zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Setelah selesai upacara, semua siswa memasuki kelas nya masing masing, Kenzo dan Alvaro berbeda kelas dengan ziara.
Saat ini di kelas ziara jam pelajaran pertama sedang di mulai, setelah satu jam pelajaran di langsung kan, pelajaran kedua kelas ziara adalah penjaskes.
ziara berjalan menuju toilet untuk mengganti pakaian nya, saat sedang mengganti pakaian, dia mendengar seseorang yang sedang di bully,Setelah selesai di keluar dari bilik toilet.
"kak tolongin Silla" ucap Silla memohon.
Ternyata Silla sedang di bully oleh tiga orang gadis remaja, mereka terdiam saat Silla meminta tolong pada ziara.
Ziara melirik Silla dan ketiga gadis itu, dia kembali pokus memperbaiki rambutnya di depan cermin, sedangkan ketiga gadis itu tersenyum sinis.
"Kasian banget sih gada yang nolongin" ucap siswi bernama Maya.
"gue udah lama nahan diri gue sendiri pengen ngebully Lo Silla" ucap siswa bernama Lia.
Srek..
"argh, sa-sakit" ucapnya meringis karna Lia menjambak rambutnya hingga Silla mendongak ke atas.
"sakit?" ucap Eva dengan tersenyum sinis.
lalu ziara melihat Silla yang sedang kesakitan, dia hanya menatap nya datar.
"ga sekalian Lo robek aja baju nya?" tanya ziara, ketiga gadis itu sedikit terkejut, ziara terkekeh.
"nih mumpung gue bawa cutter" ucapnya sembari melemparkan kater itu ke arah Lia, Lia dengan sigap menangkap kater itu.
"wah thanks ya" ucap Lia, lalu Lia menyeringai dan mulai merobek seragam Silla.
Sedangkan Ziara, dia pergi meninggalkan Silla yang meminta tolong padanya, kini ziara berjalan sendirian di koridor Sekolah menuju lapangan.
Saat ini kelas ziara sedang berolahraga di lapangan, beberapa aktivitas seperti bermain bola, basket dan tenis mereka mainkan.
Kringg..
Kringg..
Bel pun berbunyi, Mereka menyudahi aktivitas nya dan berbondong bondong menuju kantin ada juga yang kembali ke kelas.
"Lo mau langsung ke kantin atau ganti baju dulu Ra" tanya Novita yang kini sedang berjalan di sebelah ziara.
"langsung aja gue laper" jawabnya dan Novita pun ikut bersama ziara menuju kantin, sesampai nya di kantin mereka langsung mencari bangku kosong.
"disana aja Ra, Lo mau pesen apa?"ucap Novita dengan menunjuk bangku yang masih kosong.
"biasa"
"oke"
Ziara segera menempati bangku yang kosong dan Novita segera memesan pesanannya dan pesanan ziara.
Di dalam kantin tiba tiba menjadi ricuh karna kedua pemuda itu berjalan memasuki kantin.
Aaaa ganteng banget sih
Gue pengen jadi cewek nya dia
Gue udah cantik belum ya
Bang bagi nomor nya dong bang
Masih banyak kata kata yang di keluarkan oleh para siswi yang berada di kantin itu, sedangkan kedua pemuda itu hanya acuh, mereka mencari seseorang.
"tuh" tunjuk Alvaro saat melihat ziara yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
Kenzo dan Alvaro berjalan menghampiri ziara, lalu mereka duduk di samping ziara, kini ziara berada di tengah tengah mereka.
Para siswi semakin heboh karna melihat ziara yang sedang di tatap oleh kedua pemuda itu, ziara menghela nafasnya dia tahu siapa kedua pemuda itu lalu dia menyimpan ponsel nya dan melirik kedua pemuda itu.
"Ishh gerah tau" ucap ziara kesal.
Kenzo dan Alvaro segera menggeser tubuhnya sedikit agar sang adik tidak terlalu kepanasan.
"Al pesen" titah Kenzo pada adik laki lakinya itu.
Sedangkan Alvaro hanya memanyunkan bibirnya, dia tidak ingin jauh jauh dari ziara, padahal hanya memesan makanan saja membuat Kenzo dan Ziara tertawa.
Tak lama kemudian Novita datang dengan membawa pesanannya, matanya terkejut saat melihat ziara berdampingan dengan kedua pemuda tampan.
"Lo berdua murid baru ya" tanya Novita sembari duduk di hadapan ziara, Kenzo dan Alvaro hanya mengangguk tanpa menjawab.
"dih kenapa sih Ra cowok yang bareng sama Lo kulkas semua" celetuk Novita, ziara hanya terkekeh.
"mereka ga punya mulut jadi gabisa jawab" ucap ziara yang mendapatkan tatapan yang sedikit kesal dari kakak kakak nya.
"buruan Al pesen" titah Kenzo, dia sedikit merasakan lapar saat melihat ziara yang meracik bakso nya.
Alvaro segera pergi dan memesan dua porsi bakso , satu jus alpukat dan satu jus apel, tak lama kemudian alvaro kembali dengan membawa pesanannya.
"dek punya Abang racik'in dong" ucap Kenzo, dia melihat makanan ziara yang sepertinya enak jika ziara yang meracik nya.
"Abang juga" ucap Alvaro.
"Abang?" ucap Novita, sedangkan mereka bertiga saling pandang.
"nanti gue ceritain" ucap ziara dengan tangan yang sibuk meracik bakso milik kedua kakak nya itu.
Setelah pas, ziara memberikan nya pada Kenzo dan Alvaro, dan mereka pun memakannya hingga habis tak tersisa.
"ZIARA!!"
