NovelToon NovelToon
Marriage With CEO

Marriage With CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: dwinabila04

Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek

Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.


Cantik, Polos, dan Pendiam

Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.


Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?

Ikutin cerita Marriage With CEO.


Update sesuka hati❤️

Start 14 Desember 2024

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marriage With CEO | 10. Devil Husband

"Masuk!"

Setelah mendengar perintah Aston untuk menyuruhnya masuk barulah Ayana masuk. Ayana berjalan ke ruangan Aston di mana ruangan itu memiliki sekat.

Mata Ayana terbuka sempurna saat melihat kejadian di hadapannya sekarang membuat jantung Ayana berdetak begitu cepat.

Tubuh Ayana mendadak menjadi lemas karena melihat kejadian yang ada di hadapannya di mana bodyguard yang menjadi bodyguardnya sudah babak belur dan terkapar di lantai dengan beberapa luka yang cukup serius di wajahnya.

"Aston apa kamu yang melakukannya?" tanya Ayana kepada Aston.

"Jika bukan aku yang melakukannya siapa lagi yang berani melakukan itu kepada anak buahku." Begitu santainya Aston menjawab pertanyaan Ayana di mana Aston masih bisa mengecek berkas-berkas yang ada di hadapannya.

Aston menelfon Hadwin untuk membawa bodyguard yang sudah tidak berdaya ke rumah sakit. Ayana memandang Aston dengan tatapan begitu marah kenapa bisa ia melakukannya kepada orang yang tidak bersalah. Sekarang hanya sisa mereka berdua yang berada di ruangan dengan keadaan hening. Ayana tidak tahan dengan sikap Aston yang seperti tidak terjadi apa-apa padahal ia hampir saja membunuh orang. Ayana merebut berkas yang Aston kerjakan. Membuat Aston menatap Ayana.

"Apa kau sudah gila!! Yang kau lakukan itu salah!! Dan kamu hampir saja membunuh orang!!"

"Salah? Semua kesalahan ini bermula darimu," ucap Aston berdiri di depan mejanya.

"Bukankah aku sudah memberimu bodyguard lalu kenapa kau tidak menggunakannya? Jadi semua kejadian ini adalah kesalahanmu,"

"Aku tidak membutuhkannya karena aku bisa menjaga diri ku sendiri!!" Teriak Ayana.

"Kau tidak akan bisa menjaga dirimu sendiri!"

"Tidak bisa katamu! Sebelum aku mengenalmu aku sudah bisa menjaga diriku sendiri!"

"Tapi tidak dengan sekarang!! Kau sudah masuk ke dalam hidupku jadi bahaya akan selalu datang kepadamu!!"

"Musuhku ada di mana dan mereka selalu berusaha untuk mencelakai orang yang aku sayang!! Semua yang aku lakukan untuk kebaikanmu!!"

Amarah Ayana melunak saat mendengar ucapan Aston barusan. Jika tujuannya seperti ini kenapa Aston tidak memberitahunya terlebih dahulu.

"Apa harus dengan cara kekerasan kamu menyelesaikan semua masalah yang sedang kamu hadapi,"

"Karena hanya dengan itu aku bisa menjaga orang yang aku sayangi,"

"Kau bukan benar-benar ingin menjagaku kau hanya ingin menjaga rahimku karena jika aku mati kamu tidak akan bisa mendapatkan penerusmu bukan? Jadi tidak sudah gunakan pengawal untuk menjagaku karena aku bisa menjaga diriku." Ucap Ayana.

Ayana tidak habis pikir kenapa Aston melakukan semua perbuatan kejam itu kepada orang yang tidak bersalah.

"Haruskah kau melakukan itu? Menghajar orang yang tidak bersalah?"

"Itu resikonya karena tidak menjalankan tugasnya dengan baik,"

"Kau benar-benar pria iblis!"

Ayana keluar meninggalkan ruangan Aston jika berada di ruangan Aston terus menerus maka amarah Ayana akan kembali lagi. Namun belum sempat membuka pintu Aston sudah menarik tubuh Ayana mengunci tubuh Ayana dengan kedua tangannya hingga membuat Ayana tidak bisa bergerak.

"Apa yang mau kamu lakukan!"

"Apapun yang aku lakukan semua itu terserah kepadaku," jawab Aston.

Aston mencium bibir Ayana begitu brutal hingga membuat Ayana kuwalahan mengimbangi permainan Aston. Cukup lama Aston mencium bibir Ayana, ia pun melepaskan bibir Ayana yang sudah kehabisan nafas.

