Lanjutan ke-dua Dari Lahirnya Kaisar Langit...
Disini menceritakan tentang petualangan Lin Tian Di alam langit...
Di sini akan berkisah tentang perjalanan Lin Tian di alam langit, menjadi penguasa satu alam dan berjuang untuk mencapai istana langit, megemban tugas dari kaisar langit terdahulu Lin Tian berjalan dalam jalan yang penuh dengan kesulitan...
Perjalanan yang akan membuat Lin Tian selangkah demi selangkah menuju tahtanya untuk menjadi seorang kaisar langit! dewa dari segala para dewa dan penguasa seluruh alam langit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RandikaP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Tidak Pantas
"Huf... baiklah! ini Pill biarkan dia menelan nya maka setidaknya akan dapat membuat dia sembuh lebih cepat" ucap Lin Sang melemparkan kotak berisi satu Pill tigkat saint di dalamnya.
Mendapatkan obat itu Lan jingyi awalnya hanya diam saja, dia terlihat masih kosong degan apa yang terjadi tadi.
"Terima kasih" ucap Lan jingyi agak lembust.
Lin Sang mengangguk lalu berbalik pergi meninggalkan tempat itu tanpa berkata apapun lagi, melihat Lin Sang pergi Ming Bi'er dan dua cucunya juga ikut bersama dia.
"Lu'er, saudari Feng! bantu mereka untuk ke kamar masing-masing" ucap Lan Jinggyi.
Swish...
"Baik permaisuri" ucap Feng Yin yang tiba-tiba muncul itu.
"Em! baik kakak Lan" ucap Mu Lu'er segera pergi bersama Feng Yin untuk melihat membantu mengantarkan orang-orang itu ke kamar.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Mu Jing'er.
"Em! cuman tulang nya banyak yang patah, dan kesadaran ilahi nya agak terluka tadi" ucap Lan Jinggyi.
Mendengarkan itu ada rasa sedih di hati Mu Jing'er, dia mengeluarkan batu komunikasi dan langsung memberitahu ayahnya tentang masalah yang di alami Lin Tian.
"Apa kamu butuh bantuanku?" tanya Mu Jing'er kepada Lan Jinggyi.
"Tidak!" ucap Lan Jingyi dengan tegas setelah tahu kalau dua keluarga Lin Tian tidak akan bisa membantu.
Jika dia memberikan Lin Tian kepada salah satu dari mereka maka mungkin membuat keributan lagi, dan Lin Tian akan jadi terlupakan karena pertengkaran dua keluarga itu.
"Baiklah! aku keluar" ucap Mu Jing'er menghela nafas.
Dia juga tahu apa yang sedang di fikirkan oleh Lan Jingyi, Jadi dia tidak bersikeras lagi dan keluar dari kamar Lin Tian dengan melihat Lin Tian penuh khawatir.
Setelah Mu Jing'er pergi.. Lan Jinggyi terlihat mengeluarkan Pill tadi yang di berikan oleh Lin Sang, dia lalu membantu membuka mulut Lin Tian dan memasukan Pill itu ke dalam mulutnya.
Setelah itu Terlihat di wajah Lan Jingyi yang juga perlahan mulai pucat, dia terus mengirimkan energinya kepada Lin Tian untuk membantu dia mencerna Pill itu dan juga untuk membuat tubuh Lin Tian lebih cepat pulih.
.....................
Di luar kamar semua nya terlihat bolak-balik di depan kamar itu, Ming Bi'er juga terlihat khawatir dengan keadaan Lin Tian tapi dia sudah di marahi oleh Suaminya dan pada akhirnya dia tidak berani membuat masalah.
Sebelumnya Mu Lu'er dan Feng Yin ingin membawa mereka pergi ke kamar mereka masing-masing tapi mereka semua menolak dan berdiri di depan kamar itu dengan harapan Lin Tian bisa bangun.
"Kakek apa kita akan membiarkan begitu saja?" ucap Lin Xin agak kesal dengan sifat sombong Lan Jingyi.
"Kamu tidak mengerti apapun, wanita itu sudah cukup lama bersama Lin Tian jadi wajar jika dia marah kepada kalian tadi" ucap Lin Sang dengan menghela nafas.
