NovelToon NovelToon
Cinta Datang Sekali Lagi

Cinta Datang Sekali Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Riski

" aku takut untuk kembali patah setelah jatuh hati " ---


Ziva gadis cantik yang batal menikah karena suatu hal yang tak jelas. Lelaki yang ia percaya itu pergi meninggakkan dirinya sebelum hari pernikahan mereka dilangsungkan. menghancurkan segala mimpi setelah sekian lama di bangun bersama. Segala kesakitan itu membuat ziva sulit untuk kembali menjalin hubungan yang baru . Hingga kehadiran seorang lelaki aneh yang memberi warna baru dalam hidupnya. Namun banyak rahasia yang tersembunyi di balik kemunculannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Riski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilih Aku

Gabriel baru saja menelpon ziva, ia mengajak gadis itu untuk ikut menemaninya menghadiri acara pertunangan rekan bisnisnya , dimana banyak sekali pengusaha sukses yang hadir disana .

" Lo serius ini ngajakin gue? " Ziva melirik kearah Gabriel yang masih fokus menyetir, ini sudah kesekian kalinya gadis itu bertanya.

Gabriel tak menjawab , ia hanya fokus menatap arah jalanan beraspal itu . Berkendara di malam hari memang sedikit melelahkan karena macetnya ibu kota.

" Ayo turun.. " Gabriel baru saja memarkirkan mobilnya , mereka sudah sampai di sebuah hotel mewah tempat pelaksanaan acara tersebut .

" Duh , kenapa Lo harus ngajakin gue sih? Pasti Tasya datang kan.."

" Emang itu niat gue .." Gabriel turun dari mobil , membuka pintu mobil untuk ziva .

Gadis itu menuruni kaki kirinya terlebih dahulu , ia terlihat anggun dengan dress bewarna hitam selutut di padu sepatu high heels . Ia menenteng tasnya , sesekali membenarkan rambutnya yang sengaja ia sanggul .

Gabriel merangkul pinggangnya , membuat ziva membelalak kaget . Detak jantungnya sudah tidak bisa bekerja normal . Namun entah mengapa gadis ini sulit menolak perlakuan manis lelaki ini .

Mereka sudah melangkah menuju gedung yang terletak di lantai 4 hotel ini , memasuki sebuah ruangan khusus pelaksanaan acara besar disana .

Benar saja , banyak orang orang penting yang hadir di acara tersebut . Kalau bukan karena Gabriel yang memaksanya , ia tidak ingin hadir disini . orang tuanya saja tidak pernah berhasil mengajak ziva untuk hadir di acara seperti ini .

" Pada songong semua mukanya , males banget " gerutu ziva dalam hati , melihat beberapa pasang mata perempuan muda yang memandang sinis kearahnya.

" Biel , Dateng juga Lo.. " seseorang menepuk pundak Gabriel , ia dan lelaki itu saling berpelukan .

" Sorry gue telat , selamat ya buat kalian berdua " Gabriel melepaskan pelukan , ia bersalaman dengan Revan dan Nadin .

" Ini siapa Biel ? " Tanya Nadin melihat gadis yang Berdiri di hadapan Gabriel .

" Oh iya kenalin ini ziva "

" Haii " sapa ziva , ia terlihat gugup .

Revan dan Nadin saling memandang heran , setau mereka lelaki itu selalu menolak untuk dekat dengan wanita manapun termasuk Tasya . Tetapi wanita ini berhasil meruntuhkan pertahanan lelaki itu .

" Yaudah kalian enjoy aja ya , kita mau nyapa tamu yang lain " ucap Revan , ziva dan Gabriel hanya mengangguk saja .

" Makan yuk.. " gabriel menggandeng tangan ziva , mereka mendekati tempat hidangan makanan .

Gadis itu mengambil minum , ia meneguk nya cukup cepat. Sedari tadi tenggorokan nya terasa kering , mungkin karena ia begitu gugup .

" tunggu disini sebentar.. "

" Mau kemana ? " Ziva menaham tangan Gabriel .

" Mau nyamperin temen gue disitu " ucapnya sedikit berbisik di telinga ziva , karena suara musik di gedung ini cukup kuat dan bergeming .

Ziva hanya menghela nafasnya sejenak , ia mengambil buah semangka yang sudah terpotong . Gadis itu memperhatikan sekelilingnya , tak ada satu orang yang di kenali .

" Ziva.. " panggil seseorang dari belakangnya , dengan cepat ziva menoleh . Ia mendapati Tasya mendekati dirinya .

Gadis cantik itu tersenyum tipis menghampiri ziva .

" Sama Gabriel ? " Tanya Tasya .

Ziva mengangguk pelan , ia merasa tidak enak dengan gadis di hadapannya . Takut tiba tiba seperti adegan di dalam drama yang sering di tontonnya .

