NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Istri Miliarder

Mendadak Jadi Istri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:73.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Moms TZ

Anaya tak pernah menyangka hidupnya sebagai seorang gadis yatim bisa berubah drastis dalam satu malam. Tanpa pilihan, ia harus menikah dengan pria yang bahkan tak pernah terlintas di pikirannya.

Akmal, CEO muda yang tampan dan bergelimang harta, harus menelan pahitnya pengkhianatan saat calon istrinya membatalkan pernikahan mereka secara sepihak.

Takdir mempertemukan keduanya dalam ikatan yang awalnya hampa, hingga perlahan benih cinta mulai tumbuh. Namun, ketika kebahagiaan baru saja menyapa, bayang-bayang masa lalu datang mengancam, membawa badai yang bisa meruntuhkan rumah tangga mereka.

Mampukah Anaya mempertahankan cintanya? Ataukah masa lalu akan menghancurkan segalanya?


Baca kisahnya hanya di "Mendadak Jadi Istri Miliarder"

Yuk ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

°

°

°

 Setelah hujan mengguyur siang tadi, sore ini berubah sangat cerah. Awan putih berarak menghiasi cakrawala biru. Angin berdesir lirih menyapu daun-daun menciptakan melodi yang menenangkan. Sang surya memancarkan sinarnya, menerangi dedaunan yang meliuk-liuk indah, menjadi obyek sepasang mata memandangnya tanpa bosan.

Netranya begitu teduh, dihiasi bulu mata lentik, dan alis melengkung seperti bulan sabit. Hidung mancung serta bibir tipis nan ranum, menyempurnakan wajah oval dengan dagu runcing, milik seorang Risna Adriana yang menjadi dambaan setiap wanita. Yah, Risna memang secantik itu, tak salah jika seorang Akmal langsung terpikat pada pandangan pertama, takjub oleh kecantikan yang tak terhingga.Tapi itu dulu, sekarang tidak ada lagi yang tersisa, dan hanya meninggalkan kenangan pahit. Akmal telah memilih wanita lain, meninggalkan Risna dengan penyesalan yang tak terobati.

Risna duduk di bangku taman menunggu seseorang. Sejenak ia memejamkan mata, menghirup udara dalam-dalam, berusaha mengisi paru-parunya yang terasa kosong. Napasnya tersengal wajahnya menjadi merah padam. "Mengapa aku begitu bodoh?" rutuknya pada diri sendiri. Kesedihan menghantam hatinya seperti ombak besar. Seharusnya dia yang berdiri di pelaminan, menerima senyum bangga dari orangtuanya.

Akan tetapi, kini musnah dalam sekejap. Dia tidak percaya Akmal bisa melupakannya begitu cepat. Risna merasa terpukul, kecewa dan sakit hati menghantamnya. "Kupikir dirimu sangat mencintaiku, dan akan memohon padaku untuk memintaku kembali," gumamnya dalam hati. Tapi kenyataan pahit harus dia hadapi, Akmal justru meminang gadis lain.

"Menyesali sesuatu yang telah terjadi hanyalah pekerjaan yang sia-sia." Seseorang datang dan langsung duduk di samping Risna.

"Apa maksud perkataanmu! Bukankah ini semua ide gila kamu? Aku terjebak oleh permainan yang kau tawarkan!" ketus Risna. Ia menatap penuh kebencian pada temannya.

"Risna sayang, Risna yang malang. Aku tidak menyuruhmu membatalkan pernikahan, aku hanya mengatakan seandainya, dan keputusan ada di tanganmu. Kini setelah semua terjadi, kamu hanya menyalahkanku? Ooh...tidak bisa!" ujar seseorang itu sambil tersenyum sinis

Risna membalas dengan tatapan penuh amarah. "Lalu apa maumu sekarang?"

"Aku tidak mau apa-apa, setidaknya aku tidak sendirian lagi merasakan sakit hati, setelah Akmal lebih memilihmu daripada aku!" Gadis itu menjawab dingin tanpa ekspresi.

"Aku menyukainya sejak dulu, tapi begitu aku mengenalkannya denganmu, dia langsung terpikat dan jatuh cinta padamu. Jika sekarang dia pergi darimu, itu karena kebodohanmu sendiri!" lanjutnya penuh penekanan.

"Tapi semua ini tidak akan terjadi, jika kamu tidak terus mendesakku!" teriak Risna mulai tak kendali.

 Gadis itu menatap Risna sambil tersenyum sinis. "Ho-ho-ho...kamu sudah berani berteriak padaku rupanya!"

Risna semakin marah, tatapannya nyalang pada gadis itu. "Kenapa kamu hadir dan mengacaukan segalanya!"

