NovelToon NovelToon
Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Tumbal
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Ini hanyalah fiktif belaka.

Surya selalu saja dihina oleh juragan Karya dengan kemiskinannya, dia juga selalu dihina oleh banyak orang di kampungnya karena memiliki wajah yang cacat dan juga sudah berusia tiga puluh tahun tapi belum menikah.

Ada bekas luka sayatan di wajahnya, karena pria itu pernah menolong orang yang hampir dibunuh. Namun, tak ada yang menghargai pengorbanannya. Orang miskin seperti Surya, selalu saja menjadi bahan hinaan.

"Jika kamu ingin kaya, maka kamu harus bersekutu denganku."

"Ta--- tapi, apa apakah aku akan menjadi pria kaya kalau bersekutu dengan Iblis?"

"Bukan hanya kaya, tetapi juga tampan dan memiliki istri yang kamu inginkan."

"Baiklah, aku mau bersekutu dengan kamu, wahai iblis."

Akan seperti apa kehidupan Surya setelah bersekutu dengan Iblis?

Akankah kehidupan yang lebih baik? Atau malah akan kacau?

Yuk kepoin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah aku sudah mati?

Surya melompat-lompat kegirangan karena ternyata kini wajahnya sudah sembuh dari bekas luka sayatan yang dulu dia dapatkan, bahkan wajahnya kini terlihat lebih tampan sepuluh kali lipat.

Ternyata benar apa yang dikatakan oleh iblis itu, wajah Surya akan sangat tampan kalau dia menjadi pengikut iblis tersebut. Surya yang dulu taat terhadap agamanya, kini menjadi manusia yang musyrik karena percaya kepada makhluk selain Tuhan.

"Gila! Ini benar-benar di luar nalar, bisa-bisanya aku menjadi tampan seperti ini. Jika seperti ini, aku bisa mendapatkan perempuan manapun yang aku mau."

Surya tertawa terbahak-bahak sambil mengusap-usap wajahnya dengan begitu hati-hati, tak lama kemudian dia kembali melompat-lompat kegirangan.

Karena terlalu senang, Surya sampai terpeleset dan masuk ke dalam air yang lumayan dalam.

"Argh! Sial!" teriak Surya.

Surya berusaha untuk naik ke permukaan, tetapi Surya yang tidak bisa berenang nampak kesusahan. Pria itu berusaha naik ke permukaan dengan berpegangan pada batu, tetapi tak kunjung berhasil.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Surya begitu optimis untuk bisa naik ke permukaan, tetapi tidak lama kemudian dia nampak ketakutan karena tiba-tiba saja suara guntur terdengar begitu menggelegar.

Tak lama kemudian langit nampak gelap, bahkan tetesan air hujan mulai turun membasahi bumi. Surya yang kini ada di sungai tentunya sangat ketakutan, dia takut kalau air akan pasang dan semakin membesar.

"Aku harus bagaimana? Masa iya baru saja bisa hidup harus mati terseret arus," ujar Surya.

Semakin lama langit semakin gelap, pandangan matanya semakin terbatas. Air hujan semakin deras mengguyur bumi, hingga tak lama kemudian arus air benar-benar membesar.

"Argh!" teriak Surya karena tubuhnya terseret air sungai yang pasang.

Berkali-kali tubuh pria itu terbentur batu, berkali-kali dia menelan air sungai yang semakin lama semakin kotor, hitam dan dirasa begitu bau.

"Tolong!" teriak Surya.

Pria itu berusaha untuk tetap menyimpulkan kepalanya agar bisa bernapas, tetapi berkali-kali tubuhnya diterpa oleh air pasang yang begitu besar. Bahkan, beberapa kali juga tubuhnya terkena batang pohon yang terbawa arus sungai.

"Tolong! Siapa pun tolong aku!"

