Suami Pilihan Mama

Tak lama setelah itu, datang seorang pria. "Akhirnya Vin, kamu datang juga. Lama banget sih kamu ini, Mama kan bilangnya jam 7 harus udah sampai, ini kamu telat loh," ucap Mama Melody.

"Alvin masih ada kerjaan, Ma," ucap pria yang bernama Alvin itu.

Setelah itu, Alvin pun duduk di depan Rayna, Rayna hanya menunduk karena ia tau maksud dari Mama Nindy membawanya kesini.

'Mama ini ada-ada aja sih, ngapain jodohin aku kayak gini sih. Gak seru banget, biasanya juga cuma atur kencan buta, kenapa sekarang sampai ketemu keluarganya,'

"Jangan nunduk, lihat ke depan," busuk Mama Nindy.

Mau tidak mau Rayna pun menatap pria di hadapannya dan betapa terkejutnya ia saat melihat pria di hadapannya itu bahkan pakaian pria itu masih sama seperti tadi pagi saat ia membantu Rayna.

'Dia kan yang tadi nolongin aku pas mobilku mogok di jalan,'

Berbeda dengan Rayna, Alvin justru tidak berekspresi apapun, wajahnya begitu datar seperti saat Rayna bertemu dia tadi pagi.

"Jadi gini, makan malam kali ini kita sebagai orangtua mau menjodohkan Alvin sama Rayna, kita udah punya konsep buat pernikahan kalian dan kalian tinggal terima beres aja, jadi kalian mau kapan? minggu depan aja gimana?" ucap Mama Melody.

Rayna tentunya terkejut dengan apa yang dikatakan Mama Melody, baru saja ia akan bersuara Mama Nindy sudah bersuara terlebih dahulu.

"Wah, setuju jeng. Lebih cepat lebih baik," ucap Mama Nindy.

"Kamu gimana, Vin?" tanya Mama Melody.

"Alvin terserah, Mama," jawab Alvin yang terkesan tidak peduli dengan pendapat Rayna.

"Tapi, saya belum mengenal Alvin, Tante. Saya rasa terlalu cepat untuk pernikahan ini, lagipula saya butuh pendekatan sebelum menikah, nanti kalau ternyata saya dan Alvin tidak cocok bagaimana? saya tidak mau tersiksa dengan pernikahan ini. saya mau menikah sekali seumur hidup," ucap Rayna yang menyuarakan seluruh isi hatinya.

"Mama tau sayang, Mama yakin kok kalau Alvin gak akan buat kamu menyesal sudah menikah dengannya. Untuk cinta, pasti setelah menikah cinta itu akan tumbuh sendirinya jadi kamu gak usah mikir itu, Mama sama Papanya Alvin dulu juga gitu, kita kenal gak sampai seminggu terus kita nikah dan sampai sekarang baik-baik saja, Mama percaya sama kalian berdua. Atau gak dalam waktu satu minggu ini kalian bisa pendekatan biar pas nikah udah kenal satu sama lain. Mama harap kamu mau teriman perjodohan ini ya," ucap Mama Melody.

"Nah betul itu, udah Mama yakin semua yang disiapkan itu adalah yang terbaik buat kamu," ucap Mama Nindy.

Rayna tidak menjawab ucapan kedua wanita itu, ia melihat Alvin yang seakan tidak peduli dnegan pendapatnya.

'Gimana nasib gue nanti, dianya aja kayak gak peduli gitu. Palingan dia juga di paksa sama Mamanya sama kayak gue,'

Setelah acara makan malam, Mama Nindy mengatakan jika Rayna lebih baik pulang bersama Alvin untuk mengakrabkan diri. Rayna awalnya menolak, tapi dua keluarga itu saling memaksa akhirnya disini lah Rayna sekarang, ia berada di parkiran motor tempat Alvin memarkirkan motor sportnya. Rayna mengintip setiap langkah Alvin dan berada di belakangnya hingga tiba-tiba Alvin berhenti dan membuat Rayna juga berhenti.

"Kenapa?" tanya Rayna.

Alvin tidak menjawab pertanyaan Rayna, ia justru melepaskan jasnya dan memakaikannya pada Rayna. "Udah malam dan kamu pakai dress terbuka" ucap Alvin lalu menaiki motornya.

