IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian jodoh
Ayunda memasuki kantor dengan ceria. seperti biasa dia selalu bersikap ramah kepada orang yang melihat kearahnya. Ia masuk kedalam lift dan segera menekan tombol 5 lantai dimana tempat divisinya berada.
Ayunda segera duduk di kubikelnya. Perusahaan tempat ia bekerja adalah perusahaan produk makanan. Divisi Ayunda bergerak di bidang pemasaran. Gunadarma Fernan Candrama adalah Ceo di perusahaan ini. Ia adalah tetangga Ayunda yang rumahnya tepat berada didepan rumah Ayunda. Rumah Guna yang paling besar dan megah di komplek perumahan mereka.
Keluarga Candrama sangat terkenal di dunia bisnis karena hampir semua produk makanan yang dibuat perusahaan menjadi produk yang terkenal sampai dijual di luar negeri. Seperti produk kecap manis, prouduk mie instan dengan berbagai cita rasa makanan Indonesia, bumbu-bumbu masakan dan masih banyak produk makanan yang lainya. Semenjak Gunadarma Fernan Candrama memegang posisi menjadi Ceo, perusahan ini menjadi berkembang dengan juga menjual berbagai produk-produk baru seperti detergent dan juga produk kecantikan.
Ayunda awalnya tidak mengetahui jika tentangganya itu adalah pemilik perusahaan tempat ia bekerja, karena Ayah Guna merupakan seorang Dokter dan Ibunya hanya Ibu rumah tangga, sampai empat bulan yang lalu saat pergantian CEO, Ayunda sangat terkejut melihat Guna berada di depan podium menjadi CEO perusahaannya.
"Yunda, lo udah baca file produk baru yang segera mau diluncurkan?" tanya Ratih. Di kantor tidak ada yang memanggil Ayunda dengan panggilan Ayu karena Ayunda lebih suka teman-temannya memanggilnya Yunda. Menurutnya nama Yunda terlihat lebih lucu dan imut.
"Udah sih, tapi gue belum ada saran buat tim iklan. Kita mesti memasarkan keunggulan produk ini biar bisa meledak di pasaran!" jelas Ayunda.
Seorang laki-laki membawa berkas ditangganya dan memperlihatkan wajah kusutnya membuat Yunda dan beberapa teman-teman satu divisinya penasaran. "Lo kenapa?" tanya Ayunda.
"Gila ya Pak Ceo, kali ini bukan direktur yang turun saat rapat nanti, tapi Pak Guna sendiri yang mau lihat hasil kerja kita!" ucap Beni.
"Gawat bro, kalian tahukan Pak Guna mau semuanya terlihat perfect, " ucap Heri segera bediri dan ikut pusing mendengar ucapan Beni.
"Tapi kan Pak Guna cakep, gue pasti nggak akan bosan deh lihat wajahnya yang kece banget gitu, " ucap Ratih.
"Cakep dari hongkong manusia dingin tidak berperasaan seperi dia itu lebih beku dari es. kalau dia senyum berarti itu patut dipertanyaakan. Orang dia anak M... " ucapan Ayunda ingin mengatakan Guna Anak manja terhenti saat Ratih dengan isyarat matanya meminta Ayunda untuk melihat ke belakangnya
"Saya tunggu kalian diruang rapat sekarang juga!" ucap Guna membuat mereka semua memucat termasik direktur pelaksana dan manager mereka yang berada tepat di belakang Gunadarma. Ketiganya melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang rapat.
"Lo nggak bakalan tertolong lagi Yunda, kali ini lo pasti dipecat!" ucap Beni prihatin.
"Yang sabar ya Yun, Gue bakalan bantu lo cari lowongan kerja!" ucap Ratih.
"Sudah ayo!" ajak Heri.
Ayunda melangkahkan kakinya dengan lunglai dan ikut masuk kedalam ruang rapat. Wajah Guna terlihat begitu dingin. Ia mendengarkan laporan hasil pengembangan pemasaran produk dan juga perencanaan pengembangan produk baru.
Gunadarma begitu sangat mengenal sosok Ayunda Fresya. Sosok perempuan cantik yang merupakan tetangganya sejak kecil. Sosok Ayunda yang setia menemani sang Mami setiap hari ketika ia dan adiknya sibuk. Bagi Maminya, Ayunda adalah anak perempuan yang ia inginkan menjadi menantunya.
Guna dan adik laki-lakinya berkuliah diluar negeri. Sang Adik Gemal Fardan Candrama berkeinginan menjadi seorang dokter seperti Papi mereka dan memutuskan mengambil jurusan ke dokteran di Jerman. Sedangkan Guna merupakan pewaris kerjaan bisnis sang Kakek dan ia pun mengambil kuliah manajamen bisnis di Amerika hingga jenjang S3 di umur 32 tahun.
Ibunya yang kesepian selalu ditemani tetangganya yang sangat ramah itu. Bahkan Ayunda sangat sering menginap dirumahnya ketika Papi mereka sedang berada diluar kota ketika bertugas. Guna memang tidak banyak bicara dan ia terlalu fokus dengan belajar hingga ia pun tidak terlalu suka bergaul dengan sosok perempuan yang menurutnya berisik. Tapi Guna bukan seorang homo penyuka sesama jenis yang telah menjadi hal biasa diluar sana. Ia masih berpegang teguh pada agama dan baginya pacaran hanya akan membuatnya menjadi tidak fokus dan menambah dosa.
"Apa yang kalian semua biacarakan adalah data mentah yang belum bisa dikatakan solusi terbaik untuk pemasaran produk ini. apa yang kalian kerjakan selama satu minggu ini? bergosip?" tanya Guna menatap mereka semua dengan dingin.
"Perusahaan membayar kalian untuk bekerja dan saya harap dalam waktu tiga hari saya ingin laporan yang lebih terperinci lagi! Pak Anwar dan Pak Ajat saya rasa anda berdua bisa mendisplinkan bawahan anda jika mereka tidak bisa bekerja dengan baik!" ucap Guna membuat semua orang yang berada didalam ruangan ini merasa terintimidasi.
"Baik Pak, " ucap Pak Ajat dan juga Pak Anwar.
"Kamu... " panggil Guna menatap Ayunda yang masih menundukkan kepalanya.
"Kamu... " panggil Guna lagi membuat Heri menyenggol lengan Ayunda hingga Ayunda mengangkat wajahnya. Ia menatap Guna dengan terkejut.
"Iya Pak, " ucap Ayunda menelan ludahnya.
"Ikut saya keruangan saya sekarang juga!" ucap Guna.
"Iya Pak, " ucap Ayunda dengan wajah pasrah tapi tak rela.
tbc....
dikit2 nangis