NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Kebingungan Bu Sarma

     Daisya menatap sang mama iba, demi bisa mengembalikan kehangatan sikap Dallas, Bu Delima selalu menunjukkan perhatian dari hal-hal yang terkecil sampai makanan kesukaan Dallas. Kesalahan yang lalu karena memaksa Dallas dijodohkan dengan Bidan Dista, membuat Bu Delima dan sang suami masih belum mendapatkan maaf dari Dallas.

     "Tadi mama ada yang antar nyebrang, dia merasa bersalah karena mama tiba-tiba nyebrang. Padahal mama sebetulnya yang salah, karena tidak melihat arah kanan saat mau nyebrang. Untungnya perempuan itu tidak marah, dia justru turun dan mengantar mama nyebrang," cerita Bu Delima seraya menunjuk ke arah Syafana pergi.

     "Tuh, kan, Mama. Sudah Dais bilang, tidak perlu keluar dari mobil. Kalau Mama mau belikan bolu pandan kesukaan Als, Mama tinggal bilang ingin ke toko kue sebrang itu. Kan kami juga bisa sekalian ke sana, Mas Ferdi juga pasti mau antar Mama. Beruntung perempuan itu tidak marah atau kenapa-kenapa. Dia juga rela antar Mama nyebrang." Mata Daisya melihat ke arah perempuan yang dikatakan Bu Delima tadi.

     "Yang pakai hijab oren itu, kan, Ma?" tanya Daisya.

     "Iya," seru Bu Delima.

     "Untung saja dia orangnya baik. Sampai turun dulu dan antar Mama. Semoga kamu selamat dan lancar perjalanannya Mbak, dan selalu bahagia dalam kehidupannya," ucap Daisya tulus.

     "Ayo, sebaiknya kita pulang. Mas Ferdi sepertinya sudah kembali ke mobil." Daisya menuntun lengan Bu Delima menuju mobilnya. Mereka memasuki mobil, tidak lama dari itu, mobil pun melaju meninggalkan pelataran parkir.

***

     Setelah mengantarkan ibu-ibu yang mau nyebrang tadi, sejenak Syafana mampir ke toko buah untuk membeli oleh-oleh buat ibu dan bapaknya.

     Tidak berapa lama, motor Syafana tiba di depan rumah kedua orang tuanya. Hatinya lega. Motor itu dimasukkan ke dalam halaman rumah dan diparkir dengan benar.

     "Assalamualaikum," salam Syafana.

     Dari dalam, muncul Bu Sarma dengan senyum mengembang di wajahnya. Perempuan 55 tahun itu bahagia melihat kedatangan Syafa.

     "Syafa. Alhamdulillah kamu datang dengan selamat. Naik apa kamu, apakah kaki kamu yang tertimpa motor itu sudah tidak sakit lagi?" cecar Bu Sarma seraya menerima uluran tangan Syafa.

     "Alhamdulillah Bu, Syafa sudah sehat. Kaki Syafa sudah tidak sakit lagi. Syafa ke sini naik motor, karena kaki Syafa sudah kembali normal." Syafa menjawab seraya bergegas menuju dapur untuk menyimpan buah-buahan dan kotak bolu pemberian Bidan Dista tadi.

     "Syukurlah Syafa. Beberapa minggu yang lalu Saka juga kemari menengok kami. Dia semakin tampan saja. Lalu dengan gembira Saka menceritakan kalau tes Cabanya berjalan dengan lancar, dan sejauh ini tesnya masih lolos. Semoga saja sampai pantokhir dia lulus. Saka benar-benar mirip papanya," tutur Bu Sarma. Entah sadar atau tidak, Bu Sarma kembali mengungkit papanya Saka, yakni Dallas.

     Ucapan sang ibu membuat Syafana mengelus dada yang tiba-tiba sesak. Belum selesai pikirannya dijejali cerita Bidan Dista yang seakan-akan sosok dalam cerita Bidan itu adalah Dallas. Kini sang ibu kembali mengungkit Dallas, bagaimana bisa Syafa mengubur ingatannya tentang Dallas, kalau akhir-akhir ini pikirannya dipenuhi nama Dallas kembali?

     "Bapak ke mana, Bu? Kok sepi?" Syafana berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Sembari mengiris bolu pemberian Bidan Dista tadi, di dapur.

     "Bapak tadi ke pos depan. Katanya mau beli tembakau," jawab Bu Sarma sembari menghampiri Syafana di dapur.

     "Apa yang kamu iris itu Sya?"