Wanita seperti itu meskipun dia tahu apa yang akan di lakukan nya sia-sia tapi selama dia bisa bersama dengan orang yang dia cintai itu sudah cukup baginya.
Dan Saat Lin Sang melihat Lan Jingyi yang marah sebelumnya, dia seperti melihat kalau aura yang di keluarkan oleh Lan Jingyi itu berbeda dengan aura energi api biasa.
"Gagak emas kah? sudah sangat lama, aku tidak menyangka akan melihat nya disini" ucap Lin Sang dengan wajah serius di dalam hatinya.
Lin Guang hanya diam dan tidak banyak berbicara sejak masuk ke istana itu, dia hanya menutup mata sambil menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi sebenarnya dia cukup penasaran dengan sepupu nya ini, bukan hanya muda dan kuat tapi dia bisa membuat hati orang-orang di sekitar nya bergerak.
Hal ini bahkan lebih dari jenius di saat dia masih muda dulu, bahkan sekarang anak-anak jenius dari alam langit tidak dapat di bandingkan dengan sepupu kecil nya itu.
"Ini sungguh menarik" ucap Lin Guang dengan senyum di wajahnya.
"Tidak... ini tidak bisa lagi!" ucap Ming Bi'er dengan wajah agak kesal.
"Ada apa lagi denganmu?" tanya Lin Sang heran dengan sifat istrinya ini.
"Dengar! jika kita tidak bisa membawa Lin Tian sekarang maka tua Bangka itu akan datang kesini, dan itu akan membuat kita sulit untuk membawa Lin Tian lagi" ucap Ming Bi'er.
Mendengar hal itu Lin Sang sedikit aneh dengan istrinya ini, bukannya dia mengkhawatirkan keadaan cucunya tapi malah mengkhawatirkan hal lain dan tidak berguna seperti itu.
"Huf...!" Mu Jing'er juga menghela nafas dengan sifat Ming Bi'er ini.
Dari dulu baik dia dan kakek nya tidak pernah bisa akur, walau akur itu juga hanya di depan Ying Huanhuan atau Lin Dong.
Itu pun dia dengar dari ayahnya saja, dia pun belum pernah bertemu dengan bibinya itu jadi dia tidak terlalu tahu.
Tapi setau Mu Jing'er juga ada satu orang yang bisa membuat kakek nya dan Ming Bi'er ini diam serta tak bertengkar lagi.
Orang itu pun sekarang Mu Jing'er tidak tahu apa yang di lakukannya, karena dia belum kembali ke alam es sudah sejak lama.
"Kamu bisa tenang tidak?" ucap Naga kecil kesal mihat tingkahnya Ming Bi'er itu.
"Kamu berani memarahi ku?" ucap Ming Bi'er menunjuk Naga kecil dengan marah.
"Kenapa tidak? bahkan kaisar langit pun aku berani memarahi nya apalagi kamu! di mataku kamu hanya nenek tua yang keras kepala!" ucap naga kecil.
Kenapa dia tidak berani memarahi Ming Bi'er? umurnya saja entah sudah berapa, dan bahkan bisa di bilang sebelum Ming Bi'er lahir dia sudah ada sebelumnya.
Tapi karena dia terjebak itulah dia jadi tidak tahu dunia luar dan berapa tahun umurnya, dan bukan karena beberapa celah saat itu mana mungkin dia bisa kabur dan bertemu dengan Bai kecil.
Jadi di mata Naga kecil semua orang yang sekarang ada di depannya tidak pantas dia hormati, bagi dirinya saudara seperti Lin Tian yang dia anggap sebagai keluarganya.
Jika ditanya dia marah atau tidak? tentu dia marah padahal dia sudah berjanji kepada Bai kecil yang sudah dia anggap kakak nya sendiri untuk menjaga kakak besar nya.
Tapi malah dia gagal dan membuat kakak besarnya terluka parah lagi, hal ini membuat dia sedikit sedih karena gagal tapi dia juga tahu kalau Lin Tian tidak akan menyalahkan dirinya.
Tapi bagi naga kecil itu tetap kegagalan yang tidak bisa dia terima, karena Lin Tian masih terluka lah dia tidak membuat masalah dengan beberapa orang berisik ini jika tidak mungkin dia sudah memukul mereka keluar sekarang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...