"Jika kau mendengarkan ucapanku maka tidak akan ada korban," bisik Aston.

Ayana tidak membalas ucapan Aston karena jika ia bersuara maka bisa saja mereka kembali tersulut emosi lagi.

Fany tersenyum kearah Ayana yang di balas oleh Ayana.

"Fany bukan?" tanya Ayana yang menghampiri Fany.

"Iya, nyonya saya Fany sekretaris kedua tuan Aston." Jawab Fany.

"Bisakah kamu menemaniku pergi ke cafe?"

"Saya meminta ijin kepada tuan Aston terlebih dahulu nyonya,"

"Biar aku saja yang meminta ijin untuk membawamu,"

Fany mengangguk kepalanya.

Ayana tidak ingin Fany mengalami hal yang sama seperti bodyguard yang akan mengawalnya tadi jadi Ayana lah yang meminta ijin untuk membawa Fany.

Tanpa mengetuk pintu Ayana langsung masuk kedalam ruangan Aston lagi untuk meminta ijin membawa Fany. Nampak Aston sedang memeriksa berkas lagi setelah pertengkaran mereka berdua.

"Aku ingin mengajak Fany ke cafe apa boleh?" tanya Ayana dengan hati-hati.

Aston menatap kearah Ayana. "Bawalah dia."

"Apa uang bulananmu masih ada?" tanya Aston.

"Bukankah baru tadi pagi kamu memberikanku uang bulanan jadi masih ada,"

Setelah mendapatkan ijin barulah Ayana berani membawa Fany pergi.

"Ayo." Mereka berdua memutuskan untuk beristirahat siang di cafe yang berada di perusahaan.

Setelah memesan kopi dan beberapa cemilan mereka duduk sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di tempat ini?" tanya Ayana membuka pembicaraan mereka.

"Saya sudah bekerja dengan tuan Aston tiga tahun,"

"Berapa usiamu sekarang?"

"Dua puluh tiga,"

"Ternyata masih muda kita beda dua tahun saja,"

"Lalu bagimana bekerja dengan Aston apakah enak?"

"Jika di bilang enak tidak juga karena tuan Aston memang terkenal dengan sifat dingin dan tegasnya, namun semua itu tuan Aston mempunyai alasannya. Beliau tidak ingin karyawannya senaknya bekerja di perusahaannya, maka dari itu jika ada yang malas bekerja bisa di pastikan besoknya karyawan itu tidak ada di perusahaan alias di pecat. Namun enaknya bekerja di perusahaan tuan Aston yaitu kita mendapatkan gaji yang cukup besar, jaminan kesehatan, tunjangan, bonus, uang lembur jika kita lembur, dan di sini tidak ada yang boleh kerja lembur kecuali memang itu begitu mendesak. Maka dari itu setegas apapun tuan Aston kepada karyawan mereka masih betah bekerja di sini karena gaji dan bonus-bonus yang tuan Aston berikan." Jelas Fany.

Ternyata sifat dingin dan tegas Aston terdapat sisi baik dari Aston.

"Lalu apa tuan Aston mempunyai pacar selain aku?" tanya Ayana yang tiba-tiba penasaran dengan itu.

Fany mencoba mengingatnya. "Ada. Tuan pernah membawa seorang wanita yang bernama Xaquila Zea, banyak yang bilang mereka sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan yang cukup lama, namun tiba-tiba hubungan mereka berakhir karena mantan kekasihnya berkhianat dengan rekan kerjanya yang kami sebut saingan tuan Aston."

Ternyata begitu kisah Aston. Mungkin foto yang ia lihat waktu itu mungkin mantan kekasih Aston. Masa lalu Aston ternyata sedikit menyakitkan mungkin karena munculah sifat dingin Aston. Karena sebuah penghianat yang mantan kekasihnya lakukan kepadanya.

"Tapi kabar pernikahan tuan Aston yang membuat kami cukup terkejut karena setelah penghianatan itu tuan Aston tidak pernah memiliki hubungan dengan siapapun. Tidak di sangka ternyata tuan Aston diam-diam mempunyai hubungan dengan anda. Mungkin karena takut kekasihnya di rebut lagi jadi tuan Aston diam-diam mempunyai kekasih dan langsung mengajak anda menikah,"

"Andai kisahnya seperti itu maka aku sangat bahagia. Tapi Aston menikahinya karena ingin mempunyai keturunan saja." Batin Ayana.

Makan siang sudah berakhir dan Ayana menyuruh Fany untuk kembali bekerja.