     "Ini bolu pemberian pelanggan Syafa, Bu. Hari ini, kan Syafa mengantarkan pesanannya ke Ciasem, Margatilu. Pulangnya malah dikasih oleh-oleh bolu pisang tepung beras ketan. Ciciplah, Bu. Ini masih hangat karena baru saja diangkat dari oven saat memberikan pada Syafa," ujar Syafana.

    "Sepertinya enak kalau masih panas. Wangi lagi, ya. Pintar bikin bolu ternyata pelangganmu itu, Sya. Dia buka usaha kue?"

     "Bukan, Bu. Tapi dia seorang Bidan. Yang buat bolu ini pembantunya," jawab Syafana sembari meraih satu irisan lalu disantapnya.

     "Lumayan juga. Tapi, bolu buatan kamu juga tidak kalah enak dari bolu buatan pembantunya pelanggan butikmu ini, Sya. Apalagi bolu pandan, kamu selalu buat saat masih di rumah ini untuk Dallas, dia sangat suka bolu buatanmu, bahkan dia selalu memuji-mujinya." Lagi-lagi Bu Sarma mengungkit lagi nama Dallas, membuat Syafana sedikit keselek.

     Syafana berdiri lalu meraih dua gelas untuknya dan juga ibunya. Dia tuangkan air teh panas dari teko yang baru beberapa saat tadi diseduh Bu Sarma.

     "Minumnya, Bu." Syafana meletakkan satu gelas di depan ibunya. Wangi teh tubruk menusuk hidung, wanginya menyegarkan.

     "Hati-hati masih panas Sya, teh panas-panas begini cocoknya memang dengan bolu seperti ini," ucap Bu Sarma lagi seraya perlahan menyeruput teh tubruk yang sudah disaring.

     "Sya, beberapa hari setelah Saka datang ke rumah. Mantan suamimu datang lagi ke rumah. Seperti biasa, dia datang hanya untuk meminta maaf dari kami. Dia juga mempertanyakan anak kalian, karena mantan suamimu yakin kalau kamu saat itu sedang mengandung." Tiba-tiba saja Bu Sarma menceritakan kedatangan Dallas ke rumah ini.

     Syafana diam, dia sama sekali tidak mau membahas nama itu lagi. Baginya Dallas sudah ditelan bumi dan tidak mau ada dalam pikirannya lagi.

     "Dia ingin kejujuran dari kami atau kamu tentang anak itu. Dan kenapa disembunyikan? Dia bilang, seandainya kata maaf dari kamu dan kami tidak diberikan, setidaknya biarkan darah dagingnya tahu dan mengakui dia sebagai papanya. Dia berkata sambil menangis, bahkan selalu bersimpuh di kaki Bapak. Ibu jadi merasa bersalah, setiap dia datang, kami selalu perlakukan dia tidak baik." Bu Sarma menjeda sejenak ucapannya.

     "Kami juga sebetulnya tidak ingin dia datang ke sini, kami pun masih merasakan sakit hati yang kamu rasakan, tapi kami bisa apa? Kami tidak bisa mengusir secara langsung sampai harus marah dan meneriakinya. Kami takut tetangga mendengar kericuhan di rumah kami," lanjut Bu Sarma terdengar serba salah.

     Syafa menghela nafas dalam. Dia menjadi semakin bingung mendapat cerita tentang Dallas yang selalu datang ke rumah ini.

     "Syafa serahkan pada Ibu dan bapak untuk menghadapi dia. Yang jelas Syafa tidak mau lagi berurusan dengan dia. Biarkan saja dia ke sini terus memohon dan meminta, bukan kita yang minta, kan Bu?" balas Syafa akhirnya bersuara.

     "Memang kita tidak minta. Hanya bapak dan ibu tidak enak saja selalu memperlakukan dia tidak baik. Bapak merasa berdosa, tiap dia datang bapak selalu memberikan sikap yang marah dan arogan. Tapi lama-lama bapak merasa jenuh dan lelah kalau harus menghadapi kedatangan dia lagi. Bapak sudah tua, dia sebenarnya tidak ingin memperlakukan siapapun termasuk mantanmu dengan sikap yang tidak baik. Bapak ingin bertobat, bapak sudah tua," tutur Bu Sarma sembari berkaca-kaca menatap Syafana.

     Syafana paham tentang perasaan sang bapak yang diceritakan Bu Sarma barusan. Syafa merasa berdosa juga, karena telah membawa kedua orang tuanya ke dalam masalah yang berkaitan dengan Dallas.

     "Syafa minta maaf, Bu. Kalau begitu, katakan saja sama dia, kalau Syafa tidak ijinkan dia untuk datang ke rumah bapak dan ibu lagi," putus Syafa.

