban Ayu, David menjadi tambah semangat.
"Kalau begitu. Aku gendong yuk biar cepat sampainya."
"Lah, bukannya malah akan lama ya, Mas? Kan Mas David jalannya nambah beban."
"Ah, tidak. Mumpung aku lagi semangat nih."
Ayu akhirnya mengangguk dan berakhirlah Ia digendong oleh David.
Dan meskipun David merasa sedikit berat, Ia tidak merasakan hal itu karena Ia sedang senang.
Hingga beberapa waktu kemudian.
"Ah, segarnya." David keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh yang segar dan wajah yang sumringah.
"Iya, Mas David segar. Sini nih yang buyutan." Ayu yang masih berada di dalam kamar mandi ikut menyusul keluar.
David terkekeh.
"Ya kan itu plus-plus, sayang. Sangat sayang jika dilewatkan."
"Ah, Mas David mah modus."
"Sayang, aku tidak bisa berhenti tersenyum ketika melihat kamu. Apalagi jika melihatmu yang wow seperti tadi."
Lagi-lagi David terkekeh. Ia suka sekali menggoda Ayu.
"Jangan menggodaku terus, Mas. Tapi Mas, aku memiliki keinginan yang sangat besar."
"Apa itu, sayang? Apa yang kamu inginkan?"
"Aku ingin memiliki anak, Mas. Aku ingin menjadi ibu dan merasakan kebahagiaan memiliki anak yang kita cintai." Ungkap Ayu.
David menghampiri Ayu yang duduk ditepi tempat tidur. Ia meraih dan menggenggam tangan Ayu dengan lembut.
"Kalau itu sih aku juga ingin, sayang. Aku ingin menjadi ayah dan memberikan yang terbaik untuk anak kita. Aku berharap kita bisa langsung diberi anak setelah berbulan madu ini."
"Aamiin. Aku juga berharap begitu, Mas. Aku ingin kita bisa memiliki anak yang sehat dan cerdas. Aku yakin bahwa Tuhan akan mengabulkan do'a kita dengan anak yang kita impikan."
"Aku cinta kamu, sayang. Aku berjanji bahwa kita akan menjadi orang tua yang baik dan memberikan yang terbaik untuk anak kita."
"Aku juga mencintamu, Mas. Aku berjanji bahwa kita akan menjadi tim yang baik dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan kita sebagai orang tua."
Mereka berdua saling menatap dan melempar senyum. Keduanya berharap bahwa kebahagiaan dan cinta yang mereka rasakan saat ini akan berlanjut selamanya, dan bahwa mereka akan segera diberi anak yang mereka impikan.
Mereka berdua memiliki impian untuk memiliki anak yang sehat dan cerdas, yang akan membuat mereka bahagia dan bangga. Mereka berdua akan berusaha menjadi orang tua yang baik dan memberikan yang terbaik untuk anak mereka.
Seharian ini, David dan Ayu tidak kemana-mana. Sore ini mereka berdua duduk di sun lounger yang berada di pinggir kolam dan menikmati secangkir kopi.
Suasana di sore hari di Hotel sangatlah tenang dan damai. Matahari yang mulai terbenam di ufuk barat menciptakan warna langit yang indah, dengan nuansa oranye, merah, dan ungu yang memancarkan kehangatan dan keindahan.
Udara sore hari ini sejuk dan segar membawa kesegaran dan kenyamanan. Suara burung-burung yang berkicau dan suara air yang mengalir dari kolam renang menciptakan suasana yang sangat damai dan tenang.
Taman yang indah dan hijau di sekitar Hotel menambahkan kesegaran dan keindahan suasana sore hari. Bunga-bunga yang berwarna-warni dan tanaman hijau yang rimbun menciptakan suasana yang sangat alami dan menyenangkan.
Suasana di sore ini sangatlah indah, tenang, dan damai. Maka dari itu David dan Ayu memilih sore ini sebagai waktu yang tepat untuk beristirahat, bersantai, dan menikmati keindahan alam yang ada di sekitar.