NovelToon NovelToon
Li Shen Sang Penghancur

Li Shen Sang Penghancur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Li Shen, murid berusia 17 tahun dari Sekte Naga Langit, hidup dengan dantian yang rusak, membuatnya kesulitan berkultivasi. Meski memiliki tekad yang besar, dia terus menjadi sasaran bully di sekte karena kelemahannya. Suatu hari, , Li Shen malah diusir karena dianggap tidak berguna. Terbuang dan sendirian, dia harus bertahan hidup di dunia yang keras, mencari cara untuk menyembuhkan dantian-nya dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar seorang yang terbuang. Bisakah Li Shen bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalan menuju kekuatan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chp 33

Cahaya pagi menembus tirai paviliun, menandakan awal dari hari yang baru. Li Shen, dengan rambut sedikit acak-acakan, bangkit dari tempat tidur sambil menggosok matanya.

"Hah... Kepalaku berat sekali," gumamnya, mengingat sisa-sisa mabuk dari malam sebelumnya. Ia menggelengkan kepala, mencoba mengumpulkan kesadaran, lalu berjalan menuju ruang makan untuk sarapan.

Di meja makan, Bai Yue sudah duduk dengan tenang, menyajikan beberapa hidangan sederhana tapi terlihat lezat. Namun, ada sesuatu yang berbeda dari dirinya pagi itu. Tatapannya sesekali melirik ke arah pintu, menunggu Li Shen muncul. Wajahnya sedikit kemerahan, terutama ketika ia mengingat kejadian tadi malam.

"Selamat pagi," suara Li Shen tiba-tiba terdengar. Bai Yue hampir tersedak oleh minuman teh yang ia teguk.

"A-ah, selamat pagi! Duduklah," jawabnya dengan sedikit gugup, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

Li Shen duduk di seberangnya sambil menguap kecil. Ia mengambil sepotong roti di meja dan mulai makan dengan lahap. "Hidangannya terlihat enak, terima kasih banyak, Bai Yue."

"Oh, sama-sama," jawab Bai Yue singkat. Tatapannya terpaku pada cangkir teh di depannya, menghindari kontak mata dengan Li Shen.

Li Shen melanjutkan makannya dengan santai, tidak menyadari apa-apa. Namun, setelah beberapa saat, ia terdiam sejenak dan berkata, "Eh, ngomong-ngomong... Terima kasih banyak sudah membawaku pulang tadi malam. Aku benar-benar tidak ingat apa-apa."

Mendengar itu, wajah Bai Yue semakin memerah. "I-iya, tidak masalah. Kau benar-benar mabuk, jadi kupikir lebih baik membawamu pulang."

Li Shen tertawa kecil, "Hahaha, aku pasti merepotkan, ya? Maaf sudah membuatmu kerja ekstra."

"Tidak apa-apa," Bai Yue menjawab dengan senyum tipis. Namun, dalam hatinya, ia bertanya-tanya apakah Li Shen benar-benar tidak ingat apa-apa.

"Tapi aku benar-benar berterima kasih. Kau selalu baik padaku," tambah Li Shen dengan nada tulus, membuat Bai Yue semakin salah tingkah.

"S-sudahlah, makan saja," katanya cepat, mencoba mengalihkan pembicaraan sambil menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.

Li Shen mengangkat bahu sambil kembali fokus pada sarapannya. Bai Yue, di sisi lain, hanya bisa menghela napas pelan. "Dia benar-benar tidak sadar, ya," pikirnya, merasa lega sekaligus sedikit kecewa.

Namun, hari itu dimulai seperti biasa—dengan suasana hangat yang khas antara mereka berdua, meskipun Bai Yue terus mencoba menyembunyikan perasaan yang perlahan tumbuh di hatinya.

--------

Beberapa hari setelah festival usai, suasana kota Qinghai kembali tenang. Para penduduk mulai menjalani rutinitas mereka seperti biasa, namun kabar tentang sosok misterius bernama Li Shen yang berhasil mengalahkan Zhao Liang terus menjadi bahan perbincangan.

Pagi itu, di gerbang utama kota, sekelompok penunggang kuda dengan pakaian serba hitam dan dihiasi emblem emas berbentuk naga—lambang Kekaisaran Tian Zhao—memasuki kota. Di barisan terdepan, seorang pria paruh baya dengan rambut abu-abu yang tersisir rapi memimpin. Wajahnya memancarkan otoritas yang kuat, dan auranya menunjukkan bahwa ia bukan orang sembarangan.

"Kami adalah utusan Kekaisaran Tian Zhao," suara pria itu bergema tegas di alun-alun kota. "Kami datang untuk menyelidiki kejadian besar yang melibatkan kehancuran Sekte Lingxiao serta kebangkitan kota Qinghai."

Kerumunan penduduk segera berkumpul, berbisik-bisik di antara mereka.

