Bukan Diriku

Misya langsung memilih beberapa menu makan favoritnya, tanpa dia sadari ada laki-laki terus menatap dirinya.

  " Kamu lihat apa?" Tanya Dio pada Nino yang duduk terdiam menoleh disamping.

  " Lihat itu,bukannya itu Misya." Jawab Nino sambil menunjuk kearah samping.

  " Wah beneran dia lagi." Jawab Dio yang kaget dengan kehadiran Misya ditempat itu.

  Mereka semua melirik kearah Misya yang duduk menikmati makanan didepan meja , Alex tampak memerhatikan Misya yang tampak berbeda seperti biasanya.

  "Kenapa dia tampak begitu berbeda,yang awalnya penakut sekarang terlihat lebih berani." Batin Alex yang sudah merasa ada yang aneh pada Misya.

  Bukannya Alex dekat dengan Misya ,tapi Tiara adik dari Misya diam-diam menyukai alex.Tapi tanggapan Alex hanya cuek,baginya bukan tepat memilih seorang wanita untuk dia jadikan kekasih.Apalagi Alex belum fokus tentang hal itu walaupun dia mengakui dirinya begitu di idolakan oleh wanita lain di kampusnya.

   Tiba-tiba saja Alex melihat ada seorang pria berjalan mendekati Misya, kejadian itu tak terlewatkan oleh mereka .

  " Nona." Sapa pria itu yang tak asing bagi Misya.

  " Kamu Arya." Sapa balik Misya yang kaget kedatangan asistennya.

   Arya hanya berdiri sambil menunduk kepala didepan nonanya." Ada apa kamu disini?" Tanya Misya pada asistennya.

  " Kebetulan saya sedang ingin bertemu dengan seseorang,ini mengenai posisi perusahaan yang diam-diam ada yang ingin membuat kacau .Bahkan dari beberapa direksi mulai berani membuat masalah dengan perusahaan milik nona." Mendengar kata itu,Misya tampak marah dan tak menyangka setelah kepergiannya mereka mulai berani bermain licik.

  " Sepertinya mereka mulai berani sekarang, kalau begitu kamu urus dan siapkan semuanya aku akan datang Menemui mereka di perusahaan dan mengurus mereka."

  " Maksud nona?"

  " Ya aku akan datang ,dan akan menyamar jika aku ini adik angkatnya dari boss mereka.Agar mereka tak mencurigai ku jika aku boss mereka yang sebenarnya." Ucap Misya yang sudah merasa kesal dengan apa yang dilakukan oleh orang bawahannya.

  " Baik nona saya mengerti." Jawab Arya yang sedikit lega akhirnya pekerjaan dibantu oleh nonanya, walaupun bosnya harus menyamar sebagai adik angkat.

  " Kamu selesaikan semua urusan itu, setelah itu kabari aku lagi." Perintah Misya yang mengingatkan Arya untuk menyelesaikan tugasnya.

  Arya membalas dengan anggukkan kepala, mengerti apa yang di tugaskan oleh nonanya. Arya pun segera pergi melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Misya duduk terdiam memikirkan sesuatu apa yang sedang terjadi.

  "Sepertinya aku harus siap menghadapi mereka semuanya,berani juga mereka membuat masalah setelah aku pergi." Gumam Misya yang benar-benar dihadapan masalah dari anak buahnya sendiri di perusahaan.

  Beralih pada mereka berempat yang sedikit penasaran dengan pria yang menemui Misya saat itu."Apa dia pacarnya?" Tanya Dio pada mereka.

  "Mana aku tahu,kalau dilihat pria itu hanya menunduk kepala seperti dia menuruti sesuatu dari Misya." Ucap Nino yang merasa ada yang sedikit aneh .

  "Biarkan saja,itu urusan mereka." Jawab Alex yang terlihat cuek.

  " Tapi aku penasaran,mana mungkin dengan tiba-tibanya Misya bisa berubah drastis seperti itu." Alex pun diam-diam melirik kearah Misya yang dalam hatinya merasakan hal yang sama walaupun dia masih menutupi rasa itu.

  " Cepat habiskan makanan kalian, setelah ini kita masih keluar lagi." Ucap Alex pada mereka yang masih asyik dengan obrolan mereka . Sebenarnya Misya diam-diam merasa jika dirinya terus diawasi oleh orang sekitar dia.