Gadis itu melipat kedua tangannya di dada, dan wajahnya sangat dingin minim ekspresi. "Karena aku hadir untuk menghancurkan siapapun yang dekat dengannya!" Ia berlalu pergi begitu saja, meninggalkan Risna dengan sejuta luka penyesalan yang mendalam.

°

°

°

Seminggu telah berlalu. Semua kembali pada aktivitas masing-masing. Bu Miyatun dan kedua adik lelaki Anaya sudah kembali ke kota asalnya, setelah menginap selama dua malam. Demikian pula Adzana dan suaminya serta Ersa.

Saat ini, giliran Akmal dan Anaya yang akan kembali ke ibukota untuk menjalani rutinitasnya. Berhadapan dengan berkas-berkas penuh angka dan proposal.

"Kenapa kalian tidak liburan atau bulan madu dulu?" Bunda Marini bertanya saat sarapan. "Supaya kalian bisa lebih mengenal satu sama lain."

Akmal menatap ibundanya lembut lalu menjawab, "Gampang lah itu, Bun. Semua bisa diatur."

Sedangkan Anaya tetap diam dan fokus pada sarapannya. Sebagai istri dia akan ikut apapun keputusan suaminya.

Bunda Marini menatap Anaya penuh perhatian. "Naya, kalau Akmal berbuat salah atau menyakitimu, jangan ragu untuk berbicara. Bunda selalu ada untukmu."

Anaya tersenyum, mengangguk. "Siap, Bun. Nay akan melakukannya. Terima kasih, Bunda."

Pak Deni menepuk bahu Akmal dengan hangat. "Dengar baik-baik, Nak. Pernikahan bukanlah permainan. Meskipun belum ada cinta, kalian harus tetap menjaga komitmen."

Akmal mengangguk dengan serius. "Siap, Yah. Aku mengerti."

Pak Deni melanjutkan, "Bimbinglah Anaya dengan bijak. Nasehati lah dia dengan lembut, bukan kekerasan. Kau mengerti?"

Akmal memeluk ayahnya erat. "Terima kasih, Yah. Aku tidak akan mengecewakan Ayah dan Bunda."

 Maka pagi itu, Akmal dan Anaya berpamitan pada orangtua dan adiknya sebelum kembali ke ibukota. Mereka meluncur dengan mengendarai mobil Alpard, hadiah mas kawin dari Akmal untuk Anaya.

Selama perjalanan, Anaya terus berceloteh tanpa henti, membuat Akmal terjaga dari kantuk. Suaminya itu hanya sesekali menimpali atau tersenyum jika leluconnya lucu.

Meskipun baru seminggu bersama, Akmal merasa hari-harinya kini penuh warna. Anaya memiliki kekuatan untuk menciptakan suasana ceria. Dalam hati, Akmal mengakui keistimewaan istrinya itu.

Delapan jam perjalanan pun berlalu. Akhirnya, mereka tiba di depan rumah minimalis bertingkat dua yang dibangun Akmal untuk keluarganya. Semula, rumah ini ditujukan untuk Risna sebagai hadiah pernikahan, namun kini menjadi tempat tinggalnya bersama Anaya.

Anaya turun dari mobil dengan cepat, matanya terpesona menatap rumah tersebut. "Rumah siapa ini, Mas?"

Akmal tersenyum, menyeret koper kecil Anaya. "Rumah kita, ayo masuk!"

"Assalamualaikum," sapa Anaya begitu memasuki rumah.

"Waalaikumsalam," jawab Akmal.

Anaya melihat sekeliling ruangan yang nyaman dan sederhana. "Mas, selama ini kamu tinggal di sini?"

Akmal menggelengkan kepala. "Belum, rumah ini baru selesai sebulan lalu."

Sambil membawa koper, Akmal naik ke lantai atas. Anaya mengikuti dengan rasa penasaran, lalu berbelok ke dapur minimalis yang menarik perhatiannya.

Dia memeriksa setiap laci dan kabinet yang tersusun rapi, lalu tersenyum puas.

Anaya menaiki tangga, namun berhenti di langkah kedua. Dia berbalik dan menuju kamar di lantai bawah. Begitu masuk, matanya menangkap ranjang dan lemari pakaian yang rapi.

Anaya duduk di tepi ranjang, lalu berdiri dan menyibakkan tirai jendela. Taman bunga kecil di luar terlihat indah dan menenangkan.

Kantuk menghampiri, dan Anaya merebahkan dirinya di ranjang. Dalam sekejap, dia terlelap.

Sementara itu di lantai atas, Akmal telah selesai membersihkan diri. Dia mengenakan T-shirt hitam dan celana jogger pendek berwarna krem, membuatnya terlihat tampan.