"Utusan kekaisaran? Apa yang mereka inginkan?"

"Mungkin tentang Li Shen. Semua orang tahu dia yang mengalahkan Zhao Liang."

Kabar kedatangan utusan ini dengan cepat sampai ke klan Bai. Bai Tian, bersama beberapa tetua dan Bai Yue, segera menyambut kedatangan mereka di aula utama klan. Tak lama kemudian, Li Shen, yang baru selesai berkultivasi, juga dipanggil untuk hadir.

Di Aula Utama Klan Bai....

Di aula megah itu, suasana terasa tegang. Pria paruh baya yang memimpin rombongan memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Wei Zhong, Kepala Divisi Investigasi Kekaisaran. Saya diutus oleh Yang Mulia Kaisar Tian Zhao untuk mengetahui detail kejadian di kota Qinghai." Ia menatap tajam ke arah Bai Tian dan para tetua. "Kami telah mendengar laporan tentang seorang pemuda yang luar biasa. Dia tidak hanya mengalahkan Zhao Liang tetapi juga mencapai ranah Transformasi Langit di usia muda."

Li Shen, yang duduk dengan santai di salah satu kursi, hanya mengangkat alisnya.

"Pemuda itu adalah dia," Bai Tian berkata sambil mengangguk ke arah Li Shen.

Wei Zhong memandang Li Shen dengan mata penuh rasa ingin tahu. "Jadi, kau adalah Li Shen? Orang yang membuat seluruh kekaisaran membicarakan Qinghai?"

Li Shen berdiri perlahan, memasukkan tangannya ke dalam lengan bajunya dengan santai. "Ya, itu aku. Tapi kalau kau ingin tahu sesuatu, tanyakan saja. Aku tidak punya waktu untuk basa-basi."

Wei Zhong tersenyum tipis. "Kau cukup percaya diri untuk seseorang yang begitu muda. Aku mendengar bahwa kau menguasai ranah Transformasi Langit di usia 18 tahun. Itu sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Kekaisaran."

Li Shen hanya mengangkat bahu. "Itu bukan sesuatu yang aku rencanakan. Kebetulan saja aku mendapat beberapa peluang."

Wei Zhong mempersempit matanya, mencoba membaca lebih dalam siapa Li Shen sebenarnya. Namun, auranya terasa seperti kabut—misterius dan sulit ditebak.

"Kaisar mungkin akan sangat tertarik padamu," Wei Zhong berkata, senyumnya berubah menjadi sesuatu yang lebih serius. "Bakat dan kekuatan seperti milikmu tidak boleh diabaikan. Aku akan melaporkan segala yang kudapatkan di sini kepada Yang Mulia."

"Kaisar tertarik atau tidak, itu urusannya. Aku bukan orang yang suka terikat oleh kekuasaan," jawab Li Shen dingin.

Suasana di aula menjadi sedikit tegang. Bai Yue, yang berdiri di sisi Li Shen, menatapnya dengan cemas, khawatir sikapnya yang terlalu blak-blakan akan menimbulkan masalah. Namun, Wei Zhong tertawa pelan.

"Kau memang berbeda. Baiklah, aku akan menyelesaikan tugas ini. Tapi kau, Li Shen... Ingatlah, bakat sepertimu akan selalu menarik perhatian, baik itu dari sekutu maupun musuh. Berhati-hatilah."

Setelah beberapa saat berbicara dengan Bai Tian dan para tetua mengenai perkembangan kota, Wei Zhong dan rombongannya meninggalkan aula, tetapi mereka meninggalkan kesan yang mendalam. Bai Yue memandang Li Shen dengan campuran kekaguman dan kekhawatiran.

"Li Shen, kau sadar apa yang barusan kau lakukan, kan? Menantang kekaisaran seperti itu..." Bai Yue berkata dengan nada khawatir setelah mereka kembali ke ruangan pribadi mereka.

Li Shen tertawa kecil. "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak suka basa-basi. Kalau kekaisaran punya urusan denganku, mereka tahu di mana mencariku."

"Kau terlalu santai," Bai Yue menghela napas, namun senyumnya tetap muncul. "Tapi itulah yang membuatmu unik."

Li Shen mengacak-acak rambutnya. "Kau terlalu banyak khawatir. Percayalah, aku bisa mengatasi apa pun yang datang."

Setelah percakapan di aula selesai, Li Shen duduk merenung di paviliun kecil klan Bai. Ia masih memikirkan kata-kata Wei Zhong tentang perhatian kekaisaran. Namun, lebih dari itu, ada rasa penasaran yang terus mengusik pikirannya. Ia ingin tahu seberapa kuat dirinya setelah menyerap kekuatan Spirit Naga Langit dan mencapai ranah Transformasi Langit.