"Mama juga ngapain milih dress yang pundaknya kebuka gini sih," gumam Rayna.

"Ayo," ajak Alvin saat melihat Rayna yang hanya diam.

Rayna pun mendekat pada Alvin, Alvin menarik tangan Rayna agar memegang pundaknya setelah itu barulah Rayna naik ke motor sport Alvin ini.

"Langsung pulang atau mau jalan-jalan dulu?" tanya Alvin.

"Pulang aja, aku capek," ucap Rayna dan diangguki Alvin.

Motor Alvin membelah jalan untuk mengantarkan Rayna pulang dan tak butuh waktu lama mereka pun sampai di rumah Rayna, "Udah sampai, titip salam ke Tante Nindy sama Om Erik. Maaf gak bisa mampir, aku masih ada urusan," ucap Alvin dan diangguki Rayna.

"Makasih ya, kalau gitu aku masuk dulu," ucap Rayna.

Baru saja masuk ke dalam rumah, Mama Nindy sudah menghampirinya. "Loh mana Alvin nya?" tanya Mama Nindy.

"Udah pulang," jawab Rayna.

"Kok pulang sih? kamu usir ya?" tanya Mama Nindy.

"Gak ada yang ngusir, Ma. Dia titip sama ke Mama dan dia bilang kalau ada urusan jadi gak bisa mampir," ucap Rayna.

"Kamu harus baik sama Alvin loh Kak, dia itu satu-satunya harapan buat Mama," ucap Mama Nindy.

"Ma, Rayna masih muda belum 40 tahun, kenapa harus buru-buru banget sih nikah. Lagian Mama seenaknya gitu setuju buat nikahin Rayna sama Alvin, Mama gak mikirin masa depan Rayna ya. Ma, nanti kalau ada apa-apa sama Rayna gimana?" tanya Rayna.

"Gak akan terjadi apa-apa, Alvin itu orangnya baik pokoknya kamu gak akan nyesel deh. Kamu itu harus dan wajib menikah sama Alvin, dia suami pilihan Mama buat kamu, justru karena Mama mau yang terbaik buat kamu makanya Mama menikahkan kamu sama Alvin. Udah malam kamu istirahat, " ucap Mama Nindy dan meninggalkan Rayna.

Dengan kesal Rayna pun masuk ke dalam kamarnya dan meratapi nasibnya yang akan menikah dengan pria yang baru saja ia temui tadi pagi.

.

Disisi lain, Alvin saat ini sudah berada di mansionnya. ia menatap langit-langit kamarnya, "Ternyata gak salah juga menerim perjodohan ini," gumam nya dan mengingat apa yang terjadi beberapa hari yang lalu.

# Flashback On #

Alvin tengah sibuk dengan berkasnya di kantor hingga suara ketukan pintu terdengar, "Ada apa?" tanya Alvin.

"Begini Tuan, Tuan Doni datang ingin bertemu dengan Tuan," ucap Roy asistennya.

"Ada apa Papa kesini?" tanya Alvin.

"Saya juga kurang tau, Tuan," ucap Roy.

"Biarkan Papa masuk," ucap Alvin dan diangguki Roy.

Tak lama, Papa Doni pun masuk. "Kamu ini ya, Papa masih atasan kamu walaupun kamu ceo disini, masa Papa harus minta izin dulu kalau mau kesini," ucap Papa Doni saat masuk ke dalam ruangan Alvin.

"Ada apa?' tanya Alvin.

"Temen Papa ada yang mau ngenalin anaknya, kamu mau dikenalin?" tanya Papa Doni.

"Gak tertarik," ucap Alvin.

"Kenapa gak tertarik? kamu itu udah umur 32 tahun loh, Vin," ucap Mama Melody yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

Alvin tentunya tidak terkejut karena ia sudah melihat siluet Mama Melody sejak Papa Doni masuk ke dalam ruangannya.

"Namanya juga gak tertarik, Ma," ucap Alvin.

"Gak, pokoknya kali ini lamu harus mau. amam udah setuju buat jodohin kamu sama dia," ucap Mama Melody.

"Terserah Mama aja, nanti kalau Alvin cerai sama dia, Mama jangan nyalahin Alvin ya," ucap Alvin.

.

.

Bersambung..........