Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelidikan Sasha
..." Setiap orang pada dasarnya sedang menarik perhatian orang lain, hanya saja ada yang dengan halus, kasar dan berlebihan "...
...-Manjalitah-...
***
" jadi gimana Rey, gw harus mulai dari mana buat cari tahu tentang cewe yang gw ceritain tadi " -Sasha
" Menurut saya, seorang gadis yang baru saja anda ceritakan kepada saya berasal dari masa lalu seseorang yang bernama Azril Fathurlutfi, jadi cari tahu lah terlebih dahulu dengan orang dari masa lalu nya juga " -Rey
" tapi siapa orang itu Rey, gw harus nemuin dia dimana " -Sasha
" Dari teman nya mungkin Nona, cobalah ingat kembali siapa saja teman-teman laki-laki itu dari masa lalunya " -Rey
Sasha nampak berfikir "siapa teman Azril yang dari masa lalu " Batinnya
Satu nama terlintas di Kepala nya senyum merekah terbit di bibirnya
" gw tau siapa orang nya " -Sasha
***
pagi ini tak seperti pagi-pagi sebelumnya karena pagi ini Sasha sangat bersemangat untuk ke sekolah
" pagi semuanya " -Sasha
" pagi nak, sarapan dulu "
" iya mah "
Skip sarapan
" Papah, hari ini biarin Rey yang nganter Sasha ya pah " -Sasha
" kenapa nggak supir pribadi kau aja nak? " -Herry Gunawan
" Plis pah, cuma hari ini aja ko " -Sasha
" biarin aja pah, papah berangkat sama supir aja biarin Rey yang nganter Sasha hari ini " -Tika gunawan
" Yeah, thankyou my mommy " -Sasha
saat sarapan Sasha habis bertepatan dengan datangnya Rey
" tuan hari ini jadwal an-- "
sebelum Rey menyelesaikan ucapannya sudah di potong terlebih dahulu oleh papah nya sasha ( Herry Gunawan)
" kamu nganter Sasha ke sekolah hari ini Rey " -Herry Gunawan
" Baik tuan " -Rey
" yaudah Rey, gw ambil tas dulu ke kamar " - Sasha
" Baik Nona " -Rey
Sasha sudah datang dengan tas totebag di bahunya
" ayo Rey, sekarang aja " -Sasha
Sasha berjalan ke arah papah dan mamah nya yang masih di meja makan
" Pah, sasha minta uang dong " -Sasha
" nanti papah transfer ya sayang, papah sekarang nggak pegang uang cash nak " -Herry Gunawan
" yaudah pah Sasha pamit " -sasha
***
" Rey, gw udah tau siapa yang bakal gw tanyain, tapi masalahnya gw tuh nggak akur sama dia, dan gimana caranya supaya gw bisa ngorek informasi dari dia? " -sasha
Rey menoleh ke samping kiri nya menatap Nona mudanya
" menurut saya, Nona jangan dulu langsung baikan sama orang itu, karena nanti akan menimbulkan kecurigaan, bukannya nona ingin bergerak tanpa sepengetahuan orang lain? " -Rey
" so, gw harus gimana Rey, kasih gw solusi " -sasha
" Nona bisa mulai pendekatan dengan orang itu mulai hari ini, misalnya Nona minta maaf, terus besoknya usahakan supaya orang lain ngejelek-jelekin orang itu, dan nona yang membela nya, lalu setelah dia mulai luluh dengan kebaikan nona, nona bisa mulai bergerak " -Rey
sasha tersenyum miring dengan satu alis terangkat menandakan dia bahagia
sasha turun dari mobil bertepatan dengan Dinda yang juga sama menuruni mobil
Sasha menoleh ke arah Rey yang masih dalam mobil dengan mata yang menunjuk ke arah dinda lalu Rey menganguk
tak lama mobil yang mengantar lisa berhenti tepat di belakang mobilnya sasha
saat sasha hendak melangkah menuju dinda suara dinda memanggil lisa lebih dahulu terdengar
" Lisa " -dinda
Lisa tersenyum ke arah dinda dan melangkah mendekati dinda
" din " -lisa
" Kelas bareng yuk " -dinda
" ayo, tapi temenin gw ke kantin dulu ya, ada yang mau gw beli soalnya " -lisa
" yaudah ayo " -dinda
Lisa dan dinda berjalan ke arah kantin
Sasha mendengus kesal lalu berjalan ke arah kelas nya
***
Jam istirahat sudah tiba sebelum dinda mendekati lisa Sasha lebih dulu menghampiri nya
" din " -Sasha