" hebat ya Lo, bisa bikin Gabriel move on " ucapnya dengan nada lirih .

" Dulu gue kira dia belum Nerima perjodohan kita karena masalalunya, tapi nyatanya dia sekarang lebih milih Lo . Gue emang gak berarti apa apa untuk dia" sambungnya lagi .

" Mm gue minta maaf .. " ucap ziva , merasa dirinya bersalah karena mau saja untuk menuruti keinginan Gabriel . Wanita ini heran , mengapa lelaki itu begitu menolak Tasya . tidak sepatutnya gabriel menolak wanita ini . Ia terlihat begitu mencintai lelaki aneh itu .

" Lo gak salah , tapi gue belum bisa ngelepasin Gabriel. Cukup sulit buat gue .. "

" Gue .. " belum selesai ziva berbicara , Gabriel menghampiri ziva ia merangkulnya . Sengaja memperlihatkan kemesraan di hadapan Tasya .

" Hai " sapa Tasya pada gabriel , lelaki itu hanya mengangguk saja . Wajahnya tampak dingin .

" Yaudah aku permisi dulu ya " ucap Tasya , wanita cantik itu langsung meninggalkan ziva dan Gabriel .

Ziva mencubit pinggang lelaki tinggi itu .

" Aduhh " Gabriel melepaskan rangkulan, mengusap pinggangnya yang di cubit .

" Galak banget sih Lo .. " bisik Gabriel tepat di telinga ziva .

" Gue mau pulang, please . Gue gak nyaman disini ." Ucapnya memohon , menangkup kedua tangannya di hadapan Gabriel . Lelaki itu menghela nafasnya , ia menyetujui permintaan gadis itu .

Ziva melirik kearah gabriel yang menyetir mobil , ia menyetel musik pada radio . Wanita itu sangat menghayati saat sedang mendengar lagu dari penyanyi legendaris Glend Fredly . Ia ikut bernyanyi meski tak terdengar begitu jelas .

" Lo suka lagu ini ? " Tanya Gabriel memandang kearah ziva

" Gue suka semua lagu lagunya , nyentuh banget dan suaranya asik aja gitu di kuping "

" Dulu ada seseorang yang juga menyukai lagu ini , bahkan setiap dia lagi ngambek gue harus nyanyiin dia " ucap Gabriel sembari terkekeh .

" Siapa? Pacar Lo ya ? " Ziva memandang kearah Gabriel .

" Atau orang di masa lalu yang kata Tasya bikin Lo susah move on ? " Sambung nya lagi . Ia benar benar penasaran dengan lelaki ini . Terlalu banyak tanda tanya yang terlihat pada dirinya.

" Lo gak perlu tahu " ia fokus menyetir , melihat lurus kearah jalanan.

Jawaban Gabriel membuat wanita itu menarik nafasnya , ia kesal dengan lelaki itu . Tidak mau terbuka dengannya , padahal ia sudah banyak bercerita tentang hidupnya.

" Krukk..krukk.. " ziva memegang perutnya .

"Kenapa ? "

" Laper " ucapnya sambil memperlihatkan deretan behelnya.

" Tadi emang gak makan disana ? "

" Mana kenyang , gue ambil porsinya dikit . Malu lah kalau ketahuan makannya barbar" ucap ziva . Gabriel menggeleng mendengar penuturan wanita itu .

" Yaudah , mau makan dimana ? " Tanya Gabriel

" Pengen nasi goreng Abang Abang yang di pinggiran itu . Enakk "

" Lo udah dandan cantik begitu mau duduk di pinggiran? " Tanya Gabriel menaikkan sebelah alisnya .

Wanita itu tersipu saat Gabriel tanpa sadar mengatakan bahwa dirinya cantik .

" Kenapa senyum senyum ? Jadi makan gak? "

" Ia , di pinggiran gpp . Lebih adem.. "

Lelaki itu tak ingin berdebat , ia langsung mengarahkan mobilnya pada sebuah warung di pinggir jalan .

" Pak , nasi goreng nya sama estehnya dua porsi " ucap ziva pada penjual nya .

" Siap mbak " memberi jempol pada ziva .

" Kok diem sih ? " Melihat Gabriel hanya memandang kearah depan .

" Gpp "

" Biel , sebenarnya gue pengen cerita deh "

Gabriel menaikkan sebelah alisnya.

" Kemaren ada orang pakaiannya serba hitam lagi ngikutin gue . Serem banget lagi.. " ucap ziva . Lelaki itu langsung menoleh cepat kearah ziva .

" Lo gpp? Ada yang luka ? " Gabriel memegang pundak ziva . Ia memeriksa apakah wanita itu baik baik saja atau tidak .

" Buset.. Lo udah kaya emak gue deh . " Ziva menjauhkan tangan Gabriel dari pundaknya.

