NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7.

David mengikuti Ziva, hingga sampai di belakang sekolah David melihat Ziva sedang berdiri.

"Kenapa harus ke sini ? Sebelumnya tidak ada yang berani mendatangi lokasi ini, selain diri ku. Apa karna dia anak baru jadi tidak tahu ! " David segera berjalan lebih lebar lagi, dan ingin menarik tangan Ziva.

Namun sebelum ia menarik tangan Ziva, Ziva lebih dulu berbalik badan memeluk tubuh David.

"Aku rindu ... hiks ... Hiks ... " tangisan itu terdengar terisak saat Ziva memeluk erat tubuh David.

"Hey ... Kenapa kamu selalu memeluk ku ? " Tanya David mencoba menjauhkan tubuh Ziva.

Ziva menjauhkan badannya.

"Kenapa kamu di sini ? Ayo cepat pergi ! " Perintah David.

Ziva menggelengkan kepalanya, " Tidak bisa. Jika pun aku bisa pergi aku akan pergi. "

"Maksudnya ? "

"Tempat ku di sini. " Pernyataan ini membuat David seketika terdiam.

Sosok Sarah yang ada di tubuh Ziva sangat merindukan David yang sudah menjadi cinta pertama nya sekaligus cinta terakhir nya.

Ziva menatap ke arah David dengan tatapan kosong, namun ia menangis tanpa suara. David yang melihatnya mendekatkan diri membuka kacamata tebal Ziva dan menyapu air mata Ziva.

"Dia cantik kalau tanpa kacamata. " Batin David.

Ziva terus memandang David, tatapan itu terus di penuhi dengan air mata.

"Cup. " Kecupan bibir Ziva mendarat di pipi David.

David yang masih terdiam kaku, tak menolak jika Ziva memeluknya lagi.

"Aku tidak akan pernah menjauh dari mu, ada tidaknya aku di sisi mu kamu akan tetap menjadi penyemangatku. Sampaikan salam ku pada Ibuku yang kini masih menangisi kepergian ku. " jelas Ziva.

Kata-kata itu semakin memperkuat tebakan David. " Sa-sarah ? "

Ziva menganggukkan kepalanya kala masih memeluk tubuh David. Kini David membalas pelukan Ziva.

David terisak menangis, "Aku pun merindukan mu sayang. "

David mendongakkan wajah Ziva, David menatap wajah Ziva sangat dekat dan lekat. Sarah yang menggunakan raga Ziva pun tersenyum penuh arti.

Tanpa pikir panjang, David mengecup halus bibir Ziva yang ada di dalam pikiran David itu Sarah bukan Ziva.

David tidak mau melepaskan tubuh Ziva, sampai pada akhirnya Ziva pingsan kala arwah Sarah sudah lepas dari raga Ziva.

David masih memeluk tubuh Ziva, meskipun kini sudah tergeletak di atas lantai.

"Sekarang aku tahu, dia memelukku karna ada seseorang yang meminjam raganya. " David mengusap wajah Ziva yang basah karna air mata.

"Uhuk ... Uhuk ... " Ziva yang beberapa menit tak sadarkan diri dalam dekapan David kini sudah mulai sadar.

David mencoba membantu Ziva berdiri, Ziva tak merasa kaget. Karna saat Sarah memasuki tubuhnya ia mengetahui hal itu.

Rasa lemas Ziva rasakan. " Terimakasih Kak. " Ucap Ziva karna David membantunya berdiri.

Ziva ingin segera pergi dari dekat David. namun David menarik lembut tangan Ziva.

"Harusnya saya yang berterima kasih. " Imbuh David.

Ziva menoleh dan tersenyum. " Sama-sama Kak. "

Sosok keras dan angkuh David tidak Ziva lihat lagi. David melihat nanar kepergian Ziva. Setelah itu dia pun pergi mengikuti Ziva.

"Malang sekali nasib mu SARAH, jika aku bisa membebaskan arwah mu aku pasti akan melakukannya. " Ucap kecil Ziva.

"Ciye ... Ciye ... enak ni yang baru merasakan first kiss nya. " Ejek hantu yang sedang asyik mengelus rambutnya di atas pohon beringin.

