NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Juan tersenyum,entah kenapa melihat Aurora mengingatkan dirinya pada Kimeera.Padahal ia sudah sejauh ini berusaha melupakan gadis itu dan mencoba menata hatinya kembali.

Pertunangan Vecia dan Sam membuat ia sadar,jika ia harus bisa berubah dengan caranya sendiri tanpa bergantung lagi pada sahabatnya itu.Mungkin benar kata Celia jika dia terlalu egois.Ia tidak bisa memiliki Kimeera dan bahkan Vecia yang dia pikir menaruh hati padanya malah menjalin hubungan dengan orang lain.

Juan merasa dirinya seolah tak pantas untuk siapapun.Jadi ia memutuskan untuk memperbaiki diri walaupun harus pergi dari kota di mana ia lahir dan tinggal.

"Aurora,nama yang cantik"gumam Juan sambil meneruskan langkah kakinya yang sedikit pincang.

****

"Kenapa tuh kaki?"tanya Rian rekan kerja Juan yang sedikit cerewet untuk ukuran seorang pria.Berdiri di depan meja kerja Juan dengan gaya santai.

"Jatuh"jawab Juan datar.

"Jatuh di mana?"tanya Rian lagi membuat Juan mendengus kesal.

"Kamu ini staf kantor atau wartawan sih?"dengus Juan membuat Rian terkekeh pelan.

"Astaga Juan,masih pagi sudah sewot saja.Saya bertanya karena saya merasa simpati karena sebagai rekan kerja yang baik saya harus melakukan itu"kata Rian.

"Simpati dari mana?jatuhnya kamu bikin emosi pagi-pagi!"sahut Arman yang mejanya bersebelahan dengan Juan.

"Hei jangan julid jadi orang,saya serius loh bukan karena ada apa-apanya"balas Rian.

"Hei yang bilang kamu pansos siapa bapak?"ejek Arman membuat Rian mendengus kesal.

Juan menggeleng pelan,kenapa malah mereka yang berdebat.

"Sudah,berisik sekali kalian.Ini masih pagi kalian malah berdebat seperti emak-emak berdaster yang lagi menawar harga ikan di pasar"ucap Juan membuat Rian memasang wajah kesal bin sinis.

"Gila,ganteng begini di samain sama emak-emak"gerutu Rian tak senang.

"Lah memang mulutmu seperti emak-emak!"jawab Arman sambil tertawa begitu juga Juan.

"Hallo selamat pagi"sapa Aluna dengan nada ramah membuat semua menoleh.

"Astaga anak pak bos"bisik Rian tak percaya.

"Pagi"sahut Arman sambil tersenyum.Disana Arman seorang yang sudah menikah dan menganggap biasa saja kedatangan Aluna tanpa menunjukan ekspresi yang berlebihan seperti Rian,sementara Juan tetap stay cool dengan ekspresi datar di wajahnya.

"Hai,saya Aluna mulai hari ini saya akan bekerja bersama kalian.Jadi saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik dan menjalin pertemanan dengan baik pula"kata Aluna dengan nada ramah membuat Rian tersenyum kikuk.

"Hai juga,iya kami dengan senang hati menerima mbak Aluna disini"jawab Arman sopan namun santai.

"Eh,iya terima kasih kalau begitu.Bye the way kalian namanya siapa?"kata Aluna sambil melirik Juan yang malah sibuk menyalahkan komputer kantor.

"Saya Arman mbak"jawab Arman sambil mengangguk pelan.

"Kalau saya Rian nona Aluna"jawab Rian sambil memasang wajah sok kerennya.

"Terus yang itu siapa?"tanya Aluna menatap kearah Juan.

"Hei di tanya tuh sama nona Aluna"ucap Rian mencolek lengan Juan.

Juan mengangkat wajahnya lantas mengangguk pelan.

"Juan"jawabnya datar namun cukup membuat Aluna terkesima mendengar suara bariton yang terdengar seksi di gendang telinganya.

"Saya Aluna"kata gadis itu menyodorkan tangannya yang langsung di sambut Rian dengan gaya percaya diri.Wajah Aluna sedikit masam karena tidak di sambut sebagai mana mestinya.Malah pria melehoy di dekatnya yang bersikap paling ramah.

Aluna ingin Juan melihat penampilannya hari ini,yang terlihat begitu manis dan cantik dengan setelan baju kerja yang ia beli di salah satu butik untuk menunjang penampilannya.Agak berlebihan untuk ukuran anak baru kerja.

Juan mendongak kepalanya menatap Aluna sesaat lantas berkata

"Saya minta maaf nona atas sikap saya,tapi saya memang seperti ini"kata Juan datar.

Diam-diam Aluna menggerutu,ternyata mendekati Juan bukan perkara mudah.Lelaki ini lumayan dingin dan sulit ia dekati.Namun Aluna tidak akan menyerah begitu saja,paras Juan yang bak artis korea itu telah mencuri hati Aluna sepenuhnya.

