"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."
"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Jika Nathan kini mendapatkan pembelaan dari Amanda meskipun dia tetap tidak bisa menolak perjodohan itu, maka lain halnya dengan Diego yang kini sudah tidak lagi dikekang oleh tuan Alexander, namun dia diharuskan mendapatkan wanita terbaik yang bisa mengurus kedua anaknya.
Dan Diego menyimpan harapan besar pada Azura yang saat ini sudah kembali dekat dengan dirinya.
Tepat di pagi yang cerah Azura sudah siap untuk berangkat bekerja ke kampus nya, dia yang sudah terdaftar sebagai mahasiswi jurusan arsitektur pindahan dari Jerman itu pun menjadi perbincangan di kampus bergengsi milik Diego Alexander tersebut.
Mereka yang tidak pernah mengenal Azura selama ini adalah mahasiswi baru di kampus tersebut kecuali adik kelas nya yang memang sudah mengenal Azura yang merupakan primadona kampus yang sangat digilai para mahasiswa dan staf kampus dan pria di luaran sana, bahkan masih banyak perempuan yang mengidolakan sosok Azura yang kini dikenal sebagai dewi pembawa keberuntungan karena salah satu perusahan besar yang membeli hasil kerja keras nya disaat magang itu mempublikasikan hasil design interior rumah tersebut dan itu adalah hasil karya dari Azura.
Azura yang tiba di kampus dengan penampilannya yang seperti biasanya membuat siapapun terkagum-kagum melihat outfit dan juga mobil yang kini ia gunakan.
Azura yang sudah menggunakan masker dan kacamata seperti biasanya dia berjalan menghampiri satpam yang berjaga di gerbang pintu ajaib yang kini ia lewati dengan id card miliknya yang baru di jurusan arsitektur itu.
"Sebentar non sepertinya saya kenal anda, nona Azura ya?"ucap satpam lama tersebut yang sudah kenal dengan Azura selain dari body dan outfit yang khas dan aroma parfum yang Azura kenakan itu.
"Seratus untuk bapak."ucap Azura yang meraih uang satu juta dari dalam tasnya itu.
"Wow beneran nona Azura, terimakasih nona."ucap pria yang kini terlihat sangat senang saat mendapatkan uang tersebut.
"Hmm... bagi dua ya pak lumayan untuk kopi."ucap Azura ramah.
"Siap nona."ucap pria itu memberi hormat.
"Siapa sih?"ucap pria tampan yang merupakan satpam baru itu.
"Primadona kampus yang sangat baik hati."ucap pria paruh baya yang merupakan staf lama di kampus tersebut.
Sementara itu Azura yang sangat merindukan suasana kampus tersebut, dia berkeliling sejenak sampai dia tiba di kantin kampus tersebut.
ponsel Azura bergetar, dan Azura langsung melihat siapa yang memanggil nya. Disana terdapat tulisan my husband is calling.
Azura tidak langsung mengangkat nya, karena dia tidak ingin lagi berhubungan dengan Nathan yang sudah menceraikan dirinya. Bukan dia masih merasakan sakit, tapi dia belum siap untuk bertemu dengan pria yang dua bulan lalu telah kembali berhubungan dengan dirinya meskipun masih terikat pernikahan itu, tapi kenapa harus saat mereka akan bercerai Nathan melakukan hal itu kenapa tidak sejak awal atau tidak sama sekali agar dia tidak baper.
Sampai kemudian handphone tersebut berpindah tangan pada seseorang yang tidak pernah ia sadari kedatangan nya.
"Kamu masih berhubungan dengan dia? Dan kenapa ini masih belum diganti hh, kenapa apa kamu masih cinta sama dia?"ucap pria yang kini terlihat sangat cemburu dan kembali melempar handphone itu hingga membuat semua orang beralih menatap kearah mereka.