"Stttttt .... " Ucap kesal Ziva.

"Tenang aman, tidak ada yang melihat selain diri ku. " Sambung hantu itu.

Ziva tak menghiraukan ejekan hantu itu, ia langsung melangkah sedikit berlari menuju gerbang sekolah.

Langkahnya terhenti kala melihat bodyguard David masih setia menunggu, tanpa sadar David kini berdiri di sampingnya. Berniat untuk mengajak pulang Ziva bersamanya.

Ziva menoleh, " Permisi Kak David. "

Ziva berlari, tanpa menghiraukan sosok seram yang ada di antara Bodyguard itu.

Sosok itu seketika mengikuti Ziva, karna tak sengaja Ziva beradu pandangan dengannya, sosok itu sadar jika Ziva bisa melihatnya.

"Kenapa kau mengikuti ku ? " tanya Ziva tak mengehentikan langkahnya.

"Tolong aku, aku lelah di jadikan alat oleh tuan ku. " Bisik sosok itu.

"Cari orang lain, aku tidak bisa ! " Pungkas Ziva.

Sosok itu marah dan menarik laki Ziva, " Aaaaaa " Ziva jatuh ke atas aspal.

Sosok putih meraung ke arah sosok hitam itu, sehingga sosok hitam itu menghilang begitu saja.

Ziva tahu itu sosok yang selalu menjaganya, bisa di bilang khodam Ziva.

"Bagaimana ini ? Aku tidak mau berurusan dengan peliharaan Ayah David. Tapi bagaimana dengan David ? " Ujar Ziva sambil membersihkan sok sekolahnya karna kotor saat dia terjatuh tadi.

Sesampainya di rumah, Ziva istirahat. Dalam istirahatnya Ziva tak luput membayangkan David.

"Tidak boleh sperti ini Zi, sebentar lagi ujian akhir semester sekaligus kelulusan kamu. Kamu harus fokus. " Titah Ziva pada dirinya sendiri.

Ziva memutuskan untuk mengambil air wudhu untuk melakukan sholat malam. Sosok putih bercahaya datang dan duduk di samping Ziva. Ziva yang sudah beres melakukan sholat malam memposisikan duduknya menghadap ke arah sosok itu.

Ziva melihat sosok itu sangat bercahaya, wajahnya teduh dan menenangkan. Wajah itu tidak asing bagi Ziva tapi Ziva tidak tahu itu siapa.

"Nduk ... aja melu-melu, wektu manungsa ngelingi dheweke karo setan wektu iku raga lan jiwane duwene setan iku. Ucap sosok itu bahasa Jawa.

Ziva hanya bisa diam, jiwanya meronta ingin menolong David.

"Mbah, bagaimana dengan teman ku David ? Setelah Ibunya, kekasihnya, bahkan orang-orang sekitarnya. Lalu apa mungkin David korban selanjutnya? " Tanya Ziva berinteraksi dengan sosok yang menjadi pendampingnya.

"Kowe bisa mitulungine, nanging iku mbebayani nduk. jiwa kang isih urip iku bisa ing tulung, nanging menawa jiwa iku wis pralaya angel kanggo mitulungine. " Sosok itu pun kembali ke dalam tubuh Ziva.

Sosok itu memberitahu Ziva bahwa, menolong orang yang sudah terlibat pesugihan sangatlah susah karna jiwanya sudah terikat, dan sosok itu menjelaskan perihal David. David bisa saja di tolong namun itu sangat bahaya bagi jiwa Ziva.

"Ya Alloh, kenapa Ayah David tega menjadikan korban orang-orang terdekatnya hanya karna ingin puas dengan kekayaan. Toh ujung ujung nya dia juga yang akan rugi. Nauzubillah"

Keesokan harinya.

Kini David yang mencari keberadaan Ziva, Ziva jadi enggan bertemu dengan David karna rasa malu. Walaupun ciuman David itu bukan untuk nya tapi tetap saya bibir yang di cium oleh David itu bibir Ziva.

David merasa kesusahan untuk menemukan Ziva, terlebih Meta selalu ada di sampingnya.

"Ziva ... Kemana dia ? Apa dia tidak masuk sekolah ? " Gumam David.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!