Surya kembali berteriak-teriak minta tolong, dia berharap ada yang akan menyelamatkan dirinya. Namun, semakin lama dia berteriak justru suaranya malah semakin menghilang dan tak ada satupun orang yang mendengar suaranya.

"Darah? Kenapa air sungainya berubah menjadi merah?"

Surya semakin ketakutan saja, karena tiba-tiba air sungai itu berubah menjadi merah pekat seperti darah. Bau amis juga begitu menusuk hidung, Surya sampai memuntahkan isi perutnya.

Jeduk!

Kepala Surya terbentur batu yang begitu besar, darah keluar mengucur dari kepalanya. Pandangan mata Surya semakin kabur, hingga tak lama kemudian dia tak sadarkan diri.

Di alam bawa sadarnya, pria itu terus saja berjalan di suatu lorong yang begitu gelap.Di setiap sisinya terlihat iblis dengan berbagai rupa, mereka seolah membisikan sesuatu hal yang Surya tidak paham.

Dia merasa sudah terlalu lama berjalan di lorong gelap tersebut, kakinya sudah semakin sakit dan juga lelah. Hingga tak lama kemudian matanya terbuka, Surya langsung merasa heran karena kini dia berada di sebuah tempat yang begitu luas dan juga mewah.

"Di mana ini? Apakah ini di surga?"

Surya mengedarkan pandangannya, dia seperti berada di sebuah kamar yang begitu mewah dan juga megah. Kamar itu dipenuhi dengan barang-barang mewah.

"Apakah aku benar-benar sudah mati? Bukannya aku sudah bersekutu dengan iblis? Aku belum menikmati kekayaan, kenapa aku bisa mati?"

Surya dengan perlahan turun dari tempat tidur, selalu dia melangkahkan kakinya untuk menyusuri kamar tersebut. Dia melihat ada tiga buah lemari besar di dalam kamar itu.

Surya yang merasa penasaran akhirnya membuka satu persatu lemari yang ada di sana, saat dia membuka lemari pertama ternyata isinya adalah baju pria yang sepertinya cukup untuk dipakai oleh dirinya sendiri.

Untuk lemari kedua dan ketiga, ternyata isinya adalah tumpukan uang yang begitu banyak. Mata Surya sampai membola, karena baru kali ini dia melihat uang yang begitu banyak sekali.

"Ini? Beneran uang? Kenapa bisa uang ada di lemari sebanyak ini?"

Surya mengusap uang itu dengan tangan gemetaran, pikirannya kini masih linglung. Entah ada di mana sekarang dirinya, Surya belum merasa yakin.

Puas mengusap-usap uang yang ada di sana, Surya membuka jendela kamar tersebut. Dia melihat tidak jauh dari sana ada juga beberapa rumah, dia seperti sedang berada di komplek perumahan mewah.

"Kalau aku mati, tak mungkin deh."

Surya memerhatikan penampilannya, kini pria itu sedang memakai baju dan juga celana bermerek. Surya semakin merasa aneh dibuatnya.

Karena ingin membuktikan apakah dia sudah mati apa belum, Surya melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar tersebut.

Kembali Surya dibuat kaget karena ternyata kini dirinya ada di dalam sebuah rumah yang begitu mewah, banyak barang mewah dan juga antik di sana.

"Apakah saat aku tenggelam di sungai ada yang menyelamatkan aku?"

Surya yang bingung berusaha untuk mencari orang, tetapi tak ada orang satu pun di rumah tersebut. Hingga akhirnya dia keluar dari dalam rumah, dia berusaha untuk keluar dari gerbang yang menjulang tinggi di rumah itu.

"Orang yang menyelamatkan aku pasti orang yang sangat kaya, mobilnya aja banyak banget."

Surya sempat memperhatikan mobil-mobil yang berjajar rapi di dalam garasi, dari mulai mobil mewah sampai mobil antik ada semua di sana.

