Ketika cinta hanya sebatas saling menguntungkan, apa masih bisa di sebut sebuah cinta?
Yulita, terpaksa menerima pernikahan dimana dia menjadi wanita kedua bagi suaminya, pernikahan yang hanya berlangsung hingga dia bisa memberikan keturunan untuk pasangan Chirs dan Corline.
Ingin menolak, tapi dia seolah di jual oleh Ayahnya sendiri. Ketika dengan suka rela sang Ayah menyerahkannya pada seorang pria beristri untuk menjadi wanita kedua.
Pernikahan tidak akan berjalan begitu sulit, jika saja Yulita tidak menyimpan harapan terlalu besar pada suaminya. Dia yang berharap bisa mendapatkan sedikit saja rasa peduli dan cinta dari suaminya.
Namun, pada akhirnya semuanya hanya angan semu yang tak akan pernah bisa terwujud. Selamanya dia hanya wanita kedua.
"Aku rela mengandung dan melahirkan anakmu, tapi apa tidak bisa sedikit saja kau peduli padaku?" -Yulita-
"Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu!" -Chris-
Dan ternyata, mencintai tetap menjadi luka bagi Yulita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Mencintai
Hari dimana semuanya tidak akan lagi sama, ketika cinta sudah saling terucap, tapi ada hati yang dengan berat harus mengalah suatu saat nanti. Namun, setidaknya semuanya sudah lebih baik dari sebelumnya. Bisa merasakan tentang dicintai dan mencintai sudah menjadi hal yang baik baginya.
Yulita terbangun lebih dulu, dia menatap wajah suaminya yang masih terlelap. Wajahnya yang tenang, membuat Yulita tidak ingin beranjak saat memandangnya. Tangannya mengelus perutnya sendiri, seolah sedang menunjukan pada anaknya jika yang sekarang berada di depannya ini adalah Ayahnya.
Kamu harus jadi anak sehat, baik dan nurut sama Ayah kamu ya, Nak. Karena mungkin Ibu tidak akan bisa bersama denganmu selamanya.
Yulita mencoba mengangkat tangan Chris yang berada di pinggangnya. Ingin melepaskan pelukannya, dan Yulita harus bersiap untuk pergi bekerja hari ini.
"Sayang, mau pergi kemana?" Pelukan di pinggangnya semakin erat, Yulita tidak bisa bergerak lagi. Dia menoleh dan menatap suaminya yang masih memejamkan matanya. "Aku masih mengantuk, temani aku sebentar saja"
"Aku harus pergi bekerja hari ini, kamu tidur saja lagi. Tapi aku harus siap-siap"
Chris malah semakin beringsut memeluknya dengan erat. Mengecup pipi Yulita meski dengan mata setengah terbuka. "Kamu berangkat bareng aku saja. Tidak baik terus mengemudi sendiri, itu bahaya"
"Tapi, aku akan terlambat jika kamu terus memeluk tubuhku seperti ini. Ayo bangun Tu- Eh, Sayang"
Gila, akhirnya aku memanggilnya seperti itu. Hatiku terasa senang bisa memanggilnya seperti itu.
Yulita merasa aneh saat bibirnya memanggil Chris dengan panggilan itu. Tapi, hatinya bergetar senang, dia suka dengan panggilannya. Ketika Chris memanggilnya seperti itu, juga menjadi hal yang menyenangkan bagi Yulita.
"Mau mandi bersama?" tanya Chris, kali ini matanya sudah sepenuhnya terbuka, menatap wajah polos wanitanya yang baru bangun tidur.
"Gak mau ih" Yulita memalingkan wajahnya yang memanas. Perkataan Chris cukup membuatnya salah tingkah. "Aku bisa mandi sendiri, jadi kamu diam saja dulu disini. Aku mandi duluan ya"
Akhirnya Chris membiarkan istrinya yang pergi duluan ke kamar mandi. Bahkan dia sedikit berlari, mungkin karena gugup dengan ucapan Chris barusan.
"Hati-hati Sayang, kau bisa jatuh!" teriak Chris, khawatir melihat Yulita yang berlari seperti itu.
Chris menatap langit-langit kamar dengan kedua tangannya menjadi bantalan di belakang kepala. Tersenyum tipis dengan kejadian barusan. Ungkapan cinta diantara mereka kemarin, berhasil membuka lembaran baru dalam hidup Chris. Dia sangat bahagia ketika Yulita akhirnya berani mengungkapkan perasaannya sendiri.
Dan saling mengungkapkan apa yang mereka rasakan, tidak buruk. Itu lebih baik daripada terus memendamnya.
"Baru kali ini aku sampai begitu besar mencintai seseorang. Bahkan aku sangat takut dia terluka sedikit pun, padahal pada awalnya aku sering membuatnya terluka. Hah.. Dasar kau sialan Chris, kenapa tega melukai wanita rapuh seperti dia"
Terkadang dia ingin sekali memaki dirinya di masa lalu. Ketika dia harus membuat Yulita menderita dengan segala sikapnya. Dan sekarang dia menyesali semuanya, Chris hanya akan mencoba untuk memperbaiki semuanya mulai saat ini.
