NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:35.6k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Gadis Malang

Dua wanita yang keadaannya sangat memprihatinkan, kini sedang dibantu oleh beberapa orang. Salah satu wanita yang tadi pingsan, sudah berhasil disadarkan dan kini keduanya, terlihat lahap menikmati hidangan yang dibelikan oleh orang baik yang ada di sekitar mereka.

Kedua wanita itu masih sangat muda. Bahkan usia mereka, termasuk usia yang seharusnya masih sekolah. Mereka mengaku bernama Rani dan Puspa. Keduanya berasal dari kampung yang sama.

Mungkin karena keadaan ekonomi serta pendidikan yang rendah, mereka tergiur dengan tawaran pekerjaan yang membuat kedua gadis itu harus mengalami nasib setragis ini.

"Kenapa kalian tidak lapor pihak keamanan?" tanya seorang Ibu saat kedua anak gadis itu sudah terlihat lebih segar.

"Kami tidak berani, Bu," jawab gadis bernama Rani.

"Kenapa tidak berani? Kan nanti kamu bisa ditolong oleh mereka?" ucap Ibu yang sama.

"Kami takut, orang-orang itu bekerja sama dengan aparat keamanan, soalnya mereka sering ngancam kalau kami kabur dan melapor, tidak akan mungkin ada aparat yang menolong kami."

"Ya ampun..." semua yang ada di sana terkejut mendengarnya dan semakin merasa ikut prihatin.

Kejadian yang menimpa dua anak gadis itu, sontak membangkitkan banyak pertanyaan pada orang-orang yang ada di sana. Bahkan, mereka beranggapan kalau kasus dua anak itu ada sangkut pautnya dengan bisnis kotor yang dijalankan oleh salah satu pengusaha ternama di negeri ini.

"Jika kalian hampir dijual ke luar negeri, berarti, di sana juga masih ada anak-anak yang usianya sama kalian ya?"

Dua gadis itu mengangguk.

"Terus, gimana ceritanya kalian bisa kabur?"

"Waktu itu kami dan beberapa gadis yang lain, sedang dalam perjalanan menuju ke dermaga. Tiba-tiba salah satu diantara kami ada yang pengin buang air. Dua pria yang membawa kami tidak percaya begitu saja, akhirnya gadis itu buang air di mobil karena sudah tidak tahan."

"Terus? Mobil langsung berhenti?"

Dua wanita itu mengangguk, lalu salah satunya kembali bercerita.

"Mobilnya berhenti cukup lama, soalnya anak itu tidak hanya buang air kecil saja, dia juga buang air besar."

"Astaga!" Semua cukup syok dan merasa geli mendengarnya.

"Dengan terpaksa semua turun. Karena mobil berhenti tepat di tepi jalan yang berdampingan dengan sungai, kami disuruh membersihkan mobil itu. Di saat itu lah aku punya ide untuk kabur dan langsung ngajak Rani."

"Kalian kabur lewat mana?"

"Kami terjun ke sungai."

"Ya ampun... apa kalian tidak takut tenggelam?" tanya seorang pria.

"Kebetulan kami biasa menyelam di laut karena kampung kami dekat dengan laut, Mas."

"Wahh, hebat juga kalian," puji pria muda itu. "Terus setelah dari sungai, kalian kemana? Apa langsung ke daerah sini?"

Kedua wanita itu menggeleng. "Kami berenang mengikuti arus sungai dan saat berada di area sepi, kami baru naik. Sungainya kemungkinan berada di sebelah sana," tunjuk Rani ke arah kiri jalan.

"Oh, sungai yang besar itu ya?" Rani mengangguk. "Wahh, keren kalian. Terus kalian ke sini jalan kaki?"

Rani dan puspa mengangguk bersamaan.

"Astaga, pasti kalian lelah banget." Semua menatap kasihan pada dua gadis itu. "Setelah ini, kalian pasti bingung akan pergi ke mana ya?" ucap seorang Ibu. "Apa ada yang bisa nampung mereka untuk sementara?"

Seketika satu persatu orang-orang yang berkerumun saling tatap satu sama lain. Banyak dari mereka yang tidak bisa membantu dua gadis itu dengan berbagai alasan yang cukup masuk akal.

Untuk urusan makan dan sekedar uang buat pegangan, para warga itu sanggup membantu dua gadis itu. Tapi untuk menginap, mereka tidak bisa karena keadaan.

