Seorang gadis tampak kaget melihat kedua orang tuanya bersimbah darah dihadapan seorang pria yang dengan santainya menatap kearah sang mayat kedua orang tua sang gadis tersebut. Sang pria mengatakan pada gadis tersebut kedua orang tuanya memiliki hutang dan jaminannya adalah si gadis tersebut. Sang Pria tau kondisi sang gadis susah menawarkan sang Gadis untuk menikah dengan pria tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Dengan langkah cepat dan hati yang penuh ketegangan, mereka akhirnya tiba di gerbang keberangkatan. Young Ji menoleh ke belakang, memastikan tidak ada yang mengikuti mereka.
"Kita hampir sampai," bisik Lee Young meskipun hatinya tak bisa sepenuhnya tenang.
Lee Young berjalan di sampingnya, setiap langkahnya terasa semakin berat.
"Apa kita bisa melakukannya, Ji? Apa kita benar-benar bisa melarikan diri tanpa dia tahu?" tanya Lee Young penuh dengan rasa takut dan cemas
Young Ji hanya bisa mengangguk, meskipun rasa takut yang sama terasa di dalam dirinya.
"Kita harus melakukannya. Tidak ada pilihan lain. Begitu kita berada di pesawat, kita akan aman."ucap Young Ji
Namun, tak lama setelah mereka melewati pemeriksaan keamanan, suasana mulai terasa semakin tegang. Ponsel Young Ji kembali berdering, dan kali ini dia tahu siapa yang menelepon. S.Coups. Tanpa ragu, ia mematikan ponselnya dan bergegas menuju ruang tunggu, berharap S.Coups tidak dapat melacak mereka.
Di luar, mereka melihat kerumunan penumpang yang sedang menunggu penerbangan mereka. Wajah-wajah yang tidak dikenal, suara-suara yang bergema di sekitar mereka, semuanya menjadi semakin terintimidasi oleh situasi yang tidak pasti. Mereka berdua tahu bahwa S.Coups bisa saja berada di sana, memantau setiap gerak-gerik mereka.
Tiba-tiba, suara pengeras suara mengumumkan penerbangan mereka. "Penerbangan 423 menuju Singapura akan segera diberangkatkan. Semua penumpang diharapkan segera menuju gerbang B3."
"Ini kesempatan kita," kata Young Ji, cepat-cepat menarik tangan Lee Young dan melangkah menuju gerbang.
"Kita harus segera masuk sebelum terlambat." sambung Young Ji
Mereka berjalan cepat, melewati pintu keberangkatan dengan hati-hati. Namun, saat mereka hampir sampai, sebuah suara tegas terdengar di belakang mereka.
"Lee Young! Young Ji-ssi!"panggil S.Coups dengan suara tegas
Mereka berdua menoleh, dan di ujung lorong, berdiri S.Coups dengan tatapan tajam. Sejumlah pengawal berada di belakangnya, siap untuk bertindak.
Lee Young merasa seluruh tubuhnya membeku. "Dia... dia menemukanku," ucapnya dengan suara hampir tidak terdengar.
Young Ji berusaha tetap tenang, meskipun hatinya berdebar keras.
"Kita tidak bisa mundur sekarang, Lee. Kita harus lari." ucap Young Ji
Dengan cepat, mereka berbalik dan berlari menuju pintu gerbang, mencoba menghindari S.Coups yang mulai mendekat. Namun, pengawal S.Coups sudah memblokir jalan mereka. Tak ada jalan keluar.
S.Coups melangkah maju dengan penuh ketegasan. "Kamu pikir kamu bisa kabur dariku, Lee Young? Tidak ada tempat untukmu lari." tegas S.Coups
Lee Young merasa panik, tapi Young Ji segera menarik tangannya. "Kamu tidak bisa menghentikan kami, S.Coups- ssi. Lee Young sudah cukup menderita," kata Young Ji dengan suara yang penuh tekad.
S.Coups menatap Young Ji dengan penuh rasa marah, namun ada sedikit rasa ragu di matanya. "Kamu tahu Young aku selalu memberimu kebebasan. Tapi kali ini, kamu telah memilih untuk melawan aku." dingin S.Coups
Lee Young menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian.
"Aku tidak ingin hidup dalam ketakutan, S.Coups. Aku sudah cukup. Aku tidak bisa lagi menjadi bagian dari permainanmu." ucap Lee Young
S.Coups terdiam sejenak, matanya membeku, mencerna kata-kata Lee Young. Namun, setelah beberapa detik yang terasa sangat lama, dia mengangkat tangannya memberi isyarat pada pengawalnya. "
Biarkan mereka pergi," katanya dengan suara datar, meskipun ada kekesalan yang mendalam dalam nada suaranya.Young Ji terkejut dan tidak percaya.
"Apa? Kamu... membiarkan kami pergi?" tanya Young Ji bingung dengan sikap S.Coups yang tiba-tiba berubah.
S.Coups hanya menatap mereka tanpa ekspresi. "Pergilah, Lee Young. Tapi ingat, ini bukan akhir. Aku akan menunggu kamu kembali" ucap S Coups dengan suaranya mengandung peringatan.
Lee Young menatap S.Coups dengan mata penuh kebingungan, tetapi juga rasa lega yang mengalir. Tanpa berkata apa-apa lagi, Young Jo menarik tangan Lee Young dan berlari menuju pesawat yang sudah siap untuk berangkat.
Begitu mereka melangkah masuk ke dalam pesawat, pintu ditutup, dan mereka akhirnya berada di dalam, jauh dari jangkauan S.Coups. Meski perjalanan ini hanya baru dimulai, Lee Young merasa beban yang menggerogoti dirinya mulai sedikit terangkat.
"Terima kasih, Ji," kata Lee Young, suaranya penuh rasa terima kasih.
"Aku tidak tahu bagaimana aku bisa melakukannya tanpa kamu." sambung Lee Young
Young Ji tersenyum, meskipun ada sedikit kelelahan di wajahnya.
"Kita sudah melalui yang terburuk. Sekarang kita punya kesempatan untuk hidup baru." ucap Young Ji
Pesawat mulai lepas landas, meninggalkan tanah yang penuh dengan kenangan kelam. Lee Young menatap jendela pesawat, melihat kota yang semakin kecil, merasa seperti akhirnya dia bebas. Namun, dia tahu, meskipun mereka telah melarikan diri, masa depan mereka masih penuh dengan tantangan.
Tapi untuk saat ini, mereka hanya bisa fokus pada langkah berikutnya, satu per satu, dan berharap bahwa perjalanan mereka ke depan akan lebih baik daripada yang telah mereka tinggalkan.
