NovelToon NovelToon
Diantara Dua Pilihan

Diantara Dua Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cintamanis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:827
Nilai: 5
Nama Author: Jaena19

Fanya dipertemukan oleh dua laki-laki yang lebih muda darinya,benar-benar membuat hidupnya begitu berliku.Perjalanan asmara yang rumit tak lepas dari ketiganya.Bagaimana kisah selanjutnya?

Meski Lo mutusin buat pisah,satu hal yang harus Lo tau,gue kan tetap nunggu Lo.Sama seperti dulu,gue gak akan dengan mudah melepas Lo gitu aja,Fanya.Sekalipun nanti Lo bersama orang lain,gue akan pastiin pada akhirnya Lo akan tetap kembali bersama gue.Ingat ini Fanya,takdir Lo cuma buat gue,bukan untuk orang lain - Baskara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jaena19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh empat

Fanya melirik ke arah Sagita sambil mengangkat alisnya.

"Lo serius,Git?" tanya Fanya memastikan.

"Iya elah,gue serius.Gue mau jadiin Lo sebagai hadiah ulang tahun buat dia. Sekalian gue juga mau minta maaf sama dia,"ujar Sagita.

"Buat,,he's moved on, Git,"ucap Fanya sambil menatap ke arah depan.

"Siapa bilang?"

"Gue liat dia lagi pendekatan sama temen ceweknya,namanya Raisa,"ucap Fanya.

"Ah,,jadi bener dugaan gue,yang buat Lo gak fokus waktu di mall gara-gara liat Baskara sama temen ceweknya,"ucap Sagita sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Hah? Maksud Lo?"

"Waktu kita nonton itu loh,,kita sempet mampir ke toko roti.Gue sempet liat Baskara sama Raisa pas kita nonton di mall."

"Lo liat mereka? Tuh kan bener dugaan gue,mereka lagi pendekatan, Git. Gue kira cuma salah lihat."

"Ya terus kenapa kalau mereka lagi pendekatan?" ucap Sagita sambil mengangkat tangannya.

"Git,gue gak mau jadi perusak hubungan orang."

"Oh come on,Nya.Mereka cuma lagi deket,bukan jadian."

"Siapa tau kan mereka udah jadian,mungkin aja kalau mereka saling mencintai,"ucap Fanya.

"Makanya kita cari tau.Ya kalaupun mereka beneran udah jadian,rebut aja.Sebelum janur kuning melengkung sah-sah aja kok kalau Lo mau rebut laki orang,"ucap Sagita enteng.

Fanya menatap Sagita tidak percaya.

"Lo ini serem juga ya. Kemarin aja Lo yang marah karena gue pacaran sama Baskara.Giliran gue udah putus sama dia dan dia udah move on Lo malah suruh gue buat rebut dia dari ceweknya.Gila Lo ya!" umpat Fanya.

Sagita terkekeh."Ya maap.Ini kan gue lagi berusaha buat nebus kesalahan sama kalian," ucapnya sambil memamerkan deretan giginya.

Fanya memukul pelan lengan Sagita yang masih cengengesan.

"Jadi balik sama gue,ya?" kata Sagita sembari mengedipkan matanya dengan cepat.

"Lo kenapa si? Kelilipan?" tanya Fanya pura-pura bodoh.

"Ya elah! Ini gue lagi ngerayu Lo ceritanya,Fanya, "Sagita menepuk kepalanya pelan.

Fanya terkekeh kecil."Iya,gue balik sama Lo,"ucap Fanya akhirnya.

Sagita bersorak sambil tepuk tangan setelah mendengar ucapannya.

Karena rencana pulang yang mendadak ini, Fanya memutuskan untuk membeli oleh-oleh untuk ibu dan ayah karena ia belum sempat membeli apapun untuk mereka.Setelah mendapatkan oleh-oleh untuk kedua orang tuanya,ia juga membelikan oleh-oleh untuk Al dan teman-temannya yang lain,juga untuk pegawai yang ada di rumahnya.

Fanya menimang apakah ia perlu membelikan Baskara oleh-oleh.Akhirnya ia memilih membeli gantungan kunci berwarna perak untuk Baskara.Ini bisa digantungkan di ranselnya,ini adalah hadiah yang sama seperti gantungan kunci yang dulu pernah ia belikan untuk laki-laki itu.

Akhirnya hari kepulangannya ke Indonesia datang juga. Rafka mengantarnya dan Sagita sampai ke bandara.Setelah memeluk Rafka erat,Fanya dan Sagita masuk ke ruang tunggu.Fanya beruntung karena bisa dapat penerbangan yang sama dengan Sagita di detik-detik terakhir.

Di perkirakan mereka akan sampai di bandara sampai jam 4 sore dan mereka akan langsung ke kota dimana mereka tinggal untuk mengejar acara ulang tahunnya Baskara.

Selama di pesawat,Fanya benar-benar merasa tegang sekali.Ia masih belum siap untuk bertemu dengan Baskara.Ia tidak tau apakah Baskara akan bereaksi seperti apa setelah melihat kehadirannya.Apakah ia akan senang,biasa saja atau marah,apalagi dia sedang dekat dengan Raisa.

"Santai aja kali,Nya, "ujar Sagita menyenggol lututnya ketika melihatnya yang memasang wajah tegang.

"Gak bisa, Gitu,"ujar Fanya.

"Gak usah mikir yang macem-macem.Apapun yang terjadi gue akan ada buat Lo. Oke,"ucap Sagita sembari menggenggam tangannya yang dingin.

Fanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Setelah perjalanan udara yang panjang, akhirnya mereka sampai di bandara.Pak Joko sudah menunggu mereka di luar pintu kedatangan dan langsung membawa trolly yang berisi koper mereka.

Begitu sampai di mobil,Fanya dan Sagita langsung menghubungi kedua orang tua mereka masing-masing untuk memberi kabar jika mereka sudah mendarat Fanya juga tidak lupa mengabari sang kakak.

Perjalanan dari bandara ke rumah lumayan padat,jadi baru jam setengah sepuluh malam mereka sampai di rumah Sagita.Padahal acara ulang tahun Baskara dimulai pukul delapan malam.Kalau saja tau perjalanan lancar dan tidak macet,mungkin ia dan Sagita masih bisa sempat datang tepat waktu.

Ucapan Sagita mengenai perayaan ulang tahun Baskara yang digelar di taman belakang membuatnya bersemangat. Meski tubuhnya lelah dan kepala terasa pusing akibat kurang tidur serta perjalanan yang cukup jauh, ia tetap memaksakan diri untuk bertemu dengan Baskara. Rindu yang mendalam pada laki-laki itu mendorongnya untuk melupakan kelelahannya.

Taman belakang rumah Sagita sudah di dekor sedemikian rupa.Begitu masuk rumah Sagita juga sudah ada beberapa meja yang berisi makanan dan minuman si sana.

"Mamah, papah dan Rasya sengaja ngungsi ke villa di kota sebelah supaya gak terganggu sama acara ini,"ucap Sagita ketika Fanya bertanya dimana keberadaan kedua orangtua serta adik bungsunya,karena sedari tadi ia tidak melihat keberadaan mereka.

Semakin dekat dengan taman belakang,ia semakin tidak siap.Karena Fanya belum siap,mendadak perutnya terasa melilit dan jantungnya berdebar dengan kencang.

"Gue ke kamar mandi dulu ya,"ujar Fanya pada Sagita.

"Ehh,,Tunggu sebentar lagi acara potong kue katanya,"ucap Sagita menahan tangannya.

"Aduh,Git.Gue gak kuat banget ini. Numpang di kamar Lo ya," ucap Fanya sambil berlari ke kamar Sagita.

Sesampainya di kamar Sagita, Fanya segera menuju toilet.Ia berdiri di depan wastafel dan menatap kaca.Ya ampun,wajahnya terlihat sangat pucat.Ada bayangan hitam di bawah matanya dan rambutnya sangat berantakan.

Fanya mencuci wajahnya menggunakan sabun muka milik Sagita,ia lalu menyisir rambutnya agar terlihat lebih rapih.Ia tersenyum kecil ketika penampilannya jauh lebih segar dan tidak seberantakan tadi.

Sagita mengetuk pintu kamar mandi. Mau tidak mau Fanya keluar.

"Gue tadi minta sabun cuci muka Lo,"ujar Fanya ketika sudah keluar dari kamar.

"Pake aja si,segala bilang.Udah yuk kuenya udah di bawa ke taman,"ucap Sagita sambil menarik tangannya.

Rasanya Fanya ingin menolak tapi bagaimana.Akhirnya ia menurut saja.Taman belakang rumah Sagita sudah di penuhi oleh orang,mungkin jumlahnya sekitar lima puluh orang di sana.Sagita menariknya untuk berdiri di depan berdekatan dengan kue.Tapi ia segera menggelengkan kepalanya dan berjalan ke barisan belakang,ia sengaja berdiri di belakang orang yang badannya cukup besar agar tubuhnya tertutup oleh orang itu.Sagita hanya menggelengkan kepalanya melihat Fanya,tapi pada akhirnya ia ikut berdiri di samping gadis itu.

Tak lama membawa acara mengumumkan kalau Baskara akan segera datang ke taman untuk potong kue,pembawa acara itu membimbing semua orang untuk memanggil nama Baskara dan menyanyikan lagi selamat ulang tahun.

Semua orang bergemuruh dan bertepuk tangan ketika Baskara kekuatan dari dalam rumah dengan menggandeng Raisa di sampingnya.Melihat itu hatinya terasa begitu sakit.Dia terlihat begitu bahagia tanpanya.Baskara terlihat senyum lebar dengan Raisa yang berada di sampingnya.

Baskara dengan perlahan memotong kue itu, kemudian sengaja memberikan potongan pertama pada Raisa. Laki-laki itu melanjutkan dengan mencium pipi gadis itu, penuh kehangatan dan kasih sayang. Fanya tak kuasa menahan perasaan saat menyaksikan pemandangan di depannya. Ya, Tuhan... Rasa sesak dan sakit memenuhi hati Fanya.

"Sorry,Git.Gue gak bisa terus di sini.Gue mau pulang,"ucap Fanya pada Sagita,ia membalikkan tubuhnya.

"Tunggu, Nya,"ucap Sagita dengan wajah sedih.

"Gue baik-baik aja.Gue cuma perlu waktu sendiri,"ucapnya berusaha meyakinkan Sagita bahwa dia baik-baik saja.

Tepat saat itu juga, tiba-tiba matanya beradu pandang dengan mata Baskara.laki-laki itu membelalakkan matanya ketika menyadari kehadirannya.

Dengan cepat ia memutuskan kontak matanya dengan Baskara dan melepaskan pegangan Sagita dari tangannya,lalu ia pergi dari sana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!