"Ck! Sadar Surya, sekarang bukan saatnya mengagumi barang yang ada di sini. Sekarang saatnya aku mencari orang dan bertanya," ujar Surya.

Surya baru saja berjalan mencari orang yang ada dan bisa dia tanyai, hingga tidak lama kemudian dia melihat ada seorang security yang sedang mengelilingi komplek perumahan tersebut.

"Permisi, Pak. Bolehkah saya bertanya?"

Security itu nampak menghentikan langkahnya, dia tersenyum pada Surya dan bahkan membungkukkan badannya beberapa kali.

"Boleh, Tuan. Mau tanya apa?"

"Anu, kenapa saya ada di sini? Siapa yang membawa saya ke sini?"

Security itu sempat terdiam sejenak, hingga tidak lama kemudian dia tersenyum dan berkata.

"Apa Tuan tidak ingat dengan apa yang sudah terjadi?"

Seingatnya dia berada di hutan larangan, dia hidup di desa dan jauh sekali dari kebisingan dan keramaian. Namun, kini dia tiba-tiba saja berada di komplek perumahan yang mewah.

Itu artinya dia bukan berada di desa, itu artinya dia sedang berada di ibu kota. Surya merasa bingung siapa yang membawanya ke sana, karena seingatnya saat dia di sungai tidak ada orang yang datang menghampirinya.

"Justru itu, saya tidak ingat dan makanya saya bertanya. Sebenarnya kenapa saya ada di sini?"

1
neng ade
umpan datang sendiri .. jelas aja juragan Karya tak mengenali surya karena sekarang surya udah jauh berbeda
neng ade
kali ini Anggi tak bisa keluar lagi dari rumah Surya.. kasihan juga padahal dendam Surya sm ayah nya Anggi tapi dia harus jadi korban . wajarlah karena ibu nya Surya itu diperkosa sm ayah nya Anggi sampai meninggal padahal dalam kondisi sakit ..
Poetri Ammor
lanjut thor
neng ade
Udah masuk jebakan Surya ..Anggi akan jadi tumbal ke dua ..
neng ade
kasihan juga Anggi .. tapi Surya dendam sm bpk nya karena ulah bpk nya itu ibu nya Surya meninggal
neng ade
disamping balas dendam sm juragan Kerya.. Anggi akan di jadikan tumbal juga sm Surya
neng ade
ga tega klo Heni harus jadi tumbal ..
tapi itu Heni terbangun .. dan dia sadar dngn kondisi nya yang ga pake baju ?? apakah gagal ya penumbalan nya.. Heni masih hidup kah ??
neng ade
Heni kah itu yang datang ?? dia udah terkena pengaruh pelet nya Surya
Yuli a
ibumu dimakan sama juragan karya, ...😭
Yuli a
awalan yang bagus
neng ade
cerita nya bergenre horor tapi masih sesuai alur nya
neng ade
tak rela rasa nya jika Heni yang harus di tumbalkan
neng ade
Heni bakalan di jadiin tumbal nih sm Surya .. ga rela rasa nya klo Geni yg di jadikan tumbal
neng ade
kekayaan nya blm dinikmati tapi udah harus ada tumbal dulu .. ngeri banget ..
neng ade
masih menjadi misteri
neng ade
tekad Surya udah bulat utk bersekutu dngn iblis karena hidup nya selama ini selalu miskin dan selalu terhina
neng ade
demi membalaskan dendam nya pada juragan Karya atas kematian ibu nya akhir nya Surya mau juga menerima syarat nya
neng ade
sangat berat syarat nya
neng ade
beruntung Surya dapat petunjuk. bukti cincin nya batu akik juragan Karya.. tapi apa busa dua melawan juragan meskipun ada bukti itu
neng ade
kasihan juga Sari .. harus nya Surya pake tenaga tetangga nya .. gpp harus bayar yg penting Sari ga kenapa2.. ini malah Sari yg nolak .. padahal siang tadi aja si juragan berniat melecehkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!