NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil Kembali

Rania datang kerumahnya, tanpa mampir terlebih dahulu ia langsung menuju ruang kerja ayahnya. Begitu membuka pintu, ia melihat sang ayah tengah membuka dokumen sambil sesekali menyesap kopi, dan itu mampu membuat hati Rania merasa lega.

Rania langsung menuju pria paruh baya itu dan memeluknya, "Rania kangen Ayah."

Ayah Rania tersenyum, ia membuka kaca mata yang ia pakai lalu menatap putrinya lembut. "Ngedate nya udah?"

Rania melepas pelukannya, lalu duduk disamping ayahnya. "Siapa yang ngedate, orang cuman kenalan doang."

"Terus gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Ya kenalan nya."

"Gak gimana gimana ayah"

"Ganteng gak?" Herman mulai menatap usil putrinya, ia senang akhirnya Rania ada yang mengajaknya keluar selain dengan Diana.

"Ya ganteng lah, kan cowok. Tapi menurut Rania masih gantengan Ayah"

Herman mencubit pelan hidung anaknya, "Bisa aja kamu."

Setelah melepas berbincang dengan puas bersama ayahnya, ia pamit pergi keluar dari ruangan tersebut. Rania tidak pergi kekamar nya , melainkan terlebih dahulu kekamar adik tirinya.

Ia menatap kamar tersebut, kamarnya yang masih belum berubah dari dulu, sepertinya adik tirinya menyukai konsep yang didesain khusus oleh mendiang ibunya.

Rania mulai memanggil para pembantu untuk memindahkan semua barang barang Sandra. Hari itu Rania akan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya.

Ia masuk kedalam kamar tersebut, menatap satu persatu barang barang yang ada disana. Banyak sekali barang barang Rania yang ada didalam kamar tersebut, Sandra sering kali mengambil barang barang Rania tanpa seijin nya, dan tidak pernah mengembalikannya.

Dari mulai tas, sepatu, baju bahkan hingga perhiasan. Rania melihat liontin yang selama ini dicari olehnya, pantas saja dia tidak dapat menemukannya, ternyata liontin tersebut berada didalam kamar Sandra.

Rania mengambil liontin tersebut lalu memakainya, liontin itu sangat berharga karena itu pemberian mendingan ibunya. Memang selama ini Sandra sering kali merayunya untuk bisa memiliki liontin tersebut, namun karena itu pemberian orang tuanya jadi Rania tidak memberikannya. Tapi siapa sangka gadis itu malah mencurinya.

*

Diana pulang diantar oleh Arya, tanpa terasa mereka pulang cukup larut. Bertemu dengan orang yang satu frekuensi membuatnya sampai lupa pada waktu.

Diana langsung menuju kamarnya, tapi saat membuka pintu ia malah melihat Rania yang tengah berbaring diatas ranjangnya sambil memainkan handphone.

"Mbak, tumben ada di kamarku?" Diana menaruh tas nya pada meja, ia mengamati seluruh ruangan tersebut, namun rasanya cukup berbeda. Dimana batang barang nya, mengapa ia tidak dapat melihatnya.

"Kata siapa ini kamarmu?" Rania mengucapkan hal tersebut tanpa menoleh pada Diana.

"Maksud Mbak apa?"

"Mulai sekarang ini bukan lagi kamarmu, aku telah lama meminjamkannya, jadi mulai hari ini aku ambil kembali. Silahkan keluar, barang barang mu sudah ada ditempat yang seharusnya dari dulu menjadi tempat mu." Rania mengucapkan hal tersebut dengan nada dingin.

Sandra lekas bergegas masuk pada walk in closed, dia memeriksa seluruh barang barang yang ada disana. Dia mengenal beberapa barang yang selama ini selalu digunakan olehnya.

Diana membawa tas yang sering dipakai olehnya, lalu menunjukkan nya pada Rania. "Mbak ini tas ku, mengapa kamu menyimpan nya?"

Rania mematikan handphone nya, lalu bangkit dari tempat tidur. Ia berjalan kearah Diana dengan wajah datar, gadis itu mengambil tas yang berada ditangan adik tirinya. "Kamu lupa?, tas ini hadiah dari ayah saat ulang tahun ku. Kamu mengambilnya begitu saja, lalu memakainya seolah olah ini barang milik mu, jadi apa salahnya aku mengambil barang ku kembali."