"Oh iya, Gar, rumah kamu kan lagi nggak ada orang," ujar Rio tiba-tiba. "Kamu nggak ada niat nampung mereka untuk sementara?"

Tegar nampak terkejut mendengar pertanyaan dari temannya itu. Bahkan semua mata, kini menatap ke arahnya, semakin membuat Tegar kebingungan.

"Yang ada nanti aku malah digrebeg," balas Tegar. "Kamu kan tahu, Nenek aku lagi pulang kampung. Aku sih nggak keberatan, nampung mereka, tapi, gimana tanggapan tetangga."

"Ya kan kamu bisa laporan Rt dulu," celetuk seseorang. "Kalau perlu aku yang minta ijin sama Rt kamu, Gar."

"Iya, Mas Tegar, cuma semalam doang," ujar seorang Ibu. "Kasihan mereka kalau keluyuran tak tentu arah. Kalau mereka ketangkap lagi sama para penjahat itu gimana?"

"Iya, Gar. Lagian kan kamu terkenal pria baik-baik. Pasti banyak kok, yang percaya sama kamu," ujar warga yang lain.

Tegar menghela nafasnya secara lembut. Sebenarnya ini kesempatan Tegar untuk menggali informasi lebih tentang informasi yang baru saja di dengar dari dua gadis itu.

"Ya udah, sebelum ke rumahku, kita laporan dulu sama Pak Rt. Aku nggak mau nanti ada salah paham," Tegar pun akhirnya setuju.

Semua yang mendengar keputusan Tegar, merasa lega dan turut senang. Tanpa membuang waktu, dua wanita itu langsung diajak ke komplek tempat tinggal Tegar, yang letaknya tak jauh dari sana.

Tanpa membuang waktu, kedua gadis itu diajak pergi menuju rumah Tegar. Sebelum ke rumah Tegar, mereka terlebih dahulu ke rumah Pak Rt yang letaknya tak jauh dari rumah yang mereka tuju.

Setelah memberi penjelasan beberapa menit, akhirnya Pak Rt memberi ijin. Bahkan keputusan Tegar juga didukung oleh Pak rt dan para tetangganya.

Warga yang merasa simpatik dan kasihan, sampai memberi beberapa pakaian yang masih layak pakai serta hidangan untuk dua gadis itu.

Gadis-gadis itu merasa senang mendapat perlakuan baik dari Tegar dan para tetangganya. Mereka tidak menyangka masih dipertemukan dengan banyak orang baik.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, dua gadis itu, kembali mendapat masukan dan nasehat dari Pak Rt serta beberapa warga yang masih berada di rumah Tegar.

Ketika petang menjelang, kini yang tersisa hanya ada Tegar dengan dua gadis itu. Sedangkan Fiza sedari tadi lebih banyak diam sesuai dengan perintah Tegar.

"Berarti, sudah berapa lama kalian pergi dari kampung?" tanya Tegar untuk menetralisasikan keadaan yang sedari cukup canggung.

"Sekitar dua mingguan, Mas," jawab gadis bernama Puspa.

"Cukup lama juga ya?" Dua gadis itu serentak mengangguk. "Selama kalian diculik, para penjahat itu sudah melakukan apa saja sama kalian?"

"Kalau kami, kebetulan belum pernah diapa-apain, Mas," jawab Rani.

"Belum pernah diapa-apain?" Tegar nampak terkejut mendengar jawaban itu. "Terus korban-korban yang lain gimana?"

"Ada yang nasibnya sama seperti kami, tapi ada juga yang sudah dirusak oleh bos dan anak buahnya," ucap Rani lagi.

"Pokoknya, siapapun yang berani menantang atau berusaha kabur, mereka akan mendapat hukuman seperti itu," Puspa ikut berbicara.

"Astaga!" Tegar semakin dibuat takjub. "Apa kalian pernah melihat wajah bos yang menculik kalian?"

"Pernah Mas, mereka kalau datang, malam hari."

"Malam hari? Jangan-jangan...." Tegar langsung mengambil laptopnya dan menunjukan sesuatu.

1
Apriyanti
kebongkar jg kan
lanjut thor
Roewina
udah ada yg jual pa blm ya Thor 🤔jadi pingin punya kotak ajaib kek gitu , kek kantong ajaibnya Doraemon🤭
Roewina
idenya author keren 👍 beda dari yg lain lanjut thor
Roewina
kek nya seru nih ceritanya 🤔
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!