  Dan mulailah pandangan Misya tertuju pada 4 pria yang duduk dipojokkan dengan santainya mereka Saling mengobrol tapi hanya satu pria yang diam-diam mengawasi dirinya.

  Misya pun tak begitu mengenal pria itu,bahkan dirinya tak menyadari jika mereka ada di satu kampus bersama Misya.

 Setelah selesai makan,Misya langsung pergi dari tempat itu .Sudah waktunya dia untuk pulang, Sepertinya biasanya dia berbelanja sesuai kebutuhan dia.

  Misya pun akhirnya datang juga dirumahnya dengan membawa beberapa belanjaan yang ia bawa ditangan kanan dan kirinya.baru saja melewati ruangan tengah, langkah Misya langsung terhenti Tiara dan nyonya Andini menghentikan langkah kakinya.

  "Darimana saja kamu,bukannya mempersiapkan makan malam malah keluar." Ucap nyonya Andini yang begitu marah pada Misya.

  " Aku tadi pergi membeli beberapa keperluan pribadiku,selama ini aku tidak memiliki baju yang pantas yang aku gunakan." Sembari menunjuk tas belanjaan.

  Sontak saja membuat kaget Tiara." Apa,kamu beli baju merk itu?" Tanya Tiara yang kaget bukan main apa yang dibeli oleh Misya.

  " Oh yang ini, kebetulan lagi ada keluaran terbaru .ya aku langsung beli." Jawab santai Misya yang menanggapi dengan santai.

  " Pasti kamu gila,mana mungkin kamu mampu membeli baju merk itu.sedangkan harganya mahal." Tiara tak menyangka Misya dapat membeli baju itu.

  "Bagiku tidak ada yang tidak mungkin,nyatanya aku bisa membeli apa yang aku mau" Jawab Misya yang langsung pergi ke kamarnya,dia sudah merasa capek dengan aktivitas sehari-hari dia berbelanja dan ditambah lagi kegiatan di kampusnya dari pagi hingga sore.

  Misya tak begitu menghiraukan mereka berdua,jika pun mereka melaporkan pada papanya itu pun tak akan berlaku pada dirinya. Misya lebih memilih untuk membiarkan mereka terus berbicara hingga mereka lelah sendiri.

  Baru saja dia duduk istirahat,pintu kamarnya terbuka .ternyata itu bibi Mia yang datang membawa makanan untuk nonanya.

  " Bibi kira nona tidak lama keluarnya , sampai-sampai bibi menyisakan makanan untuk nona." Ucap bibi Mia yang begitu perhatian pada Misya.

  " Tadi Misya keluar beli baju ,bibi tahu sendiri kondisi Misya seperti apa." Jawab Misya yang duduk santai sembari membongkar satu-persatu barang yang dia beli.

  Bibi Mia hanya tersenyum melihat nonanya." Ya sudah,ini makanan untuk nona dan ini air minumnya." Ucap bibi Mia yang begitu perhatian pada nonanya,Misya pun membalas dengan senyuman.Setelah bibi Mia keluar Misya langsung membereskan semua barang belanjaannya.

  Baru itu Misya duduk menikmati makanan yang dibawa bibi Mia untuknya.baru makan beberapa suapan tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan ternyata itu tuan Mahendra yang datang dengan ekspresi datar .

  " Sekarang kamu mulai berani membantah ." Ucap tuan Mahendra yang terlihat marah pada putrinya .

  " Ada masalah apalagi tuan Mahendra?" Perkataan itu makin membuat tuan Mahendra makin marah.

  " Jika ada sesuatu yang penting yang anda ingin sampaikan silakan,akan saya dengarkan." Jawab Misya yang balik menatap tajam kearah papanya.

  " Kalau kamu memang sulit diatur lebih baik kamu keluar dari rumah ini." Mendapatkan ancaman itu, Misya terdiam dan menahan emosinya.

  Misya langsung berdiri dari tempat duduknya." Baiklah ,aku akan keluar dari rumah ini.Tapi ingat apa kata terakhirku, suatu saat aku akan mengambil rumah ini , karena rumah ini peninggalan dari mama untukku ." Jawab Misya dengan senyuman,reaksi tuan Mahendra kaget.