*
Setelah sarapan segelas susu dan juga sepotong roti lapis, mereka langsung pergi menuju Kantor. Yulita tersenyum tipis menatap suaminya yang sedang mengemudi. Tangan kekarnya memegang kemudi dengan tatapan yang fokus ke arah jalanan di depannya.
Jika sudah besar mencintai, maka hanya dia yang terlihat dimata kamu. Selalu terlihat menjadi pria yang paling tampan, meski sebenarnya ada pria lain yang lebih tampan.
Yulita tersenyum tipis, mengingat ucapan Aruna yang pernah mengatakan itu. Aruna adalah istri dari sahabat kecilnya, yang menjadi cinta pertama Yulita, namun sia-sia karena jodohnya adalah Aruna. Gadis itu juga berjuang dengan tidak mudah untuk mendapatkan hati pria yang sudah menjadi suaminya.
Ternyata benar, jika cinta bisa membutakan kita.
"Sayang, ayo turun"
Yulita mengerjap pelan, saking asyiknya dengan segala lamunan sambil menatap wajah tampan suaminya, dia sampai tidak sadar telah sampai di depan Lobby Perusahaan.
"Loh, kenapa tidak langsung ke parkiran saja?" tanya Yulita, dia panik.
Jika dia turun dari mobil suaminya di depan Lobby Perusahaan, sudah pasti akan banyak orang melihat. Jika di parkiran setidaknya lebih sepi, dan Yulita bisa bersembunyi.
"Kita turun disini saja, mobil biar di parkir oleh Security saja. Ayo turun"
Yulita menatap suaminya dengan mata terbelalak. Ini tidak akan aman, bagaimana jika ada orang yang melihatnya turun dari mobil Presdir. Tidak, pastinya akan banyak orang yang melihatnya. Itu pasti.
"Kamu turun duluan saja, aku ikut Pak Security sampai ke parkiran"
"Apa maksudmu?" Mata Chris menyipit mendengar ucapan Yulita barusan. "Kau ingin apa dengan Security? Aku tidak akan biarkan ya, Yulita!"
"Aduh Sayang, bukan saatnya untuk cemburu. Kalau sampai orang-orang melihat aku turun dari mobil kamu, itu akan menjadi runyam. Kamu pikir mereka tidak akan menyerang aku? Pasti akan banyak yang bertanya-tanya. Kejadian kemarin saja ketika kamu tiba-tiba meminta aku untuk menyerahkan laporan akhir proyek, itu sudah membuat semua orang bertanya-tanya. Kenapa aku?"
Chris menghembuskan nafas pelan, dia mengelus kepala istrinya dengan lembut. "Sabar ya, akan ada saatnya kamu di akui sebagai istriku juga"
Yulita hanya tersenyum, dia sudah tidak terlalu ingin berharap lebih. Bisa mendapatkan hati suaminya saja, sudah cukup baginya. Tidak perlu memikirkan tentang hal lain lagi, karena dia sadar jika selamanya dia hanya akan menjadi wanita kedua. Meski hati suaminya sudah untuknya, itu pun pasti tidak sepenuhnya. Karena ada Corline yang tetap menjadi seorang istri pertama.
"Yaudah, aku sampaikan mobilnya ke Parkiran"
Pak Security yang sudah siap membukakan pintu mobil untuk Chris, langsung mengerutkan keningnya bingung saat mobil mewah itu malah kembali melaju menuju Parkiran.
Setelah sampai disana, suasana parkiran sudah cukup sepi dengan beberapa jejeran mobil. Yulita yakin dia yang terakhir datang hari ini.
"Huh, aku keluar duluan ya. Kamu diam dulu disini. Jangan mengikuti aku dulu"
Chris tersenyum, merasa lucu dengan istrinya yang berbicara cepat seperti itu. Dia mengelus kepala Yulita dan mengecup keningnya dengan lembut.
"Nanti sore kita akan pergi ke Dokter 'kan?"
"Iya Sayang, aku turun dulu ya. Sampai jumpa nanti"
Yulita segera turun dari dalam mobil, celingukan untuk memastikan jika tidak ada orang yang melihatnya. Setidaknya dia harus bisa menjaga citra suaminya dan dirinya juga. Karena jika mereka ketahuan bersama, maka itu akan menjadi kasus besar. Apalagi publik sudah tahu jika Chris adalah suaminya Corline, tetap akan Chris yang salah disini karena dianggap mengkhianati pernikahannya dengan Corline. Orang lain tidak akan mau mengerti alasannya.
Di dalam mobil, Chris hanya tersenyum dengan menggeleng pelan melihat istrinya yang berjalan sambil celingukan, seperti seorang maling.
"Kenapa aku baru sadar jika dia itu ... sangat menggemaskan. Ah sial, aku semakin gila padanya. Semakin jatuh cinta aku padanya"
Bersambung
makkin gk sbar nunggu cerita ririn lion thor,,,di tunggu yaaa
pasti cewek niy calon dedek nya..sensi sama daddy nya🤣🤣🤣🤣