Dinda mendongakkan Kepala nya menatap Sasha
" ya, kenapa sha? lu kurang faham sama materi nya? " -dinda
Sasha tersenyum sambil menggeleng
" terus, lu ngapain kesini? " -dinda
Sasha mengulurkan tangan kanannya dengan senyuman
" gw mau minta maaf sama lu, gw sadar apa yang gw lakuin ke elu udah kelewatan " -Sasha
" baru sadar lu sha, kemana aja lu pas gw di tabrak sama orang suruhan lu, dan hampir meregang nyawa " -dinda
" din udah berapa kal-- "
" sha, lu masih mau nutupin kesalahan lu itu? Keterlaluan lu " -dinda memotong ucapan Sasha
Dinda hendak berdiri tetapi di hentikan oleh Sasha yang menekan bahu nya
" oke-oke din, gw ngaku, emang gw yang lakuin itu, karena gw nggak suka lu selalu bisa dekat sama azril, tapi sekarang gw minta maaf, kita mulai pertemanan kita dari nol lagi ya " -Sasha
Dinda menarik nafas dan mengeluarkan nya secara kasar
saat mulutnya hendak bersuara matanya terlebih dahulu menangkap lisa yang tengah berbicara berdua sama azril
" Din, hello, dinda " -Sasha
Dinda tersadar lalu menatap Sasha lalu dinda meraih tangan Sasha dan membalikkan badan Sasha menghadap lisa dan azril yang berbicara sedikit akrab
" Lisa? " -Sasha
dinda dan sasha menatap satu sama lain dengan bingung sampai suara lisa terdengar berbicara dengan dinda
" dinda, eh ada sasha " -lisa
Lisa berjalan mendekati meja dinda dengan tersenyum
" syukur lah kalian udah akur, nggak capek apa berantem terus, abis ini jangan berantem lagi ya " -lisa
" i-iya lis, yuk ke kantin " -dinda
" Sorry din, hari ini gw ada janji sama seseorang buat istirahat bareng, sorry banget ya, gw duluan, bye din, bye sha " -lisa
" lisa " -Azril
Lisa menghentikan langkah nya dan berbalik menghadap azril
" ya, kenapa zril? " -lisa
" lu mau ke kantin kan? " -azril
" iya, lu sendiri mau kemana? " -lisa
" sama, yaudah bareng yuk, males gw jalan sendiri terus ke kantin " -azril
" yaudah ayo lah " -lisa
Azril dan lilis alias lisa berjalan berdua menuju kantin
" lu ada janji sama siapa hari ini sa? " -azril
" eee, lu tau? " -lisa
" sorry, ga sengaja sengaja denger tadi lu ngomong sama dinda " -azril
" ou, iya gw ada janji sama kakak tingkat buat istirahat bareng " - lisa
***
" Bang, lu beneran lagi nungguin cewe? " -Deo
" Bram, lu lagi nungguin siapa lagi sih? " -Adam
" udah, kalian jangan banyak bacot, diem aja apa susahnya sih " -Abram
" siapa sih Bram? " -zidan
" sini gw kasih tau " -Abram
Ketiganya mendekatkan telinga masing-masing ke arah Abram
" LU PADA KEPO TAU NGGAK " -Abram
ketiganya langsung terlonjak kaget mendengar teriakan Abram yang terasa memekakan di telinga
" Anj, telinga gw " -zidan
" mampus berdengung " -Deo
" gilak lu Bram, nggak ada akhlak tau nggak " -Adam
" abisan, kalian bertiga kepoan banget sih jadi orang " -Abram
" anj lu, nggak ada ngerasa bersalah banget lu anj " -zidan
" udah-udah, pulang sekolah kita ke rumah sakit, sorry ya, hahahahaah " -Abram
Lisa dan azril berjalan menghampiri Abram dkk
" lu beneran janjian sama bang Abram? " -Azril
" iya beneran lah zril, masa gw bo'ong tapi gw kesini juga " -lisa
" Bang " -Azril
Abram dkk mendongak menatap keduanya yang berdiri berdampingan
" eh sa, lu udah dateng " -Abram
Lisa tersenyum dan mengangguk ke arah Abram
" yaudah, zril makasih banyak lu udah mau bantuin gw, sekarang lisa nya gw ambil dulu, dan lu tenang aja akan gw pulangin ke kelas " -Abram
" Nanti kalo kalian udah selesai, lu bisa telfon gw bang, biar gw yang jemput lisa nanti, biar sella itu nggak gangguin dia " -Azril
" oke, makasih banyak ya zril, nih lu sama mereka bertiga pesen apapun gw yang traktir " -Abram
" yuk lis, keburu bell " -Abram
^^^Kuala kapuas, 4 Maret 2025^^^