Menyadari istrinya belum ada di kamar, Akmal turun ke bawah mencari Anaya dan menelisik setiap ruangan. Dia berhenti di depan kamar tamu dan menemukan Anaya tertidur pulas.

Akmal tersenyum dan memasukkan tangannya ke saku celana. "Dasar pelor, tidur tanpa mandi dulu!" Dia keluar tanpa membangunkan Anaya, berniat memesan makanan lewat online untuk makan malam.

Anaya terbangun saat senja menghiasi langit. Dia menatap jendela, bingung. Lantas melihat jam di pergelangan tangannya. "Jam enam? Gawat, aku bisa terlambat!"

Dia membuka lemari, menemukan hanya handuk di dalamnya, lalu masuk ke kamar mandi. Namun, dia terkejut tidak menemukan barang-barangnya.

Anaya keluar kamarnya hanya sepi yang dia temui, lalu menuju lantai atas, namun tak menemukan siapa pun. Saat turun, dia bertemu Akmal yang baru saja masuk dengan tote bag di tangannya.

"Kamu cari siapa?" Akmal bertanya dengan senyum tipis.

Anaya terkejut. "Lho, Kak Akmal! Kok di sini? Aku cari..."

"Ya di sinilah! Ini kan rumah kita!" jawab Akmal.

Anaya kembali terkejut dan bengong. "Eeh, rumah kita?"

°

°

°

°

°

Semoga terhibur. Jangan lupa tinggalkan jejak cintamu 😍

1
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kontrol ucapanmu ya alfa. bini bosmu tuh
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
senengnya punya bos begini ya. sering²lah hamil Anaya, biar tiap tahun gaji karyawan naik🤭🤭🤭
〈⎳ Moms TZ: /CoolGuy//Speechless//Speechless//Speechless//Speechless/
total 1 replies
Kamiem sag
terbuat dari apaaaalah hati Hanza itu apa mungkin dari tanah sengketa yg dicampur dgn darah srigala gila??
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Kamiem sag
betul bu Atun laki- laki gak cuma Akmak yg lebih baik juga banyak tapi mungkin gak mau sama Khanza🤭
yustina arie
Luar biasa
ora
Jangan terpengaruh Akmal. Sia-sia seorang Khanza dikasihani. Yang ada tambah ngelunjak nanti ....
〈⎳ Moms TZ: lha iyo
total 1 replies
ora
Ikhlasin sih Khanza. Hidupmu nggak bakal jadi seperti ini🥲🤧
〈⎳ Moms TZ: heemmm
total 1 replies
ora
Kamu siapa sampai merasa nggak adil. Keluarganya Akmal aja nggak ada yang bersikap begitu karena Akmal nikah/Facepalm/
〈⎳ Moms TZ: betul...
total 1 replies
Marya Dina
udh akhmal usir saja.. jangan kasian2.
nanti jadi bumerang.
〈⎳ Moms TZ: betul...
total 1 replies
Nar Sih
moga khanza sgra pergi drin rmh anaya dan akmal ,biar ngk ada mslh
Nur Adam
lnjut
ora
Pakai cakep segala🤭
〈⎳ Moms TZ: ibu sering nonton acara lapor pak, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ora
Lah itu tahu. Tapi kenapa nggak bisa nerapin ke diri sendiri 😔
〈⎳ Moms TZ: begitulahhh
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si kokom ini. jelas banget dr kebenciannya. hadeeeeh gk sadar² juga😏
〈⎳ Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): si kikan 🤭
total 3 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
he eh, yg lain cuma ngontrak ya😄😄
Batsa Pamungkas Surya
mak jleeeeeb

jawaban yg tepat
〈⎳ Moms TZ: heemmm
total 1 replies
💗 AR Althafunisa 💗
Sadarlah Khanza, beruntung kamu selamat dari kecelakaan. Kalau kamu masih aja kaya gitu ga berubah-ubah, hanya akan ada penyesalan di akhir dengan keadaan yang ga bisa diperbaiki lagi 🥺
💗 AR Althafunisa 💗: Aamiin...
〈⎳ Moms TZ: semoga bisa berubah dan menyadari kesalahannya
total 2 replies
Nar Sih
seperti nya si kanza udah setres nih ,grgr iri dengki nya sama naya yg lgi mesra,,sama aklmal🤣
〈⎳ Moms TZ: dia masih labil, ky cuaca saat ini, panas tiba² hujan /Facepalm/
total 1 replies
ora
Lah terus apa hubungannya sama kamu sih Khanza. Mau telepon sama siapa, apa urusannya sama kamu.

Awas aja kamu ngapa-ngapain Naya...😤
〈⎳ Moms TZ: siap....
ora: Iyalah, Bu. Jangan biarkan orang jahat menang/Determined//Determined//Facepalm/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!