     "Lantas, kalau dia masih ke sini, ibu dan bapak harus apa? Sekali-kali dia harus kamu temui sebab semua keputusan hanya ada padamu. Ibu dan bapak bukan tidak memihakmu. Tapi, setelah dipikir-pikir kedatangan dia yang memohon-mohon, justru mengundang dosa buat kami berdua. Kami sudah berulang kali memperlakukan dia dengan tidak baik, tapi dia malah tidak kapok-kapok datang," tutur Bu Sarma lagi terlihat sedih.

1
Dahlia Kartono
bagus ceritanya
Kasmi Wati
Luar biasa
Ratna Dewi
lanjuta nya mana ya ? kok mentok di sini?
Oma Bulanta
ayo author lanjut terus cerita Sakala dan kluwarganya. ditunggu ya semoga author selalu sehat dan kuat dalam melanjutkan kisah kisah selanjutnya.
Lina Zascia Amandia: Aamiin, makasih byk Kak atas dukungannya.
total 1 replies
Dari
kirain kk nya yg order eh malah mantan rival wkwkkw waduh
Al Fatih
Ceritanya bagus....
Ristyowati
Luar biasa
LENY
DUH KOK PACAR SAKALA BIDAN JGN2 ANAK ANGKAT DISTA LG SI SIRIK DENGKI. SMG SAKALA GAK MENGALAMI HAL YG MENYEDIHKAN NNT.
LENY
BAGUS SEKALIAN AJA BILANG TTG HUTANG BUDI DAN KEBOHONGAN DISTA DAN KELUARGANYA YG TDK PUNYA MALU😡
LENY
SYAFA GAK USAH MIKIR DISTA ORANG CULAS LICIK KAYAK GITU DENGKI DGN KEBAHAGIAAN ORANG LAIN ANEH.
LENY
SYAFANA KAMU HRS LBH PERCAYA DALLAS DARIPADA DISTA INI. KAN KAMU SDH KENAL LAMA DGN DALLAS DAN TAHU SIFATNYA SELAMA KALIAN BERHUBUNGAN.
LENY
DASAR PROVOKATOR LICIK DISTA BAGUSNYA SYAFANA JGN KETEMU LAGI SAMA DISTA INI
LENY
DUH BIDAN DISTA JAHAT DAN LICIK SSH MENIPU KEL DALLAS MSH BLM KAPOK. MALAH FITNAH DALLAS LAGI. PADAHAL SDH DPT PASANGAN BAIK DOKTER LG.
DUH SMG SYAFANA GAK TERPENGARUH OMONGAN DISTA LICIK.
Vien Habib
Luar biasa
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.... love se Indonesia Raya.
total 1 replies
LENY
SYUKURLAH SYAFANA MEMBERI MAAF PAK DIRHAM DAN BU DELIMA KASIHAN LIHAT ORANG TUA INI MEREKA BENAR2 MENYESAL DUH THOR SAMPE TERHARU BACA PART INI😥👍👍
Lina Zascia Amandia: Iya Kak, Syafana berbesar hati.
total 1 replies
fiyol jelek
ceritanya emang bagus
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak...
total 1 replies
fiyol jelek
suka
LENY
SIDAHLAH DALLAS GAK USAH JD PENGEMIS CINTA SYAFANA JAUHIN DIA DAN COBA LUPAIN. KITA LIHAT GMN KEDEPAN NYA SYAFANA MANUSIA ANGKUH KERAS HATI NYA PENUH DENDAM
LENY
PIKIRAN MU KEMANA SYAFANA BILANG LELAKI ITU. DIA ITU BPK KANDUNGNYA JGN LUPA DUH DALLAS CUMA MAU MENJELASKAN KENAPA HUBUNGAN MASA LALU DGN SAKA. SYAFANA INI EGOIS DAN KERAS KEPALA. MULAI KURANG SUKA SAMA WATAKNYA SYAFANA MAAF YA THOR🙏🙏
LENY
DALLAS JG TERLALU KERAS SAMA KE 2 ORANG TUA NYA PADAHAL MEREKA SDJ MENYESAL DAN RELA MAU MINTA MAAF SAMA SYAFANA. SYAFANA JG KERAS HATI MENYIMPAN DENDAM TAK BERKESUDAHAN PADAHAL SSH DIJELASKAN SEMUA SAMA DALLAS, DAISYA BAHKAN DISTA. TAPI HATI NYA GAK BERGEMING. TERLALU ANGKUH DAN DENDAM.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!