"Yang kamu apa-apaan sih rusak kan jadinya ih kalau marah itu tidak mikir dulu juga, aku tidak punya uang lagi untuk membeli handphone itu, lagipula semua uang ku masih berada di apartment ku yang belum terjual itu."ucap Azura yang kini memungut puing-puing handphone terbaru milik Azura yang sudah hancur berantakan itu.
"Ikut aku sekarang kita beli handphone untuk mu."ucap Diego yang kini masih menatap lekat wajah cantik yang selalu membuat dirinya merindukan wanita yang merupakan janda dari seorang Jonathan Nelson.
"Untuk apa nanti juga kamu hancurkan lagi."ucap Azura yang kini berbalik pergi tapi tidak sampai lima langkah tubuhnya sudah melayang di udara Diego bahkan tidak peduli dengan tatapan mata dari orang yang ada di sekitar nya.
Azura tidak tau bahwa hal itu telah diabadikan oleh seseorang yang merupakan orang suruhan Leony untuk dijadikan bahan olokan nanti saat Azura masuk kelas baru yang ada di gedung teratas bangunan kampus tersebut.
"Lepas yank kamu itu buat aku jadi tontonan tau gak, aku malu."ucap Azura yang membuat Diego tersadar kemudian menurunkan wanita itu.
"Aku akan kirimkan handphone baru untuk mu sweetie."ucap Diego.
"Tidak aku akan beli sendiri."ucap Azura.
"Baiklah sweety jangan cemberut begitu bukankah ini masih terlalu pagi untuk belajar sekarang temani aku sarapan pagi terlebih dahulu."ucap Diego.
"Di kantin atau tidak sama sekali."tegas Azura.
"Baiklah tapi pilihkan menu terbaik untuk sarapan ku honey dan itu tugas mu mulai saat ini."ucap Diego.
"Hmm..."lirih Azura.
Mereka pun kembali ke kantin kampus yang memang memiliki banyak menu western dan Nusantara seperti seblak bakso dan masih banyak lagi yang lainnya.
"Duduk yang manis disini dan jangan buat ulah ok."ucap Azura yang dibalas senyuman dan remasan di tangan Azura karena Diego sangat menggemaskan baginya saat ini.
"Saat Azura berbalik, dia langsung diserbu oleh mahasiswi dan mahasiswa baru yang mengerumuni nya meminta tanda tangan dan foto bersama hingga Diego benar-benar merasa tersisihkan.
"Sudah cukup, disini tempat makan jika kalian ingin melakukan hal itu sebaiknya di luar sana."ucap Diego tegas.
"Yank jangan kasari mereka, lihat mereka ketakutan dan aku seperti penjahat dimata mereka."ucap Azura.
Azura pun langsung meminta maaf dan meminta waktu untuk sarapan terlebih dahulu dengan tenang sebelum lanjut tanda tangan karena selain mereka mengidolakan nya itu juga tugas dari dosen untuk menguji mental mereka.
Tidak lama setelah Azura memesan makanan, makanan tersebut pun datang, saat ini sudah terhidang .
Diego melihat makanan yang aneh menurutnya, dia tidak protes awalnya dia menikmati sarapan pagi miliknya sementara Azura makan seblak yang terlihat memiliki kuah cabai yang banyak itu.
Azura terlihat begitu menikmati itu hingga saat ia menawarkan makanan tersebut pada Diego yang sedari tadi menatap kearahnya.
"Mau coba?"tanya Azura.
"Itu namanya apa kenapa kuahnya terlihat sangat pedas."ucap Diego.
"Ini seblak aku sudah sangat merindukan makanan ini sejak lama."ucap Azura yang kemudian menyendok potongan bakso dan lainnya lalu menyodorkan sendok itu ke mulut Diego yang kini terlihat ragu untuk membuka mulut nya.
Saat makanan itu masuk, tiba-tiba lidah Diego terasa terbakar dia langsung membuang makanan tersebut menggunakan tisu dan minum air miliknya kemudian menatap lekat wajah cantik itu dengan tatapan marah tentunya.