"Terima kasih sudah menemaniku, lain kali kita berbincang-bincang lagi," ucap Ayana.

"Sama-sama nyonya, kapanpun anda ingin bertemu saya siap," jawab Fany.

"Kalau begitu kamu kembali bekerja sana nanti Aston mencari mu,"

"Baik nyonya." Fany berlari kecil menuju ke lift untuk kembali bekerja.

"Ayana!"

Suara yang cukup familiar di telinga Ayana membuat ia berbalik ke arah pria yang memanggilnya. Aston berjalan kearah Ayana yang terdiam sambil memandangnya.

"Ada apa?" tanya Ayana.

Alih-alih menjawab pertanyaan yang di lontarkan kepadanya Aston merangkul pundak sang istri lalu mencium kening Ayana. Kejadian ini tidak luput dari pandangan karyawannya Aston yang lewat. Banyak sekali yang menginginkan posisi Ayana namun itu begitu mustahil mereka lakukan. Karena Aston sudah mempunyai istri.

Ayana hanya diam saat Aston mencium keningnya karena ia juga harus berakting selayaknya suami istri. Membalas pelukan Aston tangan Ayana merangkul pinggang kekar sang suami.

"Ayo kita pulang," ajak Aston.

"Apa kamu tidak punya kerjaan lagi?" tanya Ayana.

"Tidak hari ini hanya ada rapat biasa dan Hadwin yang menghadirinya." Jawab Aston.

Meraka berdua bersama sambil beradegan mesra. Di dalam mobil mereka bersikap seperti semula di mana pertengkaran itu membuat mereka menjadi seperti sekarang.

Sebelum pulang Ayana pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan mereka. Belanja cukup banyak tak terasa langit sudah berganti menjadi gelap. Mereka memutuskan untuk pulang dan makan malam di rumah.

Setibanya di rumah mereka suasana menjadi sepi tidak seperti tadi pagi di mana mama dan juga adik Aston berkunjung ke rumah baru mereka. Seperti yang Aston katakan di awal pernikahan jika mereka akan tinggal sendiri di rumah yang sudah Aston siapkan ketika mereka sudah menikah nantinya.

Setelah berganti baju Ayana pergi ke dapur untuk masak makan malam mereka. Walaupun ada beberapa pembantu yang membantu pekerjaan rumah namun urusan masak Ayana lah yang melakukannya.

Saat Ayana masak Aston memilih untuk berenang sambil menunggu Ayana selesai memasak. Ayana tidak ingin masak terlalu ribet karena apapun menunya Aston tidak akan memilih masakan yang Ayana masak.

Setelah selesai masak Ayana memanggil suaminya untuk makan malam.

"Cepat naik, makan malam sudah siap." Ucap Ayana.

Aston naik dan duduk di tepi kolam dengan tubuh basah setelah berenang membuat Ayana salah tingkah.

"Ada apa?" tanya Aston.

"Kenapa?"

"Apa kamu tidak pernah melihat tubuh seksi seperti ini?" ucap Aston dengan percaya diri.

Ayana tertawa kecil. "Memang aku baru pertama kali melihatnya karena aku tidak pernah menjalani hubungan dengan siapapun." Ucap Ayana.

"Bantu aku," ucap Aston sambil mengulurkan tangannya kearah Ayana, namun bukannya berdiri Aston malah menarik tubuh Ayana masuk ke dalam kolam ikut bersamanya.

Ayana memukul tubuh Aston cukup keras. "Apa yang kau lakukan!! Apa kamu tidak tau aku tidak bisa berenang?"

"Tau maka dari itu aku memegangi mu," ucap Aston.

"Ternyata kamu sudah selesai," tambah Aston.

Tau maksud dari perkataan Aston barusan membuat Ayana menebak jika semua yang Aston lakukan barusan adalah jebakan untuk Ayana.

"Baru tadi pagi selesai," jawab Ayana.

"Kalau begitu malam ini sudah bisa."

Ayana tidak menjawab pertanyaannya Aston karena sebenarnya Ayana belum siap jika melakukan hubungan suami istri. Aston membawa tubuh Ayana naik ke tepi kolam agar Ayana bisa berganti baju. Dengan tubuh basah kuyup Ayana masuk kedalam rumah.

1
anita
lanjuut
Nuriati Mulian Ani26
kayaknya ..pernikahan mereka harus bnyak debat dan jutek
anita
ini ngjk nikah kok kyak mau beli kangkung aja
Djuariah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!