NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Wanita Karir / Fantasi Wanita / Psikopat itu cintaku / Kekasih misterius / Saling selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mauliya Pasuruan Pasuruan

Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Flashback !

" Dasar kurang ajar sial sekali aku punya mantu kayak dia, udahlah gak berpenghasilan dan nggak bisa beranak, ini bisanya membantah dan keluyuran gak jelas" gerutu Bu Indah melepas kepergian Citra.

Dia mengambil air es di dalam kulkas selalu mengompres beningnya yang sedikit benjol karena ulah Citra tadi.

Ting !!

Ponselnya berdering, pertanda ada pesan masuk. Dengan wajah yang masih merenggut Bu Indah meraih ponselnya tersebut kemudian wajahnya semakin bingung saat tahu siapa orang yang mengirimkannya pesan.

" Hahhhh, bagaimana mereka tahu alamat rumah aku !" Batin Bu indah gelisah.

Brak

Brak

Brak

Tak lama terdengar pintu yang diketuk sangat kasar Kamu ! Kami tahu ya kamu ada di dalam !" Teriak seorang di luar sana.

" Aduh mampus, kok mereka bisa sampai ke sini sih!" gumam Bu Indah ketar-ketir.

Brak

Brak !

" Keluar atau tidak akan kami rusak pintu rumah kamu !" Terdengar teriakan lagi.

Mendengar semua ancaman itu, akhirnya Bu Indah Bun terpaksa membukanya.

Ceklekkk

" A- ada apa kalian.... " Kata Bu Indah terpotong karena beberapa ibu-ibu berpakaian modis langsung masuk menyerbunya.

Blmm!

Pintu ditutup karena tidak mau aksi mereka dilihat oleh tetangganya. Bisa hancur muka mereka semua nanti.

" Heh, kembalikan uang kami indah!" pekik salah satu dari mereka yang marah.

" U-uang apa ?" Kakapnya pura-pura lupa ingatan.

Plak!

Tanpa aba-aba, salah satu seorang ibu langsung menampar Ibu Indah.

'' jangan berlaga Agnesia kamu indah, cepat kembalikan uang kami atau tidak kami akan memukulmu beramai-ramai" ancamnya seorang ibu-ibu.

Glekkk !!

Bu Indah pun menelan ludahnya dengan susah payah.

" A-apa maksud kalian. Uang apa ? Aku tidak mengerti.

Bu-bukankah aku sudah keluar dari grup dengan cara baik-baik " Ucap Bu Indah gugup berusaha mengelak.

Mereka berlima pun Saling pandang, kemudian dengan Kompak menjambak rambutnya Bu Indah, lalu mencakar dan menampar wajah Ibu indah secara serempak.

Bug

Plak

Sraaattt!

" Aaaaarg, hentikan hentikan ! Apa yang kalian lakukan !" Pekik Bu Indah merasa kesakitan.

Kembalikan uang kami atau kami bunuh kamu dan akan memutilasi mu !" Pekik salah satu dari mereka.

Rupa-rupanya Bu Indah keluar dari grup arisan secara tiba-tiba, dia keluar di saat dia sudah menang arisan saat awal-awal.

Awalnya dia mangkir dan berkata untuk libur sejenak. Dan akan membayar double di bulan depannya. Tapi sampai arisan selesai Bu Indah tetap tidak muncul. Walaupun grup arisan cuma berjumlah 6 orang, tetapi mereka merasa dirugikan oleh ibu indah. Setoran perbulannya cukup besar, yakni 2 juta rupiah.

" Tidak, aku mohon, jangan bunuh aku...." Ucap Bu Indah menangis.

" Kalau begitu cepat bayar uang kami. Sebesar 10 juta !" Pekik mereka.

" Se-sepuluh juta....? Da-dapat Da-dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu ? Ucap Bu Indah.

" Ya kami tidak perduli. Pokoknya uang kami harus kembali saat ini juga, kalau tidak..." Salah satu dari mereka pun mengeluarkan pisau dari dalam tasnya.

Melihat ibu-ibu Bu Indah pun ketakutan.

" Iya... iya... Aku bayar !" pekik Bu Indah yang merasa tersudut.

" Kalau begitu cepat !" Mana uangnya.

Bu Indah kembali sedih,

" Ta-tapi tidak sekarang, untuk saat ini saya tidak pegang uang sebanyak itu..." Lirihnya masih menatap dengan rasa takut pada salah satu temannya yang memegang pisau.

" Mana kami perduli, pokoknya saat ini juga kamu harus bayar. Kalau kamu lepaskan kamu, pasti kamu akan kabur lagi kan ?"

" tidak, mau kabur ke mana aku sedangkan ini tempat tinggal ku.

Aku mohon beri waktu aku dua minggu lagi. Karena dua minggu lagi anakku gajian" Mohon Bu Indah.

" eh jeng jeng, kita ambil saja kalungnya, sepertinya Mas murni tuh!" celetuk salah satu dari mereka saat melihat sesuatu yang berkilauan di leher Bu Indah.

Mata Bu Indah langsung melotot mendengarnya.

" Ah ide bagus itu," seru yang lain kemudian melepas paksa kalung Bu Indah.

" Hey hey, apa yang kalian lakukan ! Itu namanya pencuri !" pekik Bu Indah sembari melawan.

Plak

Plak !

" Diam kamu, atau mau aku potong lehermu itu indah !" ancam berikan dengan menampar lagi wajah Bu Indah.