"Iya,tidak apa-apa.Saya mengerti tapi saya harap kalian bisa membimbing saya dalam hal pekerjaan ya,maklum saya masih baru disini"kata Aluna di angguki ketiga pria itu.

Arman bisa menilai jika Aluna naksir berat pada Juan,hanya saja sayangnya Juan masa bodoh dan tetap terkesan dingin dan kaku.

Sementara Rian tampak cemburu menyadari jika tatapan Aluna selalu tertuju pada Juan semata.Seolah dia tak ada disana sama sekali.

"Hei ayo kembali ke meja masing-masing,ini waktu kerja bukan waktu menggosip!"ucap Arman membuat Aluna dan Rian kembali ke meja masing-masing.Terjawab sudah tanya Arman tentang meja baru di dekat meja Rian,ternyata itu meja untuk Aluna.

"Juan,sorry apa kamu sadar tidak jika sepertinya mbak Aluna menaruh perhatian untuk kamu"bisik Arman.

"Jangan bicara sembarangan Ar,di dengar orang tidak enak"ucap Juan datar.

"Maaf Juan,saya hanya menyampaikan pendapat saja"kata Arman lagi merasa tidak enak hati.

"Santai saja Ar,aku tidak masalah.Asal jangan sampai di dengar orang.Terkesan kita mencari kesempatan pada anak bos kita"kata Juan lagi.

Arman mengangguk pelan dan mereka sama-sama tenggelam dalam kesibukan mereka.

Di meja lain tampak Rian terus saja mencari perhatian Aluna membuat gadis itu jadi kesal,walaupun berusaha ia tahan demi terlihat baik di depan Juan.

"Berhenti bicara Rian,saya tidak suka orang yang terlalu cerewet sepertimu.Kamu ini laki-laki tapi kenapa mulutmu seperti mulut ibu-ibu tukang gosip!"sindir Aluna membuat Rian kicep seketika.

"Maaf nona"cicit Rian menunduk malu.

Aluna melengos sebal,andai saja tidak ada Juan di situ ingin rasanya ia menampar mulut pria itu dengan keras.Sangat menjengkelkan sekali rasanya ada didekat Rian yang tak berhenti berbicara hal-hal tidak penting sama sekali.

Makan siang telah tiba

"Juan ayo kita makan siang bersama"ajak Aluna sambil tersenyum ramah.

"Ikut saja Juan"kata Arman pelan.

"Baiklah"jawab Juan tidak mau memperpanjang pembahasan.Biar cepat selesai dan tidak membuang waktu hanya untuk berdebat.

Aluna mengajak Juan makan di salah satu cafe yang tak jauh dari kantor mereka.

"Saya dengar kamu anak bos besar di kota lain,tapi kenapa kamu malah memilih untuk bekerja di kota kecil seperti ini?"tanya Aluna di sela-sela makan siang mereka.

"Hanya ingin mencari pengalaman saja sebelum terjun ke bisnis papaku"jawab Juan.

"Tapi kenapa?bukannya kamu bisa memulai di kantor sendiri?"tanya Aluna lagi.

"Tidak ada tantangannya,disana jika aku berbuat salah pasti tidak akan ada yang berani menegurku.Tapi disini,aku bisa belajar banyak hal tanpa merasa di dewakan.Aku hanya ingin belajar menjadi pemimpin yang baik untuk kedepannya"kata Juan sedikit berbohong.

Selain alasan itu,tentunya melupakan Kim adalah alasan utama dari semua yang ia lakukan sekarang.

"Bye the way kamu sudah punya pacar?"tanya Aluna membuat Juan terdiam.Aluna sampai merasa tidak enak sendiri dan merutuki sikapnya yang terlalu terburu-buru.

"Maaf,saya tidak berniat menyinggung privasimu"kata Aluna dengan nada menyesal.

"Hmm,santai saja.Aku punya seseorang di hatiku.Dia ada disana dan perasaanku akan tetap sama"jawab Juan ambigu.

Aluna sedikit bingung,namun gadis itu hanya tersenyum.

"Pasti dia sangat cantik"kata Aluna lagi.

"Lebih dari sekedar cantik"jawab Juan membuat Aluna tersenyum masam.

"Secinta itu kamu sama dia,penasaran sekali seperti apa perempuan yang membuat Juan bersikap dingin padaku.Secantik apa sih dia sampai Juan acuh padaku"batin Aluna tak suka.

"Aluna,lain kali jika ingin makan siang panggil yang lain untuk bergabung.Aku merasa tidak enak dengan yang lain"ucap Juan membuat Aluna merasa kesal dalam hati walaupun yang ia tampilkan adalah senyum manis dan wajah ramah bahkan mengangguk pelan tanda setuju.

"Kamu benar,nanti lain kali saya ajak yang lain untuk bergabung"kata Aluna sok setuju padahal dalam hati memaki kesal.

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!