Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3.
Wajah datar Nathan terlihat semakin dingin, mendengar apa yang dikatakan Lili, membuat Nico semakin takut melihat aura Nathan, yang terasa seakan ingin membunuhnya.
"Jadi seperti begitu?"
Nada suara Nathan yang dingin, membuat Nico sontak menyeret tubuhnya mundur ke belakang.
"Jadi, kamu sebenarnya tidak mencintai Valerie! tapi kenapa selama ini kamu memberi harapan padanya, seakan kamu mencintainya?" tanya nada dingin Nathan.
"Paman bu..bukan begitu, a.. aku hanya...!"
"Hanya apa? kamu tidak bisa mencari alasan lagi, Nico!!" sentak Dorothy, lalu melempar Nico dengan bantal sofa.
"Ma.. aku.. aku...!"
"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?" tanya Benny ikut menginterogasi Nico.
"Sudah satu tahun!" jawab Lili tanpa merasa malu sama sekali.
"Astaga Nicooo...!!" mata Dorothy terbelalak, mendengar pengakuan dari sepupu Valerie tersebut.
"Jadi selama satu tahun, kalian berselingkuh di belakang Valerie, kalian harus segera bertunangan dan putuskan hubungan mu dengan Valerie!" sahut Benny.
Sudut bibir Lili diam-diam menyunggingkan senyuman senang, mendengar apa yang di katakan Ayah Nico.
"Papa... aku.. aku tidak ingin pisah dari Valerie!!" Nico berseru dengan lantang, dan menegakkan tubuhnya yang berlutut di lantai.
Wajah Nathan kembali gelap, mendengar apa yang di katakan Nico, membuat ia kembali memberi Nico tamparan yang cukup keras.
PLAK!!!
Tubuh Nico tersungkur kesamping, akibat begitu kerasnya tamparan tangan Nathan.
"Dasar sampah!! Valerie sudah tahu kalau kalian mengkhianatinya! dalam tiga hari ini, kalian sudah harus bertunangan! kamu harus bertanggung jawab terhadap Nona Lili!!" sentak Nathan dengan tajam, dan tegas.
"Apa??" mata Nico terbelalak tidak percaya, "Ba.. bagaimana dia bisa tahu, a.. aku sudah berusaha untuk tidak ketahuan!"
Plak!!
Lagi-lagi Nico mendapatkan tamparan dari Nathan. Nico sedikit pun tidak menjaga kesetiaan nya pada Valerie, dan dengan enteng nya mengatakan hal, yang membuat Nathan kembali naik darah.
"Kalian berdua tidak mendidik putra kalian dengan baik, dengarlah apa yang ia katakan baru saja, mulai hari ini aku memecatnya, dan.. aku tidak akan datang lagi ke mari!!"
Nathan meninggalkan ruang utama Mansion, dengan wajahnya yang masih menggelap.
Nathan tidak tahu entah kenapa, begitu emosi sekali, melihat dengan mata kepalanya sendiri, keponakannya itu mengkhianati Valerie.
"Paman... Paman.. tunggu!!" teriak Nico.
Ia sangat terkejut, karena Nathan memecatnya dari grup Edmund. Kalau ia di pecat, ia akan jadi pengangguran.
Nathan tidak menghiraukan teriakan Nico. Ia memutuskan malam ini, akan pindah ke villa nya, dan tidak akan tinggal lagi di Mansion Edmund.
"Benar kata Pamanmu, kamu pantas di pecat, dan kamu harus segera bertunangan dengan Lili, dan putus dari Valerie!!" sahut Benny dengan kesal, lalu bangkit dari duduknya.
Lalu Benny meninggalkan ruang utama Mansion, kembali ke lantai atas, tanpa memperdulikan lagi suara penyesalan Nico.
Sementara itu, Nathan masuk ke dalam mobilnya. Emosinya masih belum turun, karena memikirkan keponakannya tidak tahu diri.
Ia sampai saat ini tidak pernah terpikat, dengan seorang wanita yang tebar pesona padanya, tapi entah kenapa ia justru memiliki keponakan, yang dengan mudahnya terpikat dengan wanita lain, padahal keponakannya telah memiliki seorang pacar yang cukup cantik.
Dan tanpa berperasaan, telah menjalin hubungan selama satu tahun, di belakang pacarnya.
"Berhenti!" tiba-tiba Nathan berseru kepada Asistennya, saat mobilnya sudah meninggalkan Mansion.
Nathan tanpa sengaja melihat sesosok tubuh kecil di sisi jalan, tidak jauh dari lokasi Mansion, duduk di sebuah bangku taman menundukkan kepalanya.
Mobil berhenti sekitar tiga meter, dari tempat seseorang yang tanpa sengaja di lihat Nathan.
Tubuh tinggi 190 Nathan, keluar dari dalam mobil, dan berjalan menuju bangku pinggir jalan.
Setelah dekat untuk memastikannya, ternyata dugaan Nathan benar sekali. Valerie duduk di bangku pinggir jalan, menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Perlahan langkah kaki Nathan semakin dekat, dan ia pun dapat mendengar suara tangis gadis kecil itu.
Berarti dia berlari sendirian, sampai ke sini? pikir Nathan, melihat tubuh mungil Valerie yang terlihat begitu ringkih, menangis sendirian di tempat sepi tersebut.
"Valerie!" panggil Nathan.
Sontak Valerie mengangkat kepalanya yang menunduk, dan Nathan pun dapat melihat mata merah dan sembab Valerie.
Wajah kecil itu terlihat begitu kusut, dan basah oleh air mata. Nathan memperkirakan, kalau Valerie sudah menangis sejak ia lari dari Mansion Edmund tadi.
Bersambung.....
tolong Nath obatin bekas luka Vale ke dokter kulit