Diana mengepalkan tangannya, ia kemudian keluar dari sana. Lihat saja, dia akan mengadukan hal tersebut pada ibunya, dan tunggu saja perempuan itu pasti akan mendapatkan balasan. Semenjak dari restoran, sikap Rania cukup berbeda, entah setan mana yang merasuki gadis tersebut.

Rania tidak berniat memakai apa yang pernah adik tirinya pakai, dia memotret barang miliknya yang pernah Diana pakai lalu mempostingnya pada media sosial.

Rania memposting barang barang tersebut, menjualnya dengan setengah harga. Tidak sampai satu jam, barang barang branded tersebut sudah diserang oleh para pembeli.

Sedangkan Diana, kini dia tengah berada didalam kamar ibunya, mengadukan apa yang telah diperbuat Rania padanya. Sandra yang mendengar hal tersebut, tentu saja tidak terima.

Sandra menuju kamar Rania, perempuan yang sudah berumur empat puluh tahun itu sama sekali tidak terlihat bahwa dia sudah berkepala empat. Perempuan itu sangat memedulikan penampilan nya, sama sekali tidak pernah terlewat untuk melakukan perawatan.

Bahkan pakaian yang digunakannya tidak pernah ada yang dipakai sampai dua kali, dia sangat memedulikan fashion, dan selalu updated tentang perkembangan fashion setiap musim.

Sandra hendak membuka pintu kamar, namun ternyata Rania telah mengunci nya dari dalam. Dia mengetuk ngetuk pintu tersebut dan memanggil manggil nama Rania.

"Rania, ini mamah. Tolong buka pintunya, ada yang mamah ingin bicarakan dengan mu."

Rania sama sekali tidak berniat membuka pintu atau menimpali ucapan ibu tirinya, walaupun dia dapat mendengarnya. Di kehidupan keduanya ini, dia tidak akan memedulikan siapapun lagi selain dirinya dan ayahnya.

Cukup sekali Rania mengalami kehidupan yang buruk, hidup dibawah bayang-bayang adik tirinya. Selalu menjadi perbandingan, dan yang Rania anggap keluarga mereka sama sekali tidak pernah menganggapnya.

Sandra menggeram kesal, entah Rania sudah tertidur atau memang gadis itu pura pura tidak mendengar nya. Karena sudah cukup lelah memanggil Rania namun sama sekali tidak ada jawaban, maka dari itu Sandra memutuskan untuk pergi.

Ia kembali kedalam kamarnya, dan mendapati Diana yang tengah menangis. Sandra memeluk putri nya, mengusap usap punggung gadis itu, agar lebih tenang.

"Mamah, aku gak mau pindah kamar. Dari dulu itu sudah menjadi milikku dan akan selamanya menjadi milikku."

"Iya sayang, besok mamah akan bicara dengan Rania, dan akan mamah pastikan kamar itu akan menjadi milikmu kembali."

*

Rumah yang tadinya rapi, kini terlihat sangat berantakan. Ruslan menumpahkan semua emosi pada barang barang yang berada disekitarnya.

Pecahan beling berserakan dimana mana, vas yang harganya ratusan juta sudah hancur tak berbentuk, televisi yang menempel pada dinding sudah tergeletak diatas lantai, layarnya sudah hancur karena pria itu memukulnya brutal dengan tongkat golf yang ada ditangannya.

Bahkan semua pembantu tidak ada yang berani keluar, saat melihat majikannya yang sudah seperti kesurupan. Semua itu diakibatkan oleh istrinya yang tak kunjung pulang, juga anak durhaka yang mengabaikan telepon nya.

Ruslan telah menyuruh bawahannya untuk melacak dimana keberadaan mereka, namun siapa sangka, Danu cukup cerdik dia membuang handphone yang biasa dia pakai, karena tahu ayahnya menaruh pelacak disana.

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan pada kalian, aku tidak akan melepaskan kalian walau sampai pada ujung dunia sekalipun."

BERSAMBUNG.......

Jangan lupa untuk like komen dan subscribe.

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!