"Berhenti makan itu, kenapa sepagi ini makanan makanan pedas seperti itu."ucap Diego yang mengambil mangkuk yang masih penuh itu.
"Oh ya ampun yank itu aku sedang ingin makan itu."ucap Azura yang terlihat memohon.
"Tidak sweetie, makan sarapan pagi yang benar-benar aku pesan kan sekarang."ucap Diego.
"Aku sudah terlambat, kamu saja yang habiskan."ucap Azura yang sudah terlanjur kesal dia bangkit dari duduknya tapi Diego yang menahannya.
"Duduk kamu belum sarapan."ucap Diego tegas.
🧸🧸🧸🧸🧸
Azura masih menangis sesenggukan sampai tiba di rumah, setelah dia dipermalukan oleh orang-orang baru yang ada di kelasnya.
Azura bahkan tidak diberikan waktu untuk membela diri meskipun semua bukti itu palsu dan tidak sesuai dengan tuduhan mereka.
Hingga Arum dibuat kalang kabut karena dia tidak bisa membuat Azura berhenti menangis dan dan tetap mengurung diri di dalam kamar.
Sampai malam tiba seseorang yang Arum kenal datang mencari keberadaan Azura, dia adalah Diego yang kini terlihat begitu tenang dan meminta Arum untuk memanggil Azura, tapi Arum bilang Azura tidak bisa ditemui sejak dia kembali dari kampus bahkan pintu kamar itu dikunci.
Tolong carikan duplikat kunci kamar nya."ucap Diego.
"Pintu kamar nya menggunakan smart door lock tuan dan kami yang disini tidak pernah diijinkan untuk masuk kesana jika bukan saat pintu itu ia buka."ucap Arum.
"Biar saya saja."ucap Diego yang akhirnya pergi ke lantai dua.
"Sweety buka pintu nya ini aku."ucap Diego dengan lantang.
Tidak terdengar satu pergerakan pun dari dalam sana.
"Sweety."ucap Diego lagi.
Diego pun mengarahkan kamera handphonenya kearah smart door lock tersebut, dan dia pun langsung menekan angka yang terlihat bekas sidik jari Azura hingga akhirnya pintu itu terbuka.
Diego langsung masuk kedalam tapi betapa terkejutnya ia melihat wanita yang kini sudah hampir tidak sadarkan diri dengan darah yang masih menetes dari pergelangan tangannya.
"Sweety!"teriak Diego yang kini berlari ke arah Azura yang sudah tidak lagi berbicara.
Diego langsung menggendong Azura dan dibawa ke bawah dengan menggunakan lift Arum menjerit keras saat melihat keponakan nya dalam keadaan berdarah.
"Saya akan membawa nya ke rumah sakit terdekat."ucap Diego yang kini berlari menuju mobilnya dan dengan susah payah membuka pintu mobil sambil menggendong Azura memasukkan nya ke dalam mobil.
Anak-anak yang ada di dalam kamar pun berhamburan saat kakak ipar mereka berteriak.
Sementara Arum masih menangis sesenggukan sambil mencoba menghubungi Jodi yang saat ini masih berada di restaurant mereka.
"Sayang cepat pulang hiks, Ayu bunuh diri."ucap Arum yang membuat Jodi shock dan tidak sadar bahwa saat ini dia sedang berada di dalam restaurant nya. Hingga seseorang berteriak memanggil nya dan berlari menyusul nya, dia adalah karyawan Jodi.
"Pak bagaimana dengan menu baru ini."ucap nya karena Jodi dan dua pelayan nya sedang membahas tentang menu baru yang akan launching hari ini.
"Tutup saja restaurant nya saya akan ke rumah sakit ucap Jodi yang langsung tancap gas.
Azura sudah berada di dalam ruang operasi saat ini, Diego terus mondar-mandir hingga saat seseorang menghampiri nya.
"Apa yang terjadi pada Ayudia."ucap Nathan yang kini terlihat sangat cemas.