Akhirnya Bu Indah pun diam dan pasrah, Dia teringat dengan kasus pembunuhan mutilasi seorang bocah gegara juga sebuah kalung.

Biar bagaimanapun Bu Indah masih ingin hidup lebih lama.

Huhuhu !!

Bu Indah hanya bisa menangis tersedu-sedu saat masnya dirampas oleh mereka semua.

Rupanya tidak hanya kalung, gelang anting dan juga cincin ikut mereka rampas Karena setelah dihitung kalung saja tidak cukup menutupi hutangnya.

" Nah kurasa ini sudah cukup, cepat ambil surat-suratnya kami akan jual semua ini dan akan kami bagi-bagi seru mereka.

" Jangan semuanya dong, jika dijual itu ada 12 jutaan" Ucap Bu Indah protes.

" Eh sinting lu, selain kalung yang lain ini emas setengah tua, yang otomatis akan dapat potongan, udah cepat sana ambil semua surat-suratnya".

Bu Indah mendung kesal... Sudahlah wajahnya terasa sakit kini semua emas kebanggaannya ikut raib.

Dengan terpaksa Bu Indah pun masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil surat emas tersebut.

" Nah begini dong, seharusnya kamu sikap kooperatif sejak awal sehingga kejadian hari ini tidak perlu terjadi".

" Dan satu lagi, kamu kami keluarkan dari grup kami, kamu bukan anggota kami lagi" seru yang lain.

Setelah mendapatkan apa yang menjadi hak mereka, berlima pun pergi dari rumah indah.

" Aduh apes apes, raib semua emasku !" gerutu Bu Indah meratapi nasibnya yang tragis hari ini.

Sudahlah semua emasnya hilang, ini wajahnya pun jadi babak belur tak berbentuk.

Flashback selesai...

" Itu.... Itu siapa Bu ? Jawab yang jujur" dekat Haris mendesak.

Semua orang termasuk Citra menanti jawaban Bu Indah. Penasaran siapa orang yang sudah membuat wajah wanita paruh baya itu sampai babak belur begitu.

" Apa mau kasus ini sampai dipolisikan saja Bu ?" imbuh Citra mulai mengancam. Dia mulai geram lataran mertuanya itu tidak kunjung memberi jawaban.

" Eh jangan !" Cegah Bu Indah gelagapan.

" Kalau begitu jawab dong, siapa yang sudah gebukin Ibu sampai bonyok begitu, aku tidak mau ya nama aku jadi tercoreng ke gara-gara fitnahan ibu itu" Ucap Citra.

Bu Indah mendengus kesal, dia merasa terpojok dan mungkin akan memberitahukan segalanya.

" Ibu.... Habis dirampok !" Udah Bu Indah kemudian membuang muka.

Suasana seketika sunyi setelah mendengar pengakuan Bu Indah.

" Ibu.... Habis kena rampok ? Serius atau ini cuma prank ?" Ucap Citra kurang percaya.

Mata Bu Indah seketika melotot. Mendengarnya.

" Heh, wajah Ibu sampai bonyok begini kamu kira prank ? Mata kamu itu buta atau picek hahh !" pekik Bu Indah sembari melotot.

Citra mendengus kesal.

'' Bu, buta sama picek itu sama aja. Nggak ada bedanya.

" Tegur Haris meralat ucapan ibunya.

" Diam kamu !" Sentak Bu Indah pada putra kembarnya tersebut.

'' mending ibu jujur deh, ibu habis nyemplung ke got mana ? Atau habis kena sembur pocong kali ya sehingga wajah Ibu hancur berantakan begitu ?" Tanya Citra penasaran !!

** Hai para reader tercinta author minta dukungan kalian ya...

Ini karya pertama author semoga kalian suka...

Jangan lupa kasih like, komentar, dan vote

Ya...

Terima kasih🥰🥰🥰

1
Maulidia Okta
ha ha kamu blm tau aja, San, gimana pelitnya Seorang adit
Maulidia Okta
kirain rentenir, ternyata group Arisan to....
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Wanita Aries
Ka. Ada yg plagiat karya kk ini lho. Cm tokoh namanya diganti.
Semoga sukses trus ya ka
Maulidia Okta
ceritanya menarik kak
Maulidia Okta
jangan² bu Indah berurusan sama rentenir ya
Maulidia Okta
Ayo citra jangan mau di fitnah Cari kebenarannya....
Maulidia Okta
hat² bu Indah...
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Maulidia Okta
sinta kamu Emang Murah an banhet ya
Semoga citra tau, habis kau adit.....
Maulidia Okta
akhirnya dapat gaji juga...
ikut seneng citra.....
Nurhasanah
seru, semangat berkarya thor.
Zalva riziq
banyak typo nya sampe bingung bacanya ...semangat aja deh
Wanita Aries
Ka,, baru mampir..
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’
Mauliya Pasuruan Pasuruan
amin
Maulidia Okta
Rasain kamu dit....
Maulidia Okta
semangat thor
Maulidia Okta
Aduh citra kamu bar bar bagetz
Maulidia Okta
eh Ibu mertua, Awas ya entar klo citra Sukses yesel deh
Maulidia Okta
Semoga awal Pertemuan yg menghasilkan cuan
Maulidia Okta
semangat kak, Walau banyak typo😊😊
Uswatun Hasanah
lagi dong next ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!