" Gue sehat lahir dan batin . Lihat aja nih senyum manis gue " memperlihatkan senyumannya . Gabriel menatap malas kearahnya.

" Gue lagi gak pengen bercanda " ketusnya .

" Yaelah , beneran gue gpp. Gue kan jagoan " ucapnya membuat Gabriel menatap ziva tajam .

" Ia , ia .. kemaren gue hampir ke kejer , tapi untungnya gue langsung cepet cepat kabur " jelasnya . Gabriel menghela nafasnya .

" Kok Lo panik gitu ? Gue kan bukan siapa siapa Lo ? "

Gabriel tampak berpikir untuk menjawab pertanyaan ziva.

" Nanti rencana gue gagal "

" Emang dasar ya Lo , ngeselin . Kirain emang bener perhatian sama gue " kesal ziva , ia mengerucutkan bibirnya menatap layar handphone . Tanpa sadar Gabriel terus memperhatikan wajahnya dengan seksama .

" Ini mas , mbak.. " memberikan nasi goreng dan esteh di atas meja pada ziva dan Gabriel.

" Makasih pak" ziva tersenyum manis kearah lelaki tua itu .

Tanpa menunggu aba aba , wanita itu langsung melahap makanan nya . Gabriel terkekeh melihat ziva memang sedang kelaparan . Sisa sisa nasi sedang berada di sudut bibirnya .

" Pelan pelan makannya " Gabriel mengambil tisue , mengelap ujung bibir ziva . Wanita itu terdiam menatap Gabriel , ia terlihat gugup . Mata itu membuatnya mengingat sesuatu , entah apa .

" Kok gak makan sih ? Gak suka ya makan di pinggir jalan ? " Tanya ziva melihat gabriel tidak makan .

" Suka .. " Gabriel melepaskan handphone yang sejak tadi ia gunakan , langsung menyusul ziva untuk makan bersama .

Ziva kini tertidur menyandar pada mobil , kali ini Gabriel tidak berniat membuka sabuk pengaman wanita itu . Bisa bisa ia di tuduh seperti hari kemarin .

Gabriel melirik kearah radio , ia mempunyai cara lain untuk membangunkan wanita itu . Ia tersenyum jahil mengeraskan volume radio .

" Aduh kuping guee.. " menutup kedua kupingnya , ia menarik nafas mengumpulkan nyawanya yang baru sadar dan juga kaget.

Tangannya langsung bergerak mematikan radio tersebut . Gabriel kini tengah menertawakan dirinya .

" Dasar lelaki aneh , kadang nyebelin , kadang sosweet , kadang dingin .. maunya apa sih " kesal ziva dalam hati melihat lelaki itu masih menertawakannya .

" Lo mau bikin gendang telinga gue pecah hah! "

" Nanti kalau gue berniat baik mau bukain seat belt dan angkat Lo ke rumah , Lo bilang gue mau macem macem . Jadi yang salah siapa ? " Gabriel menaikkan sebelah alisnya .

" Elo yang salah " kesalnya , ia turun dari mobil Gabriel menutup pintu dengan kencang .

" Mimpi indah " teriak Gabriel yang di acuhkan ziva . Wanita itu masih menggerutu hingga masuk ke dalam rumahnya.

.

.

.

Ziva duduk diam di atas tempat tidur , ia memainkan handphone . Kini pikirannya sudah jauh melayang . Memikirkan tentang siapa Gabriel sebenarnya . Mengapa ia begitu aneh , tiba tiba hadir dalam hidupnya .

Mengapa ia selalu merasa dekat dengan lelaki itu bahkan merasakan teramat damai jika berada disisinya . Meski mulutnya selalu berusaha menepis namun hati dan pikirannya tak bisa berbohong .

Lelaki itu seperti menyembuhkan luka yang sempat terbuka lebar .

Menutup setiap goresan dengan segala sikapnya .

Ia memeluk gulingnya,sebuah senyuman di bibir wanita itu tidak terlepas darinya . Ia sesekali membenamkan wajahnya mengingat Gabriel yang hadir dengan segala ketidakjelasannya . Tak di pungkiri ia merasa berkali kali lipat merasakan bahagia seperti sesuatu yang hilang telah kembali dalam hidupnya .

" Cowok tergila dan teraneh yang pernah gue temui .. " mengingat lelaki itu hanya menjadikan dirinya ' seperti mainan dalam rencana nya '

" Dan lebih gila lagi gue mau aja ikut dalam permainan dia" kesal ziva , ia menarik selimut menutupi tubuhnya . Berusaha memejamkan mata , berharap bisa tertidur nyenyak dan melupakan segala kerumitan yang telah terjadi dalam hidupnya.

1
Aliyana Angela Bara Bere
cerita yg plg tidak bisa ku hayati😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!