"Mungkin sudah waktunya untuk menguji ini," gumamnya sambil berdiri.

Dengan lompatan ringan, tubuhnya melayang ke udara. Dalam sekejap, Li Shen sudah meninggalkan kota Qinghai. Ia terbang dengan kecepatan yang luar biasa, angin berdesir kencang di sekelilingnya.

Setelah beberapa saat, Li Shen menemukan sebuah hamparan rumput luas yang dikelilingi pegunungan. Tempat itu sangat sepi, tanpa tanda-tanda keberadaan manusia. Langit biru membentang di atas, dan suasana di sana sangat tenang.

"Tempat yang sempurna," katanya sambil mendarat perlahan.

Li Shen menghirup udara segar, lalu mulai memusatkan energinya. Ia mengangkat tangan kanannya, dan aura emas mulai menyelimuti tubuhnya. Kekuatan yang begitu besar mengalir melalui nadinya, membuat setiap pori-pori tubuhnya terasa hidup.

"Mari kita lihat seberapa jauh kekuatan ini bisa melangkah," ujarnya dengan senyum tipis.

Dengan gerakan lambat namun pasti, ia menghunus pedang energi dari udara. Pedang itu bukan senjata fisik, melainkan energi murni yang bersinar terang seperti matahari. Panjangnya mencapai belasan meter, dan aura naga samar tampak melingkari bilahnya.

Li Shen mengangkat pedang emas itu tinggi-tinggi, mengarahkan ujungnya ke salah satu gunung di kejauhan.

"Hancurkan."

Ia mengayunkan pedangnya dengan ringan, tetapi dampaknya sungguh luar biasa. Sebuah gelombang energi emas melesat seperti badai, membelah udara dengan suara menggelegar.

BOOOOM!

Gelombang energi itu menabrak gunung di kejauhan. Dalam sekejap, gunung itu terbelah menjadi dua bagian yang sempurna. Pecahan batu raksasa meluncur ke bawah, dan suara gemuruh menghentak lembah.

Angin kencang menyapu hamparan rumput tempat Li Shen berdiri, tetapi ia tetap tak bergerak sedikit pun. Matanya mengamati kehancuran yang ia ciptakan dengan ekspresi datar.

"Hanya dengan satu serangan seperti ini... Kekuatan ini benar-benar di luar nalar," gumamnya.

Namun, ia juga merasakan sesuatu yang berbeda. Meski serangan itu begitu dahsyat, energi dalam tubuhnya tetap stabil, tidak seperti sebelumnya ketika ia sering merasa kelelahan setelah menggunakan teknik tingkat tinggi.

"Jadi ini kekuatan sesungguhnya Spirit Naga Langit," katanya sambil mengepalkan tangan. "Tapi aku tidak bisa terlalu percaya diri. Masih ada banyak orang yang lebih kuat di luar sana."

Li Shen berdiri di sana untuk beberapa saat, membiarkan angin berhembus menerpa wajahnya. Ia merasa puas dengan uji coba ini, tetapi di saat yang sama, ia sadar bahwa kekuatan besar ini juga membawa tanggung jawab yang besar.

"Aku harus berhati-hati," pikirnya. "Kekuatan seperti ini bisa menghancurkan dunia jika digunakan tanpa berpikir panjang."

Setelah itu, Li Shen melompat ke udara dan kembali terbang menuju Qinghai. Suara gemuruh dari gunung yang terbelah perlahan memudar di kejauhan, menyisakan sebuah pemandangan yang akan menjadi saksi bisu kekuatan luar biasa dari seorang pemuda bernama Li Shen.

1
Abi
kereen
إندر فرتما
tapi sayangnya MC gak jadi alkemis
Aswindra Gani
pake bahasa indo aja lah... jngn di vampur2
Dante-kun: Nanti di chp 12 keatas udah pake bahasa indonesia bang teknik teknik serangan nya
total 1 replies
Abi
mantap, tetap semangat thor
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Abi
up
إندر فرتما
mantap Thor
Mazz Tama
waktu nya seraaaaaaaannnnnnggggg
Mazz Tama
waktu nya pembantaiiiiian
Mazz Tama
bantaiiiii
Mazz Tama
lanjut
Mazz Tama
bantaaaaiiiiiii Thor
Mazz Tama
Thor mending di ganti nama jurus nya jangan pake bahasa inggris
Mazz Tama
seru thor lanjut
Mazz Tama
sipp Thor lanjut lah /Smirk/
Dante-kun: 😁😁😇 Hehe makasi bang udah suport, moga sedikit terhibur.
total 1 replies
Mazz Tama
lanjut thor
Mazz Tama
penasaran Thor lanjut
Mazz Tama
menarik alur cerita nya
Iwa Kakap
ini cerita china apa barat thorr..
gq nyqmbung bahasa bart nya..
pantas ga ada yg baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!