Belum sempat Diego menjawab, dia langsung dikejutkan oleh beberapa perawat yang yang keluar dari dalam ruang operasi yang bertanya kepada Diego dengan terburu-buru.
"Siapa yang merupakan keluarga pasien, pasien sudah kehabisan banyak darah dan dia butuh donor darah segera kebetulan golongan darah O sedang kosong di rumah sakit ini."ucap salah satunya.
"Saya akan bawa keluarga nya."ucap Nathan yang langsung menghubungi Amanda, beruntung Amanda sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari jalan tempat rumah sakit itu berada Nathan dengan cepat meminta ibu sambungnya itu datang dan memberitahu bahwa Ayudia dalam keadaan kritis.
Wanita cantik yang kini menangis sepanjang perjalanan menuju rumah sakit yang menghabiskan sepuluh menit itu pun langsung keluar dari mobil yang baru saja terparkir berlari kearah Nathan yang kini menyambut nya di lobby rumah sakit itu.
Dengan setengah berlari dia langsung menuju ruang operasi yang kebetulan berada di lantai satu itu.
"Saya ibunya sus tolong segera ambil darah saya sebanyak yang dia butuhkan."ucap Amanda.
"Baik bu ayo ikut saya."ucap perawat yang kini membawa Amanda masuk dalam sebuah ruangan yang tidak jauh dari sana.
Tidak lama salah seorang perawat sudah membawa satu kantung darah menuju ruang operasi.
Amanda pun masih melakukan donor darah didampingi oleh Nathan, dan Diego sudah berkumpul bersama Arum dan juga Jadi di depan ruang operasi yang tidak lama langsung terbuka dan dokter keluar dari dalam sana.
"Bagaimana keadaan istri saya dokter."ucap Diego tanpa ragu.
"Operasi berjalan lancar hanya saja saat ini keadaannya masih kritis karena kehabisan banyak darah.
"Ayudia."ucap Nathan yang baru saja menghampiri mereka saat Azura dibawa keluar dengan peralatan medis yang menempel di tubuh nya.
"Kita masih harus memantau perkembangan nya di ruang ICU."ucap dokter lainnya yang kini mengikuti Azura yang dibawa oleh beberapa orang perawat menuju lantai teratas gedung rumah sakit tersebut, karena disana ruang ICU berada.
Diego dan yang lainnya menyusul, sementara Amanda masih berbaring sambil di infus karena dia juga harus memulihkan kondisi tubuh nya yang baru saja mendonorkan darah nya.
Sementara Arum masih tidak percaya dengan penjelasan Nathan bahwa Azura adalah anak Amanda bukan anak almarhum kakak nya karena Adila mandul, tapi wajah Azura lebih mirip kakak nya dan kakak iparnya selama ini.
"Saya adalah ibu pengganti."ucap Amanda yang kini datang menghampiri mereka.
"i itu tidak mungkin, kakak saya tidak mungkin mandul dan Ayudia saya melihat kakak saya hamil anak itu tidak mungkin anda pasti bohong."ucap Arum yang kini terlihat shock.
"Adila saat itu hanya pura hamil untuk menutupi semua nya, saya yang mengandung Ayudia hingga saat saya melahirkan Adila pun berakting seolah-olah ia juga akan melahirkan dan di ruang bersalin saya yang melahirkan dan dia yang mendapatkan bayi yang saya lahirkan hingga kalian tidak curiga dengan itu."ucap Amanda menjawab semua keraguan itu.
"Sejak hari itu saya hanya diijinkan untuk menemui dia di luar, rumah saat kami bertemu entah itu di pusat perbelanjaan ataupun tempat lainnya dan saya yang mengajarkan dia main ice skating karena tempat itu adalah tempat dimana kami bisa menghabiskan waktu bersama.
"Benar dia bahkan pandai menari di atas ice."ucap Alma yang baru saja datang.
tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/